Jangan bertanya berapa luas alam semesta, tapi apakah manusia menjadi bagian penting dari alam semes
Sekarang kita lucu lucuan dengan menghitung berapa luas alam semesta.
Butuh berabad-abad kita baru mengetahui seberapa luas alam semesta ini.
Adu pendapat dari undangan astronomi Amerika pada tahun 1920.
2 orang mengatakan berbeda dengan luasnya galaksi Bima Sakti terlebih dahulu.
Shapley
mengatakan galaksi Bima Sakti atau galaksi dimana kita tinggal memiliki
lebar 300.000 tahun cahaya. Atau 3 kali lebih besar dengan perhitungan modern. Dia mengatakan posisi
matahari lebih dekat ke inti galaksi, dan pernyataan tersebut benar.
Peneliti
lain Curtis memiliki pendapat berbeda.
Dia mengkoreksi bahwa galaksi
lain lebih besar dari galaksi kita. Tapi dia memperhitungkan galaksi
Bima Sakti hanya memiliki lebar 30 ribu tahun cahaya. Artinya galaksi
kita hanya 1/3 dari ukuran yang diterima saat ini dengan lebar 100.000
tahun cahaya.
3x
lebih besar atau 3x lebih kecil. Ini adalah jarak yang luar biasa
luasnya, dan diperdebatkan selama 1 abad.
Hari ini kita mengetahui bahwa
lebar ukuran galaksi Bima Sakti lebih tepat, sekitar 100.000 sampai 150.000 tahun cahaya. Berapa besarnya belum diketahui pasti. Jadi seseorang yang bisa terbang dengan kecepatan 1 tahun cahaya, baru menempuh dari sisi tepi ke tepi lain selama 150 ribu tahun.
Lalu ada anggapan bila kita tinggal di pusat alam semesta. Seperti biasa manusia memiliki ego ketika menyatakan pendapat. Tetapi kembali berubah setelah seorang ahli mengatakan, "kalian semua salah".
Copernicus memberi pendapat yang menarik dan membuka pikiran ilmuwan
lain, bahwa galaksi kita bukan pusat segalanya.
Tampaknya astronom
selalu kesulitan mencari angka tepat, dengan ukuran alam semesta.
Sekarang,
astronom dunia modern
Memberikan gambarkan lebih logis. Caitlin Casey astronom univeristas Texas mempelajari alam seperti
seperti yang kita kenal.
Dia menunjukan para astronom mengembangkan alat
untuk menghitung. Tapi bukan menghitung jarak Bumi dan anggota tata surya lain seperti planet dan matahari.
Tapi rentang antara galaksi sampai perjalanan ke ujung tepi alam semesta.
Untuk mengukur semuanya disebut cosmic Distance Ladder atau tangga kosmik. Astronom mengambil satu patokan seperti sebuah bintang, untuk mengukur bintang lain dan seterusnya.
Kita
mengukur dengan gelombang radio ke sebuah planet, dan mengukur
gelombang tersebut ke Bumi.
Dari kelambatan kembalinya
gelombang yang dikirim, dapat diketahui berapa jarak yang tepat antara
planet ke Bumi. Tapi itu perhitungan planet ke planet, dan jaraknya
relatif sangat dekat. Dibanding luas alam semesta, tentu jarak jutaan km
hanya angka kecil.
Sebagai contoh teleskop radio
terbesar Arecibo di Puerto Rico dapat melakukan pekerjaan ini. Tidak
hanya planet tapi asteroid dapat dihitung jaraknya, termasuk menangkap
citra dan permukaan asteroid dengan gelombang radio.
Menghitung jarak dengan teleskop radio mengunakan teknik tangga
kosmik tentu tidak praktis.
Ada teknik lain dengan perhitungan teknik
Paralak (Paralax).
Cara perhitungan teknik paralak seperti menempatkan 1 benda dengan benda lain dan dilihat dari 2 sudut berbeda.
Contoh
kita memegang sebuah benda dan melihat dengan menutup mata kiri lalu
melihat dengan mata kanan dan sebaliknya. Atau kita bergeser dari satu sudut kiri dan ke sudut kanan.
Benda tersebut terlihat
bergerak / bergeser dari penglihatan kita sesuai garis segitiga.
Perbedaan kedua sisi tersebut akan menghasilkan jarak pada sebuah objek tertentu. Tentu saja perhitugan Paralak lebih mudah dilakukan untuk objek di Bumi.
Di
skala kosmos perhitungan paralak memerlukan waktu 6 bulan. Ketika
satelit atau teleskop di Bumi menghitung dengan melihat satu pergeseran benda pada bulan Januari, maka pengukuran kedua
jatuh pada bulan Juli.
Karena
teleskop di Bumi akan bergerak memutar matahari selama 12 bulan. Posisi
perbedaan dalam 6 bulan dijadikan teknik Paralak untuk mengukur benda
dari Bumi.
Untuk
lebih akurat, posisi benda sebagai pembanding dapat mengambil dari
sebuah bintang untuk mengukur bintang yang lebih jauh. Ukuran bintang
utama dapat dijadikan patokan untuk mengukur benda lain.
Hanya saja skala perhitungan tersebut efektif mengukur benda sampai
jarak 100 tahun cahaya. Karena semakin jauh menentukan sebuah objek,
sudut pergeseran terlalu kecil. Angkanya mulai menjauh dan tidak tepat, masalah lain dari benda benda
yang diamati yang lebih jauh juga telah bergeser.
Cepheid Variabel
Henrietta
Swan Leavitt dari Harvard, pada tahun 1908 membuat perhitungan Cepheid.
Dia membuat pengamatan dari variasi bintang yang berubah kecerahannya
dari waktu ke waktu. Pulse dari bintang herhubungan dengan seberapa
terang sebuah bintang. Bintang yang lebih terang memiliki denyut lebih
lambat.
Di tahun 1920an, Edwin
Hubble menditeksi variabel Cepheid untuk menghitung jarak galaksi
Andromeda. Angkanya ketika itu ditentukan 1 juta tahun cahaya, disini sudah semakin jauh
dengan 1 juta tahun cahaya.
Astronomi
modern lebih tepat, menghitung jarak galaksi Andromeda sekitar 2,54
juta tahun cahaya dari Bumi. Tapi jarak tersebut belum akurat, mungkin
mendekati. Tapi menjadi perhitungan terbaik saat ini. Karena galaksi Andromeda dan Galaksi Bima Sakti sebenarnya saling mendekat.
Teknik
yang digunakan saat ini untuk menghitung jarak sebuah benda adalah pergeseran cahaya merah. Digunakan mengukur objek dengan jarak amat
sangat jauh dengan melihat spektrum perubahan warna. Temtu yang ini untuk menghitung jarak galaksi yang jutaan sampai miliaran tahun jauhnya dari Bumi
Cara perhitungan ini lebih mendekati, melalui
perubahan spektrum gelombang warna cahaya yang tertangkap di Bumi. Karena cahaya memiliki gelombang berbeda ketika melintas di ruang angkasa, sekaligus cahaya juga mengalami ekpansi. Yang dimaksud, sebuah objek yang bercahaya seperti galaksi memiliki cahaya. Cahaya yang sampai ke Bumi dapat berubah dari warna asli disana.
Cara perhitungan Redshift, seperti
kita mendengar suara sirene ambulan, ketika mendekat maka gelombang frekuensi suara yang kita
dengar akan semakin tinggi. Ketika menjauh maka suara akan lebih kecil. Disini
disebut efek Doppler. Apakah benda dapat dihitung dengan pergerakan cahayanya, seperti suara sirine ambulan.
Secara teknik mirip. Dengan melihat perubahan gelombang
cahaya ketika sebuah galaksi yang menjauh akan terlihat berwarna merah di Bumi, sedangkan warna galaksi biru
cenderung mendekat ke arah Bumi. Mobil ambulan adalah benda yang
diukur, dan perubahan nada / frekuensi suara yang di dengar mewakili perubahan spektrum warna dari cahaya yang dilihat di Bumi
Pergeseran
warna merah tersebut dihitung seberapa merah, dan dapat disimpulkan berapa jarak jauh
dari sumber cahaya yang diteliti. Ini disebut Redshift dengan simbol z.
Tapi itu bukan untuk jarak benda sesungguhnya. Karena
sebuah galaksi dengan perubahan spektrum warna merah dan biru,
sebenarnya objek yang melihat dan yang dilihat sedang bergerak. Merah
berarti objek yang dilihat semakin menjauhi kita, dan sebaliknya cahaya biru malah mendekat.
Sebagai contoh sebuah galaksi yang dihitung dengan Redshift dapat diperkirakan memiliki jarak 10 miliar tahun cahaya jauhnya dari Bumi.
Tentu kita teleskop melihat pada satu koordinat di langit, oh galaksi A itu berada 10.000.000.000 tahun cahaya dari Bumi.
Apakah benda tersebut ada disana, tentu saja tidak.
Karena cahaya yang sampai ke bumi sebenarnya terlambat tertangkap teleskop yang dilihat hari ini. Dan cahaya yang dilihat sebenarnya adalah cahaya yang berusia 10 miliar tahun lalu ketika berada disana
Bila manusia memiliki telepor yang langsung berpindah ke satu tempat yang dituju tersebut, dan sejauh 10 miliar tahun cahaya. Ketika tiba di sebuah galaksi 10 miliar tahun cahaya, mungkin galaksi itu tidak ada disana. Dan sudah bergeser menjauh dengan jarak 10 miliar tahun cahaya lagi ketika anda tiba disana.
Sampai akhirnya ahli astronom mengetahui alam semesta "kita" dimulai pada 13,8 miliar tahun lalu dan disebut waktu 0.
Asal alam semesta kita disebutkan berasal dari sebuah ledakan sangat besar (big bang), melemparkan gas ke segala penjuru alam. Lalu mulai terbentuk galaksi sampai kehidupan dari planet, termasuk manusia saat ini. Big Bang itulah yang dipercaya sebagai tahun 0 atau waktu paling awal dari alam semesta yang kita huni saat ini.
Seandainya kita bisa melihat sebuah galaksi dengan jarak 13,8 miliar tahun cahaya ternyata disana tidak ada galaksi, karena disana masih berupa gumpalan gas murni yaitu Hidrogen. Atau entahlah, karena teknologi belum mampu melihat lebih jauh lagi.
Bila kita melihat adanya galaksi bukan berasal dari tahun 0, tapi sudah mencapai ribuan tahun setelah terjadinya di tahun 0. Seberapa jauh benda itu berada. Bila sebuah galaksi terjauh yang dilihat menjauhi Bumi (galaksi kita) yang kita lihat akan warna merah.
Apakah
jaraknya memang 13,8 miliar tahun, atau asal alam semesta tersebut sebenarnya
sudah bergerak lebih jauh lagi. Karena kita hanya melihat cahaya yang
datang dari 13,8 miliar tahun lalu dan baru sampai ke bumi hari ini.
Jangan jangan sebuah benda yang sangat jauh sudah bergeser dan jaraknya mencapai 46,5 miliar tahun cahaya dari posisi kita di Bumi.
Letak galaksi yang kita lihat adalah galaksi yang jaraknya 13,8 miliar tahun lalu. Sedangkan posisinya sekarang mungkin terus menjauh sampai 46,5 miliar tahun cahaya
Angka tersebut diambil dari beberapa
galaksi yang pernah ditemukan dan terlihat hanya berbentuk gumpalan
cahaya merah. Karena sangat jauhnya, dan baru terlihat benda tersebut di masa
sekarang.
Contoh sebuah galaksi GN-z11, (gambar bawah). Di terangkan agar tidak membingungkan dengan perbandingan skala kosmos.
Galaksi
GN-z11 yang berwarna merah tersebut, diperkirakan baru berumur 400 juta setelah
awal terbentuknya alam semesta (Big Bang). Warna galaksi ini begitu kecil
dengan warna merah.
Bila Big Bang dihitung dengan tahun 0, galaksi yang kita lihat adalah bentuk galaksi pada 400 juta tahun setelah angka tahun 0.
Sedangkan kita melihat jarak galaksi GN-z11 ke Bumi, dengan gambar yang kita lihat adalah gambar galaksi di masa lalu yang kita lihat.
Artinya
kita melihat warna merah dibawah ini, adalah sebuah galaksi yang
usianya baru 400 juta tahun lalu. Walau sekarang usia galaksi (dan alam
semesta) kita sendiri sudah berumur di 13,8 miliar tahun dari angka 0.
Cahaya dari benda galaksi GN-z11 tertangkap berwarna merah dibawah ini, merupakan sebuah galaksi ketika yang jaraknya 13,4 miliar tahun cahaya dari kita di Bumi.
Menjadi pertanyaan, apakah
galaksi tersebut memang ada di tempat yang kita lihat. Seandainya kita
bisa melakukan perjalanan yang sangat singkat. Misalnya satu detik tiba
disana. Sangat mungkin, galaksi GN-z11 ini tidak berada disana.
Mungkin
sudah bergerak lebih menjauh bahkan lebih jauh dari perhitungan 13,4 miliar tahun cahaya. Mungkin galaksi tersebut sudah menjadi galaksi lebih besar, dan terus bergabung lagi dengan galaksi lainnya
Dan posisi galaksi GN-z11 yang kita lihat, sebenarnya galaksi tersebut pernah ada disana tapi sekarang tidak ada ditempat yang sama. Bahkan kita tidak akan pernah bisa mencapai ke galaksi tersebut, bahkan tidak menemukan galaksi yang kita lihat tersebut. Mungkin galaksi yang sangat jauh dan masih berukuran kecil telah bergabung dengan galaksi lain dan terus bergabung menjadi galaksi lebih besar.
Lalu dimana galaksi GN-z11 berada, seandainya
galaksi tersebut memiliki cahaya merah, seandainya arah cahaya menjauhi dengan tegak lurus dari posisi kita di Bumi.
Maka posisi galaksi tersebut sudah bergerak tidak kurang dari 2x lebih jauh
dari apa yang kita lihat dan kita ukur sekarang.
Mengapa galaksi tersebut menjauh. Karena semua benda di alam semesta ini bergerak dan gerakannya semakin cepat. Entar ke kiri, ke kanan, atau tegak lurus dari Bumi.
Menjawab berapa
luas alam semesta kita. Dari angka tersebut tinggal digandakan, menjadi
93 miliar tahun cahaya
Luasnya
alam semesta diperkirakan lebih besar 250x dari perkiraan yang kita
amati.
Mihran Vardanyah dan rekan dari universitas Oxford menganalisa
data dan menghitung objek di alam semesta. Mengunakan algoritma
computer, angkanya 250x lebih besar dari perkiraan sebelumnya.
Sejauh apa pengamatan manusia melihat alam semesta
Big Bang dimulai pada titik 0, dan Big Bang terjadi 13,8 miliar tahun (cahaya) lalu. Usia alam semesta dikaitkan dengan kecepatan cahaya. Tahun 0 ditandai dengan gelombang radio kosmik, yang masih dapat kita dengar di suara radio yang mendesis adalah gelombang frekuensi dari asal alam semesta.
Ketika mengatakan luas alams semesta hanya 13,8 miliar terlalu kecil untuk menjawab luas alam semesta bila dihitung dari titik 0 dan dikalikan dua bila benda terjauh bergerak dari sisi kita. Angkat sebenarnya adalah 46 miliar tahun cahaya bila pergerakan yang terjadi ke segala arah. Dan membentuk lebar diameter 92 miliar tahun cahaya. Artinya posisi kita dan galaksi terjauh sama sama bergerak saling menjauh dengan kecepatan cahaya.
Seberapa jauh kita dapat melihat objek di alam semesta. Angkanya 41.4 miliar tahun cahaya dari titik awal Big Bang Sedangkan energi gelap masih dapat diamati sampai 46 miliar tahun cahaya. Dan luasnya alam semesta kita membentang sampai 92 miliar tahun cahaya. Dan jarak tersebut yang dapat diamati oleh teknologi manusia saat ini. Diluar jarak tersebut, dan sekali lagi teknologi manusia belum mampu mencapainya
Berapa jumlah galaksi di alam semesta
Planet
kita mengitari matahari. Demikian bintang memiliki beberapa planet.
Galaksi terlihat karena cahaya bintang bintang, dan isinya adalah
planet, blackhole, debu, gas dan lainnya.
Galaksi
sangat besar, tapi berapa jumlah galaksi di alam semesta ini.
Ilmuwan
awalnya memperhitungkan jumlah galaksi mencapai 100 sampai 200 miliar galaksi berada di alam semesta kita.
Observasi
dari teleskop Hubble dan data observasi lain, diperkirakan jumlah
galaksi dengan angka fantastis. 10x lebih besar dari perhitungan
sebelumnya, 2 triliun galaksi.
Christopher
Conselice salah satu rekan penulis makalah tersebut mengatakan masih
ada 90% galaksi di alam semesta yang harus dipelajari.
Tahun
lalu mereka menghitung dari bentuk galaksi kecil, sedang dan besar. Dan
melihat data teleskop Hubble, lalu memperhitungkan perkiraan jumlah galaksi yang belum dapat di dapat dilihat. Hasilnya mencapai 2 triliun galaksi hanya di alam semesta kita sendiri.
Ketika
alam semesta terbentuk, galaksi yang terbesar mungkin lebih rapat dari
saat ini. Melihat mereka sekarang mungkin sebagian besar galaksi
menyebar, galaksi lain bisa bergabung bertabrakan menjadi satu galaksi.
Galaksi ukuran besar dan sedang lebih mudah dilihat. Tapi galaksi ukuran
kecil lebih sukar ditemukan.
Bentuk alam semesta dengan luas 1 miliar tahun cahaya persegi
Astrofisika membangun simulasi paling detil dengan alama semesta yang pernah dibuat.
Mengunakan data dari radiasi cahaya dan magnet yang diterima di Bumi. Data dikumpulkan dan diolah oleh super computer Cray XC40 Hazel Hen.
Sampai sebagian data ditampilkan dalam bentuk video IllustrisTNG kata peneliti dari CCA, MIT dan universitas lain. Membutuhkan waktu 2 bulan lagi untuk menyelesaikan peta alam semesta ini.
Video IllustrisTNG adalah penerus dari Illustris, berdasarkan data dari banyak institusi astronomi.
TNG terdiri dari beberapa bagian, setidaknya 18 simulasi yang mencakup model di sebuah kubus dengan luas 1 miliar tahun cahaya. Untuk menelusuri evolusi alam semesta dari awal setelah terjadinya Big Bang sampai ke masa depan.
Mengambil data dari material galaksi dalam bentuk cahaya, medan magnet dan materi gelap / Dark Matter.
Dibutuhkan 2 bulan lagi untuk menyelesaikan perhitungan dengan computer supercepat ini dan hasil akhir diperkirakan akan mencapai 500 TB data.
Dimana tepi alam semesta
Seandainya
awal alam semesta kita berasal dari sebuah ledakan besar lalu isinya
terlempar keluar dan isi ikut mengembang dan terus saling menjauh. Bentuknya akan seperti balon raksasa yang terus mengembang di ruang hampa.
Pertanyaan,
apakah tidak ada ledakan besar (Big Bang) ? di tempat lain, dalam arti
"apakah tidak ada alam semesta di samping kita". Dan disampinya juga, lalu di sampingnya yang lain.
Atau adaalam semesta
diatas kita, atau balon alam semesta lain di bawah kita bahkan disisi samping kiri kanan bahkan di bagian depan dan belakang. Bila ditanyakan seperti ini, akan muncul pertanyaan kedua, jangan jangan alam semesta ini semuanya paralel. Jadi ada alam semesta lain ?
Artinya di isi alam semesta ini
sebenarnya masih banyak alam semesta lain. Karena alam semesta ini tidak ada ujungnya dan kejadian Big Bang bisa terjadi dimana saja dan Big Bang kita hanya salah satunya saja. Tentu saja bukan di alam semesta kita sebagai sumber asal dari ledakan besar. Tapi di tempat lain juga terjadi, bisa saja mereka lebih dahulu, atau kita yang lebih dahulu terjadi.
Bila kita terus saja terbang sampai ke tepian alam semesta yang luasnya 90 miliar tahun cahaya. Apakah disana hanya ruang hampa yang kosong ?. Jangan jangan setelah melewati batas terjauh, akan bertemu alam semesta lain, dan seterusnya.
Jadi alam semesta itu belum memiliki batas setidaknya sampai saat ini tidak dapat dijawab. Bisa saja ada big bang ditempat lain, atau semua isi alam semesta adalah gelembung alam semesta, jangan jangan kita hanya salah satu isi alam semesta yang berada di salah satu gelembung tersebut.
Kita tidak akan pernah
bisa datang ke tempat yang sangat jauh tersebut. Bahkan untuk melihat saja tidak mungkin, karena begitu jauhnya seperti tanpa ujung. Itulah luas dari alam semesta yang
tidak bisa terjawab. Pada akhirnya, kehidupan manusia bukan hal penting di alam semesta ini. Walau manusia boleh saja menganggap dirinya sangat pintar dibanding mahluk lain. Tapi manusia bukan apa apa dari isi alam semesta ini, bahkan manusia tidak lebih dari sebutir pasir di galaksinya sendiri.
Sebuah pengamatan planet dan bintang yang tidak terlihat tampak dengan efek mikrolensing. Peneliti mengatakan ini menjadi contoh nasib Bumi ketika matahari masuk ke fase raksasa merah dan menjadi bintang katai putih. Mungkin Bumi selamat, tapi proses matahari membengkak tetap masalah untuk Bumi
Astronom mengumpulkan data selama 15 tahun berdasarkan instrumen teleskop Sloan Digital Sky Survey. Melihat ke satu sudut mendapatkan 200 ribu galaksi. Ini hanya sebagian pengamatan pada sudut langit. Setiap titik adalah galaksi, ditampilkan dalam peta Map of Universe
ORC istilah Odd Radio Cirle, objek ditemukan teleskop raksasa ASKAP memperlihatkan emisi radio. Peneliti belum tahu mengapa ada emisi radio, sumber yang membentuk, dan hanya satu sinyal yang tertangkap berbentuk lingkaran ORC.
Teori Astrobiological Copernican Strong dari perhitungan 36 peradaban, semuanya tidak dapat saling melihat, mengapa. Jumlah exoplanet berpotensi untuk dihuni di galaksi kita, jumlahnya miliaran planet di galaksi kita. Kita bertanya mengapa manusia belum melihat mereka. 2000 tahun cahaya akan berisi 100 juta bintang
Bintang NGC 2169 adalah kelompok bintang yang tidak terlalu banyak, dan berkelompok bersama. Lahir pada waktu yang sama tapi ukurannya berbeda-beda. Bintang bintang disana hanya membentang 7 tahun cahaya. Letaknya tinggal di cari 3 bintang The Three Sisters, dekat nebula Orion, dan satu bintang paling terang Betelgeuse
Ufo dengan penampakan 3 cahaya merah tertangkap dari teleskop astronomi. Pengamat bintang atau Skywatcher, dia sedang membuat foto galaksi NGC4631 dan NGC4656. April 2019 penumpang pesawat Jeju Air merekam cahaya yang dikira pesawat jet lain, tapi benda tidak dikenal tersebut pecah menjadi 6 dan menghilang
Pada 18 Oktober 2018, untuk kedua kalinya ke 5 planet di tata surya dapat dilihat bersamaan pada malam hari. Posisi dari arah barat atau setelah matahari terbenam. 5 planet akan bergeraka satu persatu naik ke atas cakrawala. Merkurius dan Venus berada di posisi bawah barat, dengan planet Jupiter terlihat lebih terang di atasnya. Posisi yang sama baru terjadi Juli 2020
Galaksi NGC 1277 memiliki ukuran 1/4 dari Bima Sakti. Yang lebih aneh lagi, inti galaksi di tengah terdapat sebuah lubang hitam supermasif. Ini isi semuanya hanya lubang hitam, dan dapat menjadi objek penelitian dimana kelas baru tipe galaksi.
Sebuah galaksi NGC 7674 ini bukan memiliki 1 lubang hitam, tapi 2 lubang
hitam atau black hole. Dan bukan lubang hitam kecil, tapi lubang hitam
ukuran supermasif seperti yang ada di tengah setiap galaksi.. Galaksi NGC 7674 berada 400 juta tahun cahaya dari Bumi.
Rasi bintang sudah ada sejak 6000 tahun lalu. Membantu memberi petunjuk melihat benda di ruang angkasa.Rasi bintang pertama dikenal dengan 12 rasi bintang. Tapi secara lengkap rasi bintang berjumlah 88. Big Dipper tidak akan terlihat sama posisinya 45.000 tahun di masa mendatang.
Bintang Ross 128 letaknya tidak jauh, hanya 11 tahun cahaya dari Bumi.
Tim Planetary Habitability Lab menerima sinyal radio dari arah bintang Ross
128, dan tertangkap oleh teleskop radio terbesar di dunia Observatorium
Arecibo di Poerto Rico.
2 lubang hitam yang disebut PG 1302-102, adalah keberadaan 2 lubang
hitam biner yang saling mengorbit. Jarak keduanya seperti matahari ke pluto. Tetapi dampak gravitasi keduanya terlihat begitu kuat.
2
tahun di teliti, video penampakan UFO tertangkap oleh camera militer inframerah
dipublikasi Angkatan Udara Chile. Benda yang terbang sejajar dengan
helikopter Cougar AS-532 dengan camera WESCAM MX-15 thermal infra merah, benda tersebut berbentuk oval.
Miliaran tahun lalu, lubang hitam B3 1715+425 adalah lubang hitam yang ada
di tengah galaksi. Tapi anehnya, sekarang dia sendirian dan tidak
banyak lagi bintang yang mengelilingi dirinya sendiri. Bahkan terbang
begitu cepat sampai kecepatan 3200km perdetik. Ada apa dengan lubang
hitam ini.
2 minggu setelah NASA memberi peringatan bumi sangat rentan terhadap
jatuhnya meteor besar. Seorang astronom China memperingatkan sebuah
asteroid besar yang dapat menghancurkan bumi, dengan kekuatan kerusakan 3
miliar bom nuklir. Bumi tidak pernah lepas dari ancaman asteroid di ruang angkasa
Planet OGLE-2007-BLG-349 ditemukan ketika mengalami microlensing. Posisi munculnya planet dan 2 bintang diakibatkan posisi tepat sejajar dari pengamatan dengan Bumi. Salah satu planet terjauh yang ditemukan dengan jarak 8000 tahun cahaya.
Pertanyaan alam semesta yang sukar dijawab. Apakah alam semesta itu memiliki alam semesta paralel, apakah akan terus mengembang dan tidak bertemu lagi. Apakah multiverse itu ada, salah satu jejak diperkirakan ditemukan. Teori baru alam semesta berada di gelembung ekstra dimensi
Beberapa benda paling berbahaya bahkan mematikan di alam semesta. Magnetar, lubang hitam dan tabrakan antar galaksi. Magnetar adalah bintang yang berubah menjadi magnit sangat kuat. Sedangkan Black Hole memiliki kekuatan daya gravitasi paling besar di alam semesta ini.
Adanya lubang hitam berukuran kecil dari bekas bintang, dan jumlahnya mungkin lebih besar dari perkiraan sebelumnya.Tapi yang satu ini sangat tenang, mirip seperti lubang hitam siluman. Dibutuhkan beberapa peralatan teleskop untuk memeriksa, dan terakhir baru teridentifikasi benda ini adalah sebuah Black Hole
100 tahun lalu Einstein menyebut gelombang gravitasi yang sangat kuat akhirnya terbukti. Disebabkan oleh 2 lubang hitam yang saling mengorbit, ledakan supernova atau hal lain. Awalnya masih terbatas teori ketika Einstein mengatakan 2 benda yang sangat besar dapat menimbulkan efek gelombang gravitasi.
Susah membayangkan jarak planet ke matahari. Khususnya dengan gambar dan buku. Bagaimana bila jarak antara planet dan matahari di dalam sebuah lapangan bola, termasuk perbandingan besarnya planet ke matahari. Lebih mudah di mengerti , lebih mudah di gambarkan, walau perlu sedikit imajinasi
Mempelajari tata surya. Bagaimana bintang terbentuk, dan bagaimana
planet bisa terbentuk disekitar bintang. Pertanyaan ini masih terus
diteliti oleh para astronom. Sebuah bintang yang diteliti disini tiba tiba meningkat kecerahannya
menjadi 250 kali dalam satu tahun. Hal ini menunjukan infus materi di
bintang ini tidak biasanya memakan materi di sekitar dirinya.
Satu foto langkah ini memperlihatkan posisi planet Venus sedang transit
tepat di depan matahari dan dapat dilihat dari Bumi. Walau Venus
memiliki orbit sangat dekat dengan matahari tapi untuk posisi satu garis
dari Matahari dan planet Venus ke Bumi sangat jarang terjadi.