Tata surya Orion 294-606 baru berusia 1 juta tahun dan Jumbo bintang raksasa biner

   Science | 21 October 2022

Jika alien asing mengamati tata surya kita dari jarak 4,5 miliar tahun, mereka akan melihat sebuah bintang yang dikelilingi oleh gas dan debu purba seperti gambar yang kita lihat kali ini. Tentu tata surya kita tidak seperti itu, karena sekarang kita sudah tinggal di atas Bumi.

Tim peneliti melihat seperti tersusun piringan sempit tapi padat, berputar-putar mengelilingi bintang berusia sangat muda.

Seiring waktu, cincin tersebut berisi partikel yang akan bertabrakan dan membentuk gumpalan.
Gravitasi menghaluskan batuan dan debu di tepi dari yang terbesar dan dimulai pembentukan planet dan bulan.
Sisanya yang tidak tertarik ke bagian planet, menjadi asteroid dan komet.
Itulah sebuah tata surya terbentuk, termasuk tata surya kita dahulu.
Bila kita membayangkan ada alien melihat tata surya kita dengan jarak 4,5 miliar tahun cahaya.
Tentu bumi yang dilihat belum ada, tapi 6 miliar lebih termasuk manusia sudah hidup di planet Bumi.

Proses pembentukan bintang dan planet relatif rata rata sama di setiap tata surya di alam semesta.

Bagaimana hasil sebuah objek dengan teleskop James Webb / JWST.

Sebuah benda yang baru diamati oleh teleskop JWST seperti sebuah piring terbang atau UFO.
Tapi jangan salah ini bukan UFO, melainkan sebuah tata surya baru.

Tampak seperti sebuah bola lampu kecil dan terang di bagian tengah dalam kegelapan alam semesta.

Bagian gelap pada gambar sebenarnya cincin dari debu, dan sebagian nanti akan membentuk menjadi protoplanet dan akhirnya menjadi planet. Tapi nanti mungkin beberapa miliar tahun kedepan.

Seperti itulah dunia kita terbentuk seperti sekarang ini, seperti apa yang diamati pada gambar. Dimana dahulu bintang kita Matahari adalah pusat tata surya, dan planet masih berbentuk dari debu.

Tata surya yang diamati berada di wilayah nebula Orion. Di area tersebut berupa kumpulan gas dan debu dengan massa sangat besar. Disebut juga wilayah pembentukan bintang baru.

Jarak ke Bumi sekitar 1.500 tahun cahaya.

Pada gambat tersebut sebenarnya sebuah bintang bayi, atau bintang yang baru lahir.
Dengan perkirakan usia 1 juta tahun (istilah waktu dalam astronomi)

Debu di sekitar nebula menghalangi cahaya bintang induknya, karena diselimuti piring debu dan gas yang mengitari bintang itu sendiri.
Cahaya yang muncul di tengah atas dan bawah, adalah cahaya bintang yang menyinari debu dan gas kata Mark McCaughren penasihat sain ESA.
Nanti piring dan debu tersebut perlahan akan menghilang, tapi entah kapan akan menjadi sebuah tata surya dengan planet dan bintangnya.

Gambar diambil teleskop JWST pada musim gugur lalu.
Ketika tim McCaughrean mempelajari nebula orion yang menjadi rumah bagi banyak bintang muda seperti ini.

Cincin atau debu gas yang mengelilingi bintang tersebut membentang sekitar 300AU, atau setara lebar 300x jarak matahari ke Bumi.

Orion 294-606

Dia mengatakan ada sedikit perubahan dalam teori astronomi yang sebelumnya di percaya dari teori pembentukan planet.
Proses yang terjadi ternyata dengan debu dan gas  lebih dekat ke arah bintang.
Dimana piring cakram lebih padat ke arah dalam.
Menurut teori, pembentukan planet gas seperti Jupiter, Saturnus seharusnya muncul dalam skala waktu sudah terbentuk disini.


Sistem bintang Orion 294-606 bukan penemuan baru.
Karena tim astronom telah mengamati bintang lain sebelumnya di sekitar nebula Orion.

Tanda tanda lahirnya planet, ketika tim melihat pola dari aliran gas di dalam piring protoplanet.
Sekaligus mempelajari tanda-tanda dari unsur kimia yang mengambang di dalam beberapa cakram seperti ini.
Tim astronom dapat memperkirakan seperti apa nantinya planet yang akan terbentuk.

Jumbo Oktober 2023
Tim astronom melihat beberapa JUMBO (Jumbo), planet seukuran Jupiter tapi biner.
Umum tata surya terbentuk tapi memiliki urutan planet.

Di nebula Orion ditemukan setidaknya 30 pasang Jumbo dari ratusan benda seperti Jupiter lainnya.
Tidak hanya itu, pasangan planet tersebut tidak mengitari bintang induknya, alias sebagai planet atau bintang liar yang berdiri sendiri.

Planet Jumbo disebut planet yang panas, entah kurang tepat disebut planet, tapi tidak disebut sebagai bintang.
Usia Jumbo sekitar 1 juta tahun, ibarat benda tersebut masih bayi kata astronom.

Benda kecil tersebut berkeliaran bebas, namun tidak jelas apakah benda tersebut ada di bagian sisi lain dari pirin planet di sekitar bintang lain.

+ Sky ESA

Orion Jumbo

Dimana letak nebula Orion, ada diatas langit kita.





Artikel Lain

Astronom mulai melihat kemungkinan teori zona habitat di kesampingkan. Tidak semua tata surya memiliki posisi seperti Bumi yang tepat. Bisa saja planet memiliki air tapi dibawah permukaan es. Membuka peluang 100x lebih besar menemukan planet yang layak huni.

Bintang biner yang lahir di tempat yang sama tidak selalu identik. Peneliti mencari jawabannya, sampai mengetahui teori ke 3 dimana sebuah bintang memiliki elemen berbeda dibanding bintang pendamping. Kemungkinan telah menelan planet di awal pembentukan tata surya.

Pembangunan teleskop sensor dan lensa terbesar, berat 3 ton, sensor 3 Giga Pixel. Teleskop Large Synoptic Survey Telescope (LSST) berada di Chili. Kemampuan teleskop ini memiliki ketajaman 3,2Gpixel atau setara memasukan gambar 1500 video HD.

Dulu peneliti memperkirakan, tidak mungkin kehidupan ada di lingkungan ekstrem. Khususnya di wilayah bintang raksasa membanjiri protoplanet dengan radiasi ultraviolet.. Tapi JWST menangkap jejak air, gas CO di lingkungan debu dan gas bakal bintang dari bintang raksasa.

Ketika peneliti melihat objek ASASSN-21qj, awalnya tidak tahu apa yang terjadi. Seperti bintang yang meredup, tapi bukan supernova. Sampai mendapat jawaban, ada 2 planet raksasa yang  bertabrakan. Mirip seperti pembentukan bulan dan Bumi, ketika terjadi tabrakan 2 planet. Yang ini 2 planet masif bertabrakan.

Bintang YSO 244-440 adalah objek muda yang diamati tim ESO. Ada yang aneh ketika sebuah tata surya memunculkan warna magenta. Tapi bentuknya melikuk seperti huruf S. Tim astronom menjawab mengapa aliran jet tersebut dapat muncul dari bintang baru lahir.

Galaksi HIPASS J1131–31 adalah galaksi yang unik. Memiliki populasi bintang berwarna biru. Ditemukan tahun 2002 tetapi belum diketahui seperti apa, karena tertutup oleh sebuah bintang. Setelah posisi bintang bergeser, baru diketahui sebuah galaksi kerdil yang berbeda dari populasi bintang di galaksi lain.

Astronom banyak menemukan planet di luar tata surya. Sebagian berharap menemukan planet dengan ukuran yang sama seperti Bumi. Tapi apa yang ditemukan belum tentu mirip. Astronom tidak mencari planet berwarna biru kabur, tapi mencari warna kuning yang artinya lebih banyak daratan.

Tim astronom menemukan 3 bintang biner, dimana 2 bintang berada di bagian dalam. Tata surya TIC 470710327 orbit kompak dan terkunci. Massa satu bintang mencapai 16x massa matahari. Umum sebuah tata surya memiliki 3 bintang.

20 tahun berlalu, penemuan planet alien 4034 planet. Planet Exoplanet adalah planet di luar tata surya. Juni 2017 ditemukan 219 exoplanet baru dan 10 diantaranya berada di posisi tepat. Tahun 2020 tembus 5000 planet telah di konfirmasi Nasa

5000 ribu planet di luar tata surya telah ditemukan, dan 2000 lebih planet telah di konfirmasi ada. Tetapi tim MIT mengatakan 3 planet sebenarnya bukan planet. Karena ukuran planet tidak wajar, kemungkinan bintang katai coklat

Teleskop Tess menemukan 2 tata surya yang disebut Toi 1807 dan Toi 2076. Ada yang unik dari kedua tata surya tersebut, satu memiliki 3 planet seukuran Neptunus, dan satu lagi memiliki 1 planet saja ukuran lebih besar dari Bumi. Peneliti menyebut, kedua tata surya bergerak bersamaan, dan lahir dari satu tempat yang sama

Sebuah tata surya dinamai HD 98800, disana sedang terbentuk planet atau protoplanet. Keunikan di tata surya ini memiliki bintang biner, dimana piring pembentuk planet nantinya terlihat miring. Hal ini hanya sebatas teori, tapi peneliti menemukan adanya. Bila planet sudah terbentuk, matahari mungkin terlihat dari utara ke selatan, dan bukan ke barat dan timur seperti di Bumi

Tata surya di bintang Ci Tau ini bikin geleng geleng kepala para ahli. Letaknya 518 tahun cahaya dari Bumi Sekarang yang terlihat aneh sebenarnya tidak aneh, yang aneh adalah bintang induknya sendiri diperkirakan planet yang muncul disana dari usia bintang yang hanya 2 juta tahun. Tata surya Ci Tau telah diperkirakan ada 4 planet gas raksasa

Bintang AS 209 terletak 410 tahun cahaya dari Bumi. Menjadi sebuah sistem tata surya baru yang baru lahir, diperkirakan baru berusia 1 juta tahun dalam skala kosmos. Setidaknya ada 2 protoplanet akan lahir disana.

Teleskop ALMA menangkap tata surya baru HD 142527, dimana disana sedang terbentuk cakram protoplanet. Tetapi ada yang unik di tata surya ini, karena memiliki dua matahari yang juga terbentuk bersamaan. Disebut juga sebagai tata surya dengan bintang biner.



Youtube Obengplus


Trend