Negara Ethiopia larang impor mobil bensin yang lama silakan antri

   Green | 15 September 2024

Negara Ethiopia larang impor mobil bensin yang lama silakan antri

Ethiopia menjadi negara pertama yang melarang impor kendaraan berbahan bakar bensin dan diesel, yan menandakan peralihan menuju solusi energi berkelanjutan.

Pengguna awal seperti Dagim Girma, membeli kendaraan listrik pada tahun 2024.
Kini terhindar antrean panjang bahan bakar yang umum terjadi di kota Addis Ababa, karena sering terjadi kelangkaan solar.
Saya menghemat waktu dan tidak lagi membayar bahan bakar.

Menurut media lemonde.fr, bulan Januari 2024, kementerian transportasi dan logistik mengambil langkah radikal yang melarang semua impor kendaraan berbahan bakar bensin dan diesel.
Memaksa pengemudi Ethiopia beralih ke kendaraan listrik.

Ini keputusan pertama di dunia dan mengejutkan, mengingat kurang dari separuh populasi penduduk di Ethiopia yang memiliki akses ke listrik.
Alasan di balik regulasi radikal tersebut, pertama strategi ekonomi, kata Yizengaw Yitayih, pakar iklim senior di kementerian tersebut.
Keputusan ditujukan untuk membantu kita merasionalisasi pengeluaran mata uang asing kita.

Dengan populasi 120 juta jiwa, Ethiopia menghadapi kekurangan mata uang asing yang parah dan mengurangi ketergantungannya pada impor bensin dan solar.
Tahun 2023 berjumlah lebih dari €6 miliar, menurut angka pemerintah.

Harga bensin di Ethiopia sama seperti Indonesia, disana sekitar Rp.11.000 perliter vs Rp 10.000 Pertalite (Sep 2024)
Di banding tahun 2023, harga bensin telah meroket mencapai Rp. 10.200/liter. Bensin dan Solar memiliki harga yang sama.
Naiknya harga setelah pemerintah Ethiopia mengakhiri subsidi 1 tahun, memicu harga naik 20%.

Tahun 2024, aturan baru akan memaksa warga Ethiopia beralih ke mobil listrik sehingga pemerintah untuk melakukan dua hal sekaligus
Mengurangi impor bahan bakar dan memperkenalkan kebijakan lingkungan yang progresif,"kata Samson Berhane, analis independen yang berkantor di Addis Ababa.

Perdana Menteri Abiy Ahmed, dianugerahi Penghargaan Nobel Perdamaian pada tahun 2019, telah lama berupaya membangun citranya sebagai pejuang lingkungan.
Ia telah mempelopori kampanye reboisasi besar-besaran dan berkomitmen untuk menanam 5 miliar pohon pada tahun 2024.

Pada tahun 2022, meresmikan bendungan hidroelektrik terbesar di Afrika, bendungan Grand Ethiopian Renaissance di Sungai Nil, yang saat ini menghasilkan 1.550 megawatt-jam (MWh) listrik, dengan perkiraan 5.000 MWh di masa mendatang.

Ahmed bertekad untuk memanfaatkan sepenuhnya listrik hijau yang murah, diperkirakan 10 kali lebih murah daripada di Prancis.

Artikel Lain

Ketika energi terbarukan dengan panel surya digunakan, dan pemerintah memberi insetif. Warga mulai memasang solar cell di rumah, karena lebih hemat biaya listrik. Tetapi hampir 20 tahun, panel surya yang usang harus diganti. Kemana sampah energi hijau tersebut pergi, ini masalah besar di negara maju.

Tidak hanya Eropa, negara di Afrika mengambil langkah pasti mengunakan energi terbarukan. Nigeria dengan jumlah penduduk terpadat di Afrika, melakukan subsidi kendaraan listrik dalam negeri, infrastruktur pengisian, pembiayaan yang ringan bagi pemilik kendaraan. Semua aturan menguntungkan dan di kebut untuk dekarbonisasi

Peneliti Fraunhofer Institute for Solar Energy Systems ISE Jerman, mengatakan listrik energi terbarukan jauh lebih murah. Untuk skala sebuah negara, efektif pembangkit listrik dapat dibuat fleksibel. Kebalikannya pembangkit solar dan angin menjadi pembangkit utama dan layak untuk investasi

Mobil listrik berkembang dan mencapai jarak 800km. Kapasitas baterai model long range juga diperkuat dengan motor pengerak yang efisien. Beberapa kendaraan siap tampil, dan rata rata dapat menempuh jarak 600km.

Perusahaan Nybolt menyebut telah memecahkan masalah baterai kendaraan / EV. Baterai dapat di charge berulang sampai penuh, kurang dari 6 menit. Pengisian lebih cepat akan memungkinkan EV untuk menutup celah dengan mobil bensin dalam hal kenyamanan sehari-hari.

Ketika sebuah kota untuk kendaraan menjadi kota sepeda kembali. Paris berhasil setidaknya dampak dari Covid. Disana tidak lagi ramai dengan kendaraan, melainkan sepeda yang mundar mandir di jalan utama. Pesepeda Jakarta naik tapi hanya sebagai tren. Waktu dan infrastruktur menentukan apakah bertahan atau hanya tren semata.

Pernah mendengar negara Bhutan yang menyandang negara minus gas carbon pertama di dunia. Mungkin upaya negara ini tidak pernah dilihat di siaran TV Indonesia. Mungkin kita sendiri tidak tahu dimana letak negara Bhutan. Mengapa negara ini tidak memiliki polusi dan disebut minus carbo

Ketika sebuah negara dengan cadangan minyak terbesar di Dunia memutuskan untuk berinvestasi dengan energi terbarukan. Mungkin kita bertanya, apakah ini akhir era minyak dunia. Sementara Amerika masih memfokus pengeboran miyak, sampai mengimpor bahan bakar.



Youtube Obengplus


Trend