Pesawat TU-144 supersonik terbesar yang belum tergantikan

   Stuff | 2 July 2020

Tupolev Tu-144 buatan Soviet benar-benar terbang di depan saingan supersoniknya Concorde, meskipun memiliki sejumlah kelemahan yang pada desain yang sangat membatasi fungsi pesawat.

Beberapa rancangan pesawat yang tidak mencapai standar penerbangan.

Bagian masalah Tu-144 adalah bobot.
Bukan saja lebih berat dari Concorde sekitar 20 ton. Ukurannya juga lebih panjang, sekitar 4 meter

Bobot pesawat 99 ton
Berat kotor pesawat 125 ton
Beban ketika take-off 207 ton
Bahan bakar 93 ton
4 mesin Lolesov RD-36-51 atau Kuznetov NK-144 dengan afterburning turbojet.

Berat ekstra Tu-144 berasal dari roda tambahan yang harus dibawa di bawah sayapnya selain pesawat yang lebih besar.

Tidak seperti Concorde Perancis, roda pendaratan Soviet Tu-144 memiliki 12 roda.

Pesawat buatan Soviet ketika itu menggunakan karet sintetis.
Skala struktural lebih lemah dan lebih mungkin cepat rusak daripada karet alam.

Tentu pesawat perlu ditambah roda untuk menopang beban pesawat, hasilnya menambah bobot pesawat terbang

Kekuatan mesin TU-144 juga lebih kuat, dengan daya dorong 6.000 pound lebih besar dari mesin Concorde Perancis

Kekuatan mesin yang lebih besar tapi berdampak  mesin lebih berisik.


Perusahaan pembuat Tupolev pernah melakukan pendekatan dengan produsen Concorde Perancis agar memberi masukan dengan mesin pesawat mereka seperti sistem manajemen mesin.

Tapi perusahaan pesawat Perancis menolak, khawatir teknologi Concorde dibuat menjadi teknologi pesawat pem bom supersonik atau pesawat jet tempur Soviet

Prakteknya, supersonic TU-144 sebenarnya lebih halus dari Concorde "ketika" pesawat mendarat.
Karena pesawat dilengkapi parasut di bagian belakang untuk memperlambat laju pesawat.

Kelemahan utama kebisingan dari mesin yang sangat kuat, dan suara masuk begitu kuat ke dalam kabin pesawat.

Masalah lain dari teknik kedirgantaraan bila perlu dirancang ulang TU-144 sampai menjadi layak sebagai pesawat komersil yang nyaman.

Melihat teknologi perusahaan Tupolev ketika itu, diperkirakan baru berhasil menyempurnakan TU-144 dalam 10-15 tahun dengan teknologi yang mereka miliki.

Soviet juga bermasalah, karena terlalu aktif spionase ketika dijamannya. Sehingga rancangan TU-144 tidak pernah sempurna

Sementara Concorde Perancis sukses terbang puluhan tahun sampai dihentikan ketika pesawat mengalami kecelakaan.
Mulai terbang di udara tahun 1969, dan diperkenalkan tahun 1967. Sampai dipensiunkan tahun 2003.
Yang mengalami kecelakaan fatal tahun 2000, tapi disebabkan hal lain dengan adanya puing dilandasan. Memecahkan ban roda kiri dan ban meledak, lalu sepotong karet menabrak tangki bahan bakar.
Mesin pesawat nomor 2 di Concorde dimatikan, dan tersisa satu mesin. Pesawat gagal mencapai kecepatan take-off dan kurang tenaga lalu jatuh.


Pesaing pesawat supersonik masih tahap proyek SST oleh Boeing dan Lockheed.
Lebih besar dengan 300 penumpang, proyek dimulai beberapa tahun setelah Concorde dan TU-144, tapi gagal dilanjutkan.

Walau TU-144 gagal dipasar, pesawat tersebut masih menjuluki pesawat penumpang komersil supersonik terbesar di dunia, sampai hari ini.

Pesawat TU-144 supersonik terbesar di dunia

Sejarah TU-144
Penerbangan perdana di airport Zhukovsky tahun 1968.
Rata rata ketinggian pesawat berada 16km dari permukaan laut.
Kecepatan pesawat ketika stabil mencapai 2.000 km perjam atau sekitar 1,6 mach.
TU-144 terbang lebih dahulu sebelum Concorde mengudara.
Pada tahun 1970, menjadi pesawat Supersonik yang menembus kecepatan  2 Mach

Kecepatan maksimum mencapai 2.300km perjam (2.15 mach)
Kecepatan di udara 2.125 km perjam.
Jarak tempuh 6.500km
Jarak ketinggian mencapai 20km km diatas permukaan laut, dibanding ketinggian pesawat jet komersil saat ini sekitar 13km
Hanya di produksi 16 pesawat antara tahun produksi 1967 - 1983


Pesawat tampil di pameran Paris Air Show tahun 1973, tetapi tampilan perdana yang buruk karena pesawat jatuh sebagai kecelakaan pertama. Pesawat kedua mengalami kecelakaan tahun 1978.
Setelah dihentikan untuk mengangkut penumpang, pesawat tidak lagi terbang komersil, hanya untuk melatih pilot untuk proyek ruang angkasa Buran.
Penerbangan terakhir 26 Juni 1999, dan pesawat masuk gudang

DI era 1990an
Seorang pengusaha ingin membeli TU-144, termasuk untuk negosiasi pengujian dari Tupolev, Nasa, Rockwell dan Boeing.
Tujuannya untuk pesawat penelitian komersil kecepatan tinggi yang nanti dibuat sebagai generasi kedua TU-144.
Satu pesawat berhasil dimiliki oleh Nasa.

TU-144 Nasa

Pesawat lain dijual Juni 2001 seharga $11 juta di lelang online. Tapi penjualan tidak dilanjutkan karena mesin penganti Kuznetsov NK-321 dari pesawat pembom Tupolev TU-160 adalah perangkat militer dan pemerintah Rusia tidak mau mengekspor.

Beberapa pengusaha lain mencoba membeli TU-144LL untuk layanan penerbangan supersonik di laut Alantik tapi gagal.


Penerbangan TU-144
TU-144 dilaporkan hanya 102 kali terbang, dan 55 kali terbang diantaranya membawa penumpang.
TU-144 sebuah rancangan pesawat dengan kegagalan, menghabiskan waktu, mengambil biaya proyek lain di era Soviet.

Pesawat hanya terbang untuk mengangkut penumpang dari Moskow ke Alma-ata (Almaty) dengan rute 1 kali seminggu.
Target membawa penumpang 70-80 orang, hanya terisi sekitar 58 penumpang.
Walau rancangan asli pesawat dapat membaw 140 penumpang dengan 11 kursi first class dan 129 kursi eksekutif

Masalah terbesar pada badan struktur pesawat.
Pengujian struktur di lab, dari 2 pesawat TU-144S mengalami kegagalan sebelum pesawat terbang untuk komersil.
Celah besar terjadi di badan pesawat nomor 68001 ketika singgah di Warsawa setelah tampil di Paris Air Show 1971.

Pesawat yang disebut dengan rancangan sangat canggih ketika itu, mengunakan bagian mesin dari blok dan panel besar.
Ternyata dibuat dengan mesin produksi pemandu yang cacat.
Membuat keretakan pada bagian yang seharusnya ditahan oleh bagian struktur. Ketika retakan mulai melebar, dengan cepat dapat melebar mencapai beberapa meter.

Konstruksi pengujian dengan panas dingin.
Ketika pesawat terbang dari darat akan menghadapi panas, dan di udara menjadi dingin.
Pengujian lab dengan suhu yang dipanaskan 130-150 derajat C seperti panas dari mesin pesawat, terjadi kontraksi dan badan pesawat mengembang ketika mulai mendingin. Hal tersebut terjadi dari kerusakan pesawat di lapangan.

Beberapa keretakan struktur pesawat dapat diterima sampai saatini, biasanya ditemukan ketika inspeksi rutin dan dapat diperbaiki.
Tetapi disain TU-144 kebalikannya, kerusakan adalah cacat tinggi dalam struktur paduan dan terlalu besar untuk diterima.

Rancangan kabin yang bising tidak pernah sempurna.
Tingkat suara mesin yang masuk mencapai 90-95 db.
Untuk berbicara dengan penumpang lain sangat sulit, bahkan 2 penumpang yang duduk bersebelahan saja tidak dapat saling mendengar dan harus berteriak bahkan harus menulis untuk berkomunikasi.
Perusahaan Tupolev ingin memperbaiki, tapi tidak ada sarana ketika itu.

Pupus harapan TU-144
Ketika harga minyak naik, pihak maskapai Aeroflot memilih pesawat jenis lain dengan Ilyushin IL-86 untuk jet jumbo yang di andalkan di era Soviet.
Dibanding memilih pesawat glamor TU-144 yang boros bahan bakar dan terlalu beresiko..
Program TU-144 berakhir di rancangan TU-144D pada tahun 1982

Artikel Lain

Pesawat supersonik akan mengembalikan kejayaan dari Concorde. Dalam sejarah penerbangan, pesawat buatan Eropa tersebut yang mampu menyentuh batas 2Mach. Interior Overture yang mewah, kursi antara 65 - 88 penumpang. Jarak tempuh 7500km , kecepatan 1,7Mach, sekitar 2000km perjam.

Pesawat Mig-21 pesawat supersonik paling banyak di produksi. Soviet sebagai pembuat pertama, dan terbesar China dan India. Total lebih dari 10 ribu pesawat dengan disain awal yang sama. Mengunakan satu mesin, murah pengoperasian. Bukan tercanggih tapi keunikan jet supersonik

Walau sudah ada pesawat pembom B-2 Spirit, pesawat pembom B-52 tidak kalah canggih. Upgrade alat komunikasi dan menganti mesin  lebih hemat bahan bakar. Tersisa badan pesawat saja setelah di upgrade dari disain 1950an. Kekuatan B-52-H bertahan sampai 30 tahun dari sekarang

Pesawat terbesar di dunia saat ini hanya satu, An-255 atau dikenal dengan Mriya. Menjadi pesawat milik dunia, dan bukan lagi nama Rusia. Pesawat Mriya sedang sibuk, membawa 100 ton bantuan peralatan medis dari masker sampai alat laboratorium. Pesawat perlu transit 2 kali sebelum mencapai tujuan dengan durasi terbang 7 jam.

Pesawat pembom strategis Tupolev TU-160 dikenal dengan nama Blackjack. Mampu terbang dengan membawa bom seberat 40 ton, dan kecepatan 2 mach. Hanya dimiliki 2 negara Rusia sebagai produsen. Hanya 35 unit pesawat, pengembangan generasi ke 2 TU-160M2

Pesawat L-15B dirancang untuk satu pilot untuk menghemat berat. Mampu membawa persenjataan seberat 3 ton dengan 9 hanger di badan dan sayap pesawat.Pesawat dapat dipasangkan rudal udara ke udara untuk anti pesawat tipe PL-12 jarak jauh, dan rudal infrared PL-10. Jarak jangkauan pesawat sekitar 500km dengan tangki bahan bakar tambahan.

Mig 25 adalah jet tempur tercepat kedua di perang dingin. Ketika terungkap oleh barat, akhirnya diketahui pesawat tersebut bukan pesawat jet tempur biasa. Memiliki kecepatan 2,8Mach dan maksimum 3,2 Mach. Tidak ada yang bisa mengejar bila pesawat dipacu dengan 2 mesin jet Tumansky R-15. Sampai barat semua teungkap setelah barat membuka isi pesawat

Pesawat 777-300ER dirancang terbang jarak jauh. Menjadi pesawat paling efisien dan digunakan untuk terbang nonstop. Bagi penumpang, duduk terbang berjam jam lebih dari 12 jam adalah hal membosankan. Bagaimana dengan awak pesawat, tunggu dulu.

Ada adalah suara di pesawat yang tidak pernah kelihatan dari pesawat jet tempur Hornet F A-18 atau F-18. Suara peringatan di cockpit pesawat, suaranya memberi peringatan mengerikan adalah suara dari Betty yang disebut Bee si tawon. Membuat pilot pesawat tempur lebih waspada dibanding melihat instrumen statis.

Pesawat jet bomber Tupolev Tu-22m dijuluki oleh Nato Backfire. Ini adalah pesawat pembom supersonik dengan sistem sayap ayun atau dapat dilipat. Kecepatan maksimum mencapai 2 Mach. Pernah masuk ke Swedia tapi tidak di respon oleh angkatan udara. Masih bertugas di Suriah bulan November 2015

Ketika pesawat mendarat dan mendapat arus angin dari samping atau Crosswind. Menjadi salah satu pengalaman kurang baik batgi pilot dan penumpang. Yang ini pesawat Airbus A380 sebagai pesawat jet komersil terbesar di dunia tidak luput dari tekanan angin kuat ketika mendarat di bandara Dusseldorf

Di pameran pesawat penonton akan melihat kemampuan manuver terbang jet komersil. Yang satu ini jet tempur tempur Mig 29 ini bisa langsung take off dan terbang vertikal. Seperti roket langsung menuju langit. Mig 29 memiliki kecepatan 2,25 mach

Di pesawat komersial, setiap jendela akan terlihat satu titik lubang kecil.  Mungkin kita bertanya untuk apa lubang kecil di jendela pesawat. Fungsi lubang kecil tersebut untuk menyamai tekanan udara. Tenda segitiga adalah spot paling baik di kursi penerbangan.



Youtube Obengplus


Trend