Ketika Soviet membuat pesawat jet tempur, usianya tidak lama. Negara barat membuat tandingan pesawat baru yang lebih canggih.
Beberapa pesawat malah memiliki usia pakai cukup lama
Armada udara Amerika sampai tahun 2021, masih memodernisasi pesawat antar benua B-52 Startofrotress sejak pertama kali terbang 1952.
Pesawat Cargo C-130 dikenal Hercules juga masih di produksi sampai sekarang walau dirancang tahun 1954. Indonesia mendapat pesawat C-130 dari Australia. Dan masih memiliki pesawat Hercules yang terawat.
Pesawat kelas Mig buatan Soviet cepat usang ketika era perang dingin, dalam beberapa tahun akhirnya diganti kembali.
Rancangan pesawat harus bersaing dengan keunggulan tersendiri seperti pemakaian jangka panjang atau diganti dengan model baru.
Sangat sedikit pesawat jet militer Soviet memiliki usia produksi dan bertahan cukup lama. Walau beberapa pesawat militer memiliki keunikan tersendiri.
Berbeda dengan satu pesawat Mig-21 Fishbed.
Ada perbedaan dari disain Mig-21 sampai memiliki jumlah sangat besar dibuat dalam sejarah pesawat terbang supersonik.
Tahun 1953 dimulai produksi Mig-21, dengan mengambil keberhasilan Mig 15 dan 17.
Mig 19 adalah jet tempur supersonik pertama, ketika dunia berubah begitu cepat.
Dalam perang Korea membuat banyak peralatan menjadi usang memasuki era pertengahan 1950an.
Jet Mig 15 dirancang untuk mencegat pesawat lain, tapi tidak dapat mengejar pesawat bomber B-52 milik Amerika.
Mig 15 hanya memiliki kecepatan mendekati 1 mach.
Soviet merancang pesawat baru tipe supersonik yang awalnya untuk kelas Intercept untuk mencegat pesawat di udara.
Mig-21 dengan julukan Fishbed mampu terbang dengan kecepatan 2 mach. Dipersenjatai cannon internal dan kapasitas 6 muatan.
Perjalanan pesawat ini berubah, dari serangan udara ke udara, masuk pesawat multi fungsi serangan udara ke darat.
Soviet lebih menyukai pengoperasian Mig 21 untuk dua fungsi itu, dibanding menyiapkan peralatan radar yang besar dan canggih.
Soviet membuat 10.645 unit pesawat Mig-21 selama 1959 -1985.
India membangun sendiri 657 pesawat dari ijin Moskow.
China mendapat dokumen rancangan pesawat dan diberi nama Chengdu J-7 atau F-7. Dibuat 2.400 pesawat antara 1966 - 2013. Mampu membuat 14 pesawat setiap bulan di awal produksi. Dan varian lain dibuat dengan modernisasi seperti sensor radar. Sebagian pesawat yang diproduksi tahun 1989 lebih banyak di ekspor
Cekoslowakia membuat 194 unit.
30 negara memiliki pesawat Mig-21 termasuk Indonesia pernah memiliki 20 pesawat ini.
Data teknisDisain sayap delta.
Memiliki satu mesin dengan arah depan ke belakang.
Mesin Tumansky R-11F, modifikasi Wopen-13 Turbofan.
1 kru
Kecepatan maksimum 2090km perjam.
Kecepatan jelajah 900km perjam
Ketinggian 14km
Jarak jelajah bervariasi, model asli 600-900km (Mig-21), modifikasi 400 - 2.200km (J7 III)
Takeoff dan landing, cukup dengan landasan 700-900 meter, mendarat bantuan parasut 500 meter
Rancangan Mig-21 dimulai ketika Soviet ingin pesawat yang tidak terlalu canggih, jumlah banyak, cepat tapi murah.
Dibanding memasangkan peralatan elektronik sebagai peralatan mewah di sebuah pesawat.
Soviet hanya membutuhkan peralatan sederhana, sering terbang dan patroli, membawa muatan serta mudah perawatan.
Disana muncul pengembangan Mig-21.
Rancangan Mig-21 tidak sepenuhnya baik.Ruang kokpit yang sempit, muatan terbatas dan tidak ditempatkan untuk peralatan elektronik yang canggih.
Tapi kebutuhan utama untuk pesawat Intercept, khususnya di awal menghadapi konflik kelanjutan di Korea.
Pesawat Mig-21 tidak banyak mencatat sejarah
Tapi di Vietnam, menunjukan Fishbed lebih cepat melakukan serangan udara ke darat sebelum Amerika menditeksi.
Setelah serangan Hit and Run, pesawat secepatnya kembali ke pangkalan, tentu saja untuk menghindari serangan udara ke udara sebelum dicegat pesawat lawan.
Kegagalan. Pada 2 Januari 1967, satu grup F-4 Phantom II di bawah komando pilot legendaris Robin Olds menipu Vietnam Utara ke dalam pertempuran yang menghancurkan. Phantom menembak jatuh tujuh Fishbeds, milik Vietnam.
Mig-21 ekstensif perang di Timur Tengah. Pesawat pembom tempur Angkatan Pertahanan Israel menghancurkan Fishbed Mesir dan Suriah dalam serangan pembukaan Enam Hari peperangan pertama.
Fishbeds juga melawan jet Israel dalam Perang Atrisi, Perang Yom Kippur dan Perang Lebanon
Pilot Mig-21 umumnya kesulitan menghadapi pesawat Israel yang luar biasa. Dalam satu kasus, pesawat tempur Israel menyergap dan menghancurkan beberapa MiG-21 yang diterbangkan pilot Soviet.
Keberhasilan pesawat Barat melawan Fishbed di Timur Tengah, serta di Angola, menyebabkan banyak orang menyimpulkan bahwa Mig-21 Soviet kalah dari pesawat Barat.
Namun bukan kemampuan pesawat, masalah pelatihan pilot membuat perbandingan menjadi sulit, kehandalan pesawat akan berbeda di tangan pilot.
Mig-21 akan tampil lebih dari cukup dalam kontek pelatihan pilot yang sebanding.
Salah satu kemampuan Mig-21 India tercatat memiliki reputasi yang baik dalam Perang Indo-Pakistan 1965 dan 1971 dan Perang Kargil.
Fishbeds lolos dengan baik dalam pertempuran udara Perang Iran-Irak.
Sisa pesawatJumlah operasional MiG-21 mulai menurun di akhir 1980-an dan 1990-an, karena model yang lebih modern menggantikannya di garis depan.
Soviet berganti ke Rusia, Mig-21 tidak terlihat dioperasikan lebih lama. Dan armada Sukhoi sudah jauh lebih modern.
Tapi ada beberapa negara tetap mempertahankan pesawat untuk armada udara.
Mig-21 setidaknya tersisa di 18 angkatan udara di seluruh dunia.
Termasuk di negara NATO, Rumania dan Kroasia.
Varian J/F-7 melayani 13 negara lain walau sudah dipensiunkan di empat negara.
China, Rusia, dan Ukraina masih melakukan pemeliharaan dan pembaruan pada pesawat yang ada.
Kemajuan teknologi pencetakan 3D mempermudah operator menjaga Fishbeds tetap beroperasi, karena dapat memproduksi suku cadang dan komponen dibuat sendiri.
Beberapa pesawat yang tersisa, dipertahankan dengan disain asli 1959.
Perbedaan di bagian muatan yang dibawah, lebih canggih seperti R-60 AAM, Magic 2 dan Python III.
Membuat kekuatan besar dibanding generasi pertama. Upgrade elektronik, radar dan peralatan komunikasi sampai peralatan pemandu membuat Mig-21 tetap bertahan di udara.
Mampukah Mig-21 bertahan sampai 100 tahun.Mungkin tidak, China telah mengakhiri produksi J-7, beberapa pesawat hanya digunakan untuk pelatihan dan tugas patroli.
Artinya generasi pesawat Fishbed sudah berakhir keluar dari pabrik China sebagai negara pengekspor terakhir.
Kroasia dan Rumania sudah menjadwalkan akhir tugas Mig-21 tahun 2026 pengoperasian. Tentu saja Mig-21 masih akan dipertahankan sebelum mendapat pesawat penganti.
Bangladesh memiliki 12 pesawat generasi terakhir pada tahun 2013. Sejauh ini tidak ada rencana untuk menganti pesawat dalam waktu dekat.
Penguna Mig-21Afganistan, Albania (J-7), Aljazair, Angola, Azerbaijan, Bangladesh, Bulgaria, Myanmar, Kamboja, Cina (J-7), Kongo, Kroasia, Kuba, Ceko, Mesir, Ethiopia, Finlandia Jerman Timur, Guyana, Hongaria, India, Indonesia, Iran, Irak, Kazakhstan, Laos, Libya, Madagaskar, Mali, Mongolia, Mozambik, Nigeria, Korea Utara, Yaman, Pakistan (J-7), Polandia Rumania, Slowakia, Sri Lanka, Sudan, Syria (Suriah), Tanzania, Vietnam, Yugoslavia (Serbia-Montenegro), Zambia, Zimbabwe.
Jumlah pesawat Mig-21 adalah pesawat jet supersonik dengan jumlah terbanyak di belakang jet tempur bermesin biasa Mig-15, mungkin sebagian besar akan
pensiun. Termasuk lisensi J7 / F7 milik China yang terakhir diproduksi.
Sementara pesawat B-52 tetap memiliki usia pakai sangat panjang dari rencana, dan mendapat pembaruan peralatan.
Beberapa
negara pemilik Mig-21 sepertinya tetap mempertahankan pesawat di udara, karena tidak ada dana untuk pembelian pesawat baru.