Perusahaan pembuat mesin pesawat Rolls-Royce Amerika dikabarkan menjadi pemasok mesin jet pengganti untuk B-52 Stratofortress
RR mengalahkan perusahaan GE Aviation dan Pratt Whitney, nantinya RR menyediakan mesin Turbofan F-130 untuk mengerakan pesawat raksasa tersebut untuk 30 tahun kedepan.
Tentu pesawat B-52 di era 1950an sudah jauh berbeda dengan teknologi saat ini.
72 pesawat B-52-H masih aktif, dan 12 unit lain disimpan sebagai cadangan.
Armada B-52 berusia 70 tahun, sewajarnya B-52 sudah dimesiumkan.
Tetapi badan pesawat yang dibuat tahun 1950an terus direkayasa dengan teknologi mutakhir.
Unit penyimpanan persenjataan, sistem elektronik baru, dan lainnya.
Yang tersisa di pesawat ini sebenarnya hanya badannya saja.
Karena upgrade yang terakhir adalah bagian mesin, dimana satu pesawat membutuhkan 8 mesin.
Bila dihitung, perusahaan RR akan membuat 608 unit termasuk 42 unit untuk suku cadang. Total biayanya saja menelan 2,6 miliar.
Mesin dengan baling 130 cm dibuat dengan bahan titanium, sistem turbin dua tahap, dan kompresor pendorong. Terakhir ruang bakar di mesin ditingkatkan dengan emisi lebih rendah
Artinya pesawat B-52-H nanti dapat terbang lebih lama, karena rancangan mesin baru lebih hemat bahan bakar.
Bisa saja pesawat tidak memerlukan pengisian bahan bakar di udara, bila jarak tempuh pesawat masih dapat mencapai target dengan tangki internal.
Walau angkatan udara Amerika telah memiliki pembom siluman B-2 Spirit, pesawat pembom B-52 tidak kalah canggih.
Kabarnya baru kemarin tuh di pasangin radio baru, maksudnya sistem komunikasi baru.
Gambar Wikipedia
Boeing
B-52 adalah pesawat pembom strategis antar benua.
Dibanding B-2 Spirit yang jauh lebih canggih termasuk
pembom Stealth belum mampu mengantikan tugas B-52.
Untuk jarak jelajah,
B-52 terbang lebih jauh dengan daya angkut lebih banyak.
Kedua bomber tersebut saling mengisi kemampuan.
Pesawat
Boeing
B-52 dengan 8 mesin ini mampu membawa 31 ton bom dan peralatan perang lain,
12 misil AGM atau rudal Harpon untuk rudal udara ke anti kapal perang
dilaut. Model C memiliki kapasitas tanki bahan bakar 41.700 galon dengan
tambahan 3000 gallon di bawah badan pesawat.
Model terakhir B-52H mulai digunakan tahun 1961, di produksi 102 pesawat dari total 744 pesawat di seri yang sama.
Jarak jelajah 16 ribu km,
dengan muatan dapat terbang nonstop 7.210km.
Kecepatan terbang mencapai 1000km perjam
Dibanding Stealth Bomber B-2 Spirit hanya
memiliki jarak tempuh 11 ribu km dan jumlah pesawat ini hanya 19 pesawat
saja yang aktif.
Kemampuan beban B-2 hanya 23 ton, dan pesawat B-2 dapat terbang untuk jelajah 900km perjam, kecuali kecepatan maksimum 1000km perjam
Apa saja yang dapat dibawah pesawat B-52
Bombs
- MK82 (500 lb) - 51
- MK84 (2000 lb) - 18
- MK117 (750 lb) - 51
- BDU-48 - 17
CBU
Laser Guided
- GBU-10 - 8 to 10
- GBU-12 - 10
- GBU-28 - 4
Other Advanced
- JDAM - 12 JSOW - 12 (in development) WCMD - 16
Missiles
- Conventional Air Launched Cruise Missiles (CALCM) - 20
- Harpoon (Anti-Ship Missile) - 8
- AGM-142 (television guided missile) - 4 [Normal load is 3
with a controller, 4 can be carried with a
"hand off to another aircraft with a controller pod
installed.]
Mines
- MK56 - 20
- MK62 - 51
- MK63 - 18
- MK65 - 18
NUCLEAR
- Advanced Cruise Missiles (ACM) - 12
- Air Launched Cruise Missiles
(ALCM) - 20
- Bombs - 8
Diperang
dingin, B-52 sering melintas di Vietnam, atau di masa perang teluk.
Pesawat jenis ini yang melakukan pengemboman ke Yugoslavia tahun 1999,
dan baru baru ini masih bertugas di Afghanistan dan Irak. Setidaknya
masa tugasnya dapat diperpanjang sampai tahun 2045 untuk model H sebagai
tipe terakhir..
Bulan
April lalu, pesawat ini sudah diumumkan dengan upgrade sistem jaringan
komunikasi baru atau Conect untuk B-52. Pertama kali pesawat B-52 lebih
mudah untuk mengatur kembali sasaran. Awak kapal lebih mudah mengatur
ulang senjata dan mengubah parameter sementara mereka sedang diudara.
Teknologi yang ditempatkan seperti layar LCD resolusi tinggi kelas HD,
alat komunikasi baru, penargetan, sistem navigasi dan semuanya
mengunakan sistem elektronik. Sedangkan komunikasi dahulu masih
mengunakan radio.
Pesawat ini hanya dimiliki US Air Force dan NASA. Memiliki 4 komando dan dibagi menjadi 9 Squadron.
Tampilan ruang cockpit baru di pesawat B-52.
Sistem
komunikasi Conect dapat mendukung kebutuhan komunikasi dari pusat
komando yang disebut COCOM. Pengantian alat komunikasi rancangan Boeing
B-52 tersebut sudah dilakukan tahun 2005, dan baru diuji tahun 2009.
Bulan lalu pertama kali Conect mulai digunakan di oleh pesawat pembom
yang masih aktif, dan upgrade baru selesai tahun 2019 untuk menguprade
76 pesawat pembom B-52.
Tabung
katode dari perangkat komunikasi jadul akhirnya bisa dikeluarkan dari
pesawat ini (gambar atas) dan digantikan teknologi LCD. Kontrol pesawat
mengunakan keyboard kecil tipe QWERTY atau keypad dengan trackball.
Sistem komunikasi digital mengantikan komunikasi interfon antar awak
pesawat. Peta yang digunakan sudah digital sehingga lebih
presisi. Maklum pesawat ini bila sedang bertugas mencapai
waktu 14 jam terbang nonstop.
Pesawat pembom B-52 itu momok dalam perangPesawat
pembom strategis ini mampu menempuh jarak lebih dari 12.000km. Membawa
banyak bom dan rudal. Di ruang pesawat cukup luas untuk mendapat
upgrade.
Sebuah pesawat B-52
mampu membawa 20 rudal udara ke udara AGM-86. Atau dipasangkan rudal
dengan hulu ledak nuklir, dan dapa diluncurkan dalam jarak ratusan km
jauhnya.
Selama
bertugass, pesawat B-52 tidak dipasang rudal udara ke udara. Selama
bertugas di perang Afghanistan atau IS di Timur Tengah. Karena tidak ada
yang perlu ditembak disana.
Kedua tidak ada yang mampu menembak pesawat ini dengan rudal darat ke udara, karena pesawat ini terbang sangat tinggi.
Tugas
sebagai pesawat pembom, dipasang bom GBU yang dipandun dengan laser
guided. Setidaknya dapat di pasang 4 atau 10 bom dengan akurasi tinggi.
Pekerjaan
bom karpet (carpet bombing), pesawat menjatuhkan ratusan bahkan ribuan
bom yang tidak terarah ketika melakukan serangan ke pasukan Irak pada
perang Teluk 1991.
Untuk bom konvensional dapat dipasangkan bom dengan berat 250 -400kg dengan total 51 bom.
Angkatan
udara Amerika tidak lagi mengunakan sistem bom karpet, dan lebih
memilih target yang padat dengan bom terarah agar menghindari korban
sipil.
Pesawat
B-52 tidak memiliki perangkat yang sama. Beberapa pesawat dilengkapi
radar pencari ke permukaan dengan Litening dan Dragon Eye untuk
menditeksi kapal. Beberapa pesawat telah dimodifikasi membawa
persenjtaan 8 rudal AGM-184 Harpoon yang memiliki jarak jangkauan 240km
lebih.
Pengoperasian
bomber G-52 masih mengunakan mesin lebih boros. Untuk pengoperasian
membutuhkan dana $70.000 perjam, dengan kemampuan yang lebih dengan
bomber Lancer B-1B membutuhkan biaya pengoperasian $60.000 perjam.
Tetapi
ketika perang terjadi, dan pembom B-1B yang jumlahnya hanya 63 pesawat
untuk istirahat. Tugasnya dapat digantikan dengan pembom B-52 ketika
melawan IS.
Bila pesawat tua masih dapat bekerja, mengapa harus menganti yang baru
Jumlah B-52 dibatasi744
pesawat dibuat, tersisa 58 pesawat aktif dan 18 cadangan. Karena
perjanjian antara Amerika dan Rusia membatasi jumlah pesawat pembom
strategis.
Rumah pesawat B-52 berada di
Amarg, dimana pesawat yang masih layak terbang dijemur terik matahari seperti pohon.
Sisanya dikanibal untuk komponen pesawat lain.
19
Mei 2016, sebuah B-52H jatuh karena batal lepas landas dan rusak. Dari
batas jumlah pesawat, tentu Amerika memiliki jatah 1 pesawat yang sama.
Satu
pesawat di restorasi kembali, dahulu diberi nama B-52 Ghost Rider
terakhir terbang tahun 2015. Setelah dibangun ulang dan layak terbang
mendapat nama Wise Guy.
Pesawat yang berusia 67 tahun tersebut bahkan diterbangkan oleh cucu dari pilot yang pernah menerbangkan.
B-52
Wise Guy memiliki 17 ribu jam terbang sebelum di daratkan dan nongkrong
menjadi pesawat rongsok. Butuh 4 bulan untuk dibangun ulang sampai
layak terbang kembali.
Kondisinya
2 mesin hilang, roda pendarat belakang retak, dan bagian lain yang
perlu di ganti dari tangki, ban, serta selang. Termasuk sistem ejeksi
kursi pilot harus diperbaiki.
Setelah lulus test, barulah pesawat kembali aktif di armada pembom Louisiana.
Dibawah ini B-52 dengan kondisi kaca depan pecah. Dan gambar kedua setelah pesawat siap bertugas kembali.