Masalah eskuter di kota kota mirip saja hanya aturan berbeda beda

   Green | 25 November 2019


Kendaraan eskuter atau escooter mendadak muncul dimana-mana.

Hadir di tahun 2018, bila mampir ke kota Singapura pada pagi hari. Dapat terlihat karyawan atau pemilik toko mengunakan eskuter untuk mencapai tujuan. Praktis, rumah ke tempat kerja tidak terlalu jauh. Awalnya dapat melintas di trotoar jalan.
Kebanyakan penguna eskuter disana adalah pemilik pribadi.

Tahun 2019 mulai muncul masalah di berbagai kota. Termasuk kota Singapura mulai menerapkan aturan baru.
November 2019, di kota Jakarta diluncurkan layanan berbagi eScooter 2019 , sudah mulai menuai korban.

Ketika kendaraan listrik sebagai kendaraan transportasi yang ramah lingkungan. Tidak lama muncul pembatasan bagi pengendara eskuter.

Tidak jelas siapa yang salah, dan dimana seharusnya menempatkan kendaraan ini melintas, atau "orangnya" yang membuat masalah kendaraan ini.

Masalah eskuter di Jakarta

Gambar CNN

Ramah atau tidak bagi lingkungan.
Tujuan eskuter untuk meminimalkan pengunaan transportasi dengan kendaraan yang tidak mengeluarkan emisi.
Pendukung eskuter menyebut, ini kendaraan yang ramah lingkungan. Cocok untuk jarak dekat walau jelajahnya mampu mencapai puluhan km.
Kendaraan kecil, praktis jarak tempuh cukup jauh, mudah dibawa ke stasiun kereta, ukuran hanya selebar pejalan kaki, kecuali panjangnya.
Disain eSkuter awalnya mengunakan roda ukuran kecil, dijadikan sebagai sarana hiburan.
Perkembangan dibuat dengan ban besar, baterai kapasitas lebih besar, menempuh lebih jauh. Dan jadilah kendaraan transpotasi.

Tapi makalah yang diterbikan Agustus 2019 dari peneliti universitas Carolina mengatakan berbeda. Tidak seramah seperti yang dibayangkan.

eSkuter mungkin masih memberikan emisi, bukan di kendaraan.
Melainkan dari penghasil energi yang dipakai dalam pengisian baterai, tidak lebih rendah dari pemakaian emisi motor atau total emisi sebuah kendaraan bus.

Usia eskuter yang disewakan relatif singkat. Bukan karena eskuter yang mudah rusak.
Tapi mereka yang berkendara ugal ugalan, dan semena-mena mengunakan eskuter.
Ketika kendaraan tidak dipakai, pada malam hari ada petugas atau orang orang yang ingin mencari perkerjaan paruh waktu untuk mengambil.
Disana ada kendaraan yang menyumbang emisi karbon untuk layanan berbagi eSkuter.

Berapa lama kekuatan eskuter. Data dari layanan Bird penyewa eskuter mengatakan generasi pertama Bird One rata rata bertahan 18 bulan. Sedangkan Bird Two yang baru relatif bertahan lebih lama sampai 2 tahun sebelum dianggap rusak.

Untuk pengisian baterai, perusahaan layanan eskuter di luar negeri mengharuskan pemakaian energi listrik terbarukan. Jadi dianggap total ramah lingkungan, kecuali nanti eskuter rusak dan harus diganti dengan unit baru. Sejauh ini layanan eSkuter masih mencari cara agar armada mereka dapat bertahan lebih lama. Seperti melakukan perawatan eskuter secara internal, dibanding membuang eskuter yang rusak.

Dari usia baterai lithium rata rata dapat di isi ulang setidaknya sampai 500 kali, baru menurun di kisaran 70% setelah masa pakai 1 tahun. Jadi usia eskuter seharusnya sangat lama, bahkan lebih dari 2 tahun bila dikendarai setiap hari. Bila baterai tidak di full charge, usia baterai bahkan dapat berlipat lebih lama lagi. Tentu daya tahan baterai dapat dirawat sendiri oleh pemilik eskuter pribadi.

Suara yang menjadi masalah
Di beberapa kota, dengan mudah skuter listrik meluncur tanpa suara, kecelakaan bagi pejalan kaki dengan eskuter.
Biang masalahanya, disiplin yang kurang baik dimana pengendara terlalu dekat melintas dengan pejalan kaki.
Aturan bersepeda sudah jelas, pengendara bermotor tidak boleh mendekat sampai jarak 1,5 meter. Tetapi itu aturan di luar negeri.
eSkuter tidak jelas, karena dapat meliakliuk di atas trotoar.

eSkuter memang praktis. Pengedara meninggalkan eskuter begitu saja setelah digunakan, karena memang itu kemudahan yang diberikan.
Yang masalah, ada saja eskuter yang sampai nyemplung ke sungai (kecerobohan pengendara atau sengaja dibuang oleh orang tidak bertanggung jawab), ada yang disandarkan di pohon, serta tergeletak di pinggir jalan sampai jatuh dan menghalangi pejalan kaki.

Disini uniknya dunia ketika menerima kedatangan eSkuter.
Karena di kota kota besar ternyata memiliki aturan berbeda beda, dan tentu saja berubah ubah.

Singapura Oktober 2019
Setelah kejadian pejalan kaki ditabrak eskuter di trotoar, dan 6 kecelakaan dengan 1 kecelakaan fatal pengendara eskuter , dimulainya peraturan berganti.
eSkuter keluar dari trotoar, dan harus di dorong ketika melintas di atas pejalan kaki.
Selebihnya harus dikendarai di jalan seperti sepeda.

Perancis September 2019
Melarang eskuter melintas di trotoar, dan harus di jalan biasa.
Paris, bila dikendarai di trotoar dikenakan denda 135 euro
Bila memparkir ekuster di depan pintu (menghalangi jalan), meletakan di persimpangan jalan, atau tempat tempat lain yang dilarang akan di denda 35 euro
Walikota Anne Hidalgo pada Maret 2019 menegaskan "Trotoar hanya untuk pejalan kaki".

Jerman 2019
Melarang eskuter ada di trotoar, kecuali keadaan darurat.
Harus melintas di jalur sepeda

Batas kecepatan maksimum 20km perjam.
Perlengkapan pengaman harus ada di eSkuter seperti sepeda.

Inggris Oktober 2019
Melarang eskuter total melintas di jalan apapun milik publik.
Eskuter hanya kendaraan hiburan di rumah dan tempat pribadi.
Bila pengendara eskuter melanggar, dikenakan tilang 6 pin pinalti. Bila masih dibawah umur, denda akan dicantumkan setelah memiliki SIM
Bila dikendarai di trotoar di denda setara $385.
Walau aturan tersebut bisa saja dirubah sesuai perkembangan, mengingat Inggris masih mengunakan undang undang jalan yang ketinggalan zaman, dari jaman Victoria..

Swedia
eSkuter masuk sebagai sepeda
Kecepatan dibatasi sampai 20km perjam.
Tahun 2019 tercatat 241 kecealakaan, dan 1 kecelakan fatal.
Menteri Infrastuktur Swedia menyebut, situasi aturan yang berantakan, alias pusing untuk diterapkan.


Belgia
Pengendara harus berusia 18 tahun untuk berkendara di jalan umum.
Kecepatan maksimum 25km perjam, dari batas sebelumnya 18km perjam.
Operator harus mengunakan pengisian baterai dari energi terbarukan.
Aturan parkir kendaraan juga diberlakukan untuk zona tertentu.
Dilarang digunakan di trotoar.

kota Brussel
Dalam 6 bulan sudah tersedia 4000 eskuter
1 September 2019, Tidak boleh sembarangan parkir yang telah ditentukan otoritas setempat.
Pengisian baterai harus mengunakan energi terbarukan.
Memberi peringatan bagi penguna untuk tidak parkir sembarangan di aplikasi.
Penempatan kendaraan tidak boleh menghalangi pejalan kaki di trotoar.
Awalnya kecepatan maksimum 25km perjam, kembali diturunkan ke 18km perjam.
Masih diijinkan berada di trotoar tapi dengan kecepatan lambat seperti orang berjalan (5km perjam).

Disana sekitar 4% pengendara saja mengunakan helm.
eSkuter di Brussel terlihat berhasil, beberapa jajak pendapat mengatakan mereka yang mengunakan kendaraan pribadi. 35% pindah ke eskuter.
25% lainnya melanjutkan perjalanan ke tujuan akhir dengan eskuter


Spanyol 2019
Mengubah aturan eskuter dan melarang tidak boleh di berada trotoar. Aturan baru akan diberlakukan agar eSkuter hanya boleh berjalan di jalur sepeda.
Kendaraan transpotasi elektrik resmi dianggap sebagai kendaraan di seluruh Spanyol
Pelanggaran dapat di denda sampai 500 euro. Seperti mengunakan ponsel sambil berkendara, mabuk, terpengaruh obat.
Kecepatan maksimum 25 km perjam, mungkin akan berubah ke 30km perjam.
Pengendara disarankan mengunakan rompi pengaman agar terlihat oleh kendaraan lain, dan asuransi. Tidak ada aturan untuk pengunaan helm.

Kota Barcelona menolak layanan sewa eskuter seperti Lime, BIrd dan Voi.
Di tahun 2018 saja ada 300 kecelakaan dan 5 diantaranya fatal.

Amerika
Kota terbanyak layanan eskuter di Amerika, diperkirakan digunakan untuk 38,5 juta perjalanan.
Aturan kota Amerika berbeda-beda

Kota Porland Oregon.
Melakukan uji coba 1 tahun, tapi baru 4 bulan tapi eskuter sudah menimbulkan masalah khususnya bagi pejalan kaki dan penyandang cacat.

New York.
Hanya menyediakan penyewaan berbagi sepeda, tapi belum membuka ijin untuk penyewaan eskuter.
Masyarakat boleh memiliki eskuter pribadi.
Gubernur negara bagian belum menandatangani RUU yang memungkinan eskuter resmi di jalan.

Los Angeles
November 2019 menangguhkan izin layanan berbagi eskuter dari Uber karena masalah berbagi data pelacakan perjalanan.
Sedangkan 7 perusahaan layanan telah memiliki lisensi.

San Francisco.
Ketika awal diperkenalkan tahun 2018 sempat ditunda. Tapi kembali diberi izin ke 4 perusahaan, Jump, Lime Spin dan Scoot yang sebelumnya telah beroperasi.

San Diego
Ketika mesin tersebut datang bulan Februari 2018. Kota penuh dengan 19 ribu unit eskuter.
Hasilnya 15 ribu keluhan datang ke pemerintah kota.
3.700 eskuter ditahan karena pelanggaran parkir, dan 500 pengendara mendapat denda.
Pemerintah kota bertindak, membuat tempat parkir khusus untuk eskuter. Bila sembarangan di tinggalkan, pengendara akan di denda.
April 2019, aturan baru diberlakukan. Batas kecepatan di tempat yang ramai dengan pejalan kaki seperti taman, larangan parkir ditempat yang ramai, termasuk parkir di trotoar dan di tepi pantai.
Desember 2019 akan diberlakukan unit eskuter tidak boleh parkir di sepanjang pantai tempat pariwisata

Indonesia

Jakarta 22 November 2019
Aturan baru di Jakarta seperti berlawanan, seperti diumumkan oleh Dishub untuk sepeda.

Pada Pasal 2
(1) Lajur sepeda diperuntukan bagi:
a. sepeda; dan
b. sepeda listrik.
(2) Selain sepeda dan sepeda listrik sebagaimana dimaksud pada ayat (1), lajur sepeda dapat dilintasi:
a. otopet;
b. skuter;
c. hoverboard; dan/atau
d. unicycle.

Aturan mengenai jalur khusus sepeda sudah berlaku mulai Jumat, 22 November 2019. Hal itu diatur dalam Pergub No. 128 Tahun 2019 Tentang Penyediaan Lajur Sepeda.

Dalam pergub sudah tertulis jalur-jalur sepeda hanya boleh dilewati oleh sepeda, sepeda listrik, otopet, skuter, hoverboard, dan unicycle (sepeda roda satu). Tetapi bukan eSkuter ?.

Kalau ada yang membangun sepeda listrik melaju 100km/jam, masuk kategori apa. Bila sepeda listrik dapat melaju 45km perjam, apakah akan di denda.
Bagaimana dengan sepeda balap, yang sudah melaju 45km perjam di jalan. Makin membingungkan kategori kendaraan mikro ini.

Mulai akhir November 2019, pengendara eskuter dapat dikenakan denda sampai Rp.250.000
Seharusnya eSkuter ada di jalur sepeda seperti aturan kota kota besar yang lebih maju
Apakah yang kena denda untuk seluruh eSkuter atau hanya eSkuter sewaan. Itupun tidak dijelaskan lebih lanjut.

eSkuter memiliki aturan berbeda sendiri di Jakarta.
Pengendara telah berusia 17 tahun.
Batas kecepatan 15km perjam.
Hanya boleh di kawasan tertentu dan bukan di jalan raya.
Yang melanggar, eskuter akan disita, kena denda.

Aturan eskuter di Jakarta menjadi menarik karena kesalahan pengendara dan tidak melihat sebagai moda transportasi baru.
Bagaimana dengan pemilik eSkuter pribadi, apakah harus mengikuti aturan berbagi eskuter yang sama.
Bila hanya disediakan untuk kawasan tertentu, fungsi eskuter hanya alat hiburan, dan bukan transportasi mikro.
Bila dilarang berada di jalan raya, dan hanya sebatas jalur sepeda. Jarak tempuh kendaraan tersebut semakin terbatas.

Mengapa aturan dibuat
Disetiap kota yang memiliki layanan berbagi eSkuter memiliki masalah tersendiri.
Dari sisi disiplin, dan melihat sebuah kendaraan hanya alat tapi bukan fungsi.

Pastinya bukan unit kendaraan listrik atau kendaran bermotor yang disalahkan.
Tapi pengunanya. Baik pengendara kendaraan bermotor berbahan bakar fosil dan pengendara dari kendaraan ramah lingkungan.

Keduanya sama sama tidak disiplin berkendara.
Berkendara apapun, bila pengendara tidak hati hati akan mengalami kecelakaan.
Walau pengendara eskuter atau pesepeda sudah berhati hati, dapat ditabrak oleh kendaraan yang lebih besar lain.
Kendaraan telah siap, tapi jalur transpotasi baru dibuat.

Kecelakaan eskuter di beberapa kota awalnya seperti puncak gunung es. Satu dua kecelakaan, dan muncul ratusan kecelakaan muncul.
Penduduk kota yang sudah disiplin saja masih membuat pembaruan aturan untuk eSkuter.

Keamanan dengan eSkuter vs sepeda
eSkuter berbeda dengan sepeda, kendaraan kecil tapi memiliki kecepatan 20km perjam dengan ukuran roda sangat kecil
Sepeda memiliki lingkaran ban lebih besar, lebih aman melintas di halangan jalan seperti lubang atau jalan berbatu. eSkuter mungkin tidak seaman sepeda.

Kedepan masih ada lagi, yang disebut eScooter tapi bentuknya seperti sepeda dan sudah ada di beberapa kota . Mungkin lebih tepat disebut motor listrik kecepatan rendah.
Aturannya pasti akan berubah lagi.

Masalah eskuter bentuk motor listrik

Untuk keamanan ketika berkendara dengan eskuter, membuat pengendara sering mengalami kecelakaan
Tidak pernah melepas tangan dari kemudi, atau berbelok tajam dengan kecepatan tinggi. Roda depan akan memblok laju eSkuter, sampai tergelincir.
Tidak memacu kecepatan tinggi di jalan tidak rata, banyak pengemudi terjatuh akibat roda kecil yang tersangkut , membentur di batu jalan.
Mengurangi kecepatan ketika melintas daerah yang memungkinan ada pejalan kaki. Suara motor eskuter mungkin tidak didengar pejalan kaki.
Pengereman eskuter berbeda. Kendaraan memerlukan jarak lebih jauh untuk berhenti dibanding sepeda, karena roda lebih kecil
Mengunakan pengaman di malam hari seperti lampu dan relektor. Penting, kendaraan bermotor sekilas melihat pengendara seperti orang berjalan. Dan tidak memperkirakan bila pengendara eskuter mendadak melintas menghalangi kendaraan lebih besar.

Jadi jangan melihat kendaraannya, tapi lihat cara berkendara.

Artikel Lain

Disebut Hopper, sistem hybrid pedal-listrik, semi-tertutup, entah sebagai sepeda/mobil. Tidak memerlukan ijin mengemudi, karena kecepatan terbatas dan kendaraan dalam kota. Kecepatan 25 km perjam, masuk kategori eBike dengan kabin tertutup

Layanan penyewaan sepeda listrik dan eScooter Luup mulai membuat masalah, seperti kasus di Amerika. Banyak pengendara mengalami kecelakaan, bahkan orang lain. Aturan eScooter dibuka untuk pengendara lebih muda, dan itu masalah.

Dalam industri permainan ada yang disebut ergonomis. Disain peralatan agar penguna dapat nyaman dan lebih aman ketika melakukan aktivitas lama. Hal ini sering diabaikan oleh penguna peralatan computer sampai konsol. Dampaknya tidak hari ini tapi di masa mendatang.

Fakta bahwa skuter bertenaga baterai tidak membuang polusi dari knalpot tidak berarti mereka bebas emisi, Layanan berbagi kendaraan setidaknya memiliki komitmen transporasi mereka harus ramah lingkungan. Tetapi di luar negeri, eSkuter listrik banyak mengalami vandalisme, produksinya tidak ramah, dan cara pengolahan yang salah. Bila diterapkan dengan baik, eSkuter masih menjadi alternatif pilihan yang baik

Sebuah pohon di daerah Sabah Malaysia ini memang tinggi, mencapai 100 meter. Terletak di Danum Valley dan dipanjat oleh tim pendaki. Bila berada diatas, anda tidak dapat mendengar suara apapun dari bawah. Awal penemuan tahun 2018 oleh pemindai laser 3D, rekor baru penemuan pohon tertinggi di Asia.

Ketika sampah menjadi berharga. Sebuah perusahan Korea mendaur ulang sampah elektronik. Dari baterai dapat di ekstrak menjadi bahan lithium dan kobal. Digunakan kembali menjadi baterai baru untuk industri Korea.

Avionic V1 dengan disain motor Chopper. Tapi tetap namanya sepeda dengan disain copper. Avionic V1 mengunakan warna kulit, bagian lampu dibuat dari kayu Jabota. Dari depan gayanya mirip Moge, tapi dari depan baru keliatan aslinya

Mungkin kita bertanya mengapa turbin angin dibuat dengan 3 baling, mengapa tidak 4 atau 8 baling agar mendapat daya dorong lebih kuat. Alasannya sederhana, produsen membuat dengan beberapa pertimbangan dan memiliki mengunakan 3 baling. Tipe turbin angin besar memiliki variabel speed turbin.

Beberapa tahun lalu, di Amerika sedang dibangun pembangkit listrik turbin angin. Begitu banyaknya sampai pada tahun 2015, industri listrik menginstall kelebihan power dari sumber energi listrik di Amerika. Cukup untuk 10 juta rumah di Amerika saja.



Youtube Obengplus


Trend