Dunia mirip dengan Bumi merupakan penemuan yang paling berharga di tengah pencarian eksoplanet. Teknik baru yang dirancang untuk membuat planet mirip Bumi di luar tata surya lebih mudah dideteksi telah mengungkap dunia kecil yang mengorbit bintang yang letaknya persis di sebelah kita.
Meskipun planet tersebut mungkin tidak layak huni, penemuan tersebut mengakhiri spekulasi selama bertahun-tahun mengenai apakah ada planet yang mengorbit bintang.
Para astronom yang menggunakan Very Large Telescope (VLT) milik European Southern Observatory telah mengonfirmasi keberadaan setidaknya 1 eksoplanet yang mengorbit bintang Barnard. Bintang Barnard adalah salah satu bintang terdekat dengan tata surya.
Planet Barnard b, membutuhkan waktu sekitar 3 hari Bumi dan 3 jam untuk mengorbit bintang induk dan setidaknya memiliki setengah massa Venus (atau sekitar tiga kali massa Mars).
Bintang Barnard adalah tipe bintang katai merah, ukuran kecil dan tidak panas. Tetapi posisi planet Barnard b masih terlalu dekat untuk masuk dalam zona layak huni. Maklum, orbit planet ini masih terlalu dekat dan membuat planet menjadi panas.
Tetapi tidak mematahkan para ilmuwan, karena di setiap bintang ada kemungkinan planet planet lain, baik planet gas dan planet berbatu. Misal tata surya kita saja memiliki 8 planet besar.
Setidaknya para ilmuwan yang mencari bukti keberadaan planet di luar tata surya sering kali menemukan raksasa gas seperti Jupiter atau Neptunus. Karena ukuran beberapa planet yang besar juga memberi dampak dengan tarikan gravitasi yang kuat dan membuat planet besar ini lebih mudah dideteksi. Sementara pencarian eksoplanet kecil dan berbatu (planet seukuran Bumi), para astronom baru-baru ini mulai berfokus pada katai merah karena bintang tipe ini lebih dingin.
Katai merah jauh lebih kecil dan lebih dingin daripada matahari kita. Dengan demikian, ada kemungkinan lahirnya planet planet yang mengorbitnya cenderung kecil dan mengorbit dengan dekat dan cepat. Perilaku ini memungkinkan para ilmuwan mengonfirmasi keberadaan adanya planet lain, dengan mengamati orbit tersebut selama berhari-hari atau berminggu-minggu, bukan bertahun-tahun.
Selain itu, zona layak huni, bagian dari tata surya yang berada pada jarak yang tepat dari bintang agar air cair dapat ada di permukaan planet. Dan itu menjadi prasyarat bagi kehidupan.
Planet yang layak huni harus lebih dekat ke bintang induk katai merah, sedangkan planet seperti Bumi yang memiliki bintang seukuran matahari harus lebih jauh. Posisi planet Barnard b masih terlalu dekat. Bayangkan perkiraan orbit planet ini hanya 0,229 AU (1 AU = jarak matahari ke Bumi). Itu masih lebih dekat dibanding planet Merkurius ke matahari yang memiliki jarak 0,387 AU
Jadi para ahli memperkirakan planet Barnard b memiliki suhu di permukaan sekitar 120 deg.C, tidak mungkin kehidupan berlangsung disana.
Barnard b adalah planet pertama yang dikonfirmasi mengorbit di bintang Barnard setelah kandidat sebelumnya dibantah, dilaporkan pada tahun 2018. Temuan yang mengonfirmasi Barnard b juga mengusulkan temuan tiga planet lagi, yang semuanya mengorbit terlalu dekat untuk masuk di area zona layak huni. Sedangkan planet terjauh diperkirakan mengorbit bintang dalam waktu kurang dari seminggu.
Ada 3 bintang tapi jaraknya saling berdekatan. 2 bintang biner saling mengorbit kurang dari 2 hari. Tapi satu lagi bintang yang mengelilingi bintang kembar tersebut setiap 25 hari sekali. Hal unik ketiganya memiliki rentang orbit seperti jarak Matahari ke Merkurius
Bintang berbeda ukuran, peneliti menganalisa bila bintang ukuran besar, apakah kemungkinan ada kehidupan. Ada beberapa jawaban, bintang terlalu besar mungkin tidak. Tapi lebih besar dari Matahari masih mungkin memiliki kehidupan cerdas.
Apakah tata surya kita mengorbit dengan aman di dalam galaksi. Menurut peneliti, tata surya pernah menabrak awan besar ketika melintas di ruang antar bintang. Tidak 1 kali tapi 2 kali, kemungkinan memicu perubahan iklim Bumi ke jaman es
Dengan ketinggian yang diukur tidak kurang dari 21,9 km. Gunung Olympus Mons adalah gunung tertinggi, dengan ukuran 2,5x lebih tinggi dari Everest. Bagian tengah lebih mengerucut berdasarkan peta topografi.
Bintang tipe Blue Giant Star atau bintang paling terang cukup langka ditemukan di galaksi kita. Umum sebuah bintang dapat bergabung dengan bintang lain atau bintang biner. Dalam simulasi model, bintang raksasa biru umumnya tidak memiliki pendamping. Lalu apa yang diteliti.
Teori tata surya terbentuk dari lahir awal lahirnya protoplanet, rata rata membutuhkan waktu sekitar 2 juta tahun untuk membentuk cincin. Penelitian terbaru, ditemukan beberapa beberapa tata surya yang sudah membentuk cincin dengan usia 300 ribu tahun, itu jauh lebih cepat.
Protobintang HH212 ini sangat jelas terlihat, dengan sudut yang simetris para peneliti tahu dimana keberadaan bintang yang baru lahir tersebut. Usia sekitar beberapa ribu tahun lalu. Membentuk busur atau aliran jet debu dan gas berkecepatan tinggi.
Ketika peneliti melihat objek ASASSN-21qj, awalnya tidak tahu apa yang terjadi. Seperti bintang yang meredup, tapi bukan supernova. Sampai mendapat jawaban, ada 2 planet raksasa yang bertabrakan. Mirip seperti pembentukan bulan dan Bumi, ketika terjadi tabrakan 2 planet. Yang ini 2 planet masif bertabrakan.
Planet TOI-733b hanya berjarak 245 tahun cahaya dari Bumi. Tapi peneliti memperkirakan ada 2 kemungkinan bentuk planet, apakah sangat gersang dan panas, atau memiliki lautan di semua permukaan planet. Mengorbit ke bintang induk setiap 4,9 hari dan ukuran planet 2x lebih besar dari Bumi. Dengan ukuran bintang lebih kecil dari matahari.
Planet LTT9779b memiliki beberapa keunikan planet sejenis. Ukuran 4x lebih besar dari Bumi, kategori Neptunus tapi posisi tidak biasa dekat ke Bintang. Atmosfer planet ini seperti cermin memantulkan cahaya bintang, bahkan suhu planet mencapai 2000 deg C. Mengapa seperti cermin di atmofer planet, peneliti memberi jawaban.