Sangat jarang kita menemukan di planet ini dari batuan dengan usia lebih tua dari Bumi.
Meteorit merupakan bukti, mengapa batuan tersebut penting.
Ilmuwan memperkirakan telah menemukan sebuah batu yang usianya 4,6 miliar tahun. Hampir sama tuanya dengan tata surya kita, dan jauh sebelum Bumi ada seperti sekarang.
Penemuan ini membawa sebuah langkah untuk melihat seperti apa sebelum Bumi ada.
Bumi terbentuk dari puing ledakan bintang. Bersumber dari hancurnya sebuah bintang dan membentuk supernova yang besar yang meledak lalu melemparkan materi debu dan gas sebuah bintang.
Diperkirakan sumber dari piring debu dan gas tersebut terjadi sekitar sebelum 4,6 miliar tahun ketika hancurnya bintang.
Gas kembali terakumulasi dan membentuk bintang generasi selanjutnya yaitu
Matahari.
Tahap selanjutnya puing gas dan debu kembali terakumulasi juga membentuk protoplanet.
Bukti dari batuan yang ditemukan ini adalah batuan vulkanik tertua yang pernah ditemukan di tata surya kita, dengan usia tertanggal 4.565.000.000 tahun.
Sebuah batu kecil dengan nama Northwest Africa (NWA) 11119 hanya seukuran bola bisbol atau lebih besar bola kasti.
Batuan memiliki permukaan berwana hijau berkilau, dan kerak fusi hijau yang tidak biasa.
Batu Northwest Africa (NWA) 11119 berasal dari Mauritania Afrika, ditemukan tahun 2016. Beratnya hanya 453g dan disimpan di museum Maine MIneral.
Ketika batu Northwest Africa (NWA) 11119 ditemukan, ahli geologi dari universitas New Mexico Cart Agee tidak mengira bahwa batu tersebut sudah setua tata surya kita sendiri. Bahkan dia mengira batu yang berasal dari
Bumi sendiri
Cart memberikan ke mahasiswa doktornya poorna Srinivasan untuk diperiksa.
Walau terlihat batu tersebut mirip seperti batu vulkanik di Bumi, komposisi kimianya mengungkap dengan pasti batu tersebut dari ruang angkasa. Dan bukan dari materi yang membentuk bumi sekarang.
Bahan materi batu terbentuk dengan kandungan 30% tridymite lebih banyak dibanding batuan vulkanik dari magma Bumi.
Kandungan tridimit yang tinggi hampir tidak pernah ditemukan dalam batuan meteorit.
Tridymite adalah polimorft yang terbentuk dalam suhu tinggi dari silika. Berbentuk seperti kristal dan ada di dalam rongka batuan vulkanik.
Memiliki komposisi kimai SiO2.
Tridymite dapat terbentuk dari 7 bahan kristal. 2 paling umum terjadi pada tekanan suhu tinggi lebih besar dari 870 derajat C. Dan terbentuknya Critobalite pada suhu 1470 derajat C.
Desember 2015 tim Nasa menemukan kandungan bahan tersebut di dekat gunung Mars Mount Sharp. Penemuan yang tidak terduga, mengingat bahan tersebut langka untuk planet Bumi.
Dari analisai, Northwest Africa (NWA) 11119 memiliki kemiripan kimia yang kuat dengan 2 meteorit lain yaitu NWA 7235 ditemukan tahun 2011, dan Almahata Sitta ditemukan tahun 2008.
Dan peneliti memberikan pendapat ketiga meteorit tersebut berasal dari sumber yang sama.
November 2015, ahli geologi di pedalaman Australia Selatan menemukan batu yang dinamai Kati Thandra Lake Eyre. Meteoirt yang berasal dari asteroid ketika tata surya mulai terbentuk dengan usia 4,5 miliar tahun lalu.
Dengan penemuan meteorit yang lebih tua dari usia bumi ini. Peneliti mengatakan komposisi kimia yang penting, menunjukan kita seberapa jauh partikel tersebut melakukan perjalanan. Atau bisa saja ada batuan yang sudah ada di ruang angkasa kita dan usianya lebih dari 4,6 miliar tahun.
Masih banyak yang belum dapat dipahami, bagaimana sebuah planet terbentu. Khususnya ketika kerak bumi mulai terbentuk.
Sekali lagi penelitian dari batu meteorit adalah langkah kecil, membuat manusia lebih dekat dan mencari jawaban pasti bagaimana bumi dapat terbentuk seperti sekarang.
Semua materi dapat dibuat oleh manusia, bahkan plutonium dan lithium dapat digunakan untuk energi. Tetapi emas mungkin tidak dapat dibuat. Darimana asalnya emas, apakah datang dari tanah begitu saja. Proses pembentukan emas mungkin dari kejadian luar biasa di alam semesta. Tabrakan 2 bintang neutron menghasilkan Au simbol emas dan Pt platinum
Bintang T Ursae Minoris adalah bintang besar berukuran 2x lebih besar dari matahari. Masuk bintang raksasa yang sekarang sedang membengkak, mulai berdunyut. Ilmuwan berharap dapat menyaksikan bintang T Ursae Minoris ketika memasuki masa akhir. Dimana skala kehidupan manusia dapat melihat secara langsung kematian bintang.
Astronom menemukan bintang paling tua yang pernah diteliti di alam
semesta ini. Jaraknya 6000 tahun cahaya dari bumi. Kelompok bintang HP1 diperkirakan usianya seperti alam semesta dan ada di bagian tonjolan galaksi Bima Sakti. Satu lagi bintang primitif masih menyala miliaran tahun sampai hari ini disebut bintang J0023+0307
Bukan melihat dari proses terbentuknya sebuah tata surya. Tetapi melihat
dari mana saja materi pembentukan di alam semesta, dan perubahan bentuk
dari dua atom utama Helium dan Hidrogen menjadi materi di alam semesta seperti
saat ini
Dijelaskan secara ilmiah dengan kehidupan di bumi dan kapan akan
berakhir. Planet bumi tetap akan menghadapi kehancuran dalam beberapa
ribu tahun sampai miliaran tahun kedepan. Semua planet suatu hari akan bubar. Termasuk skala galaksi,
kedepan akan tetap hancur.
Tapi ada miliaran
bintang yang membentuk alam semesta. Tidak semuanya sama, bahkan
beberapa bentuk sangat unik. Melihat dari foto mereka memang menarik, tapi tidak menarik bila melihat dampak terjadinya disana. Seperti apa penampakan benda aneh di alam semesta.
Diawali dari tata surya dengan keberadaan di bumi. Semua terlihat serasi dan berputar pada tempatnya. Menurut ahli astronom, diluar sana
berbeda. Dikatakan kacau bahkan saling menghancurkan.