Lubang hitam galaksi Holm 15A pecahkan rekor 2x lebih besar dari penemuan sebelumnya
berada di gugus galaksi Abell 85, sebagai gugus galaksi paling terang bila di amati dari Bumi. Kelompok galaksi Abell 85 berada di konstelasi Cetus, letaknya di belahan utara dan selatan. Pertama yang mengamati adalah Astronom Swedia Erik Bolmber tahun 1937
Galaksi Holm 15A terlihat luput di teliti lebih lanjut. Baik oleh teleskop Hubble dan teleskop di darat. Walau jarak galaksi ke Bumi hanya 700 juta tahun cahaya Apa yang mengejutkan dengan galaksi Holm 15A kata Klanusch Mehrgan dari institusi Max Planck Jerman. Dari pengamatan, inti galaksi terlihat redup tapi bagian luarnya cerah. Bagaimana bisa katanya.
Mehrgan bersama rekan meneliti lebih lanjut dari data teleskop VLT dimana ada 4 teleskop dapat bekerja bersamaan. Mereka ingin mencari jawaban, mengapa bagian tengah galaksi tersebut lebih redup, dan melakukan simulasi. Sampai dipastikan terbentuknya galaksi Holm 15A, berasal dari 2 tabrakan galaksi muda. Sedangkan bagian yang redup tersebut adalah lubang hitam yang sangat besar, termasuk memakan bintang bintang di dalam galaksi itu sendiri.
Perkirakan konservatif saja, ukuran lubang hitam di tengah galaksi Holm 15A mencapai massa 40 miliar matahari. Bandingkan dengan inti galaksi kita yang disebut Sagitarius A hanya 4 juta kali.
Yang lebih hemat, inti galaksi disana memecahkan rekor baru, bahkan melompat 2x lebih besar dari penemuan sebelumnya.
Awal tahun 2019, para astronom meneliti ulang dengan 8 teleskop radio. Dan membentuk teleskop seluas bumi. Lubang hitam yang diteliti menghiasi pemetaan dari teleskop radio sekitar 18 (kurang lebih 3,7) microarcsecond
Gambar dibawah ini mengunakan teleskop Chandra X-ray dan gambar R-Band
Lubang hitam terbesar di galaksi NGC 4889 - Februari 2016
Di jantung sebuah galaksi NGC 4889 terdapat salah satu lubang hitam terbesar yang pernah ditemukan.
Terlihat ditengah galaksi tersebut seperti bola terang. Foto dari Hubble dari sebuah galaksi dengan nomor NGC 4889 ini cukup mengejutkan
Dimana sebuah bola putih menyala terang dengan latar belakang hitam dari bintang. Galaksi NGC 4889 berada di kelompok galaksi Coma Cluster.
Galaksi tersebut memiliki jarak 300 juta tahun cahaya dari Bumi. Di sekitar wilayah tersebut dapat ditemukan kelompok 10 ribuan galaksi bila di lihat dari Bumi. Membuat area ini memang padat dengan galaksi yang lahir bersama sama di daerah yang sama.
Bentuk galaksi ditandai dengan bola putih dari foto tersebut, sebenarnya bentuk sebuah galaksi raksasa berbentuk elips.
Ditengah galaksi terdapat sebuah lubang hitamg, diperkirakan memiliki ukuran massa 21 miliar kali matahari kita.
Berdasarkan ukuran lubang hitam tersebut, dapat diperkirakan batas horizon atau jarak dari pusat lubang hitam tersebut berada. Tim peneliti Nasa memperkirakan batas garis cakrawala disana memiliki diamter 30 miliar km.
Jarak tersebut sama seperti 15x diamter orbit planet Neptunus ke matahari. Artinya lubang hitam tersebut jauh lebih besar dibanding lubang hitam ditengah galaksi kita sendiri. Black Hole di Bima Sakti diperkirakan memiliki masa 4 juta kali. Bandingkan dengan massa lubang hitam disana mencapai 21 miliar matahari
Black hole tersebut terlihat sudah tertidur atau memasuki masa tangan dan stabil. Terlihat dari keberadaan bintang disekitarnya tampak stabil.
Ketika sebuah lubang hitam aktif, dahulunya pembentukan lubang hitam disana menarik debu dan gas ke tengah galaksi. Begitu kuatnya gravitasi lubang hitam dapat memancarkan panas jutaan derajat, dan melepaskan energi besar. Sekarang proses tersebut terlihat sudah berhenti, tapi bisa saja kembali aktif di masa mendatang.
Bintang T Ursae Minoris adalah bintang besar berukuran 2x lebih besar dari matahari. Masuk bintang raksasa yang sekarang sedang membengkak, mulai berdunyut. Ilmuwan berharap dapat menyaksikan bintang T Ursae Minoris ketika memasuki masa akhir. Dimana skala kehidupan manusia dapat melihat secara langsung kematian bintang.
Melihat galaksi WISE J224607.55-052634.9 seperti ada dua kekuatan yang
sedang bertarung. Tetapi yang lainnya jauh lebih lemah dan tersedot
masuk ke dalam. Terlihat satu galaksi lebih besar sedang memakan galaksi lain yang lebih
kecil. Tidak 1 galaksi kecil tapi 3 galaksi kecil dilahap masuk ke
dalam.
Foto ini adalah foto 2 galaksi kuno ADFS-27 yang terlihat sekarang. Ketika awal alam semesta, dimulai galaksi terbentuk. Tetapi semua berukuran kecil. 2 galaksi tersebut sebagai contoh dari nenek moyang galaksi yang ada
Gugus galaksi Abell 370 letaknya 6 miliar tahun cahaya. Tapi terlihat
dari bumi memberikan foto berbeda dari bentuk galaksi disana Tetapi ada gambar galaksi yang terlihat pada busur biru adalah galaksi
yang lebih jauh lagi. Dan berada di belakang kelompok galaksi Abell 370
Galaksi yang dilihat dari atas dengan sudut bumi, maka terang di bagian inti galaksi. Galaksi dari sudut miring, dapat dipelajari adalah struktur lengan galaksi dan ukurannya. Bagaimana bila galaksi terlihat tepat dari sisi samping.
Tim ASAS-SN bahkan tidak terlalu yakin apakah cahaya yang mereka
dapatkan berasal dari sebuah supernova. Bila benda tersebut adalah
ledakan bintang supernova, menjadi ledakan paling kuat saat ini. Bila dihitung ledakan cahaya tersebut mencapai 570 miliar kali lebih
terang dari matahari, dan setara 20 kali lebih terang dari sumber
bintang di galaksi Bima Sakti.
Membutuhkan waktu sekitar 1000 jam untuk menangkap seluruh kombinasi cahaya yang begitu jauh. Diperkirakan baru berusia 5 miliar tahun setelah terjadi Big Bang. Atau
jauhnya mencapai 8-9 miliar tahun dari Bumi, mengingat usia alam
semesta saat ini sekitar 13,8 miliar tahun.
Nebula Spider dimana terlihat pembentukan bintang muda berwarna merah yang disebut Stock 8. Letak nebula Spider
berlawanan dengan arah pusat galaksi. Kabut tersebut berada di tepi
galaksi atau sekitar 10.000 tahun cahaya dari Bumi.
Lubang hitam pendamping bisa saja terbentuk di galaksi dengan lubang
hitam utama yang berada ditengah. Nasa menemukan galaksi NGC 2276. Untuk ukuran, NGC 2276-3c memiliki massa sekitar 5-30x dari matahari kita
Bentuk galaksi Bima Sakti, kali ini tampak berbeda. Diabadikan dari
satelit ruang angkasa Planck milik ESA, tidak mengabadikan cahaya
bintang saja. Tapi menangkap debu dan gas, partikel serta medan magnet
yang lebih rinci. Peta yang dibuat dibawah ini adalah hasil foto dengan 4
warna berbeda.