Solar cell adalah energi alternatif yang lebih menjanjikan. Tidak berisik, sederhana dan bersih. Tapi solar cell bisa saja tidak efisien ketika bekerja. Masalah solar cell adalah panas, membuat kinerja solar cell akan menurun bila overheating
Banyak kemajuan dari solar cell untuk menghasilkan listrik, tapi kendala utama adalah dari lempeng solar cell itu sendiri. Saat ini panel surya mampu menghasilkan 20% energi yang diterima dari cahaya matahari. Ketika panas matahari masuk ke cell, akan menghasilkan panas sampai 55 deg.C. Ini yang masalah.
Menurut tim ahli dari Stanford, setiap kenaikan satu derajat celcius panas di panel surya. Menurunkan 0,5% energi yang dihasilkan. Bila panas terlalu tinggi tentu efisien solar cell akan semakin rendah. Solusinya dengan mendinginkan panel surya, tapi bagaimana caranya. Cara lain dengan memberikan pendingin aktif seperti pendingin pompa dan fan, tapi membutuhkan power listrik juga. Sistem pendingin pasif tidak efektif menahan laju panas di permukaan solar cell.
Para ahli di Stanford membuat disain kaca pelindung dengan bahan silika berbentuk piramida seperti gambar diatas. Ukurannya sangat kecil hanya 0,5mm dan mampu memantulkan kembali radiasi inframerah yang masuk ke solar cell. Jadi panjang gelombang infrared dapat disesuaikan dengan kaca silika dan memantulkan cahaya infrared yang menghasilkan panas. Pelindung silica di panel surya tidak menurunkan kinerja solar cell dalam menghasilkan listrik Hanya mengeluarkan gelombang cahaya yang menghasilkan panas saja
Zendure memperkenalkan sistem pengisian baterai untuk listrik.
Menawarkan sistem pengisian baterai dengan unit inverter di loteng rumah. Kali
ini perusahaan membuat sebuah sistem lebih pintar. Memanfaatkan
pagar loteng rumah atau halaman di lantai yang tidak terpakai sebagai tempat panel surya dan cukup menghasilkan energi dari matahari.
Warga Jepang beli AC hemat energi, penganti AC lama. Perangkat paling boros listrik adalah AC dan dampak psikologi udara panas. Rubah 1 derajat lebih hemat 10%. Di pasaran AC murah mengkonsumsi 50% energi listrik. Indonesia masuk daftar, sekitar 9% rumah memiliki AC. Cara merawat AC rumah berdampak ke seluruh biaya yang tidak perlu.
Panel surya adalah keping silikon yang ditemukan tidak sengaja oleh peneliti Bell. Dilanjutkan peneliti asal Australia Martin yang membuat panel surya dalam produknya nyata. Tapi pengembangan terbesar dibuat Dr Shi sebagai pemilik SunTech membuat panel surya sangat murah. Dibelakang industri ini tidak semua berakhir baik.
Ide membuat taman di atap rumah sudah dijadikan usaha oleh sebuah perusahaan. Dengan penahan panas dengan tanaman diatap gedung, mampu mengurangi pemakaian AC sampai 75 persen.