Kompor Burn yang efisien tanpa asap ala insinyur

   Green | 7 August 2013

Kompor listrik atau kompor gas yang aman sudah biasa digunakan di rumah. Tapi sulit ditemukan di beberapa negara lain atau di daerah terpencil. Banyak peneliti, ilmuwan dan kelas insinyur teknik merancang kompor untuk negara berkembang. Nyatanya belum ada yang dibuat langsung dari sana.

Satu tim anak muda membuat kompor ciptaan mereka dengan nama Burn. Kompor berkualitas, komponen dari metal, bahkan pemasangan mengunakan las listrik. Sebenarnya bukan kompor, lebih tepat disebut tungku karena mengunakan sisa sampah untuk pembakaran.

Di Afrika terdapat 2 milyar penduduk, sebagian besar dari mereka memasak dari sampah disekitar rumah. Sisa kayu, plastik, kertas dan sedikit minyak dijadikan bahan bakar tungku tradisional. Bila tidak ada sampah yang mencukupi, maka pohon akan ditebang. Pemakaian tungku tradisional dapat merusak lingkungan, serta kerugian kesehatan. Mereka memasak di dalam rumah, tapi pembakaran dari tunggu tidak efisien dan asapnya menyebar kedalam rumah. Jumlah penduduk yang meninggal karena asap lebih besar dari penyakit malaria.

Tim yang membuat kompor Burn mulai memproduksi kompor efisien tersebut di Kenya. Merancang sebuah kompor selama 10 ribu jam, dan di uji tingkat efisiennya. Jadilah kompor tanpa asap. Bahan bakar kompor yang dipakai untuk pembakaran lebih sedikit dibanding tungku tradisional, dan air mendidih lebih cepat. Walau tetap ada dampak emisi dari kompor Burn, tetapi dapat ditekan sampai separuh dari tungku tradisional.

Untuk membuat kompor Burn, mereka mendapat dana 3 juta dollar dari investasi OPIC -  lembaga keuangan pemerintah Amerika. Dan dana tambahan 1 juta dollar dari perusahaan GE. Dan dana tersebut dibawa ke Afrika untuk mempekerjakan 200 orang di Nairobi dana biaya produksi kompor Burn.

Sekarang kompor Burn siap dibagikan ke seluruh masyarakat di Afrika Timur. Dan targetnya akan dibuat 3 juta kompor di Afrika. Tahun depan akan mulai di produksi di Uganda, lalu Tanzania dan Rwanda tahun 2015.

Dibawah ini cerita perjalanan kompor Burn

BurnJikokoa from Burn Manufacturing on Vimeo.


Artikel Lain

Xiaomi Smart Air Fryer dipasarkan tapi bukan perangkat tungku induksi saja, memudahkan memasak. Sistem memasak dengan listrik ini di kontrol mengunakan aplikasi. Maksudnya di remote dari smartphone. Untuk kontrol dapat diatur jadwal dan suhu.

Kompor gas perlahan akan ditinggalkan karena kurang efisien. Tampil kompor listrik dengan 2 teknologi berbeda. Kompor elektrik dengan pemanas coil mengantikan api kompor, kompor induksi dengan gelombang arus. Tetapi peralatan dapur harus memenuhi standar untuk kompor listrik.

MIJIA Smart Air Fryer Pro 4L model terbaru dengan kapasitas sedikit lebih besar dari model 2021 dengan 3,5 liter. Memasak tanpa minyak goreng, mengunakan elemen pemanas dan udara panas untuk memasak. Mengapa Mijia mengunakan power 1200W saja, katanya untuk 200 derajat Celcius sudah cukup.

Suka kamping, dan membutuhkan kompor masak kecil portabel. Disain kompor portabel ini menarik, dengan ukuran 5 x 8 inci dan berat tidak lebih dari 200g.

Kompur EcoFire nyaris tanpa asap. Katanya mengurangi 90% asap yang dihasilkan kompor mini ini. Cocok untuk mereka yang suka camping atau kegiatan di luar ruangan seperti jalan jalan sampai satu pagi. Memiliki ukuran 250mmx120mm, setelah di lipat hanya memiliki tinggi 160mm.

Tim African Clean Energy membuat kompor yang tidak berasap. Bukan solusi terbaik, tapi membuat kompor lebih efisien dan emisinya lebih rendah. Sementara orang memasak dengan kompor Ace 1, kompor juga mengalirkan udara. Di dalam kompor dipasangkan sebuah motor DC pengerak fan

Perusahaan GoSun membuat kompor matahari dari berbagai ukuran. Lebih tepat disebut sebagai alat memasak dengan bantuan sinar surya. Satu kompor ditawarkan lengkap dengan cermin cahaya matahari, satu tabung untuk tungku dan plat untuk menaruh masakan. GoSun Mini sedang di obral $65.

Barang bekas seperti botol dapat dibuat menjadi sendok plastik, kotak permen bekas tic tac bisa untuk wadah penyimpan, membuat kompor kecil untuk camping dari kaleng minuman, atau botol susu untuk diffuser. Atau anda tertarik memanfaatkan botol bekas menjadi penyiram tanaman.

Apa yang dilakukan seorang ilmuwan roket di waktu luang mereka. Ternyata mendisain alat masak. Seorang profesor universitas Oxford menciptakan alat masak atau panci dengan pemanas lebih cepat.

Daur ulang kayu dan batu kerikil untuk dijadikan ala resor memah. Idenya bisa dibuat sendiri. Dengan bingkai kayu lalu dibuat berukuran persegi panjang seperti bingkai. Dan di masukan batu sampai penuh.

Salah satu produsen pembuat kompor matahari adalah SolSource. Mengunakan cermin untuk memantulkan sinar matahari ke satu titik dan membuat panas sehingga bisa ditempatkan sebuah panci untuk merebus

Dengan dukungan Pepsi, Bosch dan kontribusi perusahaan lain. Organisasi My Shelter Foundation dapat memberikan sinar lampu bagi sepertiga penduduk miskin di Filipina. Cara membuat lampu dari botol sederhana saja.



Youtube Obengplus


Trend