Apa yang baru saja terjadi di bulan Juni 2024.
Setelah harga panel surya turun hampir separuh di China, membuat beberapa negara maju mengenakan tarif impor panel surya.
Terbaru adalah kenaikan bea masuk mobil listrik.
Ketika Eropa berusaha menurunkan gas rumah kaca, emisi karbon. Peralihan kendaraan konvensional ke mobil listrik dipercepat, seperti subsidi mobil listrik agar lebih terjangkau.
Sekarang berbalik, tidak lagi memikirkan masalah lingkungan malah melihat sisi ekonomi.
Mobil listrik China tampil dengan harga sangat terjangkau, tersebar di seluruh Uni Eropa.
Tapi itu semakin sulit ditemukan dengan harga murah di Eropa sendiri.
Uni Eropa baru menyetujui tarif baru yang besar dan kuat untuk bertujuan memperlambat impor murah dari China .
Aturan tersebut pasti akan membuat marah Beijing, Komisi Eropa telah mengumumkan mereka akan mengenakan bea anti-subsidi.
Tarif bea impor dinaikan, berkisar antara 17 persen hingga 38 persen pada mobil listrik China berlaku pada bulan Juni 2024.
Tarif baru ini akan ditambahkan di atas bea masuk 10 persen yang sudah ada.
Kalau dihitung dalam matematika, harga mobil China akan naik sekitar 30% dan hampir 50% untuk tarif impor paling mahal, setelah pemberlakukan tarif impor baru di seluruh Eropa.
Produsen BYD, merek kendaraan listrik terlaris di dunia, dan Geely akan menghadapi tarif tambahan sebesar 17 persen hingga 20 persen untuk model mobil pribadi.
Sementara itu, produsen mobil Eropa (nerek Eropa yang dibuat di China) untuk mengekspor kendaraan listrik buatan China, seperti Mercedes dan Renault, hanya dikenakan 21 persen.
Volkswagen iD.4 di Jerman 46.335 euro, China 31.011 euro, tarif 49.4%
BYD Seal U di Jerman 41.990 euro, China 21.669 euro, tarif 92%
Walau dikenakan tarif tinggi, mobil BYD tetap lebih murah 4000 euro dijual di Jerman, bahkan berbeda 10.000 euro di China sendiri.
Perusahaan pabrikan China seperti MG SAIC dahulu adalah pembuat kendaraan berat dengan merek MG, sebagian dimiliki negara dan nama Saic tidak bekerja sama dengan Uni Eropa karena nama Saic berasal dari merek Inggris.
Akan dikenakan biaya paling tinggi sebesar 38%, artinya merek Saic akan naik dari harga mobil yang masuk sampai 50%.
Merek MG Saic telah mendominasi pasar kendaraan listrik murah kelas pemula di Eropa. Di tahun 2023 menjual 230 ribu kendaraan listrik dari total 350 ribu kendaraan di Eropa.
Merek besar lain menawarkan kendaraan kelas menengah ke atas seperti BYD, Great Wall Motors, Dongfeng, Geely Polestar dan Chery.
Kenakan tarif sebesar 50% dari harga mobil listrik biasa tidak setinggi tarif yang dikenakan di Amerika.
Mei 2024, Amerika menaikan tarif sampai 100% untuk kendaraan impor China masuk ke Amerika.
Ada beberapa ke khawatiran di pasar global. Mengingat penjualan mobil listrik di China sendiri mulai surut.
Produksi mobil akan di ekspor ke berbagai negara untuk mempertahankan volume produksi.
Hal lain, yang disebut pemerintah China mendapatkan keuntungan dari subsidi dalam negeri di China.
Dari harga lebih terjangkau membuat produsen dapat menjual kendaraan ke luar negeri lebih murah.
Uni Eropa masih terbuka untuk bernegosiasi sebelum tarif diberlakukan. Tapi dari China memprotes bila Eropa kurang informasi dan melanggar ketentuan.
Apa benar harga mobil listrik di Eropa terlalu murah.
Harian Bloomberg menyebut harga mobil listrik di China hanya separuh dibanding harga lama untuk dijual di Eropa.
Berarti mobil China yang di jual di Eropa, 100% lebih mahal dibanding harga di China sendiri.
Bisa saja produsen mobil listrik China mengatur strategi untuk menurunkan harga ekspor untuk keseimbangan kenaikan tarif tersebut.
Manfaat lain, Eropa dan Amerika dapat mengenakan tarif untuk melindungi industri dalam negeri, seperti semakin tersedia kendaraan listrik murah.
Walau ada pertanyaan, mungkin tujuan politik yang berimbas ke ekonomi antar negara. Tidak masalah, bagi negara berkembang yang selama ini masih terbaikan oleh produsen mobil listrik besar.
Bila negara lain yang tidak memiliki industri mobil listrik dalam negeri, tapi memiliki komitmen dengan menurunkan emisi karbon.
Negara seperti timur tengah dan Amerika latin bisa menjadi tujuan ekpor produsen mobil listrik yang sebelumnya diabaikan.
Tidak perlu berbicara politik dan ekonomi, perbaikan emisi dengan transisi kendaraan ke konvensional lebih penting untuk Bumi.
Mengingat daya beli masyarakat Eropa dan Amerika, serta keinginan membuat negara mereka bersih dari emisi masih menjadi tujuan utama ekspor produk China.
Pastinya beberapa negara lain mendapatkan keuntungan dengan harga mobil listrik lebih terjangkau bila impor kendaraan di Eropa dan Amerika surut.
Setelah pengumuman tarif impor tersebut, malah menaikan harga saham mobil BYD pada Juni 2024.
Semoga negara kita yang belum matang dengan kendaraan listrik, dapat mengambil keuntungan tersebut. Membuat udara lebih bersih dan mengurangi emisi karbon di Indonesia.
Nama TV LCD tidak lagi terkait dengan merek Korea dan Jepang. 2-3 tahun lalu beberapa produsen smartphone mulai menawarkan produk baru dari TV, mesin cuci, kulkas, LCD monitor, AC, seperti nama besar produsen KOrea dan Jepang. Mengapa nama smartphone begitu mudah masuk ke pasar perangkat rumah tangga.