Teknologi mobil listrik dengan baterai sodium, membuat produksi baterai turun. Tapi yang menarik dimana banyak industri, seperti China mampu memproduksi lebih banyak baterai.
Mengingat industri mobil listrik harus membuat kendaraan untuk memenuhi permintaan.
Sekarang China dapat mengekspor kendaraan, tetapi industri baterai kelihatannya sudah melebih kapasitas.
Produsen baterai di China terus mengejar teknologi dengan berbagai jenis bahan baterai.
Dan produksi baterai harus bersifat massal, agar volume baterai terjual lebih banyak, menekan biaya produksi lebih murah maka keuntungan lebih besar.
Disini masalah muncul di antara produsen baterai sendiri.
Sementara baterai LFP atau LiFePO4 terkena dampak persaingan dalam industri baterai.
Karena jenis baterai Iron Phosphate lebih umum digunakan untuk kendaraan listrik.
Tapi di masa mendatang, baterai dari bahan garam atau sodium akan lebih murah. Walau secara kapasitas masih terus dikembangkan agar memiliki kapasitas seperti bahan lithium.
Pengembangan baterai sodium lebih menguntungkan, harga murah, tidak berdampak dengan undervoltage, tidak meledak, memilki lifecycle yang hampir mirip, daya tahan 50% lebih baik, walau total pengisian saat ini hanya bertahan separuhnya.
Karena pasar industri baterai mulai jenuh, setelah penjualan kendaraan listrik yang paling banyak menyerap produk baterai akhirnya mereda. Baterai yang diproduksi masih tersedia.
Produsen harus menurunkan kapasitas produksinya, agar tidak memiliki kelebihan persediaan baterai.
Hal lain, produsen harus menurunkan harga baterai ke pasar.
Bagi masyarakat global, itu sangat baik, dan berdampak ke beberapa faktor yang membutuhkaan baterai.
Setidaknya 2 perangkat seperti kendaraan listrik dan baterai stationer, seharusnya di tahun 2024 akan lebih terjangkau.
Disisi lain, harga produk panel surya juga turun, bahkan 3 nama pabrik raksasa yang memproduksi panel surya mampu membuat panel berukuran 400W atau lebih dengan efisiensi tinggi.
Seperti chip NAND storage, dimana produksi chip Samsung, Hynix, Micron, Kioxia, dan produsen dari China.
Ketika
semua pabrik beroperasi penuh, sementara permintaan turun. Pabrik harus
menurunkan harga, dan berdampak jatuhnya harga SSD ke tingkat paling
rendah.
Disisi produsen besar, mulai mengurangi kapasitas produksi
sampai ke tingkat paling rendah. Dampaknya harga storage naik, tapi
kembali turun di tahun 2024.
Beruntung komponen chip NAND terbantu dengan kebutuhan chip storage Ai yang membutuhkan akses tercepat storage NAND.
Menurut Bloomberg, harga sel baterai LFP di China telah turun 51 persen rata-rata $53/kWh sejak tahun 2023.
Angka tersebut jauh lebih rendah dibandingkan harga rata-rata global tahun 2023 ($95/kWh).
Amerika dan Uni Eropa berencana mengenakan bea tinggi mobil listrik yang masuk.
Kabar lain, baterai yang mahal sebelumnya membuat kendaraan listrik tidak terjangkau. Tahun 2024 mungkin cerita lain.
UE dan US, kendaraan listrik tetap lebih mahal dalam beberapa tahun karena terkena bea tinggi. Lalu kemana kendaraan listrik murahakan dijual, tentu saja negara lainnya.
Masih ada lagi generasi baru yang disebut lebih murah 90%, dengan menghilangkan bahan lithium sulfida (Li2S) yang mahal.
Bukan hanya satu tapi tiga faktor yang menyebabkan penurunan harga baterai yang cepat dan sangat murah di China
Menurunnya harga bahan baku, kelebihan kapasitas, dan pabrik mengurangi keuntungan untuk bersaing.
Harga bahan mentah terpukul dalam satu setengah tahun terakhir.
Misalnya, biaya katoda, komponen sel baterai adalah bagian yang paling mahal.
Porsinya dalam biaya sel baterai telah menurun dari 50 persen awal tahun 2023 menjadi kurang dari 30 persen pada tahun 2024.
Permintaan global terhadap kendaraan listrik tidak sebanding dengan kapasitas yang diproduksi Tiongkok.
Sementara pemasok baterai terkemuka mulai meluncurkan kendaraan listrik sendiri.
BYD nama besar produsen kendaraan juga memiliki divisi pabrik baterai. Di awal berdiri pabrik BYT, hanya fokus untuk kendaraan bus listrik.
Tahun 2024 mulai mengekspor kendaraan jenis umum ke luar China
Penurunan harga adalah respons terhadap kelebihan kapasitas, pemain lemah harus berjuang menghadapi persaingan produsen besar.
Pabrik baterai China beroperasi pada kapasitas 51 persen di tahun 2022, dan kemudian turun lagi menjadi 43 persen pada 2023.
Bloomberg memperkirakan fasilitas manufaktur tersebut akan semakin menganggur tahun 2024 alias ngak banyak lagi baterai untuk di produksi.
Industri kendaraan baterai listrik mungkin kasusnya berbeda.
Harga rata-rata mendekati perkiraan biaya produksi, sehingga adanya penurunan margin di sisi produsen.
Di sisi positifnya, perusahaan baterai meningkatkan teknologi baterai dan proses manufaktur, serta peningkatan juga berdampak terhadap penurunan harga.
Teknologi baterai kendaraan listrik setidaknya lebih berkualitas agar dapat bersaing dengan produsen lain.
Bloomberg memperkirakan harga baterai akan tetap rendah setidaknya untuk beberapa tahun ke depan.
Kabar baiknya, penurunan harga yang berkelanjutan dapat memberikan keuntungan besar dunia di sektor otomotif dan ketenagalistrikan.
Para analis telah berbicara selama bertahun-tahun agar kendaraan listrik menjadi terjangkau dan menjadi hal normal baru ketika harga baterai turun hingga $100/kWh.
Di China, paket baterai LFP kini berharga $75/kWh, dan pada tingkat tersebut perusahaan dapat menjual kendaraan listrik dengan harga yang sama atau lebih rendah dari model mesin pembakaran.
Hampir dua pertiga kendaraan listrik di negara China sudah lebih murah dibandingkan kendaraan ICE (mesin bakar).
Industri Sistem Penyimpanan Energi Baterai (BESS) adalah salah satu teknologi yang dibutuhkan, agar baterai dapat menyimpan listrik dari energi terbarukan.
Disini dapat memperoleh manfaat paling besar dari anjloknya harga baterai.
Apa yang diuntungkan untuk pasar global.Penguna di rumah yang berencana memasang panel surya, dapat mempersiapkan rancangan dengan baterai stasioner lebih murah.
Memasang kapasitas lebih besar untuk menyimpan energi dari energi terbarukan.
Kendaraan listrik setidaknya akan lebih terjangkau karena baterai dapat di produksi lebih murah.
Mungkin keduanya terkait, mengisi listrik dari panel surya ke kendaraan listrik, atau mengunakan panel surya untuk sebagian kebutuhan listrik rumah.
Biaya penerapan sudah 43% lebih murah dibandingkan tahun 2023.
Berdampak dengan peningkatan sebesar 61% dalam instalasi penyimpanan stasioner secara global tahun ini, atau sebesar 155 GWh.