Galaksi Pearlsdg kecil tapi tidak terpengaruh dengan galaksi di sekitar

   Science 3 February 2024


Sebuah tim astronom, dipimpin Asisten Ilmuwan Riset Arizona State University, Tim Carleton, menemukan galaksi kerdil muncul dalam pencitraan Teleskop Luar Angkasa James Webb.
Tetapi objek tersebut bukan merupakan target observasi utama.

Kita membayangkan galaksi adalah kumpulan bintang, tapi bergerak, kadang terikat dengan galaksi terdekat
Bima Sakti terikat dengan Andromedia, dan keduanya saling menarik sampai suatu saat bertabrakan dan menyatu.

Karena galaksi-galaksi umumnya terikat oleh gravitasi sendiri, kadang dengan galaksi lain.
Sebuah galaksi berisi bintang-bintang dan planet-planet, serta awan debu dan gas yang luas dan Dark Matter / materi gelap.

Tetapi galaksi kerdil adalah galaksi yang paling melimpah di alam semesta, menurut definisinya berukuran kecil dengan luminositas rendah (cahaya rendah).
Galaksi kerdil umumnya memiliki kurang dari 100 juta bintang, sedangkan Bima Sakti, diperkirakan memiliki hampir 200 miliar bintang.

Pengamatan galaksi katai (kecil) baru-baru ini di luar jangkauan survei spektroskopi besar.
Memberi tambahan informasi, bila data galaksi kerdil tidak selengkap penemuan terbaru sekarang.


Dalam studi baru diterbitkan, Carleton dan timnya. Awalnya tim melakukan pengamatan sekelompok galaksi besar bagian dari proyek JWST Prime Extragalactic Areas for Reionization and Lensing Science (PEARLS).

Galaksi kerdil PEARLSDG, kebetulan muncul dalam beberapa pencitraan JWST.
Hanya agak jauh dari bidang observasi utama, di area luar angkasa tipe galaksi kecil tersebut tidak disangka dapat ditemukan langsung.

Seperti Bima Sakti memiliki beberapa galaksi yang ikut berputar berkeliling.
Disebut galaksi Large Magellanic Cloud, dan Small Magellanic Cloud, temuan lain juga ada galaksi yang lebih kecil.
Galaksi lebih kecil tidak seperti galaksi kita, yang memiliki lubang hitam besar ditengah.

Mereka terbentuk dari awan gas, LMC diperkirakan memiliki 20 miliar bintang, dengan ukuran 32 ribu tahun cahaya.
Di wilayah tersebut bahkan ditemukan kumpulan bintang atau disebut Globular Cluster, mencapai 60 tempat terpisah, dan 700 open cluster.

SLC diperkirakan memiliki jumlah 3 miliar bintang.

Apakah di ruang kosong hanya terdiri dari galaksi besar, dengan galaksi kerdil yang mengikuti galaksi lebih besar.
Temuan bari ini menjelaskan, tidak. Ada bagian dimana galaksi kecil bisa diam disana.

Hasilnya telah dipublikasikan di Astrophysical Journal Letters.
Tipe galaksi kerdil atau PEARLSDG tidak memiliki karakteristik galaksi katai seperti perkiraan.
Galaksi ini tidak berinteraksi dengan galaksi terdekat, namun juga tidak membentuk bintang baru.
Ini adalah kasus menarik dari galaksi diam yang terisolasi, tidak berada di sekitar galaksi besar, juga tidak berinteraksi dengan galaksi lain.

Jenis galaksi katai yang diam ini terisolasi dan belum pernah terlihat sebelumnya.
Pembentukan galaksi kerdil diperkirakan tidak ada mengingat atau tidak dibahas dalam pemahaman entang evolusi galaksi.
Faktanya tim peneliti dapat melihat objek ini, agar menyempurnakan teori tentang pembentukan galaksi.

Hingga saat ini, pemahaman astronom tentang evolusi galaksi.
Sebuah galaksi galaksi yang terisolasi dapat terus membentuk bintang-bintang muda atau akan berinteraksi dengan galaksi pendamping yang lebih masif (lebih besar).
Teori ini tidak berlaku untuk galaksi tipe PEARLSDG, disana didominiasi populasi bintang tua, galaksi tipe ini tampaknya tidak membentuk bintang-bintang baru dan juga tetap tinggal sendiri.


Yang lebih mengejutkan, masing-masing bintang dapat diamati pada gambar JWST.
Bintang-bintang ini lebih terang pada panjang gelombang JWST
Walau disebut galaksi kerdil, letaknya mencapai 98 juta tahun cahaya dari Bumi.

JWST galaksi PEARLSDG (biru = F090W + F150W, hijau = F200W + 0,5 × F277W, merah = 0,5 × F277W+F356W+F444W).
Kedua gambar disejajarkan sedemikian rupa sehingga utara di atas dan timur di kiri.
PEARLSDG diidentifikasi dengan kotak cyan, dan kotak hijau menunjukkan area yang dicakup pencitraan NIRCam.
Juga ditampilkan dua galaksi masif terdekat (dalam proyeksi) di dekatnya (diidentifikasi dalam lingkaran merah).
Kredit: Surat Jurnal Astrofisika (2024). DOI: 10.3847/2041-8213/ad1b56

JWST galaksi PEARLSDG

Untuk penelitian ini, Carleton ilmuwan di Beus Center for Cosmic Foundations di School of Earth and Space Exploration di ASU dan timnya menggunakan berbagai macam data.

Mengunakan data pencitraan dari Near-InfraRed Camera (NIRCam) JWST,  data spektroskopi DeVeney Optical Spectrograph di Lowell Discovery Telescope di Flagstaff, Arizona, pencitraan arsip dari teleskop luar angkasa Galex dan Spitzer milik NASA dan pencitraan berbasis darat dari Sloan Digital Sky Survey dan Dark Energy Camera Legacy Survey.

NIRCam JWST memiliki sudut resolusi dan sensitivitas yang sangat tinggi, memungkinkan tim mengidentifikasi masing-masing bintang di galaksi yang jauh ini.
Sama seperti sel-sel individual yang menjadi fokus di bawah mikroskop, pengamatan ini membawa komponen PEARLSDG ke fokus yang tajam.

Bagian penting, mengidentifikasi bintang-bintang tertentu dalam pencitraan, untuk memberikan petunjuk kunci mengenai jaraknya.
Bintang-bintang ini memiliki kecerahan intrinsik tertentu, sehingga mengukur kecerahan nyata mereka dengan JWST, tim dapat menentukan seberapa jauh jaraknya.
Ternyata bintang-bintang ini adalah salah satu bintang terjauh dari jenisnya yang dapat diamati.

Semua data pencitraan arsip, yang diamati pada panjang gelombang ultraviolet, optik, dan inframerah, dikumpulkan untuk mempelajari warna PEARLSDG.
Bintang yang baru terbentuk memiliki ciri warna tertentu, tapi disana tidak adanya jejak tersebut yang menunjukkan galaksi PEARLSDG tidak lagi membentuk bintang baru.

Instrumen Spektrograf DeVeney di Teleskop Penemuan Lowell menyebarkan cahaya objek astronomi ke dalam komponen-komponennya yang berbeda, memungkinkan para astronom mempelajari sifat secara mendetail.
Misalnya, pergeseran panjang gelombang spesifik yang diamati pada fitur-fitur data spektroskopi, mengkodekan informasi tentang pergerakan PEARLSDG, menggunakan efek Doppler yang sama dengan yang digunakan senjata radar untuk mengukur kecepatan pengemudi di jalan raya Arizona.
Disana dihitung untuk pergerakan galaksi yang diamati.

Ini kunci yang menunjukkan galaksi tipe PEARLSDG tidak terkait dengan galaksi lain dan benar-benar terisolasi.

Selain itu, fitur-fitur tertentu dalam spektrum sensitif melihat keberadaan bintang-bintang muda, semakin menguatkan dalam data pengukuran, tidak adanya bintang-bintang muda dari data pencitraan.

Ini benar-benar bertentangan dengan ekspektasi terhadap galaksi kerdil seperti ini,” kata Carleton.

Penemuan ini mengubah pemahaman para astronom tentang bagaimana galaksi terbentuk dan berevolusi.
Menunjukkan kemungkinan ada banyak galaksi yang diam yang terisolasi sedang menunggu untuk diidentifikasi dan teleskop JWST memiliki alat untuk melakukannya.


Dengan pengamatan di satu bidang kecil sekitar kuku kelingking kita. Di ruang angkasa tidak kosong. JWST melihat begitu banyak galaksi, dengan 1.678 kelompok galaksi, bukan jumlah galaksi. Diluar sana begitu padat walau rentang mencapai 6 miliar tahun cahaya.

Galaksi M104 atau galaksi Sombrerp diambil pada bulan April - Mei 2012, di update dengan teleskop James Webb.Sebelumnya peneliti melihat tonjolan disana menjadi sumber pembibitan bintang baru. Tapi data terakhir sebaliknya, galaksi ini sudah tenang bahkan menyendiri

Galaksi ARP 271 saat ini saling tarik menarik. Hubble melihat seperti ada jembatan diantara kedua galaksi. Dimana memicu aliran debu dan gas, sampai memicu lahirnya bintang muda baru berwarna biru.

Bencana alam dari angin ribut, pusaran angin / siklon, dan topan disebut dalam bahasa Inggris sebagai Hurricane, Cyclone dan Typhoon. Nama tersebut memiliki arti sama. September 2020, banyak badai muncul sampai badan WMO kehabisan nama dan mengambil huruf baru A. Satu kategori 6 setelah melewati kekuatan 345km perjam

Teori tata surya terbentuk dari lahir awal lahirnya protoplanet, rata rata membutuhkan waktu sekitar 2 juta tahun untuk membentuk cincin. Penelitian terbaru, ditemukan beberapa beberapa tata surya yang sudah membentuk cincin dengan usia 300 ribu tahun, itu jauh lebih cepat.

Ledakan dari gabungan 2 bintang neutron yang terdokumentasi ini disebut GW170817. Peneliti melihat ada aliran jet dari 2 pengamatan, mencapai 4x kecepatan cahaya. Teori fisika menyebut tidak ada yang lebih cepat dari cahaya.

Bila kita melihat ada 2 galaksi yang bergabung, apa yang terjadi. Satu tipe galaksi Seyfert seperti galaksi Arp 107, adalah 2 galaksi yang bergabung. Ketika kedua galaksi mulai mendekat, ada material yang membentuk seperti jembatan di antariksa.

Tata surya kita sangat stabil, juga isi galaksi kita. Seluruh benda mengorbit ke tengah galaksi. Apakah semuanya memang seperti perkiraan kita. Peneliti mengatakan bintang Velocity bukan dari galaksi Bima Sakti. 2023 dua bintang J0927 dan J1235 pecahkan rekor, bergeser 2200km perdetik.

Bintang YSO 244-440 adalah objek muda yang diamati tim ESO. Ada yang aneh ketika sebuah tata surya memunculkan warna magenta. Tapi bentuknya melikuk seperti huruf S. Tim astronom menjawab mengapa aliran jet tersebut dapat muncul dari bintang baru lahir.

Teleskop JWST kembali membuka misteri alam semesta. Menemukan 2 galaksi sangat dekat dengan ke waktu terbentuk awal alam semesta. Mengeser teori lahirnya bintang pertama di alam semesta. Galaksi ini kok sudah muncul, dengan di usia 350 juta tahun. Teori, bintang lahir pertama berada pada rentang 400 juta tahun.

Nasa menerjemahkan suara yang berasal dari area gugus galaksi Perseus. Suara lubang hitam tidak dapat didengar langsung, tapi tertangkap oleh teleskop ruang angkasa Chandra X-ray. Asal suara dengan nada rendah tersebut ditingkatkan agar dapat diterjemahkan dan didengar oleh telinga manusia

Teleskop Luar Angkasa Hubble NASA / ESA menangkap gambar luar biasa dari Galaksi Black Eye / Mata Hitam, juga dikenal sebagai Messier 64 (M64). Nama mata hitam menjadi keunikan galaksi M64 dibanding galaksi lain. Karena sisi luar dan dalam galaksi berputar saling berlawanan arah

Sebuah planet yatim dapat terjadi ketika dimulai pembentukan tata surya. Dan planet tersebut terlempar keluar dari orbit tata suryanya sendiri. Berapa banyak planet tersebut ada, peneliti mengatakan jumlahnya mencapai miliaran. Data diumumkan Desember 2021, sudah 70 planet

Yuji Nakamura astronom amatir Jepang tidak sengaja menemukan jejak cahaya di langit. Tepatnya di rasi bintang Cassiopeia pada hari Kamis 18 Maret 2021 kemarin. Cahaya apa yang muncul disana, dan apa yang terjadi. Penjelasan dari tim observasi universitas Kyoto

Quasar J0313-1806 memecahkan rekor lubang hitam tertua dan terjauh. Mengalahkan rekor sebelumnya yang 20 juta tahun lebih mudah. Para astronom tidak tahu mengapa lubang hitam tersebut dapat terbentuk. Hipotesa sementara akibat gas hidrogen yang super masif sudah terbentuk dan membuat lubang hitam raksasa hadir lebih dulu.

Sebuah tata surya meledak menjadi nebula disebut nebula Stingray atau ikan pari. Tapi disana terjadi perubahan begitu cepat. Elemen yang diteliti dalam beberapa puluh tahun lalu mendadak menghilang. Astronom sebelumnya memperkirakan baru meredup dalam ribuan bahkan puluhan ribu tahun.



Youtube Obengplus