Politik dan perang chip semakin ketat. Setelah Amerika melakukan embargo teknologi chip ke China dan Rusia.
Intel, AMD, Nvidia keluar dari Rusia. China juga mendapat tekanan tidak mendapat procesor dari 3 perusahaan tersebut.
Bukan GPU atau computer, tapi procesor untuk supercomputer dan perangkat lain.
Ketegangan antar negara sangat berdampak dengan industri teknologi.
TSMC beberapa tahun masih bertahan di Taiwan, tidak memiliki pabrik di luar negeri
TSMC memutuskan membuat pabrik baru di US, untuk menambah pasokan sekaligus menjaga kelansungan TSMC dari ancaman China.
Perusahaan perangkat telekom dan CCTV sudah terkena aturan tersebut, dianggap memiliki sistem mata mata.
2 produsen raksasa CCTV China, dilarang dipasang pada area tertentu.
Sistem 5G Huawei dilarang digunakan di beberapa negara walau perangkat yang dijual lebih murah dari produsen asal barat.
Ketika produk di anggap memiliki campur tangan dari sebuah pemerintah.
Di sisi pemerintah lain mulai meradang, dampaknya penghentian impor untuk menjaga privasi sebuah pemerintah.
Perlahan tapi pasti, ketegangan produsen chip dan pemerintah secara bertahap terus berlanjut.
Tidak
jelas apakah nanti akan berdampak ke produk murah dari China, yang
pertama dibatasi dari teknologi barat adalah chip canggih.
Sejauh ini tidak, karena kebutuhan chip seperti produk hiburan, perangkat LCD dan produk rumah tangga terlihat belum terjadi.
Desember 2022, urusan chip kembali dimulai
China sendiriMenyiapkan dana 1 triliun Yuan. Agar tidak terkena pembatasan teknologi, dan lebih kompetitif dengan negara barat.
Bila di konversi, angkanya $US 144 miliar, 3x lipat dari investasi di Eropa dan Amerika sendiri.
Sebagian kecil akan dibayar langsung awal tahun depan. Dan lainnya diberikan insentif pajak. Tapi ditentukan waktu selama 5 tahun.
Pabrik chip SMIC China masih mengandalkan teknologi 10 tahun lalu. Chip 28nm yang sudah tertinggal, dan sebagian kecil teknologi 14nm.
Perusahaan tersebut mengatakan sudah membuat prototipe 7nm, bersaing dengan Intel dengan proses 7nm.
Masalah teknologi chip kerapatan tinggi, tantangan ada di produksi akhir, dan belum tentu semua chip dapat digunakan.
ArmPerusahaan
ARM mengumumkan pada Desember 2022, tidak akan lagi menjual desain chip
canggih ke perusahaan China di tengah kontrol ekspor AS
Alibaba dan perusahaan China lainnya tidak dapat membeli desain chip tercanggih dari perusahaan Inggris ARM.
Karena kekhawatiran AS dan Inggris tidak menyetujui ekspor teknologi tersebut ke China.
Keputusan
dari ARM datang 2 bulan setelah AS menerapkan kontrol ekspor yang ketat
untuk mencegah China memperoleh chip canggih atau teknologi dan
peralatan yang diperlukan untuk memproduksi semikonduktor kelas atas dan
di produksi di China.
Keputusan
tersebut dibuat ARM setelah menentukan kinerja seri Neoverse V terlalu
tinggi untuk dijual ke badan atau perusahaan China seperti unit chip
T-Head Alibaba.
Keputusan ini akan berdampak pada perusahaan China lainnya selain Alibaba.
ARM
dikenal merancang arsitektur RISC canggih untuk chip yang digunakan
dalam berbagai produk, termasuk jam tangan pintar sampai superkomputer.
ARM tidak memproduksi prosesornya sendiri, ARM menjual rancangan chip ke perusahaan lain dan di produksi oleh TSMC dan Samsung.
core Neoverse V2 terbaru model procesor paling kuat hingga saat ini dan diyakini telah dikembangkan di Amerika Serikat.
Ini
adalah pertama kalinya ARM memutuskan tidak dapat mengekspor desain
tercanggihnya ke China. Neoverse V berada di bawah Pengaturan Wassenaar,
sebuah perjanjian multilateral yang melibatkan 42 negara yang bertujuan
untuk mencegah teknologi penggunaan ganda digunakan untuk tujuan
militer.
Untuk menjual teknologi Neoverse V2 ke China, ARM harus mendapatkan lisensi ekspor dari 2 negara AS dan Inggris.
Awal pekan ini, China mengajukan perselisihan dengan WTO mengenai kontrol ekspor yang diterapkan oleh AS.
Pemerintah
AS memandang YMTC sebuah perusahaan chip pembuat memory, sebuah
perusahaan semikonduktor China, sebagai "juara nasional", sehingga
kemungkinan keputusan ARM untuk tidak menjual desain tercanggihnya ke
China akan mendapat tentangan keras dari pemerintah China.
Loongson tidak di ekspor ke Rusia.Pemerintah
China dilaporkan telah melarang ekspor CPU Loongson
mikroarsitektur LoongArch ke Rusia dan negara lain,
dengan alasan kepentingan strategis prosesor ini yang digunakan oleh
militer.
Untuk
beberapa perusahaan Rusia, chip Loongson bisa menjadi alternatif
prosesor x86 dari AMD dan Intel jika mitra kedua perusahaan ini berhenti
mengirimkan CPU ini ke Rusia melalui negara lain.
Harian
Kommersant menyebut pemerintah China telah melarang ekspor prosesor
Loongson yang menampilkan mikroarsitektur LoongArch ke negara lain. Ini
tidak akan berdampak langsung pada pasar lokal, tetapi dapat
meninggalkan Rusia tanpa alternatif prosesor dari AMD dan Intel.
Meskipun
perusahaan Rusia tidak bergantung pada
pasokan prosesor China secara
signifikan, dalam kasus pemblokiran hipotesis 'impor paralel',
Rusia berharap untuk beralih ke solusi Loongson kata nara sumber
menjelaskan kepada surat kabar tersebut.
CPU
Loongson digunakan oleh industri militer China, ini adalah alasan utama
mengapa mereka tidak tersedia untuk pasar luar negeri.
Kommersant mengakui bahwa pemerintah China dan Loongson belum secara resmi membatasi ekspor CPU berbasis LoongArch.
Sementara
masih mungkin untuk mendapatkan sistem dan motherboard berbasis
Loongson LS3A5000 dari AliExpress, tetapi suku cadang tersebut
agak mahal.
Mengingat kinerja CPU
Loongson jauh lebih rendah dibandingkan dengan prosesor dari AMD dan
Intel, sulit untuk mengharapkan produk ini mendapatkan daya tarik di
mana pun kecuali di pasar China sendiri.
Selama
beberapa waktu, beberapa perusahaan Rusia telah menjajaki alternatif
prosesor x86 dan kalkulasi GPU dari pengembang Amerika.
Setelah
Rusia menginvasi Ukraina pada akhir Februari 2021, AMD, Intel, dan
Nvidia menghentikan operasinya di negara tersebut dan berhenti menjual
CPU dan GPU ke perusahaan Rusia.
Di
sisi luar impor abu-abu CPU dan GPU sekarang berkembang pesat di Rusia,
ada kemungkinan pada titik tertentu mereka akan dihentikan atau
dikurangi secara signifikan dan negara Rusia akan dibiarkan tanpa
teknologi penting.
China
menjadi alternatif, setidaknya beberapa pembuat PC dan server Rusia.
Namun, sepertinya pemerintah Cina tidak ingin chip Loongsonnya menjadi
pengganti AMD dan Intel di luar China.
Mungkin
saja pemerintah China tidak ingin negara lain mempelajari cara
memanfaatkan LoongArch. Alasan lain mengapa pemerintah Cina mungkin
tidak ingin mengekspor CPU Loongson adalah karena dibuat oleh SMIC dari
proses fabrikasi kelas 12nm.
Dengan
asumsi bahwa kapasitas 12nm/14nm SMIC terbatas, China mungkin ingin
mempertahankan semua prosesor yang dapat diperolehnya untuk proyeknya
sendiri.
Meskipun beberapa chip
Loongson mungkin saja dikirim untuk marketplace AliExpress, tapi tidak
ada ijin untuk dijual dari pembeli di luar China.