Diperkirakan satelit Telkom-1 mengalami kerusakan sampai menjadi puing di ruang angkasa
18 Agustus 2018 Posisi satelit sudah berada di orbit 108 derajat bagian selatan. Satelit berada di atas selat Karimata, mulai memasuki test orbit selama 25 hari. Bila sukses, satelit siap digunakan pada minggu ke 3 bulan September 2018.
Satelit Merah Putih menjadi jembatan bagi wilayah yang tidak terjangkau kabel fiber optik.
7 Agustus 2018 SpaceX berencana meluncurkan misi ke 15 pada hari Selasa 7 Agustus 2018.
Satu satelit akan diluncurkan oleh roket SpaceX adalah satelit Telkom dari Indonesia.
Model satelit Telkom-4 disebut dengan satelit Merah Putih yang dibuat perusahaan SSL.
Satelit Merah Putih mengantikan satelit Telkom-1 yang hilang atau rusak pada September 2017.
Satelit Merah Putih akan melayani jaringan 17 ribu pulau di Indonesia. Tidak hanya Indonesia, tapi masuk ke wilayah Asia Tenggara lain dapat memanfaatkan satelit ini.
SSL adalah perusahaan terkemuka pembuat satelit, sedangkan peluncuran ditangani perusahaan swasta Amerika SpaceX.
Pengiriman satelit mengunakan roket Falcon 9 kata VP Telkom Arif Prabowo.
Rancangan satelit mengunakan platform SSL-1300. Dengan 60 transponder C-ban. 36 diantaranya untuk layanan diluar Indonesia.
Posisi penganti satelit Telkom-1 sebelumnya yang bekerja sejak 4 Agustus 1999 di slot timur 108 derajat.
Bila peluncuran satelit Telkom-4 atau satelit Merah Putih ini berhasil. Perusahaan SpaceX tercatat berhasil mengirim satelit sebanyak 15 unit sampai Agustus 2018.
Sistem roket Falcon adalah teknologi roket daur ulang. Dimana roket tahap 1 akan mendorong kargo sampai ke ruang angkasa, tapi roket kembali pulang ke bumi dan digunakan untuk peluncuran selanjutnya.
Butuh waktu hampir satu tahun setelah hilangnya satelit Telkom-1. Satelit penganti Merah Putih akhirnya akan mengantikan posisi Telkom-1 pada bulan Agustus 2018.
September 2017 Satelit komunikasi Telkom-1 mendadak terganggu pada 25 Agustus 2017.
Dampak ke jaringan ATM di Indonesia yang mengunakan layanan Telkom-1 terputus.
Mengapa satelit Telkom-1 menghilang.
Satelit Telkom-1 telah berusia 18 tahun
Tnformasi dari ExoAnalytic sebuah perusahaan yang melacak satelit dan sampah ruang angkasa mengatakan penyebab mengapa satelit tersebut rusak.
ExoAnalytic Solution memiliki 160 jaringan teleskop untuk memantau daerah orbit tinggi atau busur satelit geostasioner.
Pada ketinggian tersebut ditempatkan satelit besar, dan satelit akan bergerak bersamaan dengan orbit bumi serta mengarah ke satu posisi di permukaan Bumi.
Daerah tersebut berada di ketinggian 36 ribu km dari permukaan Bumi. Seperti ketinggian satelit untuk telepon satelit di sistem Geosynchronous
Sebagian satelit tipe ini mengorbit tetap atau berada di atas sebuah negara, sehingga antena akan mengarah ke spot ke sebuah area atau negara pemiliknya. Seperti satelit Telkom-1 akan mengarahkan antena ke wilayah Indonesia.
Bukti bahwa satelit Telkom-1 kabarnya rusak bahkan tidak dapat diperbaiki lagi kata ExoAnalytic.
Teleskop ExoAnalytic memiliki teleskop untuk menditeksi benda sampai ukuran 40cm kata Hendrix pemimpin ExoAnalytic. Walau benda tersebut terletak di orbit Geostasioner.
Kami memantau beberapa malam setelah kejadian hilangnya Telkom-1.
Kami mungkin dapat menentukan apakah satelit masih memiliki panel surya yang terpasang.
Melihat posisi satelit Telkom-1 terlihat menurun cukup cepat sejak terputusnya ke jaringan telekomunikasi di Bumi.
Gambar capture dibawah ini terlihat saat terjadinya gangguan di satelit komunikasi Telkom-1. Mendadak muncul seperti serpihan dari badan satelit Telkom-1
Titik putih adalah posisi satelit Telkom-1, pada frame gambar selanjutnya ketika pecahan tampak di sekitar satelit.
Sisi gambar ke 3, 4 dan 5 terlihat adanya pecahan yang terlihat terjadi ledakan, puing tampak cukup banyak menyebar di sekitar satelit Telkom 1.
Sebanyak 15 ribu pelanggan yang kebanyakan mengunakan jaringan satelit VSAT terhubung ke satelit Telkom-1 yang terganggu.
PT Telkom akhirnya mengalihkan jaringan ke Telkom 2 dan Telkom 3S serta ke beberapa satelit milik operator lain.
Sebelum hilangnya kemampuan Telkom-1, produsen pembuat Lockheed Martin pembuat satelit memperkirakan umur Telkom-1 masih dapat bekerja sampai tahun 2019.
Mendekati usia pemakaian adalah waktu paling beresiko, Telkom sendiri menyiapkan satelit baru untuk disiapkan tahun 2018 Satelit Telkom-4 yang baru memiliki kemampuan lebih kuat dibanding Telkom-1 yang sudah usang tersebut.
Telkom telah memesan Telkom-4 ke perusahaan Space Systems Loral / SSL di tahun 2015.
Tetapi membuat satelit telekomunikasi tidak jadi dalam hitungan hari atau bulan. Pabrik satelit membutuhkan waktu untuk membuat satu buah satelit selama beberapa tahun sampai siap diluncurkan.
Bagaimana nasib satelit Telkom-1. Kabarnya tidak dapat diselamatkan.
William Therien wakil presiden teknik ExoAnalytic Solution mengatakan ke media Space. Mereka melihat posisi satelit Telkom-1 dan melacak dalam beberapa minggu dengan teleskop mereka.
Kabarnya Telkom-1 telah menjadi puing dan adanya kegagalam seperti satelit AMC-9 yang belum dapat dijelaskan.
Setidaknya ada beberapa satelit sejak musim panas ini mengalami gangguan.
Selain Telkom-1, satelit AMC-9, Echostar-3 yang berusia tua gagal
bekerja pada akhir Juli 2017.
Satelit AMC-9 milik operator SES yang berusia 14 tahun mengatakan gangguan anomali satelit mereka pada Juni 2017 lalu. Satelit AMC-9 berubah posisi 0,16 derajat setiap hari, kemungkinan sistem pendorong satelit yang macet atau terjadi kebocoran dari tekanan tangki bahan bakar atau hal lain seperti ledakan baterai dan gangguan pada pipa. Hal lain yang tidak dikesampingkan, saja satelit terganggu akibat puing meteor.
Satelit EchoStar III mengalam anomali saat bergerak, terjadi pada awal Agustus 2017. Satelit mengunakan frekuensi KU-Band BSS menyediakan jaringan komunikasi di Amerika. Diluncurkan tahun 1997 dan telah berusia 15 tahun, atau 3 tahun lebih lama dari usia pemakaian normal. Operator EchoStar memiliki 26 satelit milik mereka, menyediakan infrastruktur dan layanan komunikasi satelit ke perusahaan media, TV berbayar sampai militer.
Dibawah ini pengamatan dari ExoAnalyticdengan kerbedaan satelit Telkom-1
Space Situational Awareness company ExoAnalytic Solutions of Mission
Viejo, California's video showing a debris incident with Indonesian
satellite operator PT Telkom's Telkom-1 spacecraft on August 25, 2017.
Astra Space baru mengajukan jaringan satelit internet broadband. Menjadi perusahaan ke 5, Astra Space membangun satelit dan meluncurkan sendiri. Seperti SpaceX yang sudah memiliki sepertiga satelit di ruang angkasa. Perbedaan pada frekuensi yang digunakan, Astra Space mengunakan V-band, sedangkan Amazon dan Space X dengan Ku-band dan Ka-band
Ketika sinyal smartphone hilang, sinyal internet juga menhilang. Anda hilang dari peradaban. Dengan smartphone dan tambahan perangkat komunikasi satelit, anda tetap dapat mengirim dan menerima pesan ketika anda berada
dimanapun di Bumi. Setidaknya anda anda dapat mengirim berita ke orang
lain.
Satelit cuaca GOES-16 dan GOES-17 mampu mengambil gambar setiap 30 detik. 2 satelit cuaca memantau secara realtime petir di
permukaan Bumi, meningkatkan peringatan dini dengan badai dan tornado dan kondisi cuaca lainnya.
Juni 2017 sebuah satelit ViaSat 2 diluncurkan, menjadi langkah awal pengunaan WIFI di pesawat komersil. Sistem satelit ViaSat 2 akan menyediakan jaringan WIFI dengan kecepatan 25Mbps
Dari ketinggian 34 ribu km, disana terdapat satelit cuaca Himawari-8.
Mengambil gambar untuk peringatan cuaca, seperti topan yang berada di
Asia dengan resolusi tinggi 5500x5500 pixel. Keunggulan satelit Himawari dapat mengambil foto setiap 10 menit,
atau rata rata sehari mengirim gambar cuaca 144 gambar
Nasa telah menyumbang 2 instrumen penelitian dengan camera untuk melihat
kondisi cuaca. Disebut Deep Space Climate Observatory atau DSCOVR.
Camera tersebut diluncurkan paada tahun Januari 2015. Apa yang dapat
dilihat, bumi dengan resolusi tajam dan bumi akan terlihat online.
4 Oktober 2015, satelit Moderate Resolution Imaging Spectroradiometer
(MODIS) dari satelit Terra milik Nasa menangkap gambar arus asap di
pulau Sumatra Selatan. Satelit Terra dapat memantau arah arus asap dengan pencitraan satelit.
Angkatan perang US Navy akan mengembangkan teknologi MUOS atau Mobile
User Objective System untuk mengantikan sistem tersebut. MOUS mengunakan
4 satelit geosync yang memantulkan sinyal ke stasiun penerima di bumi.
Posisi berada di Australia, West Virginia, Hawai dan Sisilia.
Satelit mata mata Tiongkok Gaofen-2 adalah satelit pencitraan gambar
paling canggih. Memiliki resolusi 80cm perpixel. Xinhua melaporkan
satelit tersebut dapat mengambil gambar zebra cross di jalan. Satelit Cheos adalah singkatan China Earth Observation System. Rencananya akan dibuat 5 satelit jenis ini