Walau jumlah bintang di alam semesta ini, tentu jumlah bintang tidak terhitung. Bntang membentuk pola cahaya di alam semesta, seperti bentuk gambar sebuah galaksi, misalnya lingkaran yang terbentuk dari titik cahaya. Setiap titiik cahaya diwakili oleh bintang. Karena bintang salah satu benda di alam semesta yang memancarkan cahaya.
Bintang tidak selamanya menyala, karena sebuah bintang terus membakar gas sangat besar. Sampai suatu hari gas tersebut habis, selanjutnya bintang mulai tidak stabil dan meledak lalu mati
Kapan sebuah bintang akan meledak, tidak dapat di perdiksi. Umur sebuah bintang mencapai jutaan tahun dan bintang dengan ukuran kecil seperti matahari mencapai usia miliaran tahun. Sampai gas yang tersisa akhirnya habis terbakar dan blep tidak bercahaya lagi. Apakah ilmuwan bisa mengabadikan sebuah bintang yang meledak, dijawab bisa.
Penemuan gambar bintang meledak ini diawali sebuah bintang yang letaknya sangat jauh. Anggap saja 10 miliar tahun cahaya, tapi dilihat dari arah bumi terdapat kelompok galaksi yang menghalangi dari tempat bintang berada.
Kelompok galaksi MACS J1149.5+2223 memberikan efek gravitasi lensa dari sebuah ledakan bintang yang ada di belakangnya. Sehingga ilmuwan secara tidak sengaja sudah melihat fenomena bintang meledak, bahkan memperkirakan di posisi berbeda dan waktu berbeda untuk melihat kejadian yang sama kembali terulang.
Asumsinya seperti ini. Bila ditengah lintasan cahaya terdapat 3 kaca pembesar seukuran galaksi yang jaraknya 5 miliar tahun cahaya. Anggap saja kaca pembesar tersebut diletakan di antara arah cahaya dari Bumi - Kaca Pembesar - dan Bintang.. Ilmuwan melihat cahaya ketika cahaya bntang meledak melintas di kaca pembesar A. Dari sisi tersebut ilmuwan memperkirakan ada kemungkinan cahaya tersebut muncul dari kaca pembesar B dan C. Mengapa cahaya bisa terlambat datang, karena dibelokan oleh kaca pembesar. Intinya cahaya yang melintas akibat gravitasi lensa di alam semesta ini membutuhkan waktu satu tahun ketika tampak di kaca A, lalu kaca B dan C. Ketika cahaya dari bintang meledak melintas kaca pembesar A (galaksi A) maka cahayanya tampak pada tahun 2014. Tapi lintasan cahaya disisi lain seperti di belakang galaksi B dan C, baru terlihat di tahun 2015. Cahaya bintang meledak tersebut berasal dari satu sumber. Tapi bisa 3 kali tampak ketika di lihat dari bumi.
MACS J1149.5+2223 adalah kelompk galaksi yang memiliki ukuran dan jumlah sangat besar, jauhnya 5 miliar tahun cahaya. Dengan posisi sempurna dari galaksi lain yang jauh dibelakang, dengan jarak 10 miliar tahun cahaya. Fenomena ini yang terjadi membuat efek gravitasi lensa dimana cahaya dibelakang galaksi mengalami pembesaran bila dilihat di bumi.
Dimana posisi ledakan bintang tersebut berada lebih jauh di belakang galaksi yang menghalangi.
Seperti gambar dibawah ini, kiri adalah pengamatan dari teleskop Hubble. Di tengah adalah kelompok galaksi MACS J1139 dengan jarak 5 miliar tahun cahaya, dan kanan atas adalah sebuah galaksi yang disana terjadi bintang meledak dengan jarak lebih jauh 10 miliar tahun cahaya.
Seperti gambar dibawah ini, selama 2 bulan peneliti melakukan observasi. Terlihat tanggal 30 Oktober 2015 pada gambar hitam putih terlihat biasa saja. Tapi pada tanggal 11 Desember 2015, muncul sebuah cahaya putih terlihat semakin terang. Cahaya tersebut berasal dari bintang yang meledak. Ilmuwan sudah menunggu munculnya cahaya dari bintang yang meledak tersebut dengan mengarahkan teleskop Hubble pada perkiraan kemungkinan muncul kembali cahaya dari bintang yang meledak tersebut.
Kali ini para ilmuwan dapat memperkirakan sebuah bintang akan meledak dan mengeluarkan cahaya sangat terang. Walau benda yang dilihat tersebut letaknya sangat jauh, dengan jarak 10 miliar tahun lalu. Dengan teleskop Hubble, posisi bintang yang meledak tersebut akhirnya dapat diperkirakan dan ditunggu kemunculannya pada tahun 2015
Cerita Refsdal dimulai November 2014, ketika peneliti memperkirakan posisi 4 titik cahaya muncul terlihat terpisah. Ketika itu posisi gambar muncul 4 gambar dari sumber yang sama atau dikenal dengan Einstein Cross.
Posisi kelompok galaksi MACS J1149.5+2223 berada paling depan ini membuat efek optik kosmik (gravitasi lensa). Sehingga gambar ledakan bintang tersebut diperbesar dan kembali muncul sampai 3 kali pada tahun 2015
Sejak Oktober 2015, teleskop ruang angkasa Hubble secara rutin diarahkan ke daerah kelompok galaksi MACS J1149.5+222. Dengan harapan peneliti bisa mengamati kejadian ulang dari ledakan yang sangat jauh tersebut. Hasilnya memang benar, cahaya tersebut kembali terulang.
Bagaimana mungkin bila kita menyalakan lampu senter sekali saja ke arah seseorang yang melihat. Tapi cahayanya bisa muncul 3 atau 4 kali pada waktu berbeda bahkan setelah satu tahun
Sekali lagi ini skala kosmos, dimana waktu adalah releatif (teori relativitas). Cahaya adalah spektrum, seperti frekuensi, di ruang hampa yang sangat luas maka cahaya bisa tertarik. Bila sumber cahaya yang jauh, spektrum warna cahaya putih dapat berubah berwarna merah bila sumber cahaya dan yang melihat bergerak saling menjauh.
Penemuan ini juga menceritakan kekuatan dari graviitasi lensa. Dimana benda dalam bentuk cahaya seperti ledakan bintang yang dilihat dapat diperbesar dan di belokan oleh gravitasi galaksi yang ada di depannya. Dan datang terlambat sampai terlihat di Bumi.
Observasi munculnya cahaya tersebut, sebelumnya sudah di beritakan pada artikel obsevasi sejak tahun 2014
Dan dapat diabadikan dalam bentuk video dibawah ini.
Miika Pursiainen dari University of Southampton menunjukan penemuan baru
dalam presentasi bersama ESA dan ilmu ruang angkasa pada 3 April lalu. Sesuatu yang sangat terang terjadi. Tapi bukan ledakan sebuah bintang atau dikenal dengan nebula. Ilmuwan mengapa cahaya yang mendadak terang terjadi.
Peneliti mengatakan ada hubungan antara magnetik bintang dengan sinar X yang dipancarkan. Ketika bintang berusia muda, mereka masih aktif secara magnetis, dan membuat putaran bintang lebih cepat. Seiring jalan, bintang mulai kehilangan energi rotasi.
Sebuah tempat yang disebut awan molekuler raksasa paling dekat dengan
bumi. Disebut awan W51 dan jaraknya hanya 17.000 tahun cahaya. Menjadi sumber lahirnya bintang, bahkan satu bintang yang baru lahir memiliki ukuran supermasif. Peneliti dapat mempelajari bagaimana bintang lahir ketika galaksi terbentuk.
Bintang WISE J0623 ditemukan bintang paling dingin, hanya 400 deg.C. Bintang coklat atau bintang katai coklat disebut juga bintang gagal.
Artinya bintang ukuran jauh lebih kecil, dibanding bindang
berwarna kuning seperti matahari, dan masih lebih kecil dibanding
bintang merah. Peneliti mengatakan jangan jangan jumlahnya cukup banyak.
Kedua bintang ini agak berbeda walau disebut bintang pulsar. Bintang
Geminga PWN hanya mengeluarkan emisi sinar gamma. Sedangkan bintang
B0355+54 sama sekali tidak mengeluarkan sinar gamma tapi memiliki
gelombang radio paling kuat.
Sebuah tata surya , disana terdapat 2 bintang. Satu bintang dengan nama
IRAS 08544-4431 akhirnya meledak dan tamat riwayatnya. Tetapi peneliti
menemukan sesuatu yang aneh. Apakah akan muncul generasi planet kedua
Biasanya ukuran bintang besar akan berada dibagian dalam. Bintang di
bagian tengah atau dekat inti galaksi memiliki kepadatan sampai 10x lebih
banyak dibagian pusat. Sebuah galaksi merah disamakan
bintang disana sudah berwarna merah atau bintang kuno. Semakin tua, sebuah galaksi akan membentuk tonjolan ditengah
Galaksi NGC 1291 terletak 33 tahun cahaya. Galaksi ini memiliki keunikan dengan cahaya yang tampak seperti cincin atau halo. Karena bintang yang usia muda baru terbentuk dan muncul dibagian luar galaksi. Mengapa bintang disana sampai membuat pola seperti cincin.
Ruang angkasa adalah ruang waktu. Begitu jauh melihat, begitu jauh
cahaya yang ditangkap oleh camera. Salah satunya sebuah bintang 1404191
yang meledak dan tertangkap oleh teleskop khusus sebagai cahaya sinar
gamma. Tercatat sebagai GRB 140419A