Air kemasan ribuan nanoplastik sekarang terlihat peneliti gunakan SRS Microscopy


Green | 9 January 2024


14 Januari 2024
Sebuah penelitian dilakukan Universitas Andalas di Indonesia telah meningkatkan kekhawatiran mengenai keberadaan mikroplastik dalam garam meja.

21 merek garam meja mengandung mikroplastik, antara lain fragmen, serat, film, dan pelet.
Molekul-molekul ini dikaitkan dengan risiko kesehatan yang serius, termasuk kanker, penyakit jantung, demensia, dan masalah kesuburan.

Studi yang diterbitkan dalam Global Journal of Environmental Science and Management menunjukkan kontaminasi garam dapat terjadi selama ekstraksi air laut dan proses manufaktur.

Penelitian ini sangat relevan bagi Amerika Serikat, Singapura, dan Republik Ceko, karena Indonesia mengekspor sebagian besar garam lautnya ke negara-negara tersebut.
Metodologi penelitiannya dengan memeriksa 50 gram garam dari masing-masing merek.
Garam dicampur dengan air untuk menghilangkan kotoran organik, dipanaskan, dan diaduk.

Setelah garam larut, sisanya bahan diperiksa di bawah mikroskop.
Tim mendeteksi hingga 33 mikroplastik per kilogram garam meja.
Bahan yang ditemukan : polietilen (PE), polipropilen (PP), polietilen tereftalat (PET), dan poliester. PE biasanya digunakan dalam resin sintetis, PP dalam plastik kuat dan tahan panas, PET dalam serat pakaian, wadah cairan dan makanan, dan poliester dalam bahan serat buatan.

Studi serupa dilakukan Universitas Alicante pada tahun 2017 menemukan hingga 280 molekul per kilogram garam dari Spanyol, negara pengekspor garam penting lainnya ke AS.

12 Januari 2024
Kutipan dari CNN, industri memiliki 16 ribu jenis plastik berbeeda.


4 kelompok bahan kimia jenis  penghambat api yang disebut polybrominated diphenyl ethers, atau PBDE; ftalat, yang digunakan untuk membuat plastik lebih tahan lama; bisphenol seperti BPA dan BPS yang digunakan untuk membuat plastik keras dan resin; dan zat per dan polifluoroalkil, juga dikenal sebagai PFAS.

Phthalates ditemukan di ratusan produk konsumen, termasuk wadah penyimpanan makanan, sampo, riasan, parfum, dan mainan anak-anak.

Itu sebagian kecil, laporan dari PBB menyebut 13 ribu bahan kimia digunakan untuk plastik.
30 ribu diketahui memiliki sifat berbahaya.

11 Januari 2024
Asosiasi air minum kemasan Amerika / IBWA menghimbau masyarakat tetap tenang.
Menunggu para ilmuwan mengembangkan menyeluruh dengan fragmen plastik dan dampak ke tubuh.



IBWA mengatakan metode tersebut masih tahap awal.
Namun pada satu hal penting, IBWA, WHO, tim Columbia dan sumber ilmiah lainnya sepakat: bahwa air kemasan bukanlah satu-satunya sumber polusi plastik yang masuk ke tubuh manusia.

9 Januari 2024
Air kemasan mengandung ribuan mikro plastik dan nanoplastik yang sangat kecil memungkinkan menyerang sel-sel tubuh, kata penelitian
Dalam sebuah studi baru, para peneliti telah menemukan air kemasan yang dijual di toko-toko dapat mengandung 10 hingga 100 kali lebih banyak potongan plastik dibandingkan perkiraan sebelumnya.
Ukuran plastik yang sangat kecil setingkat nanopartikel.
Masih membutuhkan waktu bagi tim kesehatan, apakah benar plastik atau partikel plastik dapat masuk dan diserap ke dalam tubuh.
Bagaimana dampaknya, butuh waktu penelitian lebih lanjut.
Bila partikel plastik membawa zat kimia, dapat merusak sel di dalam tubuh.

Dari BBC menyebut, plastik ada dimana-mana. Berita yang dilansir tersebut di awal Januari 2023 lalu.
Bila pupuk diberikan ke tanaman, bisa diserap oleh tumbuhan di bagian akar pohon.
Misal pada tanaman wortel ?.
Dari mana plastik datang, dari lumpur limbah. Namun larangan total terhadap penggunaan lumpur limbah sebagai pupuk belum tentu merupakan solusi terbaik, kata Wilson dari Universitas Cardiff

Sementara industri botol air plastik sedang booming. Ini menjadi masalah besar

Nanoplastik berukuran sangat kecil sehingga dapat bermigrasi melalui jaringan saluran pencernaan atau paru-paru ke dalam aliran darah, menyebarkan bahan kimia sintetis yang berpotensi berbahaya ke seluruh tubuh dan sel, kata para ahli.

Satu liter air setara dua botol air kemasan ukuran standar mengandung rata-rata 240.000 partikel plastik  yang berasal tujuh jenis plastik, dimana 90% di antaranya diidentifikasi sebagai nanoplastik dan sisanya adalah mikroplastik, menurut studi baru.

Mikroplastik adalah fragmen polimer (pecahan yang mengelupas) berukuran kurang dari 0,2 inci (5 milimeter) hingga 1/25.000 inci (1 mikrometer).
Apa pun yang lebih kecil drai 1000nm, adalah nanoplastik yang harus diukur dalam sepermiliar meter.

Penelitian ini sangat mengesankan. Upaya yang mereka melakukan hal ini sungguh sangat mendalam… Saya menyebutnya terobosan,” kata Sherri “Sam” Mason, direktur di Penn State Behrend di Erie, Pennsylvania yang mengetahui penelitian mikroplastik tersebut.

Temuan baru memperkuat saran para ahli yang sudah lama untuk meminum air keran dari wadah kaca atau baja tahan karat untuk mengurangi paparan, kata Mason.
Saran itu juga berlaku untuk makanan dan minuman lain yang dikemas dalam plastik, tambahnya.



Orang tidak menganggap plastik membuat sampah (pecahan partikel plasti), namun peneliti menganggapnya demikian.
Hampir sama dengan cara kita, tubuh terus-menerus melepas sel-sel kulit, plastik terus-menerus mengeluarkan potongan-potongan kecil yang terkelupas, seperti saat membuka wadah plastik untuk salad yang dibeli di toko atau keju yang dibungkus dengan plastik.”

Mason salah satu penulis studi tahun 2018 yang pertama kali mendeteksi keberadaan mikro dan nanoplastik di 93% sampel air kemasan yang dijual dengan 11 merek berbeda di sembilan negara.

Mason menemukan setiap liter air dapat tercemar rata-rata 10 partikel plastik yang lebih lebar dari rambut manusia, serta 300 partikel yang lebih kecil.
Tetapi itu penelitian tahun 2018, belum ada cara menganalisis bintik-bintik yang lebih kecil atau menemukan apakah ada lebih banyak lagi plastik yang mencemari air kemasan.
Bukannya kita tidak tahu keberadaan nanoplastik, kami tidak bisa menganalisisnya, jelas Mason.

Dalam studi di jurnal Proceedings of the National Academy of Sciences, para peneliti dari Universitas Columbia mempresentasikan teknologi baru untuk melihat, menghitung, dan menganalisis struktur kimia nanopartikel dalam air kemasan.

Ada 300 per liter, tim di balik penelitian ini yang menemukan dan jumlah potongan plastik dalam tiga merek air populer yang dijual di Amerika Serikat berkisar antara 110.000 dan 370.000, atau bahkan lebih tinggi. (Para penulis menolak menyebutkan merek air kemasan apa yang mereka teliti.)

Namun, teknologi baru mampu melihat jutaan nanopartikel di dalam air, bisa berupa “nanopartikel anorganik, partikel organik, dan beberapa partikel plastik lainnya yang tidak termasuk dalam tujuh jenis plastik utama yang kami pelajari,” kata rekan penulis dan ahli kimia lingkungan profesor Beizhan Yan peneliti di Observatorium Bumi Lamont-Doherty Universitas Columbia.

Bahaya bagi kesehatan manusia
Nanoplastik adalah jenis polusi plastik yang paling mengkhawatirkan bagi kesehatan manusia, kata para ahli.
Karena partikel yang sangat kecil dapat menyerang sel dan jaringan individu di organ-organ utama, berpotensi mengganggu proses seluler dan menyimpan bahan kimia yang mengganggu endokrin seperti bisfenol, ftalat, penghambat api, zat per dan polifluorinasi, atau PFAS, dan logam berat.

Cara mengurangi PFAS dalam air minum , menurut para ahli
Semua bahan kimia tersebut digunakan dalam pembuatan plastik, jika plastik masuk ke dalam tubuh kita, bahan kimia tersebut ikut terbawa.
Suhu tubuh lebih tinggi dibandingkan suhu luar, bahan kimia tersebut akan berpindah keluar dari plastik dan berakhir di tubuh kita, jelas Mason.
Bahan kimia tersebut dapat dibawa ke hati, ginjal, dan otak bahkan melewati batas plasenta dan berakhir pada bayi yang belum lahir.

Dalam penelitian terhadap tikus hamil, para peneliti menemukan bahan kimia plastik di otak, jantung, hati, ginjal, dan paru-paru bayinya yang sedang berkembang, 24 jam setelah menelan atau menghirup partikel plastik, kata rekan penulis studi Phoebe Stapleton, profesor farmakologi dan toksikologi di Sekolah Farmasi Ernest Mario Universitas Rutgers di Piscataway, New Jersey.

Mikro dan nanoplastik telah ditemukan di plasenta manusia saat ini, kata Stapleton. Plastik ditemukan di jaringan paru-paru manusia.
Ditemukan di kotoran manusia; dan ditemukan dalam darah manusia.
Selain bahan kimia dan logam beracun yang mungkin terkandung dalam plastik, hal lain yang belum diteliti adalah apakah polimer plastik itu sendiri juga membahayakan tubuh.



Menggunakan wadah kaca atau baja tahan karat adalah cara yang lebih aman untuk mengonsumsi air, kata para ahli.
Garis depan baru dalam plastik adalah memahami polimer – bagian plastik dari plastik, kata Mason.
Kemampuan kami untuk memahami dampak polimer terhadap kesehatan manusia sangat terbatas karena kami belum mampu mendeteksinya hingga tingkat tersebut. Sekarang, dengan pendekatan baru, kami dapat mulai melakukan hal tersebut.

Saat ini terdapat kekurangan metode standar dan tidak ada konsensus ilmiah mengenai potensi dampak kesehatan dari partikel nano dan mikroplastik.
Oleh karena itu, pemberitaan media tentang partikel-partikel ini dalam air minum hanya berkesan menakut-nakuti konsumen.

Metode baru penelitian ini untuk mengidentifikasi nanopartikel dalam air kemasan bergantung pada versi modifikasi dari spektroskopi Raman, teknik berbasis laser yang dapat menganalisis komposisi kimia sel dengan mengukur bagaimana molekul bergetar terhadap respons terhadap cahaya.

Versi yang diubah, disebut mikroskop hamburan Raman terstimulasi, atau SRS, menambahkan laser kedua untuk memperkuat sinyal sebelumnya beberapa kali lipat, memungkinkan nanopartikel yang sebelumnya tidak terlihat dapat dideteksi kata penulis senior Wei Min, profesor kimia di Universitas Columbia di New York City.
Wei Min yang menciptakan teknologi SRS.
Studi ini yang pertama menerapkan mikroskop ke dunia nanoplastik, kata Min.

Dengan meningkatkan kualitas gambar secara signifikan, SRS dengan jelas mengidentifikasi dan menangkap gambar nanopartikel dalam waktu mikrodetik dibandingkan dengan waktu yang dibutuhkan teknik lama tanpa merusak jaringan yang sedang dicitrakan.

Peneliti sudah dapat melihat ada plastik di dalam air, tapi belum dapat mengidentifikasi jenisnya.
Butuh mesin baru untuk menganalisa, khususnya jenis plastik.

Saat publikasi, algoritma penelitian ini mampu mengidentifikasi tujuh jenis plastik: poliamida, polipropilen, polietilen, polimetil metakrilat, polivinil klorida, polistirena, dan polietilen tereftalat.

Penelitian air kemasan dan partikel plastik

Berdasarkan penelitian lain, kami memperkirakan sebagian besar mikroplastik dalam air minum kemasan berasal dari kebocoran botol plastik itu sendiri, yang biasanya terbuat dari plastik PET (polietilen tereftalat), kata penulis utama Naixin Qian, mahasiswa doktoral kimia di Universitas Columbia. .

Sebenarnya kami menemukan berbagai jenis plastik di dalam botol air, dan jenis plastik yang berbeda memiliki distribusi ukuran yang berbeda pula.
Partikel PET lebih besar, sementara partikel lainnya berukuran 200 nanometer jauh lebih kecil.

Penelitian telah menemukan partikel plastik PET dapat pecah dengan membuka dan menutup tutup botol berulang kali, menghancurkan botol, atau terkena panas, seperti di dalam kendaraan.





Bahan plastik di dalam air

Pertanyaan penting lainnya: Mana yang memiliki lebih sedikit nanoplastik dan residu kimia, air kemasan atau air keran?
Beberapa penelitian melaporkan tingkat mikroplastik yang lebih rendah pada air keran.
Jadi masuk akal untuk memperkirakan tingkat nanoplastik yang lebih rendah dalam air keran, sebagai sumber yang umum, kata Yan.
Kami sedang melakukan penelitian hal itu sekarang.

Apa yang terjadi jika polimer plastik dan bahan kimia pengganggu endokrin memasuki sel tubuh?
Apakah penyerbu tersebut tetap ada, atau apakah tubuh berhasil mengusir mereka?

Kami tahu mikropartikel ini masuk ke dalam tubuh, dan kami tahu persentase nanopartikel yang lebih kecil lagi masuk ke dalam sel, tapi kami tidak tahu persis ke mana mereka pergi ke dalam sel atau apa yang mereka lakukan kata Stapleton. Kami tidak tahu apakah atau bagaimana mereka bisa keluar lagi (dikeluarkan oleh tubuh)

Namun, teknologi baru sangat cocok untuk menganalisis sampel jaringan manusia dan akan segera memberikan beberapa jawaban, kata Min.

Bagaimana menghindari paparan plastik
Kita bisa menghindari konsumsi makanan dan minuman dalam wadah plastik. Kita bisa memakai pakaian yang terbuat dari bahan alami dan membeli produk konsumen yang terbuat dari bahan alami, kata Houlihan.
Kita dengan mudah mencermati penggunaan plastik dalam kehidupan kita sehari-hari dan mencari alternatif lain jika memungkinkan.

Dilansir PNAS.org

Microplastics are everywhere: Is it possible to reduce our exposure
Plastic chemicals linked US health
Artikel Lain

Alga atau ganggang adalah bahan alami. Bahan alga dapat digiling menjadi partikel mikro, 97% berbahan bahan alga akan terurai menjadi kompos dan air kurang dari 7 bulan.
Sedangkan bahan plastik EVA tidak terurai, bahkan tetap ada dalam bentuk mikroplastik kata peneliti.

Menggunakan microwave salah satu cara yang cepat dan mudah untuk memanaskan makanan. Tapi dalam beberapa kasus, plastik yang dipanaskan dengan microwave melepaskan lebih dari 2 miliar nanoplastik dan 4 juta mikroplastik untuk setiap sentimeter persegi yang bersumber dari wadah.



Sedotan ramah lingkungan bahan kertas dan bambu, mengantikan sedotan plastik. Tidak juga, beberapa sedotan kertas diteliti mengandung bahan kimia forever. Bahan kimia yang tidak larut dalam tubuh dan alam, atau tidak dapat dibuang serta dapat terakumulasi dalam tubuh. Lebih aman mengunakan sedotan besi atau tanpa sedotan sama sekali.

Film tentang plastik penemuan inovasi dalam industri, setelah 50 tahun plastik menjadi bencana. Semua negara mengalami masalah dengan plastik. Plastik dari industri minyak menjadi produk, sampah, lalu kemana plastik pergi. Film ini adalah akhir cerita, tetapi masalah baru saja dimulai.

Melihat benda yang sangat kecil seperti ukuran nanomikron tidak semudah melihat benda kecil dengan mikroskop biasa. Melihat bentuk nanomikron tidak dapat di lihat langsung bila objek terlalu kecil, karena tidak akan memantulkan cahaya. Gambar hanya di proyeksikan untuk ditampilkan ke layar dengan elektron..

Mengapa sebagian besar manusia mengalami masalah di ketinggian, seperti berada di ketinggian 3000 meter lebih. Jumlah darah di dalam tubuh ikut berkurang sementara tekanan darah di paru-paru meningkat. Penelitian ini sangat penting ini untuk memperdalam pemahaman kita tentang bagaimana tubuh manusia mampu menyesuaikan diri

Virus, disini bukan berbicara virus computer. Tapi kesehatan dan penyakit terhadap manusia. Virus memiliki kemampuan melakukan replika tapi membutuhkan induk atau inang sel. Hal ini membedakan antara virus dan bakteri. Media menyebut virus kolera, apakah virus dan bakteri sama.



Bagaimana menanam sayuran di rumah. Tidak perlu bibit untuk daun bawang, bawang, selada, kentang, jahe, daun sawi. Karena sayuran ini dapat tumbuh dari tubuhnya sendiri. Cabai merah besar, dapat tumbuh dalam 3 bulan saja. Bagaimana cara menanam sayuran tersebut.

Siapa yang mampu minum air murni. Lihat saja rumusnya, H2O nah itulah air murni. Benar benar murni, hanya terdiri dari dua unsur itu saja. Seperti apa rasanya.



Youtube Obengplus

Trend