Terobosan sensor di jam pintar membawa lebih dekat dalam pemantauan glukosa darah pada perangkat.
Smartwatch generasi pertama hanya mengukur detak jantung.
Tidak lama ditambahkan catatan histori aktivitas secara umum, perhitungan kalori, langkah berjalan, lari dalam aktivitas.
Beberapa jam mulai dikembangkan untuk mengukur SpO2 sebagai standar.
Tentu perkembangan tersebut dari teknologi sensor di jam pintar.
Algoritma di jam pintar juga dapat memperhitungan masalah kelainan jantung, dan monitoring EKG.
Termasuk sistem alarm yang dapat mengirim informasi ke orang lain.
Terakhir teknologi jam pintar masuk ke teknologi pengukur tekanan darah.
Awalnya perkembangan cukup lambat dan kurang akurat. Teknologi dengan pompa micro di bawah jam memiliki akurasi lebih tepat.
Untuk mengukur kadar gula di jam pintar terlihat cukup baru, dan sedikit lebih lambat dalam penerapan pada tambahan di jam pintar.
Pemantauan glukosa darah disebut sebagai terobosan besar untuk perangkat wearable seperti Apple Watch. Namun belum terlihat pada perangkat di pasar massal dengan akurasi yang baik.
Sementara dari tim Kennesaw mengembangkan sistem sensor untuk mengukur gula darah.
Tim dari Universitas
Kennesaw Georgia mengklaim mengembangkan sistem pengukuran kadar glukosa darah noninvasif atau tanpa mengunakan pemeriksaan tetes seperti perangkat pemeriksa glukosa.
Teknologi GlucoCheck Kennesaw mengunakan pendekatan mendasar yang sama dengan sensor analisis tingkat oksigen seperti mengukur SpO2.
Asst Profesor Maria Valero memimpin tim di belakang GlucoCheck universitas.
Sistem GlucoCheck dari memberikan akurasi 90% dalam analisa konsentrasi glukosa dalam sampel darah. Biosensor bekerja bersama-sama dengan aplikasi, dan tim sudah mengerjakan untuk teintegrasi dengan Alexa Amazon.
Sensor GlucoCheck menyinari kulit manusia, kemudian kamera menangkap dari sisi lain.
Tujuannya untuk mempelajari berbagai tingkat penyerapan cahaya yang mengalir di pembuluh dan menentukan konsentrasi glukosa.
Tim telah mengajukan paten untuk teknologi tersebut dan sekarang mulai mengujinya pada lebih banyak tipe tubuh untuk mendiversifikasi data pengujian.
Langkah GlucoCheck, karena perangkat wearable yang tersedia secara komersial seperti yang dibuat oleh Fitbit atau Apple diketahui tidak seakurat membaca data dari orang-orang khususnya jenis kulit gelap.
Teknologi GlucoCheck nantinya dapat membantu penderita diabetes dan tidak perlu memeriksa kadar glukosa dengan menusuk jari untuk mengukur kadar gula.
Cerita dari tim Maria Valero, dia melihat ayahnya menderita diabetes dan menusuk jari untuk pemeriksaan.
Mengunakan dana universitas dan banyak percobaan. Tim akhirnya mengidentifikasi nilai tepat dengan akurasi 90%.
Percobaan dengan cahaya yang ditempelkan di telinga atau jari, dan camera kecil mengambil gambar di sisi lain.
Tim IT juga mengembangkan aplikasi yang dapat terhubung ke perangkat lain dibantu profesor teknologi informasis Hossain Shahriar. Dan rekan lain Katherine Ingram, profesor ilmu olahraga.
Teknologi lain pada perangkat jam pintar dalam memeriksa kadar gula bukan pertama kali dibuat.
Juli 2020, Samsung menampilkan jam pintar untuk pemeriksaan yang sama bermitra dari para ahli MIT.
Di tahun 2020 juga tampil sebuah smartwatch untuk mengukur glukosa, tapi tidak dapat melakukan hal lain.
Tahun 2021, perusahaan Jepang Quantum Operation memamerkan sebuah sensor dalam pameran CES 2021.
Dapat menganalisa dengan teknik yang sama.
Tapi tidak ada yang menjadi sebuah produk dalam perangkat jam pintar.
Perusahaan Rockley Photonics yang berbasis di Inggris juga bekerja untuk tujuan yang sama.
Tapi tidak mengunakan cahaya LED, tapi fokus cahaya laser.
CEO Rockley Dr. Andrew Rickman mengatakan, mengumpulkan data yang sangat banyak yang kami ekstrak termasuk mengukur, hidrasi, laktat, dan tekanan darah.
Apple disebutkan salah satu klien terbesar Rockley Photonics. Masuk ke sistem Apple Watch dalam waktu dekat.
Vivo X100 dan Magic6 Ultimate 200MP camera. Samsung ISOCELL HW1 dan HW2, 432MP sensor camera 1 inci. Samsung ISOCELL HP2 200MP, ukuran kecil 0,6mikron pixel sensor. Samsung
ISOCELL HPX 200MP HP3 dan HP1 ketajaman 200MP. 2021 Samsung
ISOCELL HM3, gambar lebih tajam.
Smartwatch BIP 3 memiliki sensor detak jantung untuk olahraga, sensor SpO2 dan tahan 14 hari. Untuk pemakaian berat sekitar 7 hari. Memiliki 60 mode aktivitas, dan memonitor detak jantung 24 jam, termasuk sensor tingkat stres
Huawei Watch GT3 Pro jam pintar ditawarkan lengkap. Memiliki 2 model dengan layar AMOLED, 1,32 inci yang paling kecil, dan 1,43 inci ukuran besar. Satu keunggulan jam pintar Huawei Watch GT3 Pro, memiliki dukungan ECG. Termasuk sensor tubuh pada kulit, dan memonitor tingkat oksigen SpO2.
Gwen Stefani
berpisah dengan suaminya, itu cerita di kelas selebritis. Tidak sampai disana, smartwatch mencatat aktivitas pemiliknya. Dapat menjadi bukti bila pasangan tidak jujur.
HUAWEI Watch D memiliki internal sensor untuk memeriksa tekanan darah, salah satu fitur yang jarang dimiliki model smartwatch lain. Sensor utama lainnya seperti sensor suhu tubuh, dan SpO2 ada di jam ini.
Huawei Band 6 dilengkapi layar AMOLED dengan 96mode dan monitoring SpO2. Huawei Band 6 memiliki layar lebih besar dengan 1,47 inci, dan disain 2,5D layar sentuh. Jam pintar tersebut tahan air, dengan fitur kesehatan khususnya aktivitas seperti olahraga.
Jam pintar BP Trace Wearable Blood Pressure Monitor dapat membantu memonitor tekanan darah secara pribadi. Ini yang membedakan, BP Trace Wearable Blood Pressure Monitor sama seperti perangkat tekanan darah di medis. Jam dapat digunakan selama 3 hari dengan 20 kali pemeriksaan.
Teknologi pengukur tekanan darah datang di aplikasi Samsung
Health Monitor. Dan sudah ada yang menguji cukup akurat. Mengunakan sensor smartwatch dan kalibrasi tekanan
darah. Jam pintar dapat mengukur tekanan darah ketika berolahraga. Serta mengukur kemampuan paru paru terhadap serapan oksigen dalam tubuh