Dari ESA membuat merekam keadaan di dalam kapsul ruang angkasa Soyuz.
Perjalanan ke ruang angkasa tidak seperti berkendara di dalam mobil atau pesawat.
Astronot saat ini hanya pergi ke stasiun ruang angkasa / ISS. Sejak berangkat sampai tiba di stasiun ruang angkasa, dan kembali ke bumi. Semua perjalanan memiliki resiko tinggi.
Ketika tinggal di stasiun ISS. Mata para astronot akan terasa terganggu. Karena cairan di bola mata tidak turun tertarik oleh gravitasi. Memungkinkan bagian rongga mata atau disebut gangguan "visual impairment intracranial pressure syndrome (VIIP)".
Tidak semua astronot mengalami gangguan tersebut, tapi beberapa orang mengalami gangguan penglihatan.
Akibat perbedaan tengkorak rongga mata dari masing masing astronot, dan kecenderungan lebih besar terjadi bagi astronot yang tinggal terlalu lama di stasiun ruang angkasa. Pengelihatan dari 20/20 akan menjadi 20/100 bila astronot tinggal selama 6 bulan. Bayangkan bila astronot harus pergi ke Mars yang membutuhkan waktu cukp lama, setidaknya selama 9 bulan.
Resiko lain adalah radiasi. Di ruang angkasa, astronot menghadapi radiasi lebih tinggi dibanding di Bumi. Di Bumi semua terlindung, karena magnit Bumi dapat menangkis radiasi matahari bahkan radiasi dari luar tata surya.
Diatas resiko astronot terpapar oleh radiasi kosmis sangat besar.
Pulang dengan pesawat ke Bumi, terasa seperti naik rollercoaster yang dibanding untuk pergi kesana. Rekaman dibuat selama 20 menit sebagai gambaran bagi astronot ketika lepas dari stasiun ISS untuk kembali ke bumi. Seperti apa sih di dalamnya, dapat dikatakan lebih kacau dari rollercoaster jenis apapun. Sementara kapsul Soyuz turun membawa astronot ke bumi.
Modul Soyuz rata rata memerlukan waktu 2 jam 30 menit sebelum turun dan membuka parasut untuk mengurangi kecepatan di daerah atmofer bumi. Sampai modul turun dengan kecepatan 800km perjam. Sampai mendekati permukaan tanah, roket pendorong akan menahan benturan ke tanah. Selama 2 jam tersebut disebut roller coaster.
Berangkat ke stasiun ruang angakasa. Kita mulai dari keberangkatan.
Roket akan membawa astronot dengan kecepatan 2500km perjam dalam waktu 10 menit. Video dibawah direkam dalam peluncuran Soyuz 6 Juni 2018.
Gerst, insinyur penerbangan, duduk di sebelah kanan. Di tengah adalah komandan Roscosmos Sergei Prokopyev, dan di sebelah kiri adalah NASA Serena Auñón-Chancellor. Mainan yang digantung menunjukan gravitasi, ketika benda tersebut mengapung artinya mereka sudah memasuki ruang tanpa bobot.
Berangkat terlihat biasa saja. Menunggu lepas dari roket pendorong dalam waktu 2 menit. Modul astronot akan mulai mengalami getaran.
Hanya dalam 5 menit selanjutnya roket stage 2 akan dilepas dan modul sudah berada 400km dari permukaan bumi. Dan 8 menit mesin roket ke 3 dihentikan, dilepas, modul Soyuz akan membuka panel surya. Terlihat boneka yang digantung sudah mengambang.
Cerita pengalaman astronot itu kadang tidak enak. Mantan astronot khusus di ruang pengobatan Michael Barratt menceritakan pengalamannya. Sama saja seperti kerja di bumi, sama stress. Di ruang angkasa paling kacau ketika lengan robot macet dan kebetulan ada astronot diluar untuk perbaikan di luar ruangan maksudnya ruang angkasa.
Untuk berangkat saja memiliki resiko, kita harus duduk di atas 50 ribu ton bahan bakar yang mengirim roket ke stasiun. Sampai disana astronot bertanggung jawab menjaga sebuah stasiun ruang angkasa senilai 100 miliar dollar.
Bagamana astronot melatih dirinya dari kesunyian. Katanya mereka akan di uji seperti dimasukan ke dalam air, seperti ruang simulasi selama 1-2 minggu. Dan jalan jalan di ruang modul yang sangat dingin.
UNtuk belajar bertahan hidup bersama satu tim. Kami melakukan simulasi, menghabiskan seminggu di sebuah gua di Sardinia dalam kegelapan total. Setiap calon astronot dapat saling mengenal, merasakan susahnya bersama, dingin bersama dan dapat saling merespon kebutuhan orang lain.
Cerita pulang dari stasiun ruang angkasa. Tempat pendaratan paling umum kapsul pesawat akan diturunkan di daerah Kazaktan.
Disini ada tahapannya. Astronot
melakukan persiapan dengan simulasi ketika memasuki orbit bumi. Termasuk
kondisi kritis bila terjadi sesuatu. Disebut di atas guncangan rollercoaster untuk
kembali ke bumi. Lepas dari ISS , modul Soyuz mulai turun ke Bumi, membutuhkan waktu selama 3-4 jam untuk sampai di permukaan tanah.
Tinggal di stasiun ruang angkasa tidak nyaman kata astronot yang pernah tinggal disana. Disana terdapat satu perangkat untuk memonitor puing.
Dan memiliki program untuk memanuver stasiun untuk menghindar bila ada benda yang mendekat. Dalam sejarah Nasa, stasiun ISS telah melakukan 22 kali manuver karena menemukan puing yang membahayakan Bila tidak dihindari urusannya mungkin akan menjadi masalah sangat besar. Modul akan bocor akibat tabrakan dengan puing di ruang angkasa.
Bagaimana bila peringatan datang terlambat. Astronot harus berlindung di modul Soyuz. Sebelum masuk ke modul stasiun, astronot akan memeriksa dengan menutup pintu modul Soyuz yang digunakan untuk pulang Tapi tidak dikunci, hanya mencegah agar tidak terjadi dekompresi. Sebuah modul tersebut sebagai cadangan bila terjadi sesuatu di stasiun ruang angkasa. Setidaknya astronot bisa menyelamatkan dirinya dalam modul pendukung kehidupan.
Pengiriman perlengkapan dan perbekalan, akan dikirim dengan pesawat tanpa awak. Setelah modul Soyuz yang sampai di ISS, muatan di bongkar, dan modul dilepas kembali.
Modul Soyuz juga digunakan astronot untuk pergi ke stasiun dan pulang. ISS sebagai stasiun ruang angkasa akan merubah posisi nya dengan mengarah sejajar ke bumi dan modul baru dapat dilepas. Tujuannya agar tidak bertabrakan dengan lab ruang angkasa tersebut. Maklum stasiun ISS ukuranya setara satu lapangan Football, bila arah modul salah dilepas akan menghantam panel surya yang sedemikian besar.
Kait Soyuz dengan stasiun ISS dilepas dengan dorongan per dan perlahan terlepas menjauh, barulah roket kecil di Soyuz oleh astronot di dalamnya, dinyalakan untuk mengarah turun perlahan.
Dimulai tahap paling berbahaya ketika memasuki orbit. Bila roket tidak tepat atau kurang kuat memberikan dorongan untuk turun memasuki orbit, kemungkinan modul Soyuz akan terpental kembali keluar gravitasi bumi. Dengan kata lain, astronot tidak pulang selamanya. Bila terlalu banyak memberikan dorongan dari roket ke arah bumi, modul Soyuz akan turun terlalu cepat dan terjadi gesekan dengan atmosfir yang mencapai panas 2000 derajat C atau setara dua kali titik didih besi.
Di ketinggian 140km, modul orbit, peralatan dan modul utama terpisah. Rekaman simulasi video dimulai pada menit ke 10 dimana jendela di ceritakan seperti api atau plasma terlihat membakar modul karena gesekan dengan atmofer. Gaya tarik bumi mencapai 4G di dalam modul, padahal ketinggiannya masih berada di 35km dari permukaan Bumi. Teknologi modul Soyuz mengunakan sistem pemandu otomatis atau seperti computer, tentu bila semua berjalan lancar.
Bagaimana bila pemandu otomatis ternyata gagal bekerja atau blep alias error, atau hal lain. Astronot yang berada di dalam modul dapat mengambil alih dan mengendalikan secara manual untuk mengarahkan modul mendarat.
Disini masalahnya mungkin lebih buruk lagi dibanding sistem computer yang sudah di program
Karena astronot akan mendapatkan tekanan 9G bila melakukan pendaratan manual. Terbayangkan dengan gaya tarik 9G, harus memegang sebuah joystick dan panel layar di ruang sempit yang cukup untuk 3 orang saja.
Setelah modul mencapai ketinggian 10,5km, kecepatan modul melambat dari 28.000km perjam menjadi 800km perjam dan parasut dibuka. Sistem parasut akan terbuka otomatis tetapi parasut tidak bisa dibuka manual. Bagaimana bila parasut utama tidak bisa terbuka, tenang saja masih ada parasut cadangan. Sampai disisi ini aman, bagi astronot sudah dapat sampai ke permukaan Bumi.
Sebelum menyentuh tanah, roket dibawah kapsul akan menembakan roket untuk membuat melakukan soft landing (kata indahnya dari tim insiyur Soyuz). Kata astronot sebenanrya bukan soft landing tapi persiapan bagi astronot untuk mendapatkan guncangan terakhir. Kata Soft Landing adalah sentakan dari dorongan keatas sebelum modul menyentuh tanah.
Dari sana astronot tidak langsung pulang, tapi harus melakukan rehabilitasi karena terlalu lama berada di ruang angkasa. Efeknya akan merubah kekuatan otot astronot walau sudah berolahraga di stasiun ISS.
Mengirim barang dan astronot ke pesawat ISS setidaknya membutuhkan waktu 2 hari. Dari
peluncuran, mulai mendekat, merapat dan docking. Kali ini lebih cepat.
Pesawat Soyuz Progress 70 hanya membutuhkan waktu 4 jam, mengalahkan rekor Soyuz 34 di tahun 2013.
Rekaman video ini diambil di stasiun ruang angkasa internasional atau
ISS. Membuka pelindung pipa saja terlihat merepotkan, dan perlu dikerjakan selama beberapa menit. Di Bumi mungkin tidak lebih dari 10 detik.
China Spacelab kedua akan mengorbit, membawa modul Tiangong-2. 2 astronot sedang berangkat kesana, dan tinggal selama 30 hari. Program beberapa tahun lagi mengirim probe ke bulan dan 2 tahun kemudian ke planet Mars.
Apa yang dilakukan bila baju astronot kotor. Dibawah ke Dry Cleaner, atau ada alat khusus. Dari foto memperlihatkan baju astronot di jemur begitu saja.
SpaceX Dragon V2 akhirnya siap terbang ke ruang angkasa dan kembali
kembali dengan modul yang sama. Dragon V2 memiliki 7 ruang untuk
astronot di dalam kabin. Bentuknya seperti modul mini. Mengapa kapsul ini merubah penerbangan antariksa