Dalam peradaban kuno, manusia masih menganggap bumi adalah lempengan yang datar. Bila terus lurus akan jatuh.

Lalu pandangan tentang bumi berubah kembali, bahwa bumi bulat dan menjadi pusat tata surya.

Kembali berubah dan matahari adalah pusat alam semesta, setidaknya kepercayaan tersebut sampai abad ke 17.

Sejak semua berubah, para astronom dan ilmuwan tidak lagi melihat ke 3 pandangan kuno tentang alam semesta.

Semua membuka mata bahwa alam semesta sangat besar bahkan tidak terbatas.

Kita dengan Bumi hanya bagian kecil dari isi galaksi dan tata surya juga menjadi bagian kecil dari alam semesta. Dan alam semesta tidak memiliki batas dan tepian (sejauh kepercayaan saat ini).

Lalu dimana bumi berada.

Bila melihat data alam semesta mungkin kita akan kaget. Walau manusia sudah mampu melihat galaksi lain sejak 100 tahun lalu dengan teleskop kuno. Tetapi baru beberapa dekade saja manusia baru bisa menjawab beberapa pertanyaan tentang antariksa


Benda yang dilihat di ruang angkasa sangat terbantu dengan teknologi teleskop Hubble, tentunya semua penjelasan dipandang dari dunia sain dan astronomi.

Dahulunya astronom masih bertanya tanya, apa yang ada tengah galaksi. Serta penemuan lain seperti apakah bintang neutron sampai radiasi gamma ray dan sebesar apa alam semesta ini.

Sekarang manusia bisa melihat hampir ke tepian alam semesta yang begitu jauhnya, dimana masih ada jejak dari awal alam semesata yang usianya miliar tahun lalu.

Pertanyaan lain. Apa benar di tengah galaksi itu sebuah lubang hitam (black hole), sebuah benda yang sangat besar , sangat padat, memiliki kekuatan gravitasi amat sangat kuat yang  menjadi pusat sebuah galaksi. Peneliti sekarang bisa menjawab ya, bahwa Blackhole adalah pusat sebuah galaksi termasuk di galaksi kita sendiri.

Sedangkan lubang hitam akan di kelilingi oleh milaran bahkan triliun bintang.


Bentuk galaksi dapat berbentuk lingkaran elips atau spiral dengan beberapa lengan. Dan garis tersebut terbentuk oleh bintang seperti miliaran pasir membentuk pola sebuah galaksi.

Di setiap bintang diperkirakan terdapat planet. Tata surya kita misalnya, memiliki bintang yaitu matahari. Memiliki planet ukuran besar antara 9 planet yang orbit mengitari matahari. Bagaimana dengan bintang yang lain, apakah terdapat planet. Tentu saja ada.

Benda ditengah galaksi kita diperkirakan sebuah bola bundar tetapi ukurannya amat sangat besar dengan kepadatan yang luar biasa padatnya.

Seandainya seseorang dapat berdiri disana, Dan mengambil materi seperti menyendok pasir disana, benda tersebut tidak bisa di sendok dengan tangan kita. Karena gravitasinya satu sendok pasir setara berat gunung Everest. Bukan bendanya yang begitu berat, tapi gravitasi lubang hitam yang teramasa sangat kuat dan padat.
Sama seperti kita berdiri di Bumi, manusia dapat melompat satu meter. Bagaimana bila berdiri di planet Mars dan melompat, akan lebih tinggi dibanding melompat di  Bumi. Karena gravitasi planet Mars lebih rendah, hanya 38% kekuatan gravitasi bumi. Bagaimana dengan bulan yang lebih kecil, malah kekuatan gravitasinya hanya 17%.
Gravitasi black hole, jangan untuk melompat, atau berdiri. Belum sampai menyentuh permukaan lubang hitam, benda apapun akan terurai

Ukuran di alam semesta bukan hal mutlak. Ukuran sebuah bola yang sangat padat dapat memiliki kepadatan setara kekuatan gravitasi seperti Bumi. Planet gas yang besar puluhan kali dari bumi, bisa saja memiliki gravitasi yang sama seperti Bumi. Jadi besar kecil bukan hal mutlak di alam semesta ini.

Bentuk galaksi kita bisa dilihat setiap hari di atas langit, bila kondisi cuaca sangat cerah.

Itu teori lubang hitam, karena sangat besar kekuatan gravitasi, begitu kuat dan isinya menjadi sangat padat. Seperti meremas bumi seukuran bola basket.

Black Hole atau lubang hitam sampai saat ini masih sebatas teori, karena kalangan astronom sampai profesor belum bisa melihat langsung. Dan tidak ada teknologi yang dapat mengambil citra dari bentuk Black Hole sebenarnya. Lubang hitam atau black hole bukan sebuah lubang, tapi tempat dimana terlihat seperti lubang hitam karena cahaya tidak dapat melintas disekitarnya.

Masih ada lagi misteri lain yaitu bentuk Dark Matter (materi gelap yang tidak terlihat) dan dipercaya mengikat semua antar galaksi di posisi masing masing dan Energy Matter yang belum bisa dijelaskan saat ini. Dark Matter dan Dark Energy adalah topik baru di dunia astronomi pada era 2000an, karena astronom seakan melihat bentuk keseluruhan galaksi seperti saling terikat. Dan penemuan ini masih menjadi topik hangat, lagi lagi disebut dark (gelap) karena tidak bisa dilihat.


Kembali ke pertanyaan awal dimana bumi berada.

Bumi dibawah ini. Bumi dengan permukaan biru dan awan seperti kita lihat setiap hari.

Awan, air dan daratan hijau dibawah ini lah planet yang selalu kita rawat dan dijaga oleh sebagian orang, tapi dikotori dan dirusak oleh sebagian orang.



Bumi menjadi planet nomor 3, berada di tata surya atau solar system. Pusatnya matahari, planet lain seperti bumi, Merkurius, Venus, Jupiter dan lainnya mengitari matahari. Ada sebuah bintang, planet, bulan termasuk bulan di planet lain, komet, asteroid, sabuk asteroid. berada di tata surya. Itulah yang disebut tata surya dari bintang, atau dalam bahasa Inggris sebagai Solar System.

Tata surya memiliki pusat sebuah bintang.

Dan bintang tersebut menyala karena gas yang dipadatkan. Bintang menjadi terang karena intinya sebuah fusi nuklir. Gas di bagian luar bintang  menekan ke dalam, dan bagian paling dalam terbentuk thermo nuklir. Di inti bintang akan menyala sangat terang, cahaya atau proton akan mengalir ke arah luar. Dan jadilah cahaya yang menyinari seluruh planet di tata surya



Beberapa planet mengitari satu bintang disebut satu solar system atau tata surya. Satu tata surya umumnya memiliki satu bintang tapi bisa saja ada dua bintang atau bisa saja lebih. Di sekitar bintang yang bercahaya dipastikan ada beberapa planet yang mengitari.

Intinya, bila melihat cahaya sebuah bintang yang kita lihat di malam hari adalah bintang yang bercahaya seperti matahari.

Disana mungkin ada planet seperti Bumi, Venus juga. Tapi planet disana tidak terlihat karena ukurannya lebih kecil dan tidak bercahaya.


Di dekat tata surya kita masih ada bintang dan solar system lain. Yang di gambarkan dibawah ini adalah bintang bintang yang dekat dengan kita, seperti matahari digambarkan terletak di antara bintang lain. Letaknya tidak terlalu jauh, umumnya bintang terdekat bisa dilihat pada malam hari bila udara sangat cerah. Bila berada di daerah pinggiran kota atau pengunungan dan pantai yang jauh dari polusi cahaya kota bentuk bintang bahkan akan tampak lebih banyak lagi.

Matahari / Sun kita memiliki ukuran rata-rata bintang lain yang relatif kecil. Masih ada bintang yang lebih besar dekat tata surya, dan matahari berada di tengah solar interstellar (di sekitar tata surya lain). Seperti bintang Aldebaran, Vega, Procyon dan lainnya adalah bintang lain yang bisa di lihat di atas langit pada malam hari. Bila memiliki smartphone Android bisa mengunakan beberapa aplikasi astronomi

Kelompok bintang dekat tata surya kita umumnya memiliki ukuran bintang lebih kecil bila dibandingkan bintang lain yang berada tengah galaksi Bima Sakti.

Gambar dibawah adalah ukuran bintang bisa dilihat dari masing masing lingkaran, semakin besar lingkaran pada gambar dibawah maka semakin besar ukuran bintang dibanding matahari.



Bintang yang dekat dengan matahari adalah Alpha Centauri, Rigil Kentaurus dan Ross 248 dengan jarak 4,5 tahun cahaya.
Bintang Barnard 5,9 tahun cahaya, Wolf 359 7.7 tahun cahaya, Lalande 21185 8.26 tahun cahaya, Luyten 726-8A 8,73 tahun cahaya, Sirius A dan Sirius B bintang biner 8,6 tahun cahaya.

Pada tanda merah dibawah dimana kita berada. Dari semua titik adalah bentuk cahaya dari bintang lain seperti matahari di galaksi Milky Way. Posisi bumi berada di tengah galaksi. Setiap titik cahaya pada gambar bawah mewakili bintang di galaksi kita yang jumlahnya mungkin miliaran bintang.





Bila dari sudut samping, posisi bumi ada di tengah bawah. Atau di kelompok Local Arm. Nebula yang sering diabadikan adalah gas yang dekat dengan tata surya kita.



Bumi beruntung, berada di antara lengan besar galaksi Milky Way.
Jauh dari aktivitas bintang lain, seperti terjadi ledakan bintang supernova. Walau ada bintang dekat, tapi ukurannya tidak besar.
Memberi kesempatan dari kehidupan komplek seperti manusia.


Galaksi BIma Sakti pernah mati tapi kembali hidup.
Peneliti dari Jepang universitas Tohoku, Masafumi Noguchi. Melakukan permodelan dengan bentuk bintang atau memperkirakan kapan bintang tidak aktif selama hidup galaksi Bima Sakti.
Evolusi galaksi Bima Sakti terjadi selama 10 miliar tahun lalu, dan Bintang di Bima Sakti telah mengalami 2 kali pembentukan bintang.
Masafumi menganalisa kandungan bintang di galaksi kita lebih banyak bahan elemen metal atau besi. Artinya sebagian besar bintang dihasilkan oleh ledakan bintang generasi sebelumnya.

Ketika galaksi terbentuk diawali dari kumpulan gas raksasa yang dingin. Dan gas terakumulasi menjadi sebuah bintang generasi pertama.
10 juta tahun setelah bintang mulai terbentuk, dimulai ledakan bintang atau terjadi supernova tipe II. Dan menyebarkan unsur alpha ke seluruh galaksi.

3 miliar tahun selanjutnya semuanya menjadi kacau, munculnya gelombang kejut dan pemanasan terjadi sampai 7 miliar tahun lalu.
Aliran ke dalam galaksi berhenti (habis), dan periode bintang terbentuk berhenti. Disini galaksi disebut selesai memproduksi bintang baru.
Periode selanjutnya 2 miliar tahun, terjadi putaran kedua dari ledakan supernova terjadi.
Disini disebut ledakan bintang atau supernova Ia yang lebih lama. Dimana usia bintang hanya berlangsung dalam waktu 1 miliar tahun dan hancur.
Dalam supernova kedua ini, dimana terbentuk besi dari inti bintang dan dimuntahkan ke ruang angkasa.
Dan gas kembali terbentuk menjadi bintang berukuran lebih kecil seperti matahari kita. Yang sekarang sudah berusia 4,6 miliar tahun.

Model yang diperkirakan Masafumi ini seperti yang terlihat di galaksi tetangga kita Galaksi Andromeda, dengan ukuran relatif sama.
Disana juga terjadi pembentukan bintang 2 tahap. Dan sekarang ini galaksi kita juga memasuk masa tenang.

Apa benar luas galaksi Bima Sakti 100.000 tahun cahaya.

Peneliti mengatakan ukuran Bima Sakti mencapai 100 ribu tahun cahaya. Apakah hitungan tersebut tepat.

Bila melihat semua cahaya di malam hari bahkan dilihat dari teleskop ruang angkasa

Maka bentuk piring galaksi yang tampak hanya di bagian dibawah ini. Sedangkan bagian lain tidak dapat terlihat karena terhalang cahaya lain. Khususnya bagian yang terhalang ke lubang hitam dan di bagian intin galaksi.

Melihat isi galaksi bima sakti dari cahaya

Bumi berada di tengah cincin galaksi, jadi tidak dapat melihat secara utuh bentuk galaksi spiral Bima Sakti. Kecuali ada teknologi yang membawa sebuah pesawat dan mengambil gambar dari bagian atas.

Untuk mengukur lebar galaksi Bima Sakti, peneliti harus melihat bagian paling tepi. Bagian tersebut memang terhalang oleh debu dan gas antariksa, khususnya dibagian tengah dimana lubang hitam berada.

Cahaya akan terhalang oleh tebalnya debu dan gas, dan peneliti tidak dapat mengamati dengan teknik visual cahaya. Sehingga bintang yang seharusnya ada di belakang debu tidak dapat terlihat.

Cara lain yang diamati mengunakan gelombang microwave.

Bintang yang sedang terbentuk mengeluarkan gelombang microwave. Area yang digunakan sebagai panduan adalah daerah pembentukan bintang seperti daerah G007.47+00.05. Wilayah tersebut adalah daerah pembentukan bintang, dimana bintang disana memunculkan frekuensi microwave.

Dari Bumi, tempat tersebut sejauh ini mejjadi tempat paling jauh dari posisi Bumi. Dengan mengukur jarak bagian tersebut, peneliti dapat memperkirakan luas galaksi Bima Sakti ke bagian paling tepi dimana berada benda G007.47+00.05 dan terletak 66.000 tahun cahaya dari Bumi.

Diperlukan teleskop radio Very Long Basaeline Array untuk menangkap gelombang microwave.

Di galaksi Bima Sakti masih sendiri masih ada daerah pembibitan bintang, dan jumlahnya mencapai ratusan daerah.

10 antena VLBA untuk menangkap gelombang radio di ruang angkasa

Dan mengambil satu bagian paling stabil untuk perhitungan parallax, setidaknya dibutuhkan 6 bulan dari perhitungan pertama, dan dilanjutkan dengan perhitungan ke 2 untuk membentuk sudut segitiga

Peneliti dapat memperkirakan jarak Bumi ke tepi lengan mencapai 20,4 kilo parsec atau setara 66.000 tahun cahaya.
Jarak tersebut paling akurat dari rekor sebelumnya yang menghitung 36.000 tahun cahaya.

Posisi Bumi ke lengan paling jauh di galaksi Bima Sakti 66.000 
tahun cahaya

Makin menarik dengan dunia kosmos. Selanjutnya tentang galaksi di sekeliling kita.

Apakah masih ada benda angkasa diluar galaksi Bima Sakti. Apakah luas alam semesta hanya sebatas gambar diatas. Selanjutnya benda lain diluar galaksi kita.