Teleskop JWST menemukan sebuah galaksi ZF-UDS-7329 di jaman primodial atau galaksi di awal alam semesta.
Dari perhitungan pergeseran gelombang cahaya infrared. Galaksi ZF-UDS-7329 memiliki usia 800 juta tahun.
Sedangkan peneliti menyebut, alam semesta kita berusia 13,8 miliar tahun.
Di ruang angkasa dihitung dalam tahun cahaya, karena bentangan yang
sangat luas, sebuah benda bercahaya yang amat jauh baru terlihat saat
ini.
Artinya kita berada di waktu 13,8 miliar untuk usia alam semesta seperti waktu sekarang
Sedangkan galaksi ZF-UDS-7329 yang kita lihat ini baru berusia 800 juta tahun sejak lahir menjadi galaksi.
Peneliti memperkirakan jarak galaksi ZF-UDS-7329 berada 11,5 miliar tahun cahaya.
Bila dihitung mundur dengan perkiraan usia galaksi 800 juta tahun, galaksi tersebut lahir antara usia 12,3 miliar tahun lalu dari sekarang.
Mengambil usia 0 alam semesta, setara 1,5 miliar tahun setelah terjadinya Big Bang atau awal ledakan besar yang membentuk alam semesta.
Juga memasukan arti, bintang bintang disana lahir sekitar 1,5 miliar tahun setelah Big Bang dan berkelompok begitu cepat.
Dari beberapa penelitian disebut galaksi primodial atau galaksi awal hanya berukuran kecil.
Rentang sekitar 10.000 tahun cahaya.
Sebelumnya juga ditemukan galaksi yang jauhnya 13 miliar tahun cahaya. Begitu dekat dengan usia awal alam semesta.
Pengamatan galaksi purba umumnya tidak berbentuk bulat dan spiral bahkan kabur, terlihat oleh teleskop walau gambar galaksi yang begitu jauh dan cahayanya baru sampai tertangkap di Bumi.
Beberapa galaksi awal memiliki bintang-bintang berukuran masif, atau bintang raksasa.
Karena di awal alam semesta lebih banyak kandungan gas hidrogen berlimpah yang membuat / membentuk bintang dan menjadi sebuah galaksi kerdil.
Nyatanya JWST melihat galaksi ZF-UDS-7329 sudah sangat besar, diperkirakan memiliki ukuran seperti Bima Sakti atau dengan lebar 100 ribu tahun cahaya.
Begitu jauhnya dan masuk kategori pergeseran Z-11
Bagaimana galaksi ZF-UDS-7329 sudah begitu besar, kalangan astronom belum dapat menjelaskan.
Sama seperti penemuan galaksi sebelumnya, dimana ada galaksi yang masif tertangkap oleh teleskop JWST yang mengunakan cermin emas khusus tersebut.
“Memiliki galaksi-galaksi yang sangat masif pada tahap awal alam semesta menimbulkan tantangan besar terhadap model standar kosmologi kita,” kata rekan penulis studi,
Claudia Lagos, seorang profesor astronomi di Pusat Penelitian Astronomi Radio Internasiona.
Hal ini karena struktur materi gelap masif, yang dianggap sebagai komponen penting untuk menyatukan galaksi-galaksi awal, belum memiliki waktu untuk terbentuk pada awal alam semesta, tambah Lagos.
Para astronom tidak tahu pasti, kapan bintang bintang sebagai butiran yang membentuk galaksi pertama lahir.
Namun para kosmolog pernah memperkirakan bila proses berlangsung perlahan setelah terjadi Big Bang.
Atau sekitar beberapa ratus juta tahun setelah Big Bang.
Masalahnya temuan galaksi ZF-UDS-7329 membuat kacau teori sebelumnya.
Galaksi tersebut mendorong batas pemahaman astronomi saat ini. Sebagai teori bagaimana galaksi terbentuk dan berevolusi kata Themiya Nanayakara dari universitas Swinburne.
Pertanyaan utama, bila bintang bintang di awal galaksi umumnya lahir perlahan. Sampai mereka membentuk galaksi galaksi kerdil.
Bagaimana mungkin galaksi ZF-UDS-7329 sudah tumbuh begitu besar.
Bagaimana mekanisme misterius yang menyebabkan galaksi tersebut berhenti membentuk bintang sendiri, melihat bentuknya sudah bulat.
Tahap selanjutnya, astronom setidaknya harus mencari galaksis galaksi lain yang berada di rentang galaksi ZF-UDS-7329.
Untuk menjawab pertanyaan dari penyebab galaksi primodial atau galaksi purba sudah tumbuh besar di jamannya.
Teori
Big Bang itu apa teori titik awal pembentukan alam semesta
2 kandidat bintang pernah melintas dekat Bumi, dan menganggu orbit wilayah Oort Cloud sampai menghasilkan hujan meteor dan asteroid. Tapi nanti satu bintang lain akan melintas, lebih dekat lagi yaitu bintang Gliese 710. Diambil dari gerakan bintang berdasarkan data satelit Gaia.
Galaksi ARP 271 saat ini saling tarik menarik. Hubble melihat seperti ada jembatan diantara kedua galaksi. Dimana memicu aliran debu dan gas, sampai memicu lahirnya bintang muda baru berwarna biru.
Teori tata surya terbentuk dari lahir awal lahirnya protoplanet, rata rata membutuhkan waktu sekitar 2 juta tahun untuk membentuk cincin. Penelitian terbaru, ditemukan beberapa beberapa tata surya yang sudah membentuk cincin dengan usia 300 ribu tahun, itu jauh lebih cepat.
Membutuhkan waktu 32 hari untuk mengambil area rasi bintang Fornax yang pernah di observasi teleskop Hubble. Ditemukan ribuan galaksi yang sangat redup. Dengan teleskop JWST melihat galaksi tidak seperti kabut merah, mendapatkan citra lebih jelas.
Astronot pergi ke bulan komunikasi sampai 1.5 detik. Bagaimana berkomunikasi dari Saturnus ke
Bumi. Bagaimana bila lebih jauh lagi, misal melihat Bumi dari 5 miliar tahun cahaya . Mungkin disana tidak melihat manusia, walau manusia sudah ada saat ini. Teleskop JWST menemukan galaksi 13,4 miliar tahun cahaya jauhnya.
Quasar J0313-1806 memecahkan rekor lubang hitam tertua dan terjauh. Mengalahkan rekor sebelumnya yang 20 juta tahun lebih mudah. Para astronom tidak tahu mengapa lubang hitam tersebut dapat terbentuk. Hipotesa sementara akibat gas hidrogen yang super masif sudah terbentuk dan membuat lubang hitam raksasa hadir lebih dulu.
Sinyal FRB 121102 menjadi sinyal pertama yang berulang setiap 157 hari. Dan
pelacakan menujukan sumber sinyal berasal dari 8 miliar tahun cahaya
dari Bumi. Sinyal tertangkap oleh Observatorium Radio Owens Valley - OVRO milik CalTech di dekat Bishop, California. Kali ini tim Australia dan Rusia juga menangkap beberapa sinyal dari ruang angkasa lain.
Galaksi MAMBO-9 memecahkan rekor baru yang dapat di amati oleh astronom. Karena jaraknya dari Bumi dan mendekati 13 miliar tahun cahaya, dan salah satu galaksi terjauh yang dapat diamati. Kalau ditanya seperti apa jarak itu. Usia alam semesta 13,7 miliar tahun, tepatnya baru 970 juta tahun setelah alam semesta lahir.
Penemuan ruang angkasa kadang tidak terduga. Peneli Jepang menemukan galaksi purba yang selama ini tidak terlihat. Teleksop Hubble tidak melihat. Sampai data dari teleskop Spitzer menampilkan data aneh. Peneliti melihat ulang dengan teleskop besar di bumi. Ditemukan galaksi purba baru berusia 2 miliar tahun setelah pembentukan alam semesta.
Kami tidak tahu apakah ada orang yang melihat secara langsung ketika terjadi ledakan yang sangat terang tersebut. Sumber cahaya GRB 080319B berasal dari benda yang jauhnya 7,5 miliar tahun cahaya.
Atau ledakan yang tercatat tersebut di tahun 2008 berasal dari ledakan
7,5 miliar tahun lalu.
Tim astronom dengan peralatan BOSS - Baryon Oscillation Spectroscopic
Survey memetakan seperempat bagian langit, dengan program Sloan Digital
Sky Survey - SDSS III. Menjadi peta paling lengkap yang dibuat dari isi
sebagian alam semesta. Mencapai 650 kubik miliar tahun cahaya.