Dua astrofisikawan di Pusat Astrofisika Harvard-Smithsonian menyarankan untuk mengamati adanya lubang hitam supermasif terdekat kedua ke Bumi
Kira kira memiliki 3 juta massa Matahari, Leo 1* menjadi induk di sebuah galaksi kerdil Leo 1.
Galaksi Leo 1 adalah galasi kecil yang terlihat seperti satelit galaksi Bima Sakti.
Tapi ada yang aneh, tampaknya disana seperti ada lubang hitam supermasif sebagai induk dan bukan hanya kumpulan bintang saja.
Dalam bentuk galaksi Bima Sakti dari bagian utama pada gambar.
Bagian bawah kanan terdapat 2 galaksi kerdil disebut LMC memiliki jarak 150 ribu tahun cahaya dan SMC sekitar 190 ribu tahun cahaya dari Bumi.
Sedangkan letak galaksi Leo 1 di sisi kiri atas, tidak dampak seperti galaksi, hanya gumpalan kumpulan bintang.
Walau terlihat kecil, Leo 1 memiliki lebar 7.000 tahun cahaya seperti LMC dan jarak ke Bumi sekitar 800 ribu tahun cahaya.
Lubang hitam supermasif berlabel Leo 1*, pertama kali diusulkan tim astronom independen di akhir 2021.
Tim melihat bintang yang mengorbit di tengah galaksi kerdil tersebut bergerak semakin cepat ketika mendekati bagian inti galaksi.
Pertanyaannya mengapa, seperti ada yang menarik, tentu saja mudah.
Ada lubang hitam yang menarik bintang sehingga bergerak lebih cepat, dan kembali terlempar melintas mengorbit lubang hitam.
Tentu itu baru teori, sebelum keberadaan lubang hitam Leo 1 dapat ditemukan.
Melihat lubang hitam dengan teknologi saat ini belum memungkinkan. Ada cara lain menurut astrofisikawan CfA Fabio Pacucci dan Avi Loeb.
Menyarankan memeriksa keberadaan lubang hitam supermasif.
Lubang hitam adalah objek yang sangat sulit dipahami, dan mereka senang bermain petak umpet dengan kita, kata Fabio Pacucci, penulis utama studi ApJ Letters.
Cahaya tidak dapat keluar dari wilayah horizon, kita tidak dapat melihat langsung, tetapi lingkungan di sekitarnya dapat menjadi sangat terang bila cukup materi yang masuk ke dalam gravitasinya.
Masalahnya, bila di sekitar lubang hitam tidak menghasilkan massa malah sebaliknya.
Benda tersebut tidak memancarkan cahaya untuk diteliti, dan sulit ditemukan keberadaannya.
Masalah yang terjadi ada di galaksi mini Leo 1.
Galaksi kerdil tersebut sangat kekurangan gas dan digambarkan seperti fosil (tidak memiliki aktivitas).
Dianggap sebagai galaksi tua, apakah para astronom menyerah untuk melihat lebih jauh dengan galaksi kerdil ini.
Karena tidak ada jejak seperti radiasi yang muncul dengan aktivitas lubang hitam di galaksi Leo 1.
Tentu tidak, di setiap penelitian ada beberapa teknik untuk mengetahui jejak lubang hitam.
Termasuk keberadaan lubang hitam kecil yang liar di galaksi kita sendiri.
Pacucci mengatakan teknik mengetahui lubang hitam bila ada massa bintang yang ada disana mulai kehilangan massa perlahan.
Bintang tua menjadi sangat besar dan merah, atau disebut Red Giant star.
Di galaksi Leo 1 juga terlihat banyak bintang purba atau bintang yang sudah tua dengan warna merah dan kemungkinan ukuran besar.
Penelitian tersebut dapat mencari jawaban, bagaimana galaksi kerdil membentuk lubang hitam supermasif. Sementara tim astronom hanya mengetahui adanya lubang hitam supermasif ada di tengah galaksi besar.
Dengan kekuatan massa mencapai jutaan kali dari matahari mungkin ada disana.
Studi beberapa dekade menunjukkan, sebagian besar galaksi masif memiliki lubang hitam supermasif di pusatnya.
Massa lubang hitam tersebut sekitar 0.1 persen dari total massa bintang di sekitar.
Leob mengatakan, dia berharap menemukan lubang hitam terdekat kedua setelah lubang hitam supermasif Sagitari sebagai pusat galaksi kita.
Kapan pencarian lubang hitam supermasif kedua, kata Pacucci "belum".
Tim mendapatkan waktu untuk meneliti data dari teleskop Chandra X-ray, dan teleskop radio VLA di New Mexico.
Saat ini sedang menganalisa data.
Kata ahli Pacucci mengatakan, "Leo 1* sedang bermain petak umpet, tetapi tidak memancarkan terlalu banyak radiasi sehingga tidak terdeteksi dalam waktu lama."
Letak galaksi kerdil Leo 1 letaknya sekitar 820.000 tahun cahaya, dan berada di rasi Leo.
Memiliki nama lain DDO 74, LEDA 29488 dan UGC 5470, serta menjadi anggota galaksi di Local Group.
Temuan tim universitas Texas sebelumnya mengunakan data dari teleskop Harlan.
Data buat simulasi dengan supercomputer, hasilnya lebih mengejutkan para peneliti.
Dari perhitungan membuktikan adanya lubang hitam supermasif di tengah galaksi Leo 1 kata Dr Karl Gebhardt.
Bila lubang hitam raksasa disana memang ada, dapat merubah pemahaman bidang astronom tentang evolusi galaksi.
Tidak ada penjelasan sebuah galaksi kerdil membentuk lubang hitam tipe supermasif. Apakah galaksi besar dan kecil, lubang hitam tingkat supermasif bisa saja lahir.
Mengapa lubang hitam disana dapat membesar, kemungkinan galaksi kecil atau galaksi kerdil lain yang masuk yang juga memiliki lubang hitam.
Dan kedua lubang hitam menyatu sampai menjadi ukuran supermasif.