Teleskop Gaia peta bintang DR4 baru 800 ribu hanya 1-persen pemetaan galaksi kita

   Science 14 January 2025


Gaia Sky data teleskop Gaia Januari 2025
Universitas Heidelberg membuat program berbasis Windows, Gaia Sky program untuk melihat peta 3D dari data teleskop.
Dikembangkan dalam rangka misi Gaia ESA untuk memetakan sekitar 1 miliar bintang di Galaksi kita.

Gaia Sky memungkinkan melihat bergerak melalui kosmos dan turun ke permukaan planet mana pun dan melakukan pemeriksaan jarak dekat Gaia, termasuk pergerakannya di langit dan ketinggiannya. Semua ini dapat dilakukan dalam 3D dengan empat mode stereoskopik; Anaglyphic (merah-sian), headset VR, 3DTV, dan cross-eye.
Juga dapat merekam dan memutar ulang video yang Anda buat.

Bagi mereka yang suka menjelajahi tata surya, Gaia Sky akan membuat kita mengetahui sebagian kecil dari bintang di tata surya.
Membutuhkan hardware GPU OpenGL 3.3 dan Glsl 3.3
Program dapat di download zah.uni-heidelberg.de/gaia

Teleskop Gaia DR4 dan misi berakhir Januari 2025

Teleskop milik ESA telah menghabiskan propelan untuk roket pendorong kecil agar satelit dapat berputar.
Putaran teleskop akan memetakan langit.
15 Januari 2025, misi Gaia akan berakhir.

Setelah diluncurkan tahun 2014, awal misi hanya 5 tahun.
Tapi berhasil di perpanjang beberapa kali.
Hanya sebagian kecil data yang dikumpulkan dan di publikasi, karena dibuat untuk eksplorasi ilmiah.
Bahkan data yang dikumpulkan, sampai hari ini hampir mustahil memahami semua data yang ada, Dr Johannes Sahlmann, ilmuwan Proses Gaia di ESA.

Data ke 4 atau DR4 Gaia akan ditampilkan tahun 2026, pencakup pengamatan selama 5,5 tahun.
Tunggu, apakah semua peta galaksi kita Bima Sakti sudah dipetakan semuanya.
Teleskop Gaia sebenarnya baru menganalisa pergerakan bintang, dan itu baru 1% data yang dikumpulkan kata GaiaNIR Profesor David Hobbs, dari Universitas Lund,



Gaia DR3 peta 26 juta bintang di galaksi Bima Sakti  Juni 2022

Misi Gaia ESA merilis data ketiga atau disebut DR3

Data baru memperbarui pemetaan dan pergerakan bintang di galaksi kita, hampir 2 miliar bintang telah dipetakan, termasuk susunan dari bintang

Seperti sensus penduduk, Gaia memetakan berapa banyak bintang dan pergerakan dengan melihat kemana arah pergi dan beberapa faktor lain.

2008 data Data2 mencapai 1,7 miliar bintang dengan 1,3 pergerakan bintang
2015 merinci 1 miliar bintang
2020 data awal Data3 dirilis
2022 Juni, data lengkap di publikasi, mencapai 1,8 miliar bintang. Termasuk komposisi kimia, suhu, warna, massa, usia, gerakan, dan klasifikasinya.
2025 Januari, tugas teleskop berakhir

Dari 1,8 miliar bintang, baru 1,5 miliar bintang dapat diklasifikasi tipe bintang.
Data tersebut termasuk kecerahan bintang, warna, jarak, dan gerakan.
Data lebih lengkap tercatat 5,6 juta bintang, untuk mendapat suhu (panas) bintang, massa, usia, warna, serta logam dan komposisi kimia bintang.

Hal unik yang ditemukan dengan data Gaia DR3.
Bintang yang lebih dekat ke tengah galaksi memiliki tingkat logam lebih tinggi dari wilayah pinggir.
Menunjukan evolusi bintang di galaksi kita sendiri berbeda antara bintang yang berada di dalam dan di luar.


Bintang- bintang metalis dengan kandungan metal rendah digambarkan berwarna biru, serdangkan bintang dengan cahaya merah cenderung memiliki kandungan metal tinggi.
Pergerakan bintang juga di kelompokan dalam kecepatan. Perubahan warna biru artinya gerakan bintang mengarah dekat ke Bumi, dan merah cenderung menjauh.

Gambar dibawah ini
A1 gerakan bintang dari Bumi yang menjauh berwarna merah dan mendekat berwarna biru.
Gambar pertama atas, terlihat di sisi kanan bawah terdapat 2 bercak kuning lebih terang. Bagian tersebut lokasi 2 galaksi kerdil dengan nama LMC dan SMC
Gerakan kecepatan bintang yang dapat dipetakan sekitar 26 juta bintang.

A2 Ruang antar bintang tidak sepenuhnya kosong terlihat pada gambar ke 3.
Dibagian tengah kita Bima Skati masih terditeksi memiliki debu dan gas. Umumnya gas akan menjadi bahan lahirnya bintang baru.
Warna kuning  dengan jumlah debu lebih rendah cenderung berada di tengah, biru gelap di bagian bawah lebih sedikit debu.
Gambar terakhir, komposisi bahan bintang.
Semakin ke tengah terlihat warna lebih merah artinya bintang di tengah galaksi cenderung mengandung metal. Berbeda bintang di tepi galaksi kita, memiliki warna biru cerah yang rendah metal, atau dalam usia lebih muda dan bintang lebih panas


Telescope Gaia DR3 Juni 2022

Tidak semua gerakan bintang sama.
Dalam arti dari kecepatan radial dari 33 juta bintang, dapat diperkirakan seberapa cepat bintang bergerak dari sisi bumi, apakah menjauh dan mendekat dan digambarkan dalam peta 3D.

10 juta bintang ditemukan, memiliki kecerahan berubah ubah dari waktu ke waktu.
813 ribu bintang ternyata bintang biner atau memiliki kembaran bintang lain sebagai pendamping.
Lebih dekat ke Bumi, berdasarkan gerakan, tercatat 145 ribu asteroid dan 31 bulan di sekitar planet tata surya kita.



Semua yang dipetakan ada di atas langit kita sendiri



Gaia temukan anggota lain di galaksi Bima Sakti April 2022

Khyati Malhan, seorang Humboldt Fellow di Max-Planck-Institut Astronomie, Heidelberg Jerman dan rekannya.
Mereka merilis data awal dari sebagian identifikasi data teleskop Gaia DR3.

Tim melacak sisa galaksi kecil yang akhirnya bergabung dengan galaksi Bima Sakti.
Seperti piring yang dikelilingi cahaya bintang muda, dan tonjolan di dengan bintang usia lebih tua.


Ketika galaksi lebih kecil tertarik masuk ke Bima Sakti. Gaya pasang surut akan menariknya secara terpisah.
Proses yang lambat dimana galaksi kerdil seperti membentuk untaian bintang dan tersebar di seluruh lingkaran galaksi Bima Sakti tapi tidak terlalu jelas terlihat.
Tim dan teleskop Gaia dapat mengamati gerakan bintang tersebut.

Karena di setiap galaksi kerdil ada saja gugus bintang yang dikenal sebagai Globular Cluster. Dan bintang yang berkumpul berdekatan berbentuk seperti cahaya bola.

Bagian tengah adalah piring galaksi Bima Sakti.
Sedangkan tanda ungu, diperkirakan jejak dari galaksi yang bergabung masuk ke galaksi Bima Sakti.

Teleskop Gaia April 2022

Total 170 gugus bintang, dari 41 untaian aliran bintang dan 46 satelit galaksi di Bima Sakti.
Sekitar 25% benda ini dibagi dalam 6 grup berbeda.
Setiap grup akhirnya menjadi kelompok yang bergabung ke galaksi, dan satu lagi data ke 7 juga ditemukan.

5 sudah diberi nama dengan Sagitarius, Cetus, Gaia-Sausage/Enceladus, LMS-1/Wukong, dan Arjuna/Sequoia/I'itoi
Ke 6 yang baru teridentifikasi disebut Pontus. Perkiraan gugus Pontas ini masuk ke galaksi Bima Sakti antara 8 - 10 miliar tahun lalu.
4 dari 5 merger lainnya kemungkinan juga di rentang waktu tersebut.
Tetapi yang ke 6 yaitu Sagitarius adalah data terbaru, mungkin jatuh tertarik ke Bima Sakti sekitar 6 miliar tahun lalu.


Data lengkap dari teleskop Gaia akan diumumkan Juni 2022.

Gaia Data 3 Feb 2021

Data teleskop ruang angkasa Gaia memetakan 1.811.709.771 bintang di galaksi Bima Sakti.
Mencapai 1 miliar bintang di galaksi kita, tapi baru 1% jumlah semua bintang yang ada.
400.000 objek yang diamati lebih redup untuk dapat dilihat oleh mata manusia.

Satu pengamatan di gugus bintang Hyades lebih akurat, setelah menurunkan perhitungan kesalahan sebelumnya mencapai 6%. Gugus bintang tersebut 153 tahun cahaya.

Gaia data EDR3 pre-rilis Desember 2020
Data akurat mencapai 331.312 objek untuk data prerelase EDR3. Untuk pengamatan sejauh 325 tahun cahaya dari Bumi.
Daerah yang diamati lebih besar dari jumlah katalog Gliese untuk bintang terdekat yang dicatat tahun 1957 baru berjumlah 915 objek.
Diperbaharui kembali tahun 1991 mencapai 3803 objek. Jauh lebih kecil dari data yang didapat oleh teleskop Gaia di abad ke 21.
Gaia mengamati objek lebih jauh sampai 4x jarak pengamatan sebelumnya, dan ditemukan 100x lebih banyak bintang.

2 satelit galaksi Bima Sakti disebut LMC dan SMC, ternyata kedua galaksi mini tersebut juga berinteraksi dan membentuk gravitasi seperti jembatan di keduanya. Pergerakan dapat diamati dari teleskop Gaia.

Membutuhkan waktu sampai data di olah keseluruhan, diperkirakan selesai tahun 2022
Gambar dibawah ini perkiraan pergerakan dari sekitar 40.000 bintang yang ikut diamati, garis kecil adalah lintasan bintang.
Sedangkan galaksi kita adalah galaksi utama berada ditengah.

Peta 3 Gaia Telescope EDR3


Agustus 2018
Peta 3 dimensi dalam lembaran data.
Setidaknya ditemukan 1 miliar objek, 40 ribu bintang tipe A, O,B (bintang ukuran besar dan panas).
5000 bintang tercatat di area pemetaan adalah bintang sangat panas dan berada di wilayah HII
Peta ini hanya mengambil data sampai jarak 10.000 tahun cahaya dari Bumi.

Konsentrasi bintang terlihat dalam bentuk jari jari yang memanjang dari inti, dan bukan berbentuk seperti lengan spiral.

Gambar dibawah memperlihat perbedaan visual
Ungu dan pink - adalah wilayah dengan kepadatan tinggi bintang.
Ungu - kebiruan - adalah wilayah dengan kepadatan bintang sedang.
Biru adalah wilayah populasi bintang kepadatan rendah.

Click gambar untuk memperbesar peta.

Peta 3 dimensi kepadatan bintang di sekitar kita

Atau dapat melihat peta asli dengan fitur zoom. Peta Gaia teleskop zoom Galaxymap.org/dr2
Posisi matahari ada dibagian tengah peta.

April 2018
Misi Gaia dari ESA mengumumkan data bintang terbesar di galaksi Bima Sakti pada 26 April 2018.
Teleskop Gaia telah memetakan bagian dari bintang di galaksi kita. Mendapatkan 1,7 miliar bintang, serta informasi terbaru dengan misteri kosmik.

Tahun 2016 telah merilis data 1,1 miliar bintang, tapi bulan April 2018 dengan misi DR2 dengan jarak lebih jauh 16x  lebih luas.
Jumlah bintang yang ditemukan baru sebagian kecil. Diperkirakan hanya 1 persen bintang yang ada di galaksi Bima Sakti

Jumlah bintang di galaksi Bima Sakti dipetakan sekitar 1,7 miliar
bintang

  # Data Gaia DR2 # Data Gaia DR1
Total number of sources 1,692,919,135 1,142,679,769
Number of 5-parameter sources 1,331,909,727 2,057,050
Number of 2-parameter sources 361,009,408 1,140,622,719
Sources with mean G magnitude 1,692,919,135 1,142,679,769
Sources with mean GBP-band photometry 1,381,964,755 -
Sources with mean GRP-band photometry 1,383,551,713 -
Sources with radial velocities 7,224,631 -
Variable sources 550,737 3,194
Known asteroids with epoch data 14,099 -
Gaia-CRF sources 556,869 2,191
Effective temperatures (Teff) 161,497,595 -
Extinction (AG) and reddening (E(GBP-GRP)) 87,733,672 -
Sources with radius and luminosity 76,956,778 -


Update September 2016
ESA dengan teleskop Gaia telah memetakan Bima Sakti dalam bentuk 3D. Menampilkan bentuk bintang di sekitar galaksi kita dengan jumlah 1 miliar bintang. Dimanan 400 juta bintang lain yang mungkin belum pernah kita lihat.

Data terbaru akan dirilis 2017, setelah jumlah bintang diperkirakan mencapai 1,1 mliar. Tapi semua bintang yang dipetakan baru sebagian dari miliaran bintang lain di seluruh galaksi.

Data teleskop GAIA dengan 1 miliar bintang

Update Juli 2015
ESA baru mengeluarkan gambar utuh dari galaksi Bima Sakti yang diabadikan dari satelit teleskop Gaia. Dari seluruh gambar dibawah ini, bagian terang adalah cahaya dari titik kecil bintang. Daerah terang disebut juga kepadatan yang tinggi dengan bintang. Sedangkan daerah gelap adalah daerah yang tertutup / diblok oleh debu dan gas sehingga bintang disana tidak terlalu terlihat.

Lokasi pemetaan galaksi oleh teleskop GAIA dari galaksi Bima
Sakti


Juli 2014
Badan antariksa ESA Eropa akhirnya mempublikasi foto pertama dari kelompok bintang di awan Magellanic ( Large Magellanic Cloud (LMC)) - 
Teleskop Gaia yang diluncurkan 19 Desember 2013 mengorbit  di sekitar titik L2 (1,5 juta km dari bumi). Selama mengorbit, teleskop ini akan berputar secara perlahan dan memfokus 2 teleskop yang dimiliknya untuk mengabadikan target diruang angkasa. Satu camera yang dibawa memiliki sensor 1 milyar pixel.

Misi dari teleskop Gaia adalah melakukan pemetaan gambar 3D dari galaksi Bima Sakti. Sejauh ini satelit Hipparcos yang sudah memetakan bintang. Tapi jumlah bintang tersebut baru 1% dari total semua bintang. Teleskop Gaia tidak dirancang seperti teleskop Hubble. Hubble memiliki lensa optik dan sensor, dan mengambil gambar dengan 1 titik.  Teleskop Gaia digunakan untuk mengambil 2 gambar dari 2 tempat orbit berbeda. Usia teleskop Gaia direncanakan bekerja selama 5 tahun untuk pemetaan. Teleskop akan terus mengambil gambar yang ditargetkan berulang kali.

Sejak diluncurkan teleskop Gaia sempat bermasalah. Termasuk pendingin untuk optic dan pelindung satelit. Setelah dilakukan kalibrasi, Gaia kelihatannya mulai bekerja. Satelit ini mampu mengambil 2 juta bintang setiap jam. Dan menyimpan 50 GB data setiap hari.

Contoh teknik pengambilan gambar teleskop Gaia. Karena pergeseran sebuah bintang harus diukur dengan teknik segitiga / paralak. Teleskop Gaia harus mengambil gambar berulang kali untuk mendapat sudut di angka presisi sampai 7 micro derajat.



Sayangnya gambar dibawah yang mengambil foto gugus bintang di galaksi mini tersebut menjadi gambar terakhir saat ini. Teleskop Gaia akan melakukan uji coba keselarasan dan fokus dengan instrumen lain selama proses kalibrasi.

Foto dibawah ini ada di daerah Large Magellanic Cloud (LMC)



+ Foto besar LMC

+ sci.esa.int/gaia

Tugas teleskop Gaia untuk mengamati bintang yang jaraknya sampai 65.200 tahun cahaya dari bumi. Dan pemetaan 3D dari teleskop ini hanya mencakup 1/4 isi galaksi Bima Sakti.

Lokasi pemetaan galaksi oleh teleskop GAIA

Data Gaia DR2


Membayangkan kekuatan dan ukuran lubang hitam, kekuatannya sama seperti bumi dipadatkan menjadi seukuran kacang. Sejauh ini ada beberapa lubang hitam terbesar, sebesar apa benda tersebut. 2 ukuran lubang hitam disebut supermasif dan terbesar ultramasif

Astronom mulai melihat kemungkinan teori zona habitat di kesampingkan. Tidak semua tata surya memiliki posisi seperti Bumi yang tepat. Bisa saja planet memiliki air tapi dibawah permukaan es. Membuka peluang 100x lebih besar menemukan planet yang layak huni.

Sebuah kota kecil ini di tinggali 149 orang, di tengah zona radio 13 ribu mil persegi. Semua peralatan yang memancarkan emisi radio dilarang. Dari radio pemancar, WIFI, ponsel dan bluetooth tidak boleh masuk. Apa yang ada di kota ini, disebut terisolasi tapi tidak sepenuhnya di tutup.

Teori tata surya terbentuk dari lahir awal lahirnya protoplanet, rata rata membutuhkan waktu sekitar 2 juta tahun untuk membentuk cincin. Penelitian terbaru, ditemukan beberapa beberapa tata surya yang sudah membentuk cincin dengan usia 300 ribu tahun, itu jauh lebih cepat.

Tata surya kita sangat stabil, juga isi galaksi kita. Seluruh benda mengorbit ke tengah galaksi. Apakah semuanya memang seperti perkiraan kita. Peneliti mengatakan bintang Velocity bukan dari galaksi Bima Sakti. 2023 dua bintang J0927 dan J1235 pecahkan rekor, bergeser 2200km perdetik.

Gambar berwarna Teleskop James Webb atau JWS sangat menakjubkan untuk studi ilmiah. Ada satu tempat disebut cluster galaksi SMACS 0723, kelompok galaksi saling berdekatan. JWS juga mendapatkan 4 galaksi yang jauhnya 13 miliar tahun cahaya.

Mengapa objek di ruang angkasa dapat muncul 2-3 kali di tempat yang sama, objek sama muncul kembali 16 tahun kemudian. Distorsi gravitasi Black Hole, dapat membelokan cahaya. Sekarang diketahui penjelasan matematika, cahaya terbukti tidak hanya berbelok, tapi dapat berputar.

Teleskop Magellan di gurun Cile mengunakan teknologi baru, GMT Giant Magellan Telescope. Tersisa 1 cermin dari 6 cermin telesekop tahap pengerjaan. Satu cermin membutuhkan waktu 4 tahun pembuatan. Mendapat dana 205 juta dollar untuk konstruksi cermin, dan rangka teleskop

Teleskop Chandra mengunakan sensor X-ray untuk melihat benda di alam semesta. Gambar dari teleskop ini berbeda dengan gambar yang ditangkap teleskop optik  Karena sensor di Chandra sangat sensitif. Nasa melakukan perubahan perintah untuk giroskope setelah mengalami kemacetan. Test akan dilakukan pada awal November 2018, kembali beroperasi 2021.

Tugas Kepler telah berakhir mencari planet. Terkumpul 678GB data, mendokumentasikan 61 supernova, menemukan 2662 planet, dipublikasikan hampir 3000 dalam dokumen jurnal sain. Setelah bertugas hampir 10 tahun di ruang angkasa. Tugas Kepler selesai, dan terbang di ruang angkasa mengorbit ke matahari, baru kembali ke dekat bumi tahun 2071

Teleskop tahun 1893 ada di observasi Yerkes, memiliki lensa reflaktor berukuran 40 inch. Teleskop GMT - Giant Magellan Telescope dipastikan tepat waktu, mengunkan cermin hexagonal. Mengapa teleskop raksasa tidak dibuat dengan cermin utuh.



Youtube Obengplus