Tim ilmuwan dan warga pengamata telah menemukan planet ekstrasurya mirip Neptunus.
Mengorbit ke salah satu dari dua bintang mirip Matahari dalam sistem biner.
Planet TOI 4633 c (dan dijuluki Percival) ini diidentifikasi menggunakan data Transiting Exoplanet Survey Satellite (TESS) NASA.
Planet ekstrasurya tersebut terlihat saat melintas di depan bintang induknya yaitu bintang TOI 4633 A
Ketika melintas, cahaya bintang meredup sementara seperti terjadi gerhana tapi itu dilihat dari arah Bumi oleh data teleskop TESS
Penemuan TOI 4633 c diterbitkan dalam jurnal The Astrophysical Journal, mungkin ahli astrofisika memahami bagaimana planet terbentuk di sekitar dan mengorbit sistem multi-bintang, sehingga membuka kemungkinan lebih banyak tempat untuk mencari exoplanet.
Apa yang menarik dari temuan bintang TOI 4633 dan planet disana.
Sistem multi bintang atau bintang biner ini agak berbeda dibanding tata surya dengan 1 bintang.
Disebut tata surya TOI 4633, dimana ada bintang yang diam seperti posisi matahari dan dinamai bintang TOI 4633 A
Bintang kedua TOI 4633 B, mengitari bintang TOI 4633A.
Kedua bintang diperkirakan memiliki ukuran relatif sama, hanya bintang B yang memiliki ukuran sedikit lebih kecil
A digunakan sebagai simbol bintang pertama, dan B sebagai bintang kedua.
Planet diberi nama dengan huruf kecil, seperti TOI 4633 c
Ilustrasi dariplanet TOI 4633c melihat 1 bintang utama, dan satu kedua bintang lainnmya di sisi kanan atas.
Keunikan temuan planet
TOI 4633 c mengitari bintang TOI 4633A, jadi berada di bagian dalam sistem bintang ini. Apa yang ingin diketahui oleh para astronom.
Menemukan planet dalam sistem multi-bintang sangat penting untuk pemahaman bagaimana membuat planet berbeda dari bahan yang sama, kata penulis pertama studi Nora Eisner, peneliti di Pusat Astrofisika Komputasi Institut Flatiron,
Siapa pun yang memiliki akses internet dapat dengan mudah mengambil bagian dalam program TESS Planet Hunters online
Tim ilmuwan dan warga dapat bersama sama melihat bahkan menemukan bintang baru. Walau saat ini sudah ada teknologi Ai atau Machine Learning yang membantu.
Manusia lebih baik dalam mengenali pola tertentu dibandingkan computer.
Dalam kasus exoplanet, hal ini tidak dapat dianalisa dengan kehandalan computer.
Khususnya menemukan exoplanet dengan orbit yang panjang.
Para ilmuwan dan antusias astronom lebih cenderung menandai temuan mereka dibandingkan sistem perhitungan algoritma yang menganggap sinyal tersebut lebih sulit untuk diidentifikasi dan dilewati.
Sekitar 43.000 ilmuwan warga di seluruh dunia membantu peneliti untuk membuat katalog 25 juta objek berbeda dari bagian dari proyek ini, termasuk temuaan planet unik TOI 4633 c.
Yang satu ini ditemukan oleh 15 sukarelawan ketika memperhatikan planet ekstrasurya baru tersebut karena dianggap menarik dalam data yang mereka periksa.
Jadi, Eisner dan timnya memutuskan untuk melihatnya lebih dekat.
Mereka mengidentifikasi goyangan kecil pada bintang induknya dimana ciri adanya objek lain yang mengorbit di dekat bintang TOI 4633 A.
Untuk mengonfirmasi apakah ini benar sebuah objek berbeda, objek yang menyebabkan goyangan adalah bintang lain, yang sekarang bernama TOI 4633 B.
Bintang TOI 4633 B mengorbit ke bintang TOI 4633 A setiap 230 tahun.
Keunikan lain di tata surya TOI 4633 berisi dua bintang mirip Matahari.
Yang lain 1 planet ekstrasurya mirip Neptunus
Satu lagi planet seukuran Jupiter kedua yang belum di konfirmasi.
Planet TOI 4633 c membutuhkan waktu sekitar 272 hari untuk menyelesaikan satu revolusi di sekitar TOI 4633 A.
Planet ini terletak di zona layak huni bintang, dimana wilayah di sekitar bintang yang suhunya memungkinkan planet menampung air cair di permukaannya.
Baris pertama, ukuran dari 2 bintang TOI 4633 B dan TOI 4633 A, 2 planet diperkirakan ada disana dengan huruf c dan b.
Baris kedua, planet yang ditemukan memutar di bintang A, tapi bintang B juga mengitari bintang A
Baris ketiga, orbit bintang TOI 4633 B yang lebih kecil memutar penuh ke bintang A selama 230 tahun (waktu bumi).

Sayangnya planet TOI 4633 c tidak memiliki permukaan padat, alias planet gas.
Tetapi, bila di planet tersebut memiliki bulan berbatu, ada kemungkinan sebagai dunia yang mendukung kehidupan.
Bintang terbentuk ketika gas dan debu dingin antarbintang berkumpul dan runtuh.
Lalu planet terbentuk dari sisa-sisa dalam proses ini.
Temuan lain juga pernah dianalisa pada tata surya Kepler 35. Ada 2 bintang dan 1 planet seukuran saturnus.
Dalam banyak kasus, terdapat cukup gas dan debu untuk membentuk dua atau lebih bintang sekaligus, berarti para astronom memperkirakan bahwa exoplanet dengan dua matahari bukanlah hal yang jarang terjadi. Jadi bisa saja banyak planet yang memiliki sistem multi bintang.
Jika kita dapat membatasi orbit planet, ini menjadi batu loncatan untuk membuka pemahaman tentang pembentukan planet ekstrasurya, kata Eisner.
Hal ini juga mungkin membantu kita suatu hari nanti untuk dapat melihat sebuah bintang dan sifat-sifatnya serta membuat beberapa perkiraan tentang planet apa yang berpotensi mengorbit dalam sistem tersebut.