Dari tim peneliti universitas California membuat istilah planet
Terminator.
Menceritakan ada jutaan planet mirip seperti Bumi di galaksi kita.
Tapi ada planet yang terkunci dengan pasang surut bintang.
Kadang posisinya tepat, tapi planet tidak cukup cepat untuk berputar pada porosnya
Membuat sisi planet menjadi lebih panas, dan disisi lain terlalu dingin.
Sementara banyak astronom mencari eksoplanet seukuran Bumi, kriteria air yang mencari, rotasi planet, dan letak di zona layak huni saja.
Disisi lain ada planet yang terkunci orbitnya. Bagian siang terus mendapat cahaya bintang, dan di bagian malam tetap tidak mendapat cahaya
Dampaknya disisi siang, planet menjadi sangat panas, dan membuat air menguap.
Disisi malam area yang tidak pernah mendapat cahaya bintang, atmofer planet menjadi sangat dingin bahkan membuat air membeku
Dari sisi siang dan malam, tidak ada tempat yang baik untuk kehidupan.
Namun di antar kedua bagian yang ekstrem, terdapat tanah yang bermandi senja katanya.
Dikenal dengan zona Terminator, dan kondisi tepat air mencair dari 2 pertemuan area gelap dan terang.
Bisa saja area kedua sisi, kehidupan terjadi dimana sisi pertemuan antara panas dan dingin.
Tim astronom memodifikasi dengan software yang biasa digunakan untuk perubahan iklim Bumi.
Termasuk meniru rotasi planet ketika rotasi terkunci ke arah bintang.
Tim universitas California mengatakan, hasil penelitiannya dapat membuka pengelompokan planet baru.
Dimana astronom nantinya dapat mencari planet setidaknya dapat dihuni mahluk hidup seperti planet dengan rotasi terkunci.
Planet terkunci sering ditemukan mengorbit ke sebuah bintang kerdil atau bintang tipe M yang relatif redup. Artinya bintang tidak memiliki cahaya cukup panas.
Jumlah bintang tipe ini memiliki ukuran lebih kecil dari bintang kita yaitu Matahari tapi jumlahnya lebih banyak dibanding ukuran bintang yang besar.
Mencapai 70% dari populasi bintang yang ditemukan.
Jadi akan banyak sekali kemungkinan adanya planet di sekitar bintang tipe M, tentu harus di pelajari lebih lanjut.
"Kami mencoba untuk menarik perhatian ke lebih banyak planet yang terbatasnya air, yang tidak memiliki lautan luas, planet dapat memiliki danau atau badan air yang cair lainnya dalam jumlah lebih kecil, dan iklim seperti planet ini sebenarnya bisa menjanjikan," kata ilmuwan utama Ana Lobo, seorang postdoctoral. peneliti di Departemen Fisika dan Astronomi UCI.
Ana bersama rekan-rekannya mencari target planet dengan area terminator, hanya sebagian sisi planet yang memungkinkan masih layak huni.
Bila disana terdapat cairan, kemungkinan juga tertutup uap akibat panas bintang.
Temuan ini dapat merubah kebiasaan para astronom mencari biosignature (jejak) kehidupan.
Karena jejak tersebut mungkin tidak terlihat di seluruh atmosfer planet, tetapi ada di bagian yang agak tipis (di tepi planet) dari pengamantan dari Bumi.
Penelitian ini sejalan dengan penelitian sebelumnya dan menunjukkan bahwa sirkulasi udara antara sisi dingin dan panas planet yang terkunci pasang surut dapat menciptakan atmosfer lebih kondusif bagi kehidupan.
Apakah tata surya kita mengorbit dengan aman di dalam galaksi. Menurut peneliti, tata surya pernah menabrak awan besar ketika melintas di ruang antar bintang. Tidak 1 kali tapi 2 kali, kemungkinan memicu perubahan iklim Bumi ke jaman es
Temuan planet TOI 4633 c terlihat redupan cahaya bintang. Kali ini manusia yang mengamati data TESS. Disana sebenarnya ada 2 bintang TOI 4633 A dan TOI 4633 B, tapi 1 bintang sebagai induk, 1 planet TOI 4633 c ada disana, kemungkinan planet kedua. Satu bintang mengitari sistem bintang biner setiap 230 tahun sekali.
Teori baru bagaimana mencari planet yang layak huni, atau ada kehidupan. Dengan mengambil contoh di tata surya kita, ada 2 gas penting dari CO2 dan Ozon. Teori ini mendukung pencarian planet layak huni lebih tepat, mengambil sampel dari bumi sendiri. Teleskop modern mampu melacak.
Planet
terdiri dari planet berbatu, planet gas. Lalu berapa batas ukuran
planet, bahkan menjadi sebuah bintang..Bila kandungan gas sebuah planet
setara 80x massa Jupiter, dipastikan disana akan menjadi sebuah bintang.
TDengan massa 13x dari massa Jupiter saja, sudah dapat membentuk
bintang yang dinamai bintang kerdil katai coklat. Bedanya bintang kelas
tersebut tidak mampu menghasilkan panas.
Tata surya AC Her adalah tempat dimana 2 bintang saling mengorbit, disebut bintang biner. Yang unik dari puing lahirnya bintang berada ke arah atas dan bawah. Apakah nanti planet yang lahir akan mengorbit ke arah atas dan bawah dari bintang.
Ketika peneliti melihat objek ASASSN-21qj, awalnya tidak tahu apa yang terjadi. Seperti bintang yang meredup, tapi bukan supernova. Sampai mendapat jawaban, ada 2 planet raksasa yang bertabrakan. Mirip seperti pembentukan bulan dan Bumi, ketika terjadi tabrakan 2 planet. Yang ini 2 planet masif bertabrakan.
Bintang 8 Ursae Minoris memasuki tahap kehancuran, tapi satu planet Bintang 8 Ursae Minoris b masih tetap ada disana. Mengapa planet tersebut tidak ditelan oleh bintang induknya sendiri. Teori kuat dari astronomi memperkirakan ekpansi bintang berhenti, menjadi pertanyaan kedua mengapa.