Adalah satelit galaksi Bima Sakti, disebut juga galaksi kerdil (kecil).
Dahulu
bentuk lengan di LMC berbentuk spiral, mungkin pernah berinteraksi
dengan satu satelit galaksi lain yaitu SLC Small Magellanic.
Pemberi nama LMC dan SMC adalah astronom Ferdinand Magellan. LMC menjadi satu tempat paling besar setelah galaksi kita sendiri.
Tempat LMC dipenuhi bintang dan masih berbentuk gas yang sangat besar. Daerah tersebut saat ini sangat sibuk. Dan tampak protostellar atau beberapa bintang yang baru lahir disana, dan mungkin saja masih akan lahir bintang baru lain.
Salah
satu tempat paling sibuk lainnya seperti nebula Tarantula. Atau beberapa
gugus bintang atau globular cluster (GCN), termasuk beberapa bintang raksasa
lain ada disana.
Peneliti
menyebut suatu hari kedua galaksi kerdil tersebut akan masuk ke Bima
Sakti. Tapi penelitian terbaru kemungkinan berbeda.
Setelah
peneliti melihat gerakan LMC yang besar ternyata terlalu cepat untuk
masuk ke orbit Bima Sakti.
Memang ada kemungkinan, bisa saling
berdekatan sebelum orbitnya kembali keluar. Termasuk gerakan orbit SMC
dan LMC. Dampaknya bisa saja arah belokan orbit SMC dan LMC merubah posisi bentuk galaksi kita.
Teleskop
Hubble sering digunakan untuk mempelajari daerah awan yang kecil ini
lebih rinci. Dan mendapatkan beberapa cluster bintang dengan resolusi
lebih tinggi.
Bahkan teleskop
Hubble dapat mengintip bagian dalam dari pusat kumpulan bintang yang
sering kali sangat padat. Tidak mungkin menghitung dan melihat
lebih detil dari masing masing bintang mengunakan teleskop darat. Beruntung
Hubble dapat melihat benda disana dan dapat ditelaah lebih jelas.
Teleskop James Webb Mei 2022 Tahun 2022, teleskop James Webb (JWS) dengan sensor inframerah telah siap melakukan observasi ilmiah.
Nasa mengambil foto terbaru dari lokasi galaksi LMC. Setelah teleskop JWS menyelaraskan instrumen dan cermin. Instrumen di teleskop JWS masih tahap persiapan sampai Juli 2022 bagi penelitian ilmiah sepenuhnya.
Foto yang diambil peralatan MRI (7,7mikron) dari spektrum cahaya. Dapat melihat lebih detil, kepadatan bintang disana. Dibandingkan foto dari teleskop Spitzer mengunakan instrumen sejenis untuk menangkap spektrum 8,0 mikron (teleskop sudah pensiun).
Sedangkan hasil foto teleskop Spitzer generasi sebelumnya tidak dapat melihat lebih detil, jejak debu dan gas yang lebih samar di sekitar cahaya biang yang terang. Foto dari teleskop JWS dengan instrumen MIRI menunjukan gas antarbintang kanan, kiri foto teleskop Spitzer.
Kembali dengan 2 galaksi mini di samping galaksi kita LMC dan SMC.
Ada hubungan antara 2 galaksi kerdil LMC dan SMC. Seperti ada jembatan gas di antara keduanya. Yang
dimaksud jembatan adalah jejak gas dari gaya tarik kedua galaksi mini.
Mungkin dahulunya kedua galaksi SMC dan SLC pernah berinteraksi. Ditambah
beberapa bukti bintang bintang baru di kedua juga muncul. Salah satu
indikator lain ketika terjadi tabrakan atau interaksi antara 2 galaksi. Karena
gravitasi 2 benda besar dapat menarik gas seperti pita memanjang, dan
melahirkan gelombang kejut dan memicu pembentukan bintang di dalam gas.
Banyaknya
globular cluster (NGC) atau kumpulan bintang disana terlihat lebih berkelompok.
Menunjukan bintang yang baru lahir juga memicu bintang lainnya lahir
satu sama lain.
Tidak semua bintang berusia muda ditemukan di satelit galaksi tersebut. Ada beberapa bintang tua yang masih ada. Peneliti memperkirakan 2 satelit galaksi LMC dan SMC pernah bertabrakan sekali, sekitar 2,5 miliar tahun lalu.
Maret 2015 Letaknya
berada di dekat awan Magellan besar dan kecil atau disebut Large dan
Small Magellanic Cloud. MLC dan SLC sudah dikonfirmasi sebagai satelit galaksi Bima Sakti, tapi ukurannya cukup besar dan bisa terlihat dari Bumi.
Awalnya kedua tempat di MLC dan SLC yang dianggap sebagai satelit galaksi
Bima Sakti. Walau masih ada lagi kumpulan debu dan gas serta tempat lahirnya bintang di tepi galaksi kita, tapi ukurannya jauh lebih kecil.
Berbeda dengan galaksi besar akan terlihat sangat jelas, sedangkan disana terdapat kelompok bintang tapi jumlahnya jauh
lebih sedikit. 9 galaksi kerdil tersebut dinamakan Eridanus 2, Pictoris
1, Reticulum 2, Horologium 1, Eridanus 3.
Disisi lain dengan SMC
terdapat area yang dinamai Phoenix 2, Grus 1, Tucana 2 dan Indus1.
Masih ada lagi galaksi kerdil yang tidak bisa di observasi. Jarak
paling dekat sekitar 100 ribu tahun cahaya. Dan paling jauh mencapai 1
juta tahun cahaya.
Penemuan ini mengunakan teleskop Dark Energy Survey,
butuh waktu 5 tahun untuk observasi untuk mendapatkan benda benda
disana. Mengunakan instrumen DECam, peneliti mampu memetakan misteri
dari Dark Energy. Ilmuwan hanya memastikan ada 3 kelompok bintang yang
berada di galaksi kerdil, setelah di teliti lebih lanjut kelompok
bintang disana terikat dengan tarikan gravitasi.
Perbedaan
jumlah bintang di galaksi kerdil yang ditemukan, jumlah bintang disana
sekitar 5000 bintang saja. Di galaksi Bima
Sakti yang jumlahnya mencapai miliaran bintang. Kedua bintang di
galaksi kerdil tersebut, cahayanya sangat redup sehingga sulit melihat dengan teleskop astronomi dari belakang rumah.
Jarak
paling dekat dari galaksi kerdil yang ditemukan, sekitar separuh jarak
MLC dan SLC, atau sekitar 97 ribu tahun cahaya. Berada di konstelasi
Reticulum atau Reticle. Terjauh tepatnya 1,2 juta tahun cahaya, berada
di konstelasi Eridanus atau The River.
Servey
Koposof dari peneliti Cambridge mengatakan, saya tidak bisa percaya
dengan mata saya sendiri. Katanya masih ada satelit kecil yang tidak
terduga. Satelit galaksi kerdil menjadi penelitian awal dari teori Dark
matter. Beberapa nama galaksi kerdil disebutkan Pictoris 1, Horologiam 1 dan Eridanus 2.
April 2017 Small Magellanic Cloud - SMC resolusi foto paling tajam dan paling detil Ruang
observasi European Southern Observatory merilis sebuah foto dari bentuk
galaksi SMC, dengan ketajaman 43.223 x 38.236 pixel dan menjadi gambar
paling tajam ketika itu.
Membuat
foto di SMC dan LMC memang sulit. Karena benda di dalamnya tertutup
gas di antariksa. Seperti selubung yang menutup intinya, isi
galaksi kerdil tersebut tidak mudah dilihat dengan teleskop optik.
Melihat
langsung ke arah SMC, akan melewati kelompok dari kumpulan bintang yang disebut
47 Tucanae (sisi kanan atas) yang jaraknya 17.000 tahun cahaya. Bila
mengerti dengan astronomi bintang, dapat dicari bagian dari kelompok
bintang 47 Tucanae, dan tidak jauh dari letak tersebut adalah lokasi
SMC. SMC diperkirakan memiliki jutaan bintang.
Untuk
melihat lebih jauh, para astronom mengunakan peralatan teleskop Vista
yang terletak di Paranal Cile untuk menangkap citra gambar inframerah.
Cahaya inframerah dapat menembus debu di luar galaksi SMC dan tertangkap
oleh teleskop khusus. Teleskop Vista memiliki berat 3 ton dengan 16
detektor inframerah dibagian depan. Memiliki cermin utama dengan luas
4.1 meter.
Galaksi kerdil Sculptor. Satu galaksi kerdil ini dibadikan dari teleskop ESO La Silla di Chili. Letak galaksi Sculptor terletak 300.000 tahun cahaya dari Bumi. Pertama ditemukan oleh astronom Harlow Shapley tahun 1932. Ada 2 nama yang sama sebagai galaksi Sculptor, tapi disini adalah galaksi Dwarf Sculptor
Galaksi
kerdil Sculptor dari penelitian data 2014 dan 2016, disusul April 2018. Foto dibawah ini kombinasi dari misi Gaia dan teleskop di darat (rilis ESO 17 November 17)
Pita Megallanic Stream September 2020 Galaksi
Bima Sakti mungkin pernah menelan galaksi lain yang dinamai
Gaia-Enceladus. Bukti terlihat dari jejak Halo, seperti ruang bulat yang
besar di sekitar cakram galaksi. Pita besar juga membungkus galaksi kita Bima Sakti, sebagai jejak dari tabrakan galaksi.
Pita
besar yang dinamai Megallanic Stream pertama ditemukan tahun 1970an.
Peneliti melihat aliran yang berasal dari 2 galaksi kerdil yaitu LMC dan
SMC. Joss Bland-Hawthorn,
seorang astrofisikawan di Universitas Sydney mengatakan aliran besar gas
yang dingin dan hangat disana tapi sedikit terbentuk bintang. Ini tidak biasa dan membingungkan para peneliti selama 50 tahun lalu.
Ahli
astronomi sudah menjelaskan aliran tersebut dalam bentuk seperti
sungai, tapi bukan massanya. Yang diketahui memiliki massa setara 1
miliar matahari, kenyataannya model yang diberikan hanya 1/10 dari yang
ada. Darimana asal jejak kosmik
tersebut, Bland-Hawthorn dan Fox membantu mencari jawaban dengan
simulasi supercomputer. Dan menemukan ada elemen penting yang
dihilangkan dalam model penjelasan sebelumnya. Penjelasannya,
aliran terjadi 2 tahap. Jauh sebelum bagian SMC dan MLC masuk sebagai
satelit galaksi Bima Sakti, dan mulai mengikuti orbit.
Awan
yang ada di bagian LMC menarik sebagian gas yang ada di SLC, dan
menciptakan lingkaran gas panas seperti gambar yang ditangkap dengan
gelombang UV dan X-ray.
Penelitian ruang angkasa belum usai di abad ke 21. Banyak hal yang belum diketahui, dan astronom terus mencari jawaban dengan dimana, apa dan mengapa terjadi.
Tata surya kita sangat stabil, juga isi galaksi kita. Seluruh benda mengorbit ke tengah galaksi. Apakah semuanya
memang seperti perkiraan kita. Peneliti mengatakan bintang Velocity
bukan dari galaksi Bima Sakti. 2023 dua bintang J0927 dan J1235 pecahkan rekor, bergeser 2200km perdetik.
Galaksi HIPASS J1131–31 adalah galaksi yang unik. Memiliki populasi bintang berwarna biru. Ditemukan tahun 2002 tetapi belum diketahui seperti apa, karena tertutup oleh sebuah bintang. Setelah posisi bintang bergeser, baru diketahui sebuah galaksi kerdil yang berbeda dari populasi bintang di galaksi lain.
Teleskop Luar Angkasa Hubble NASA / ESA menangkap gambar luar biasa dari
Galaksi Black Eye / Mata Hitam, juga dikenal sebagai Messier 64 (M64). Nama mata hitam menjadi keunikan galaksi M64 dibanding galaksi lain. Karena sisi luar dan dalam galaksi berputar saling berlawanan arah
Di area nebula NGC1333 adalah kumpulan gas yang sangat besar, dan sudah terlihat lahir lusian bintang baru. Yang menarik peneliti bintang yang diberi nama SVS 13. Disana tidak 1 tapi 2 bintang biner. Bahkan proto bintang tersebut memungkinkan membentuk banyak planet berbatu seperti Bumi.
Bintang AB Aurigae hanya berjarak 560 tahun cahaya dari Bumi. Kita dapat mempelajari bagaimana sebuah planet di awal pembentukan tata surya. Bintang yang masih berusia 2-4 juta tahun ini terlihat sedang membentuk planet, tapi ukurannya masif.
Sebuah tata surya meledak menjadi nebula disebut nebula Stingray atau ikan pari. Tapi disana terjadi perubahan begitu cepat. Elemen yang diteliti dalam beberapa puluh tahun lalu mendadak menghilang. Astronom sebelumnya memperkirakan baru meredup dalam ribuan bahkan puluhan ribu tahun.
Bila melihat cahaya matahari di Bumi, apakah sama seperti di planet lain. Cahaya matahari berinteraksi dengan molekul di setiap planet. Di Bumi cahaya biru akan mendominasi di siang hari, dan kuning serta biru lain ketika matahari terbenam. Apakah yang dilihat di planet lain sama.
Teleskop Karl G. Jansky, Very Large Array (VLA) dan Atacama Large
Millimeter/submillimeter Array (ALMA) mempelajari ratusan bintang muda
yang baru lahir dan terlihat dikelilingi cincin debu dan gas. Di tengah gambar yang di pelajari sebenarnya cikal bakal dari ratusan tata suya baru. Bintang baru saja lahir atau bayi bintang, dan terlihat di masa mendatang akan muncul planet