Planet Jupiter dan Saturnus penyelamat Bumi

   Science | 15 January 2016

Ketika tata surya terbentuk, embrio planet Jupiter dan Saturnus masih berada di dekat matahari.

Perlahan bergerak keluar menjauhi matahari sampai terjadi keseimbangan seluruh planet di tata surya.

Bila Jupiter dan Saturnus tidak berpindah, mungkin bumi tidak ada. Hal ini dibuktikan dari simulasi terbaru.

Bila planet Jupiter dan Saturnus tidak ada, kemungkinan bumi belum tentu selamat seperti sekarang.

Planet besar lebih dahulu terbentuk, dan bergerak menjauh dari matahari. Barulah proses pembentukan planet Bumi dan planet dalam terbentuk.

Seperti kasus planet Jupiter ditabrak komet Shoemaker Levy 9, terjadi pada tahun 1994 padahal baru ditemukan pada tahun 1993. Ketika tabrakan memberikan dampak seperti kekuatan  7 juta megaton TNT di planet Jupiter. Komet tersebut diperkirakan mengorbit 200 tahun sekali, dan berhenti mengorbit setelah menabrak planet Jupiter.

2 planet gas raksasa tersebut terbukti menstabilkan sistem tata surya. Bahkan Jupiter sebagai planet terbesar mampu melindungi bumi dari serangan meteor. Dan Jupiter serta Saturnus kemungkinan memasang badan mereka untuk ditabrak meteor. Jupiter khususnya disebut sebagai planet Vacumm Cleaner.

Seandainya planet Jupiter dan Saturnus tidak ada. Kondisi Bumi mungkin berbeda seperti sekarang. Hal ini dikatakan peneliti Ames Research Center Nasa Tom Barclay.


Barclay bersama timnya menemukan dampak besar dari kelahiran Jupiter dan Saturnus. Ketika seluruh planet masih berupa Proto-planet atau cikal bakal planet besar berbati seperti Bumi. Hal ini terjadi pada 4,5 miliar tahun lalu atau bahkan lebih lama lagi. Batuan dan gas lebih dahulu tersapu oleh kedua planet dan membuat keduanya menjadii planet bongsor atau planet besar.

Bagian terpenting, seandainya batuan tidak disapu oleh planet besar. Mungkin banyak puing tersisa di tata surya kita sekarang, dan kondisinya akan membahayakan planet Bumi. Seperti datangnya meteor atau komet dapat menghantam Bumi. Lihat saja awan Oort dimana letaknya sangat jauh di belakang planet Pluto, disana masih tersisa sampah pembentukan tata surya berbentuk es kadang datang ke arah Bumi sebagai komet.

Salah satu sisa sampah tersebut kadang menyimpang dan terbang mengorbit ke matahari. Bentuknya seperti komet yang setiap beberapa bulan datang dan dapat terlihat di Bumi.  Bumi sangat beruntung, dengan bentuk planet batuan dan atmofer tipis seperti saat ini. Mampu bertahan dengan lingkungan habitat sampai sekarang

Tim Barclay mengatakan dampak kedua planet tersebut hanya sebagian kecil, mereka melakukan simulasi dari perhitungan pembentukan tata surya dalam bentuk pecahan batuan.



Bila tidak ada planet Jupiter, apa yang terjadi dengan Bumi.
Kemungkinan besar Bumi akan terancam oleh batuan dari luar. Sekarang Bumi lebih aman, karena orbit batuan seperti asteriod dan planet kadang berbelok menabrak Jupiter.

Bila Jupiter bergerak ke arah dalam
Bila Jupiter tidak ada di belakang Bumi. Mungkin Jupiter akan menyeimbangkan posisinya lebih kedepan dan lebih dekat dengan matahari. Seperti satu planet di 51 Pegasi B, disana ada sebuah planet seperti Jupiter, dengan isi gas. Tapi posisinya sangat dekat dengan matahari disana. Bila posisi Jupiter seperti planet Pegasi B, maka 4 planet dalam akan kacau, dan kemungkinan akan hancur, saling bertabrakan dan puing akan tertelan ke dalam matahari.
Artinya Bumi dan 3 planet lain di depan tidak pernah hadir di tata surya ini

Artikel Lain

Astronom menemukan sebuah planet liar dan tidak mengorbit ke bintang. Ukuran 12x massa planet Jupiter dengan medan magnit sangat kuat. Pertama kali sebuah planet Rogue atau planet tanpa mengobit ke bintang induk, bahkan ditemukan karena terditeksi dari emisi radio. Bahkan peneliti mengatakan jangan jangan ada puluhan ribu planet liar seperti ini di galaksi kita.



Youtube Obengplus


Trend