Video ini dibuat oleh tim sinematografi dan editing film. Constantine Konovalov dan Irina Neustroeva membuat video cantik dengan durasi 5 detik. Memberikan detil dari kota Paris Perancis. Yang ini, videonya bikin sakit gigi. Begitu panjang dengan gambar sangat baik.
Teknik Timelapse dan Hyperlapse dimasukan dalam video Paris Day & Night membutuhkan pengambilan gambar cukup lama. Walau di setiap klip video hanya berdurasi 2-4 detik. Tapi proses mengambilan gambanrya saja mencapai 40 hari. Itu baru durasi foto atau gambar yang dikumpulkan. Total 3 bulan untuk tim ini tinggal di kota Paris antara bulan Oktober sampai Januari.
Pembuatan video ini oleh tim dari Rusia. Mengunakan beberapa teknik pengambilan gambar, dari timelapse, hyperlapse, drone dan lainnya.
Sang fotographer mengunakan camera Canon 60D dengan lensa Tokina 11-16mm f2.8, tamron 17-50 f2.8, Helios 44m-4 dan Sigma 70-300mm f4-4.6
Untuk camera, sudah di oprek dengan Magic Lantern. Bagaimana membuat gambar di video stabil. Irina yang menangani proses editing. Mereka mengunakan Adobe After Effect ditambah Mocha Pro. Total foto yang dikumpulkan 1TB dengan format RAW. Khusus untuk gambar yang diambil diatas perahu.
Untuk slider, mereka ternyat hanya mengunakan slider beroda kecil tipe Trolley yang mudah dibawah. Yang terpenting ada tempat dengan permukaan halus untuk tempat camera bergerak.
Bagaimana dengan teknik Hyperlapse. Dari cerita di halaman Tetter sang fotographer mengantung camera di badannya, dan berjalan sambil mengarahkan camera ke objek foto.
Video ini sangat inspiratif, seperti media promosi pariwisata di kota Paris walau dibuat oleh tim Rusia. Tapi begitu detil dengan kehidupan masyarakat kota Paris.
+
teeter-totter-tam.ru/paris_en
Fotographer Mike Obinski kali ini melakukan perjalanan yang sama, puluhan ribu km untuk mengejar badai. Mengabadikan pemandangan, hujan, petir dan debu. Video Monsoon 5 semakin menarik melihat petualangan si fotografer pengejar badai ini. 2 camera, 3 bulan mencari badai, video 8 menit Monson V dibuat dari 85.000 foto.
Video time lapse awan kumulonimbus di Jakarta terus memunculkan kilatan petir dibuat dalam bentuk video. Awan muncul di pagi hari,
sekitar jam 1 pagi. Karena petir terlihat terus menerus, dicoba dibuat video timelapse. Hasilnya dalam durasi 25 menit di dapat beberapa foto kilatan petir yang menarik
Timelapse Our True Significance ini memberikan gambaran kepada penonton,
betapa kecilnya kita. Dibanding gunung dan galaksi diluar sana. Atau
kita melihat bintang seperti biasa, tapi disini diperlihatkan begitu
jelas dan tajam dari garis Bima Sakti. Sudah di upload ke Youtube
Bila matahari bersinar selama 24 jam. Ada tuh , tempatnya di kutub utara khususnya ketika musim panas. Matahari di Antartika tidak akan terbenam,
terus saja muncul pada jam siang maupun malam.