Planet Jupiter 26-27 September 2022 posisi terdekat selama 70 tahun
Oposisi atau jarak terdekat dari 2 planet antara Jupiter dan Bumi terjadi 26 September 2022
Posisi selanjutnya 3 November 2023, 7 November 2024.
Oposisi Jupiter dan Bumi terjadi setiap 13 bulan. Tapi keduanya mengorbit dengan sedikit elips.

Pada tanggal 26-27 September 2022, jarak Jupiter dan Bumi lebih dekat mencapai 588 juta km.


Ketika oposisi mendekat, kita dapat melihat Jupiter dengan teleskop atau binocular, dengan 4 bulan di Jupiter.
Tapi pengamatan bintik merah sepertinya hanya terlihat dengan teleskop 4 inci, serta ditambah filter warna hijau hingga biru. untuk meningkatkan visibilitas.
Jarak pada tanggal 26-27 September adalah jarak terdekat selama 59 tahun.
Jupiter tampak lebih terang

Di Indonesia dapat melihat planet Jupiter pada 18:44, dan menghilang 05:44 (WIB)
Planet Jupiter tercatat memiliki 53 bulan, tapi bila yang lain menyebut 79 bulan.

Bila belum mengetahui dimana posisi planet Jupiter, dapat dilihat posisi dari aplikasi Astronomi Android

Planet Jupiter dan Bumi segaris tahun 2022



Planet Jupiter di tahun 2018 jarak paling dekat ke Bumi.
Tahun 2019 10 - 12 Juni jarak terdekat planet Jupiter ke Bumi. Jarak terdekat pada 12 Juni 2019
Jarak antara planet Jupiter dan Bumi hanya 410 juta mil, atau sekitar 600 juta km juga terjadi pada tanggal 8-9 Mei 2018.

Membuat cahaya planet Jupiter terlihat lebih terang.
Bumi mengorbit ke matahari setiap 365 hari, Jupiter butuh 12 tahun untuk satu kali orbit ke matahari.

Bila anda memiliki mata cukup tajam, atau binocular dan teleskop. Anda dapat melihat 4 titik di samping planet Jupiter.
Kedua

nya adalah bulan di planet Jupiter.

Perkiraan jarak dapat dilihat dari situs In the Sky ORG

Planet Jupiter dan Bumi segaris tahun 2018

Foto planet Jupiter dengan 2 bulan
Foto planet Jupiter dengan 4 bulan

Info Earthsky



Planet Jupiter memiliki titik spot merah dan bertahun tahun sudah ada.
Spot merah tersebut terindikasi adanya badai raksasa yang berputar dalam kecepatan tinggi. Sekarang terlihat semakin mengecil.

Kecepatan badai tersebut mencapai ratusan km perjam, ukuran badai tersebut 3x dari bulatan bumi. Maklum, Jupiter adalah planet gas raksasa. Spot merah di Jupiter pertama di teliti oleh Samuel Heinrich pada tahun 1831, atau mungkin ada astronomi lain yang sudah mengamati sejak tahun 1600an.  Tapi ketika Samuel melihat spot merah tersebut, diperkirakan memiliki luas hampir 40.000km, jadi badai tersebut sangat besar.

Sejak tahun 1930 terindikasi titik merah tersebut mulai susut. Sekarang hanya berukuran 16.000km saja. Tetap saja lebih besar dari bulat lingkaran bumi di spot tersebut. Apakah topan merah di Jupiter suatu hari akan susut dan Jupiter kembali tenang. Belum bisa dipastikan.

Planet Jupiter

Bila tertarik mengejar foto lingkaran merah, sebaiknya diabadikan mulai dari sekarang. Siapa tahu spot tersebut mendadak menghilang.

Tentang planet Jupiter

Jupiter berisikan 90% gas hidrogen. Sisanya 10% berisi helium dan mungkin saja ada gas lain di planet ini.
Karena kandungan gas sangat besar di Jupiter, gas terlihat saling menumpuk dan membentuk lapisan.

Walau ukurannya besar, gravitasi di Jupiter mungkin 2.5 kali lebih besar dari bumi. Seandainya seseorang berdiri di permukaan Jupiter, tidak mungkin dilakukan karena berat badan akan meningkat 2,5x. Hal lainnya, pesawat dan astronot tidak bisa mendarat disana, dan akan tenggelam dalam lumpur. Karena permukaan disana mungkin bervariasi. Ketika Nasa mengirim sensor probe ke Jupiter, sensor hanya menemukan awan tebal sampai ke permukaan planet. Tapi tidak diketahui persisnya seperti apa dasarnya di planet ini.

Seperti matahari, Jupiter berisikan gas hidrogen dan helium. Hanya planet ini tidak bercahaya seperti matahari. Secara fisik tidak mencapai ukuran dan terbentuknya thermo nuklir untuk membakar gas. Pembentukan sebuah bintang diperlukan ukuran 75-80x lebih besar dari Jupiter, barulah planet ini bisa menjadi sebuah bintang yang menyala seperti matahari.

Planet Jupiter adalah planet tertua dengan pembentukan pertama sebelum planet lainnya di tata surya. Tabrakan batuan terjadi membentuk Jupiter sekitar 1 juta tahun sebelum pembentukan tata surya. Antara 2-3 juta tahun selanjutnya membentuk inti planet Jupiter dan terus membesar sampai 50x ukuran bumi.
Ketika 4,6 miliar tahun lalu, planet paling awal terbentuk adalah planet gas. Mulai bergerak dari sisi dalam dan berpindah ke bagian luar tata surya

Apa saja fenomena planet Jupiter.

Jupiter adalah planet dengan ukuran terbesar di tata surya
Radius Jupiter 68811km, 1/10 dari Matahari.
Putarannya 9,8 jam setiap hari, sehingga terlihat dibagian tengah lebih besar dengan radius 132.984km, sedangkan diatasnya hanya 133.708km
Volume Jupiter 1321 kali lebih besar dari Bumi.
Tetapi permukaan planet ini mungkin hanya 120 kali lebih besar dari luas bumi.
Angin disana bukan udara, tapi 89,8% hidrogen dan 10,2% helium sebagai kandungan gas terbesar di atmosfer
Gravitasi disana mencapai 2,5x. Bila seseorang mencoba berdiri diatas planet. Berat badan 50kg akan terasa seperti 125kg.
Inti planet Jupiter masih sebatas perkiraan. Kemungkinan intinya memiliki lapisan batu dan metal, disamping material es metana, amonia dan mungkin saja air.



Dibawah ini perbandingan antara Jupiter dan Bumi.
Spot merah atau badai di planet Jupiter seukuran lebar planet Bumi.

Planet Jupiter berbanding Bumi


Awan badai di Jupiter

2 Februari 2017, pesawat ruang angkasa Juno terbang diatas  Jupiter dari ketinggian 14.500km dipublikasi oleh Nasa. Tepat diatas spot hitam planet yang disebut Dark Spot, dimana lingkaran tersebut adalah badai raksasa di Jupiter.

Seperti gambar diatas, tapi foto terbaru yang dibuat oleh Juno. Memperlihatkan awan badai di planet begitu besar bahkan terlihat ekstrim dibanding awan di Bumi. Click gambara untuk memperbesar.

Planet Jupiter dark spot dari ketinggian 14.500km di permukaan 
dibuat dari camera spacecraft Juno

Pesawat ruang angkasa mengabadikan spot merah Jupiter Juli 2017
Scott Bolton peneliti dari Southwest Research Institute San Antonio menyebut, sekarang kita memiliki gambar detil dengan spot merah di planet Jupiter. Spot merah tersebut adalah pusat badai, dan sudah terbentuk selama ratusan tahun. Menjadi badai paling lama yang terjadi di seluruh planet tata surya kita.

8 instrumen pesawat ruang angkasa mengambil data. Sekarang lebar spot merah atau dikenal Great Red Spot tersebut masih sebesar 16.350 km.
Diabadikan dari ketinggin 3500km dipuncak awan planet ini.

Pesawat Juni diluncurkan 5 Agustus 2011. Sekarang mendekati misi akhirnya. Dan pernah terbang sangat dekat dengan jarak 3.400km dari permukaan awan Jupiter.


Planet Jupiter Spot Merah dikenal dengan Great Spot Merah badai paling lama di seluruh planet
 
Selanjutnya isi dari planet Jupiter dan jumlah bulan