Gelombang panas yang parah berdampak pada ratusan juta orang mulai dari India hingga Jepang, dengan rekor suhu bulanan dan sepanjang masa yang turun berulang kali.
Mengapa hal ini penting, karena suhu panas, setidaknya sebagian diperburuk oleh perubahan iklim akibat aktivitas manusia, terbukti tidak henti-hentinya dan berakibat fatal di banyak wilayah.
Di banyak negara, panas ekstrem mengganggu kehidupan sehari-hari karena anak-anak tidak bisa bersekolah dan orang-orang kehilangan pekerjaan karena risiko paparan panas.
Dampaknya juga berdampak pada pertumbuhan ekonomi.
Sampai awal Mei 2024, Indonesia belum merasakan udara panas yang menyengat.
Memang udara malam hari masih terasa lebih tinggi di beberapa kota.
Tapi di beberapa negara lain, khususnya kota besar sudah terasa dampaknya.
Menurut pelacak catatan iklim Maximiliano Herrera, ribuan rekor telah terjadi dalam beberapa minggu terakhir di setidaknya setengah lusin negara di Oseania dan Asia.
Dan panasnya tidak menunjukkan tanda-tanda melambat.
Wilayah Myanmar telah menetapkan standar suhu terpanas sepanjang masa.
Laos mengalami suhu terpanas
Vietnam juga memecahkan rekor bulanan dan sepanjang masa.
Berdasarkan angka: Rekor suhu nasional Myanmar tercatat pada hari Senin 29 April 2024, suhu terik 48,2°F (118,8°F), lapor AP.
Kamboja dan Thailand mengalami suhu panas yang luar biasa, dan suhu panas ekstrem telah meluas hingga ke India, di mana banyak lokasi yang suhunya mencapai suhu tertinggi di siang hari melebihi 46°C (114,8°F).
Departemen Meteorologi India mengeluarkan peringatan kode merah untuk panas berlebih di Kolkata dan daerah sekitarnya hingga Kamis 2 Mei 2024, dengan suhu naik hingga 46°C (114,8°F).
Di Jepang, Tokyo mengalami rekor hari terpanas di bulan Maret 2024, secara keseluruhan negara tersebut mengalami hari terpanas di bulan April.
Jepang juga mengalami malam terpanas di bulan April 2024 yang pernah tercatat, dengan suhu terendah di Ishigaki turun hingga hanya 27,6°C (81,68°F).
China, catatan stasiun pengamatan di Provinsi Yunnan memecahkan rekor suhu tertinggi sepanjang masa di negara tersebut pada bulan April 2024, dengan suhu 43,4°C (110,1°F).
Karena kerugian akibat cuaca panas sangat sulit dihitung, terutama di negara-negara Selatan, kita tidak akan pernah tahu berapa banyak orang yang meninggal (belum lagi penderitaan dan kerugian ekonomi) selama gelombang panas ekstrem di Asia Tenggara ini,” jurnalis iklim Jeff Goodell , penulis "The Heat Will Kill You First,"
Jutaan siswa diminta tinggal di rumah pada hari Senin dan Selasa minggu ini 29 - 30 April 2024 misalnya, AP melaporkan.
Di Manila, suhu mencapai 38,8°C (101,84°F) pada hari Sabtu 27 April 2024, dan memecahkan rekor lama.
Kota berpenduduk 14 juta jiwa ini juga mengalami suhu minimum terpanas sebesar 29,8°C (85,6°F) pada minggu lalu, menurut laporan Washington Post.
Suhu minimum yang panas di malam hari merupakan ancaman kesehatan masyarakat, karena suhu tersebut menghalangi tubuh manusia untuk merasa lega setelah hari-hari yang panas.
Studi mengenai peristiwa panas ekstrem yang baru-baru ini terjadi di Asia Timur menunjukkan perubahan iklim yang disebabkan oleh manusia secara drastis meningkatkan kemungkinan dan tingkat keparahannya.
Panas adalah bahaya cuaca yang paling jelas dikaitkan dengan pemanasan global, dengan kemungkinan terjadinya apa yang disebut “long tail” atau kejadian panas ekstrem meningkat dengan cepat bahkan peningkatan yang relatif kecil pada suhu rata-rata permukaan global.
Statistik menakjubkan: Indeks Pergeseran Iklim dari Climate Central, yang mengukur pengaruh perubahan iklim disebabkan manusia terhadap cuaca sehari-hari, dengantingkat panas yang terjadi.
Menurut CSI, suhu rata-rata harian di Manila selama 3 hari pertama bulan Mei 2024diproyeksikan setidaknya lima kali lebih besar dibandingkan jika terjadi di dunia tanpa tambahan jumlah gas rumah kaca.
Ada faktor lain yang juga memperparah panasnya.
Biasanya, bulan April dan Mei setiap tahun adalah bulan-bulan terpanas di Asia Tenggara, namun suhu laut yang luar biasa hangat akibat El Niño semakin meningkatkan suhu udara.
Dan hal ini terjadi bersamaan dengan tren pemanasan global jangka panjang.
Panas laut di Pasifik bagian barat dan Samudra Hindia telah membantu meningkatkan suhu di negara-negara yang berdekatan dalam jangka waktu yang lama.
Di wilayah mana saja yang terkena panas selama bulan April 2024, dibawah ini.
Perkebunan vertikal atau pertanian vertikal di US memiliki dinamika berbeda. Kualitas produk sayuran yang baik, tapi biaya tinggi, biaya lampu tanaman. Ada yang tutup, tapi perusahaan baru kembali tampil. Disisi lain, perkebunan lahan tanah di dalam ruangan tertutup lebih menguntungkan.
ColdSNAP, SNAP singkatan dari proses arsitektur nano superhydrophobic, menggabungkan lapisan unik dikembangkan di universitas. Semakin banyak AC digunakan, walau di dalam ruangan pemilik AC menjadi dingin. Tetapi di luar ruangan menjadi panas. Teknologi ColdSNAP hanya membutuhkan power 25% dan air saja.
Eco One sebuah gedung besar di Uni Emirat Arab, terletak di negara dengan gurun timur tengah. Lahan skala besar pasti menguntungkan, karena UEA mengimpor 90 persen pangan dari luar negeri. Dengan perkebunan vertikal, sayur dapat diproduksi lokal, tidak perlu mengirim ribuan km.
Earth Wind Map peta arus angin secara global. Memperlihatkan gerakan
angin,
kecepatan angin, laju arah angin dan awan hujan. Foto satelit cuaca
Himawari untuk Asia, memantau kondisi cuaca di belahan Asia setiap 10 menit. Foto satelit dengan durasi 12 jam sebelumnya
Bumi mendapatkan suhu dari matahari. Tanpa cahaya yang cukup, bumi akan membeku. Bagaimana suhu bumi menjadi ideal, setidaknya sementara. Tetapi mengapa Bumi semakin panas, apa penyebabnya penjelasan dalam sain yang mudah di mengerti.
Pemanasan global memang terjadi. AS, China, Rusia, Brasil, India, Jerman
dan Inggris seharusnya bertanggung jawab atas 60% pemanasan global yang
terjadi dari tahun 1906 sampai 2005. Dijelaskan dalam gambar oleh Damion.