Perbandingan rendering dengan perbedaan Bit Rate dan multi pass.

Untuk test render video berbanding kualitas dibagi antara proses CPU, perbedaan bit rate dan Pass proses.
Mengunakan gambar foto dengan resolusi 16Mpix format JPG resolusi maksimum, dan di konversi ke video MP4.

Mengunakan foto 16Mpix dijadikan video,  di crop akan dibandingkan dari perbedaan bit rate dan multi pass berbeda. (zoom gambar)



Rendering video mengunakan CPU.

Mengunakan 2 Pass dengan bit rate yang tepat (10MBps Max - 4 MBps Avg). Hasil video cukup baik (gambar bawah kanan tengah).
Untuk render video paling baik mengunakan setting maksimum (10Mbps Max - 10Mbps Avg). )



Teknologi AV1
Tahun 2022 tampil kompresi video AV1, mengantikan standar VP9 (rancangan Google).
AV1 diutamakan untuk layanan streaming video dan mendukung resolusi video 4K bahkan 8K.


Kompres AV1 sementara paling efisien. IQYI, Vimeo, Netflix, Facebook dan Youtube mulai mengunakan AV1
Hardware, Qualcomm menempatkan instruksi AV1 hardware decode di tahun 2022.

Kompres video tidak lepas antara proses membuat (Encode) dan menampilkan video (Decode).
Compres video AV1 dapat dibantu dengan GPU sebagai akselerasi proses encoder
AV1 diberikan bebas tanpa lisensi, dibanding H.265 dan AVC memerlukan ijin versi komersil.

Proses encoding untuk kompress tanpa lisensi digunakan telah tersedia dari software FFmpeg (v.4), Handbrake (v1.3 - decode), Bitmovin (v1.5)
Proses output video dapat dibantu dengan Decode GPU. Software PC yang mendukung AVI1, VLC player (v3.0), MPV (v0.29), Xine-lib (v.1.2), PotPlayer (v1.7), Klite (v14.4)
Proses editing tersedia Davinci Resolve (v17.4)
Komunikasi Google Duo




April 2023, uji upload file AV1 4K.



Mendatang, kompres video AV1 dengan dukungan hardware encode dan decode

Chip Model D = Decode

E = Encode

Profile Throughput (1 core) Throughput
Allegro AL-E215 E Main, High, Professional 4K 30fps 12-bit  
AMD RDNA 2 , Excluding Navi 24 D Main   8K 10-bit
Amlogic S905X4 D   4K 120fps  
S908X D   8K 60fps  
S805X2 D   1080p  
Amphion CS8142 D   4K 60fps  
Broadcom BCM7218X D     4K
Chips&Media WAVE510A WAVE627[141] D E Main 4K 60fps 4K 120fps
Dwango   E   720p 30fps  
Google Tensor D   8K 60fps  
Intel Intel Xe D Main 8K 10-bit[145]  
Intel Arc D, E      
Arctic Sound-M E      
MediaTek Dimensity 1000 1100 1200 1300 D   4K 60fps 4K 60fps
Dimensity 9000 D   8K 30fps  
MT9638 D   4K 60fps 10-bit 4K 60fps 10-bit
Nvidia GeForce 30 D Main 8K 60fps 10-bit  
Realtek RTD1311 D     4K
RTD2893 D     8K
Rockchip RK3588 D   4K 60fps 10-bit  
Samsung Exynos 2200 D   8K 30fps  

Setting terbaik untuk render video

  • Cara membuat video dengan kualitas baik seperti coba coba, khususnya untuk menekan ukuran file agar lebih kecil. Angka Bit Rate sangat menentukan kualitas video yang di render.
  • Bila mengunakan settting Variabel, terpenting dengan Bit Rate adalah nilai Avg atau bit rate rata rata. Angka Avg terlalu kecil akan menurunkan gambar video.
  • Encoding software dapat di setting dengan Main (dasar), High (kualitas tinggi), atau Auto
  • Aktif De-Blocking untuk menekan munculnya Artifact
  • Proses render video dengan CPU lebih akurat walau lebih lambat.
  • Setting video sebaiknya mengikuti setting minimal berdasarkan format video. DVD misalnya membutuhkan setting maksimum 9.5Mbps, sedangkan rata rata bisa mengunakan 4-6Mbps. MP4 seperti AVC dan H.264 tidak kurang dari 8Mbps.
  • Paling penting, lihat sumber video aslinya. Bila kualitas video sangat baik, lebih tepat mengunakan angka bit rate besar. Kualitas gambar yang cerah dan tajam memberikan kualitas terbaik. Khususnya rekaman dari camera DSLR, setting bisa diawali dari camera.
  • Banyak format video untuk dukungan kompresi lebih kecil. Kita cukup mempertimbangkan format apa yang cocok untuk hardware kita.
  • Software encode yang tersedia memiliki fitur berbeda. Handbrake output H.265 dan H.264, dapat dibuat dengan mempertajam gambar, mengatur bitrate dan kualitas video.


Lalu setting dimana setting terbaik, sepertinya harus banyak melakukan eksperimen

  • Bila tidak memerlukan detail gambar di video. Setting bit rate lebih kecil tentu tidak masalah, dan kekurangan kualitas pada video tidak terlihat berbeda. Gangguan gambar seperti Artifak berbentuk kotak kecil atau bintik putih tidak banyak terlihat. Untuk video Youtube atau Vimeo, sebesar apapun video yang dibuat. Nantinya akan di proses kembali sesuai setting mereka. Walau sudah di upload dengan file besar, kebanyakan penonton disana tidak mengclick HD atau hanya di resolusi 360-480p sudah cukup. Tapi di era broadband, ukuran file HD menjadi standar minimum karena detil gambar lebih baik.
  • Untuk kualitas video terbaik, saran terbaik mengunakan bit rate Avg yang tepat.
  • Sebagus apapun sumber video lalu di edit dan di proses menjadi video pasti mengalami degradasi gambar. 
  • Untuk mempertajam gambar dari video DSLR. Ada baiknya setting camera di rubah khusus untuk video. Dengan menaikan ketajaman gambar di Set Picture Control dan disimpan di setting camera.
  • Setting Multi Pass dengan 2-Pass sangat membantu mempertahankan kualitas gambar video. Kadang dapat memperkecil ukuran file video, secara umum file video akan lebih besar.
  • Yang mana yang terbaik, 2 pass atau 1 pass. Bila video yang anda lihat sudah cukup baik dengan 1 pass tentu tidak masalah. Kecuali anda khawatir dengan detil gambar dan memiliki waktu untuk proses render, bisa melihat bit rate, dan meningkatkan dengan 2 pass.

Lalu apa jawaban yang tepat. Belajar dari pengalaman adalah yang terbaik, untuk mendapatkan setting yang kita butuhkan agar mendapatkan kualitas video yang tepat.