Pakistan instalasi panel surya karena listrik terus naik dan byarpet

   Green 2 October 2024

Tidak perlu bahan bakar impor yang mahal jika energi berasal dari matahari di Pakistan,

Walau ada berita yang kurang menyenangkan, tren instalasi listrik panel surya kualitas kelas 2 dan 3 berada di Pakistan.
Beberapa penjual tidak bertanggung jawab menawarkan panel surya lebih murah tapi kualitas lebih rendah.
Sementara perusahaan yang ditunjuk dengan sertifikasi pemerintah, menawarkan warga dengan panel surya kelas 1 seperti merek Longi. Tapi harganya lebih mahal.

Lepas dari pemasangan solar cell, Pakistan mengalami banyak masalah untuk listrik.

Sebagian besar infrastruktur listrik dibangun tahun 1960-an dan belum dirawat atau diperbarui secara berkala.
Tahun 1990-an, pemerintah membujuk perusahaan asing (sebagian besar dari China) untuk membangun lebih banyak pembangkit listrik dengan menjanjikan subsidi walau pembangkit tersebut. Walau pembangkit listrik tidak beroperasi dengan kapasitas penuh.
Alasannya, pembangkit listrik sudah siap, tapi jaringan yang tidak memadai.

Pakistan tidak berinvestasi cukup dalam kapasitas transmisi, menyebabkan tagihan listrik meningkat.
Warga harus membayar biaya pembangkit yang tidak beroperasi, sementara listrik juga tidak mengalir sepenuhnya.
Kondisi pinjaman baru-baru ini dari Dana Moneter Internasional dan kenaikan harga bahan bakar menyebabkan kenaikan lebih lanjut.


Meskipun listrik di tahun 2024 sudah 23 sen /kWh (Rp.4.000/kWh) tapi itu sudah mengalami kenaikan hampir 2 kali lipat dalam beberapa tahun terakhir.
Harga listrik juga berbeda beda di setiap provinsi.
Pemadaman listrik bergilir adalah hal biasa, bahkan kadang-kadang terjadi keruntuhan jaringan listrik di seluruh negeri (mati total), seperti yang terjadi pada Januari 2023.
Tagihan listrik lebih mahal daripada biaya sewa sebagian orang Pakistan, dan hampir semua orang yang mampu harus membeli generator diesel cadangan.

Sebuah laporan terbaru dari Pakistan Credit Rating Agency memperkirakan, konsumsi batu bara negara itu akan berlipat ganda pada tahun 2030, sejalan dengan strategi pemerintah untuk mengurangi impor bahan bakar dengan meningkatkan produksi dalam negeri.

Sekarang keadaan berubah cepat.
Pakistan mengimpor 13 GW panel surya, sebagian besar dari China, itu hanya tahun 2024.

Sebagian besar untuk pemasangan di atap rumah dan bisnis.
Jumlah panel surya baru tersebut sangat besar untuk negara yang hanya memiliki sekitar kapasitas 50 GW pembangkit listrik terpasang tahun 2023.

Pakistan instalasi panel surya 2024

Dalam jangka pendek, impor panel surya kemungkinan akan menimbulkan beberapa masalah, terutama warga Pakistan termiskin.
Setelah itu, keadaan mungkin akan jauh lebih baik untuk masyarakat.

Financial Times melaporkan, ledakan panel surya menyebabkan pemotongan pembayaran utilitas, selanjutnya mengancam sistem jaringan listrik yang rapuh dan terbebani utang.
Warga Pakistan lebih miskin yang tidak mampu membeli panel semakin menanggung beban yang semakin mahal.
Banyak yang mungkin menolak membayar tagihan listrik mereka atau memang tidak mampu membayarnya.
Beberapa provinsi terpaksa membagikan panel secara gratis kepada warga miskin.
Kira kira perusahaan listrik dari pembangkit swasta, cepat atau lambat sistem utilitas yang ada akan bangkrut, dan sebagian besar / semua investasi Pakistan dalam pembangkitan bahan bakar fosil akan dihapuskan.

Dibalik semua itu, ada potensi masa depan yang menjanjikan, jika Pakistan berhasil melepaskan diri dari keterikatan tenaga bahan bakar fosil.
Mengingat selama beberapa dekade negara itu telah terperangkap dalam masalah kurangnya investasi, kesalahan kebijakan, korupsi, kekacauan ekonomi, dan penghematan.

Pemerintah tidak dapat bekerja sama untuk membangun dan memelihara jaringan listrik tradisional, menyebabkan investasi asing yang berat sebelah dan dana talangan IMF dengan persyaratan yang ketat.
Gilirannya menyebabkan harga yang sangat tinggi untuk tagihan tenaga listrik banyak tidak dapat diandalkan.
Masalah ekonomi sebagian disebabkan oleh listrik juga memicu inflasi dan mata uang yang jatuh yang secara drastis berdampak dengan harga impor.


Impor bahan bakar salah satu pengeluaran terbesar negara termasuk di negara-negara makmur.
Bagi Pakistan, hal itu merupakan pengurasan ekonomi yang berat.
Membayar sejumlah besar batu bara, gas, dan minyak impor dalam mata uang asing yang langka sudah cukup sulit di masa-masa yang baik, tetapi akan menjadi bencana ketika mata uang  telah terdepresiasi sekitar 40% selama dua tahun.

Tenaga surya sangat murah dapat memperbaiki atau memecahkan banyak masalah ini sekaligus.

Solar Cell sekarang sangat murah, Pakistan mampu mengimpornya dalam jumlah jutaan. Awalnya memang mahal, tetapi hanya sekali.

Disisi transportasi juga berdampak dalam lingkaran listrik tenaga surya.
Orang Pakistan sebagian besar mengendarai sepeda motor (yang sering diproduksi di dalam negeri) dalam jarak yang relatif pendek, elektrifikasi armada kendaraan pribadi di sana jauh lebih murah dibanding di Amerika atau Eropa. Dan baterai yang jauh lebih kecil hanya memerlukan infrastruktur pengisian daya yang jauh lebih sederhana.

Terakhir, tentu saja, ada manfaat iklim. Pakistan adalah salah satu negara yang paling terancam oleh perubahan iklim.

Singkatnya, jalan menuju pembangunan ekonomi akan terbuka. Itu sama sekali tidak dijamin, tetapi akan jauh lebih mudah daripada mencoba keluar dari bawah gunung utang sistem bertenaga batu bara yang runtuh. Lihatlah ke seluruh dunia berkembang dan Anda akan menemukan banyak sekali negara dalam situasi serupa.

Kehebatan negara Pakistan ada di pemerintah yang berani mengambil langkah awal.
Para peneliti di sana memperkirakan proyek-proyek tenaga surya yang terhubung dengan jaringan maupun yang tidak terhubung dengan jaringan, akan berkembang pesat selama lima tahun ke depan, dan subsidi pemerintah yang sederhana telah memicu peralihan cepat ke kendaraan listrik.

Juga di beberapa negara berkembang lainnya.

Ethiopia, misalnya, memiliki potensi tenaga surya dan hidro yang melimpah, dapat memecahkan sebagian besar masalah bagi penduduk pedesaannya tidak terhubung ke jaringan listrik.
Nikaragua, yang secara historis menghasilkan sebagian besar listriknya dari minyak impor, baik tenaga surya atap maupun tenaga surya skala utilitas meningkat.
Presiden Daniel Ortega menandatangani perjanjian dengan perusahaan China untuk sebuah proyek besar baru awal tahun 2024.

Negara-negara berkembang masih menghadapi banyak sekali kendala, mulai dari kesepakatan perdagangan yang tidak menguntungkan hingga ketidakstabilan politik sampai maasalah korupsi.
Namun bagi banyak orang, ketergantungan pada bahan bakar karbon impor dan harganya yang sangat berfluktuasi membuat masyarakat belenggu dengan perekonomian mereka.

Bagaimana dengan negara kita, tahun 2024 tidak ada kenaikan tarif listrik.
Tapi ada aturan tentang instalasi panel surya On Grid, kecuali instalasi Off Grid menjadi tanggung jawab pemilik.
Indonesia tidak memiliki pabrik panel surya, seperti Pakistan harus mengimpor panel murah dari China.
Apakah negara kita berani mengambil terobosan seperti Paksitan.




Seandainya kita bisa membuang sampah manusia termasuk limbah radioaktif ke ruang angkasa, dan membiarkan terbakar di matahari. Berapa resiko yang harus dihadapi. Biaya. Satu roket Soyus mampu membawa 7 ton, tapi lihat berapa banyak sampah yang harus dikirim.

2026 aturan denda bagi pesepeda setelah peringatan akan berlaku.  2024 mengunakan ponsel, mabuk kena denda 10 juta mengikuti atuaran kendaraan. .2014 Pemerintah Jepang meminta pembeli sepeda listrik pedal assisted, tapi kalau tidak digenjot dikenakan denda.

Ketika energi terbarukan dengan panel surya digunakan, dan pemerintah memberi insetif. Warga mulai memasang solar cell di rumah, karena lebih hemat biaya listrik. Tetapi hampir 20 tahun, panel surya yang usang harus diganti. Kemana sampah energi hijau tersebut pergi, ini masalah besar di negara maju.

Bila suatu hari memiliki kendaraan mobil listrik, jangan khawatir dengan baterai. Data yang diambil dari kapasitas baterai mobil listrik 4 tahun lalu, masih mencapai 88%. Pengujian tahun 2024, rata rata baterai mobil listrik bertahan sampai 15 tahun lebih. Karena pengunaan setiap orang berbeda-beda

Warga Uni Emirat Arab / UAE dapat memasang 2 meteran listrik. Membandingkan arus listrik masuk dan keluar ke jaringan listrik nasional. Nanti keduanya dihitung, bila kelebihan listrik maka dapat di kredit ke akun pelanggan selama 1 tahun. Pelanggan akan mendapat potogan tagihan listrik dari energi yang dipakai.

Penurunan panel surya sampai 25%, perkotaan 15%. Peneliti NREL melakukan uji coba agar memberikan masukan industri faktor X. Ketika panel surya terpasang, debu yang tidak dapat diperhitungan dengan pasti. Penelitian terbaru, panel surya berdampak dengan suhu panas di perkotaan.

Peneliti mendapatkan formula cat yang memantulkan panas matahari. Membuat suhu di sekitar yang dilapisi cat dapat lebih dingin mengembalikan cahaya infra merah dan ultraviolet 95,5%. Cat untuk atap rumah, jalan akan lebih dingin, pemakaian AC yang mengunakan listrik besar dapat dihemat.

Ketika listrik padam, rumah Rosa tetap menyala. Bahkan dijuluki sebagai rumah kunang kunang karena dirumahnya saja yang masih bersinar. Sering mengalami pemadaman listrik, Rosa akhirnya memasang instalasi panel surya. Biaya listrik perbulan turun, bahkan hanya membayar 5% dari biasanya.

Fayez al-Hindi seorang warga Palestina menciptakan alat penyulingan air bertenaga surya, dan menghasilkan air sehat yang dapat di minum. Fayez bisa membantu warga disekitar agar mereka bisa membuat air minum sendiri dengan bantuan cahaya matahari.



Youtube Obengplus