Ingin menjual smartphone, hati hati data di dalam smartphone tidak semuanya dihapus dengan Factory reset. Untuk keamanan ada langkah sebelum anda melepas smartphone dan menghilangkan data seluruhnya. Walau di reset default factory, kemungkinan masih ada data di dalam smartphone yang tertinggal. Bisa saja data dibuka oleh pemilik baru.
Diperlukan 2 tahap untuk membersihkan data di dalam internal storage.
Langkah pertama
- Security di menu Setting. Encrypt Phone dengan nomor PIN.
- Setting lalu lihat dibagian Backup & Reset, dan Factory Data Reset
Pada menu Factory data Reset akan diberikan peringatan oleh smartphone Android.
Data akan
dihapus dari smartphone termasuk data di internal storage, dari akun Google, system app data, download, musik dan Sign login
Tapi data anda masih ada disana, dan tidak dihapus seluruhnya.
Langkah kedua
Masukan data Dummy. Seperti ingin menjual harddisk bekas. Masukan kapasitas storage sampai semua storage penuh dengan data Cara ini untuk menimpa data lama yang masih tertinggal. Misalnya memasukan file, video, yang sangat besar. Sampai semua memory habis terpakai.
Dari data Dummy yang sudah di masukan ke internal memory. Kembali di Factory Reset seperti langkah diatas.
Update Februari 2016
Banyak penguna smartphone menjual smartphone bekas mereka, ada yang
menganti dengan model baru. Kali ini Avast mencari tahu apakah data bisa di recover dari smartphone bekas. Avast memberikan laporan pada 28 Oktober 2018 tentang eksperimen mereka.
Mungkin pemilik smartphone sudah menghapus
foto pribadi dari smartphone dengan Factory Reset. Apakah bisa di recover atau dikembalikan,
Avast malah menemukan foto sangat pribadi bisa dilihat kembali.
Kebanyakan
penguna smartphone kelas hipi akan menganti kurang dari 2 tahun, bahkan
sebelum satu tahun sudah menganti smartphone baru. Bila anda termasuk
tipe kelas ini, terlebih suka menyimpan gambar sangat sensitif di
smartphone. Hentikan kebiasaan tersebut, setelah Avast menceritakan apa
yang mereka temukan.
Avast
Software membeli 20 smartphone di 4 kota berbeda. New York, Paris,
Barcelona dan Berlin. Lalu mereka mencoba dengan beberapa software
Recovery Tool dan apa yang ditemukan.
Foto
telanjang dari pemilik smartphone atau foto orang lain dapat
dikembalikan dan dilihat. Dari 20 smartphone saja sudah ditemukan 200
foto dewasa, 1200 foto pribadi, 149 lain.
Tidak itu saja, ada juga data belanja, dan ditemukan pesan serta 300 email. Dan satu lagi video pribadi juga ditemukan.
Bahkan
2 smatphone berisi data pemilik smartphone masih tertinggal disana,
seperti login Gmail yang mungkin lupa dihapus oleh pemiliknya. Tentu
saja orang yang membeli nantinya dapat membaca semua email.
Hal
lain yang ditemukan. Dengan melakukan reset factory dari smartphone
tidak menghapus seluruh data. Menurut Avast, 50% smartphone yang sudah
di Factory Reset tetap saja meninggalkan data pribadi. Karena OS lama
tidak menghapus seluruh data pemiliknya.
Sedangkan smartphone OS lebih baru, lebih dipercaya untuk menghapus data dari memory smartphone

Apa yang dikatakan peneliti Avast,
Reset Factory tidak menjamin semua data dihapus dari smartphone.
Avast menemukan jejak dari smartphone bekas yang mereka beli. Satu smartphone digunakan oleh awak kapal laut, melakukan perjalanan dengan kapal cargo melalui Transatlantik dan awak kapal tersebut berasal dari India. Satu perangkat ditemukan dari negara lain republik Dominika, yang lainnya di gadaikan, dan satu smartphone dimiliki oleh pengemudi taksi di San Francisco.
Itu
hanya 20 smartphone bekas yang dibeli di beberapa kota oleh Avast.
Entah berapa banyak smartphone bekas yang dijual di seluruh dunia, diperkirakan sekitar 3 juta smartphone hilang setiap tahun. Dan
dapat membocorkan data pribadi si pemiliknya. Avast menyarankan mengunakan tool mereka
+
www.avast.com/en-us/anti-theft

Pelanggaran ulasan palsu Google Maps berlaku global September 2024. Rating palsu, keluhan rating buruk dari dokter Apr 2024. Bisnis palsu dibersihkan tahun 2023. Google
membuka formulir keluhan untuk menindak informasi palsu termasuk
penipuan. Menghapus konten alamat telepon pribadi yang salah.

CCTV merek Dahua dan HikVision digunakan di Ukraina, untuk layanan keamaman kota. Kabarnya menjadi alat mata-mata Rusia, melewati pemerintah China. Sehingga Rusia dapat melakukan serangan ke beberapa kota di Ukraina, apa benar demikian.

Cookie Google untuk akses login, dapat dicuri untuk mengakses data pribadi. Bagi kita yang merasa penting sistem keamanan dapat memeriksa, apakah ada yang login ke akun. Chrome mendapat 2 opsi dengan cookies diaktifkan atau di nonaktifkan.

User sempat terkejut dengan lokasi yang dibagikan pada postingan Instagram. Karena lokasi keberadaan foto diambil masuk sangat akurat. Masalah bukan di Instagram, tapi penguna tidak tahu bagaimana menonaktifkan Tag lokasi, dan lupa menonaktifkan.

Malware bersembunyi di program CCleaner, dan mempromosi melalui pencarian data internet. Tapi malware akan mencuri informasi pribadi termasuk akun dan kripto. File dibuat terkunci agar terhindar terditeksi antivirus.

Aplikasi bodong alias bohong terkadang muncul di Google Play. Ada
aplikasi yang dapat membuat camera smartphone tembus pandang, ada lagi
yang menjual antivirus bodong alias bohong. Januari 2019, hati hati dengan aplikasi GPS, ternyata ada yang palsu juga. Sampai di download 10 juta kali

Minggu ini kembali muncul 100 ribu foto pribadi. Disebut Snappening karena gambar dicuri dari aplikasi media sosial pihak ketiga SnapChat. Pembobol akun selebritis di tahun 2014, diputuskan mendapat hukunman 18 bulan pada bulan Oktober 2016

Browser Baidu mengambil data pribadi, hal ini diungkap oleh peneliti Citizen Lab Canada. Bukan data biasa tapi banyak data yang dikirim ke server Baidu Server. Bahkan data yang diambil tidak di enskripsi.