Google berencana untuk mengakhiri dukungan autentikasi dua faktor berbasis SMS untuk layanan Gmail/
Kode ke ponsel dengan SMS digunakan apakah yang login di Gmail adalah pemilik sah.
Dan penguna akan mendapat SMS untuk nomor otentifikasi Gmail.
Tetapi ada masalah keamanan yang tidak dapat dihindari yang ingin diatasi oleh Google.
Mengingat ada dampak penyalagunaan SMS secara global yang merajalela, pengiriman SMS tidak lagi aman.
Ponsel sendiri dapat di sadap, kecuali model ponsel non smartphone, backdoor yang mencatat aktivitas telepon bisa saja tidak diketahui penguna.
Dengan mengelabui penyedia layanan agar mengirim beberapa pesan SMS ke
nomor yang dikendalikan oleh operasi kriminal dalam proses yang disebut
"traffic pumping," mereka bahkan dapat menghasilkan uang dari setiap
pesan teks, kata Google.
Mempertimbangkan volume pesan SMS yang dikirim perusahaan untuk
memverifikasi pengguna dan memastikan orang tidak membuat akun secara
massal untuk mengirim spam, tidak sulit untuk melihat bagaimana SMS
dapat menjadi masalah.
Saat ini solusi mengunakan
QR.
QR dapat di scan dengan camera ponsel.
Sistem QR lebih aman dibanding celah dengan SMS.
Belum disebutkan kapan sistem keamanan SMS sepenuhnya dihentikan.
Catatan beberapa layanan seperti Signal, X, Apple, Microsoft menghapus SMS di tahun 2022 untuk 2FA
Tahun 2022 2FADi bulan Juni 2022, aplikasi atau software email Outlook, Thunderbird dan software lain mulai meminta ulang password Google.
Dan tetap tidak dapat di akses, email dan password sudah benar tapi tidak bisa mengambil email.
Google mulai mengunci layanan email, untuk software / app pihak ketiga.
Sebelumnya mengakses akun Google, atau email cukup mengunakan password.
Password ternyata tidak aman.
Google menempatkan sistem pengamanan dengan notifikasi. Bila kita mengakses dan masuk ke akun Google kita sendiri.
Akan ditanyakan apakah anda yang mengakses, dengan pesan muncul untuk otorisasi di ponsel
Cara
ini mungkin belum cukup aman, bisa saja ponsel di curi dan orang lain
mencoba membuka akun email dari perangkat lain. Tujuannya tentu saja
bukan yang kita pikirkan, bila email kita hanya untuk cipikacipiki. Tapi
di kalangan tertentu, email menjadi penting sebagai media komunikasi.
Google meningkatkan keamanan, dengan verifikasi dengan kode tersendiri untuk aplikasi yang mengakses email.
Untuk membuktikan apakah email di akses mengunakan perangkat pemiliknya termasuk
aplikasi apa dan
perangkat apaAlasannya sederhana, kurang aman walau mengunakan tahap pengiriman pesan.
Sekarang
Google meminta aplikasi email harus mendukung sistem otorisasi OAuth2,
metode autentifikasi untuk masuk ke Google, dan ijin mengakses ke
Google.
Atau penguna harus mengunakan password khusus untuk App.
Password khusus tersebut digunakan bersama dengan autentikasi dengan sistem 2 faktor ke akun Google.
Masalahnya, sebagian besar aplikasi / software email belum dapat menangani sistem 2 faktor untuk keamanan yang di minta.
Sementara waktu untuk mengakses email akun, lebih aman dari App buatan Google.
Ijin
tersebut harus di dapat dengan password khusus untuk software aplikasi
email untuk membuka email anda, dan jangan salah bukan password email.
Beberapa penguna belum mengaktifkan fitur 2FA di akun Google mereka.
Itu sebenarnya untuk kebaikan penguna, ketika email dan password dapat dibaca orang lain dan notifikasi bisa saja lolos.
Setidaknya software / aplikasi menjaga sebagai keamanan ketiga.
2FA membantu meningkatkan keamanan akun Google, bukan email kita saja.
Dibuat terpisah menjadi 3 bagian.
1. Password - untuk akun Google dan email seperti biasa.
2.
Phone, penguna dengan nomor telepon akan mendapat informasi aktivitas
login ketika akun diakses. Termasuk kita dapat tahu ada yang mencoba
membuka email dan akun kita. Serta kunci dari aplikasi tersendiri yang
membuktikan pemilik sah yang mengakses.
3. Sidik jari dan wajah sebagai tambahan di ponsel.
Tanpa pengesahan dari keamanan kedua, siapa saja bisa masuk ke akun email atau akun Google kita. Hanya mengandalkan password.
Sedangkan
keamanan dengan phone, smartphone Android misalnya akan langsung
mengirim pesan ke ponsel. Apakah anda baru saja mengakses akun email
atau akun Google, dan dapa dijawab Ya atau Tidak.
Minimum mengakses Google, baik perangkat dan email serta layanan lain.
Dibutuhkan atau perlu diaktifkan dengan 2 pemeriksaan, atau mengunakan nomor smartphone kita.
Tetapi untuk aplikasi email dari pihak lain, membutuhkan otorisasi keamanan tambahan tersendiri.
Bila anda merasa belum memiliki ada baiknya diaktifkan
Cara mengaktifkan 2FALogin ke akun Google
Pilih di bagian Profile (gambar lingkaran kanan atas).
Click Manage your Google Account
Di sisi kiri, lihat keterangan - 2 Step Verification. Dan aktifkan Factor Authentication.
Tampilan dibawah ini, maka dapat sistem proteksi dapat diaktifkan
Google memberikan Backup CodeAkun Google dapat di cetak / disimpan dengan 10 kode untuk sekali pakai.
Kode tersebut dapat digunakan, bila penguna kehilangan ponsel, atau aplikasi autentikasi.
Pilihan dengan
Backup Code - dalam bentuk cetakan, bila anda dalam perjalanan dan tidak membawa ponsel yang biasa dipakai.
Google Prompts - menerima peringatan dari Google
Authenticator app - mengunakan aplikasi untuk verifikasi code.
Security
Key - kode keamanan untuk login (sign in). Dapat memanfaatkan fitur
smartphone dengan bluetooth atau USB port di computer
Belum selesai, butuh App PasswordSetelah setting keamanan, satu lagi akan diminta App password.
Disini akhir sistem keamanan Google untuk aplikasi yang dapat mengakses akun kita.
Click dan masukan password Google.
Kita
harus mengotorisasi aplikasi apa dan di perangkat apa anda mengunakan
akun Google seperti mengakses Gmail dari aplikasi bukan buatan Google.
Setelah memilih aplikasi, dan pilih perangkat
Click Generate , akan diberi angka acak / random.
Copy kode tersebeut dan masukan di aplikasi email kita
Proses selesai.
App email yang kita pakai dapat menerima dan mengirim email seperti biasa.
Email
tidak dapat dibuka walau orang lain bahkan kita sendiri, mencoba
mengakses email dari perangkat, aplikasi yang tidak terdaftar.
Repot, tentu saja. Tapi ini demi keamanan, mengingat sangat mudah mengambil email dan password.
Google sepertinya harus meningkatkan sistem keamanan akun dan email pengunanya.
Mungkin
ada alasan tertentu mengapa Google tiba tiba menaikan tingkat lebih
tinggi dengan menambah akses kode dari aplikasi email yang kita gunakan.
Google menambah dukungan bahasa untuk Text to Speech Engine dalam bahasa
Hindi dan Indonesia. Penguna smartphone di Indonesia dan India menjadi
pasar smartphone Android terbesar di Asia setelah China. Indonesia
menduduki rangking ke 4 jumlah penduduk terbesar di dunia disamping
India dan China di posisi satu dan dua.