Jangan kaget power supply murah kamu meledak

Harga power supply computer ada yang murah dan mahal.
Dari harga $40 atau kurang, power supply Pure sekitar $100, dan yang wah $200. Harga murah memang menarik pembeli.

Anda boleh percaya dengan labelnya, dan harga power supply 500W dan 750W dijual antara $19 sampai $35.
Bahkan satu model ditawarkan $60 dengan kekuatan 1600W.
Dari label memang mantap, harga yang murah tentu tidak masuk akal. Tetapi bagi mereka yang tidak mengerti komponen computer, harga power supply murah mungkin saja dianggap "wajar" atau "yah" semoga bisa bekerja dan awet. Kata semoga awet itu ?

Tapi media Toms mengatakan jangan heran bila power supply mu meledak.

2023
Power Supply Equites T500.
Disebut output 500W, tapi si Redditor memeriksa setelah curiga power yang dibeli satu paket case Equites H2 sangat murah.
Di Australia $59, sekitar $39US.
Setelah power dilepas dan dipegang, bobotnya lebih berat.
Biasanya power supply kelas high end memiliki banyak komponen tambahan.

Setelah dibuka di dalam power supply terlihat ada yang terbungkus selotip. Bentuknya mirip transformator
Lalu dilepas dan dibuka, dia menemukan bagian yang berat tersebut tidak terhubung kemana-mana.
Komponen Dummy katanya, di dalam di isi seperti pasir hitam, agar PS terasa lebih berat.



Setelah di periksa lebih lanjut, kemampuan 500W hanya 168W, hebatnya power bekerja setingkat power supply 250W.
Yang masalah,  desain PS tidak memiliki pengaman apapun, komponen berkualitas rendah, tanpa proteksi OCP, OTP atau OPP.
Bila beban melewati batas,  .. tidak jelas seperti apa cerita akhir.

Dibawah ini bentuk benda misterius kotak dan berat. Setelah dibuka seperti komponen dummy di dalam kotak power supply.



Toms menguji merek power supply Sutai, karena ditemukan dan dijual dengan harga sangat murah.
Mengunakan label Sutai Double Power P4 500W, ternyata hanya mampu mengirim power 85W saja.



Tingkat efisiensi power pada 85W cukup bagus, dengan beban mencapai 81%.



Seperti komputer low power dengan beban sangat rendah yaitu 25W, power efisiensinya hanya 55%.
Mengunakan power 25W tetapi menarik listrik 50W, apakah tidak boros.
Tetapi power supply tersebut tidak pernah bekerja sampai 500W atau tidak pernah mencapai separuh kekuatan yang tertulis di label kotaknya.
Namanya juga label yang bisa di cetak sesuka pemasoknya.

Model lain, Sutai Double Power P 750 atau setara 750W.
Yang satu ini berhasil di test sampai 300W saja, tetapi dengan tingkat efisiensi ternyata sangat boros.
Hanya mencapai 68% dari power energi AC ke DC.

Sementara power supply dengan kualitas baik umumnya mencapai angka terendah 80%. Membeli harga murah, tertulis 750W ?.
Beban maksimum ternyata 300W.
Bukan itu saja, power supply tersebut lebih boros 10% atau lebih banyak pemakaian listrik dibanding power supply standar.

Dari semua model yang ada, ternyata power supply merek Sutai langsung mati tidak bekerja.
Misalnya Sutai LKP 225 kekuatan 420W. Begitu diberikan beban sampai 300W, langsung menimbulkan bunyi dan bleep seperti meletup.

Toms mengatakan power supply boleh murah. Tapi persiapkan penyemprot pemadam untuk berjaga jaga.
Terbayang dong, beli power supply 500W, baru dipasang 1 VGA kecil saja langsung keluar asap.
Model lain 750W seharga $25 juga di uji, dengan beban hanya 350W tapi di dalam power supply terjadi overheating. Tiba tiba mati dadakan.

Tidak hanya yang murah, yang mahal juga bermasalah.
Cnet pernah melakukan uji coba power supply kelas menengah ke atas tapi bukan model high end.
Bersama tim HP divisi penguji power supply, dan di dokumentasikan ketika pengujian power supply diberikan beban sesuai spesifikasi.

Beban power tertulis 1200W, ketika di paksa sampai batas tersebut, dan Blep keluar asap.


Bedanya, yang bermerek ada yang otomatis off, yang lain ngebul karena sistem proteksi overcurrent tidak ada.
Bagaimana dengan power supply 700W disebut 80Plus Gold seharga $19 - 300 ribuan.



Bagaimana dengan power supply 16000W setara 16KW, ini lebih lucu lucuan lagi kan


Bila power supply murah merusak hardware, apa mungkin.
Sangat mungkin, dengan output power tidak stabil, atau disain yang salah dari power.

Hardware computer yang kita beli dari menabung. Untuk mendapatkan kemampuan sesuai keinginan kita.
Karena kesalahan power supply, tiba tiba mati karena mengunakan power yang salah.

Disain iPhone terlihat lebih menarik. iPhone 15 Pro Max palsu sangat mirip. Produsen smartphone China melirik disain iPhone, dan membuat klone Android mirip iPhone. Harga tentu berbeda jauh lebih murah, satu model hanya di sub 100 dollar.

Ramainya produk AMD Ryzen memancing orang iseng menjual produk palsu AMD Ryzen. Ini bukan penipuan baru. Tahun 2023 procesor Core i9-13900K tampak seperti asli, termasuk cetakan pada model di atas IHS (kepala procesor). Setelah diperiksa ternyata beda.

Produsen perangkat camera SmallRig menawarkan baterai dengan pengisian USB C. Model baterai lain dibuat untuk baterai camera Sony, Nikon, Canon, Panasonic dan lainnya. Yang menarik merek Smallrig menawarkan baterai lebih murah dari produk asli. Harga tidak berbeda jauh dibanding baterai camera palsu.

Perangkat jaringan atau network juga dipalsu. Pembeli mencari harga murah, karena kebutuhan sistem jaringan dengan perangkat Cisco hub yang handal. Kenyataannya, yang di dapat produk lama dan di modifikasi seperti produk baru.

Aplikasi bodong alias bohong terkadang muncul di Google Play. Ada aplikasi yang dapat membuat camera smartphone tembus pandang, ada lagi yang menjual antivirus bodong alias bohong. Januari 2019, hati hati dengan aplikasi GPS, ternyata ada yang palsu juga. Sampai di download 10 juta kali

Satu lagi pria asal China berumur 30 tahun terkena sengatan listrik di iPhone 4. Seorang remaja 14 tahun tersengat listrik dari charger iPhone 6. Brasil tersengat listrik charger sambil mengunakan smartphone. Tahun 2018 tercatat 4 orang terkena sengatan listrik dari perangkat gadget. Mengapa charger menjadi berbahaya, dapat dilihat beberapa kejadian

Berita palsu di internet, walau tidak semua palsu tapi bisa saja diawali dari berita yang salah. Bumi akan gelap selama 15 hari pada bulan November 2017. Berita daur ulang di tahun 2015, muncul di tahun 2017. Facebook mengunakan Machine Learning September 2018. Jangan salahkan teknologi dan aplikasinya.