April 2022 Seagate harddisk daur ulang
Pengunaan harddisk yang sudah melewati usai pakai, dan harddisk tidak terpakai atau rusak.
Seagate melaporkan akan mengurangi jejak karbon untuk produksi harddisk.
Dengan memperbaharui harddisk bekas Seagate.
Keinginan produsen tersebut dapat memanfaatkan harddisk yang tidak lagi terpakai.
Walau
ada pertanyaan, apakah harddisk bekas yang kurang hemat energi dalam
perbandingan kapasitas lebih baik dibanding harddisk baru.
Tujuannya untuk mengurangi pemakaian bahan dan energi, selama harddisk bekas dapat digunakan kembali.
Seagate melaporkan upaya daur ulang atau harddisk rekondisi yang diteriam dari Juni 2021 sampai Juni 2022.
Tercapat 1,16 juta harddisk telah di perbaiki.
Termasuk produk SSD kembali dapat diperbaiki dan digunakan kembali.
Jumlah tersebut relatif kecil, dibanding total drive harddisk yang dibuang setiap tahun mencapai 10 juta drive.
Seagate tidak sendirian dalam upayanya mengembalikan drive yang tidak terpakai.
Perusahaan
ini adalah anggota pendiri dari Circular Drive Initiative (CDI), sebuah
grup yang diluncurkan akhir tahun lalu yang bertujuan untuk
meminimalkan limbah elektronik dengan mempromosikan penggunaan kembali
penyimpanan.
Anggota CDI lainnya termasuk Western Digital,
Micron, Chia, McDonough Innovation, Smart Modular Technologies,
Reconext, Solidigm, dan Horizon Technology. Inisiatif sedang mengerjakan
sistem sertifikasi untuk menyetujui drive bekas menjadi barang
refurbish.
Program perbaikan Seagate menghilangkan 540 metrik ton limbah elektronik.
Meski
lebih memilih untuk menggunakan hard disk, perusahaan juga meluncurkan
HDD eksternal yang terbuat dari 30 persen bahan daur ulang dan 100
persen kemasan daur ulang.
Penggunaan energi juga merupakan bagian besar dari laporan Seagate.
4
dari 7 lokasi pabrikan secara globl sekarang dijalankan sepenuhnya
dengan energi terbarukan dari panel surya dan kontrak yang secara tidak
langsung mengarah ke sumber daya ramah lingkungan.
Seagate menempatkannya sudah setengah jalan menuju sasaran tahun 2030 untuk menggunakan 100 persen
energi terbarukan.
Perusahaan berencana untuk menjadi netral karbon
pada tahun 2040 tetapi tidak menunjukkan apakah akan sampai di sana
melalui penyeimbangan karbon (yang tidak selalu dapat dipercaya) atau
cara lain.
Oktober 2022
Sebuah laporan baru dari Financial Times mengungkapkan prosedur standar yang berlaku di perusahaan teknologi dengan data storage.
Mereka melakukan penghapusan data dengan teknik ekstrem.
Sebelumnya perusahaan IT akan menghancurkan server sampai storage harddisk setiap tahun.
Mereka tidak menghapus data, seperti menghapus seperti kita. Di format, di write dengan data kosong begitu saja.
Atau perusahaan IT menjual atau mendonasi storage harddisk menjadi barang bekas yang masih bernilai bagi orang lain.
Pusat data center sudah mengunakan energi terbarukan.
Tapi perangkatnya sendiri terlihat belum ramah lingkungan dan menghasilkan sampah elektronik lain.
Amazon, Microsoft, dan Google menganti atau menambah perangkat hardware baru pada unit yang berusia empat atau lima tahun. Untuk meminimalkan hardware gagal kerja, storage diganti dengan model baru dengan kapasitas lebih besar.
Perbankan, kepolisian, lembaga pemerintah juga mengunakan prosedur tersebut.
Sekitar 10 juta storage setiap tahun dihancurkan agar tidak dapat digunakan lagi.
Perusahaan yang menangani penghancur harddisk akan mengambil.
Prosedur keamanan dari pengambilan harddisk sampai dihancurkan dicatat
Proses penghancuran storage mendapat sertifikasi dan laporan oleh pihak perusahaan daur ulang, dari proses penghancuran data dan berapa banyak komponen yang di daur ulang.
Proses daur ulang meliputi komponen storage yang dibongkar lalu di pisahkan antara material logam dan plastik.
Setelah pemisahan, komponen metal (terkait isi data) dihancurkan menjadi partikel lebih kecil. Sehingga data tidak dapat dikenali.
Proses lain, memberikan magnetik yang sangat kuat pada platter harddisk untuk merusak isi data.
Itu yang ditangani oleh layanan menghancurkan harddisk
Mengapa storage harddisk dibuang dengan cara ekstrem.Alasannya, kebocoran data sekecil apapun akan berdampak bagi perusahaan.
September 2022, Komisi Sekuritas dan Bursa AS mendenda Morgan Stanley $35 juta karena menjual kembali ribuan hard drive bekas milik perusahaan.
Disana masih tertinggal jutaan data pelanggan, kemungkinan penanganan Morgan mengunakan prosedur yang salah.
Walau tidak ada indikasi ada kebocoran data pelanggan.
Banyak perusahaan, terutama perusahaan layanan cloud, pasti tidak menginginkan situasi serupa seperti kasus Morgan.
Beberapa orang mungkin berpikir membuang perangkat keras usang dan menganti ke perangkat keras baru baik untuk lingkungan.
Perangkat baru lebih hemat, seperti storage memiliki kapasitas lebih besar dan pengantian unit yang diperlukan lebih sedikit.
Dampak pemakaian power lebih baik, berdampak dengan jejak karbon lebih rendah.
Tapi proses manufaktur dilupakan, setiap harddisk memerlukan proses produksi dan tentu energi.
Jadi bukan ketika harddisk beroperasi, melainkan ketika dibuat sudah dapat dihitung.
Storage bekas didaur ulang, seekitar 70% komponen diambil kembali untuk di daur ulang.
Disini daur ulang juga membutuhkan energi yang mungkin seperti proses pembuatan.
Karena platter harddisk akan dipotong menjadi serpihan kecil mengunakan mesin.
Beberapa material storage mengunakan beberapa komponen tambang langka, dan hanya di dapat dengan menambang.
Bagi perusahaan IT, mungkin jalan satu satunya jalan menjaga keamanan dengan menghancurkan storage.
Namun para ahli mengatakan opsi tersebut terlalu ekstrem dan dianggap berlebihan.
Banyak harddisk dan perangkat server computer dapat bertahan tahunan bahkan puluhan tahun, karena di rancang untuk kekuatan.
Disisi lain, ada saja resiko orang yang mengambil data dan berpeluang mengekspos.
Membuat perusahaan IT harus menjaga data mereka lebih aman, dibanding terkena gugatan dan denda yang sangat mahal.
Bila satu storage ternyata berisi data login penguna, dan dapat menampung data begitu besar.
Kebocoran satu storage akan berdampak ke layanan pelanggan.
Microsoft dan Google telah melakukan pengurangan pengunaan case server mereka.
Dan memberikan upgrade komponen dibanding menghancurkan unit server ke tempat sampah.
Tapi urusan storage seperti harddisk, prosedurnya belum berubah.
Dihancurkan sampai berkeping-keping untuk di daur ulang.