Bintang V Sagittae akan meledak dan terlihat di abad ini


Science | 10 January 2020

Sebuah system bintang besar diperkirakan akan menampilkan cahaya ledakan.

Bintang V Sagittae berada 1.100 tahun cahaya dari Bumi. Bintang tersebut sebenarnya biner atau ada 2 bintang.

Seperti bintang Sirius atau bintang Alpha Centauri A-B juga memiliki pasangan atau sistem bintang biner.

Ketika 2 bintang yang berbeda jenis saling mengorbit dan semakin dekat. Satu bintang katai putih akan menarik materi dari bintang pendamping.
Entah kapan satu bintang biasa akhirnya hancur akibat materi gas bintang tertarik oleh bintang pendampingnya.
Tapi selama aktivitas bisa terjadi perubahan kecerahan bintang.

Ketika bintang katai putih atau bintang kerdil dari sisa bintang mati masih memiliki kekuatan gravitasi yang kuat.
Gas akan tertarik keluar dari bintang yang besar. Maka gas akan membentuk akresi seperti lingkaran gas di sekitar bintang kerdil.
Semakin dekat dampaknya kedua bintang akan terlihat semakin terang bahkan sangat terang.

Dan pada akhirnya, salah satu runtuh ke dalam dan melepaskan ledakan energi sangat besar.

Salah satunya bintang V Sagittae, dan keunikannya 2 bintang biner tersebut berbeda jenis.
Satu bintang jauh lebih masif, dan bintang penganggunya adalah bintang kerdil. Keduanya saling mengorbit.
Satu bintang aktif memiliki ukuran 3,3 kali lebih besar dari Matahari.
Sedangkan satu bintang kerdil, memiliki massa setingkat 0,9 ukuran matahari.



Disebut cataclysmic variable / CV. bintang memiliki kecerahan berbeda beda dampak dari aktitivitas bintang Biner. Meningkat sangat terang lalu kembali redup. Perubahan cahaya akibat penarikan materi dari bintang aktif ke bintang lebih kecil.

Para astronom baru mengamati kembali dan dilaporkan pada pertemuan Astronomi Amerika di Honolulu awal tahun 2020.
Professor Emeritus Bradley E. Schaefer, LSU Department of Physics & Astronomy mengatakan bintang tersebut dari waktu ke waktu semakin cerah begitu cepat.

Dengan teleskop besar, bintang V Sagittae awalnya terlihat lebih redup.
Tim astronom kembali membuka data yang ada dari foto langit milik Harvard College Observatory. Lalu membandingkan dengan pengamatan terbaru.

Data memperlihatkan, bintang V Sagittae mengalami kecerahan dan redup setiap 89 tahun.


Dampak perubahan tersebut diakibatkan bintang yang aktif bergerak lebih cepat ke arah pendampingnya katai putih. Berdasarkan data, kedua bintang akan bertabrakan dalam 60 tahun, dan perbedannya antara kurang lebih 16 tahun. Keduanya akan saling bersinggungan sangat dekat sampai materi gas dari bintang yang aktif akan lebih banyak tertarik keluar oleh bintang katai putih.

Dalam pengamatan bintang V Sagittae akan semakin cerah karena semakin banyak materi terbang ke bintang katai putih disebelahnya.
Akhirnya kedua bintang akan begitu dekat, dan semua gas dari bintang pendamping akan kering (habis tertarik).

Ledakan dari kecerahan bintang V Sagittae diperkirakan mencapai puncaknya selama 1 bulan.
Masalahnya siapa yang akan menonton pada tahun 2080 nanti, atau paling cepat terjadi pada 2064 mendatang.

Seperti apa keadaan di bintang V Sagittae, ilustrasi seperti gambar dibawah ini dimana satu bintang berukuran kecil tapi memiliki massa menarik materi gas dari bintang disebelahnya.

Bintang V Sagittae akan meledak dan terlihat di abad ini

Artikel Lain

2 bintang biner, dengan nama T CrB. Bintang T Coronae Borealis adalah bintang biner. Kedua bintang telah diamati beberapa tahun lalu, dan memiliki periode 80 tahun sekali memancarkan Nova. Kedua bintang memiliki jarak cukup dekat. Kemungkinan tahun 2024 akan menyala terang seperti Nova.

Bintang LP 413-53AB diawal penelitian dianggap satu bintang. Tapi peneliti mencari data lain sampai melihat beberapa bulan, sampai diketahui disana ada 2 bintang. Bintang kerdil tersebut hanya memancarkan cahaya inframerah dan amat redup. Rekor bintang LP 413-53AB saling mengorbit kurang dari satu hari dengan jarak 1 juta km, sebagai bintang biner yang mengitari tercepat



Bila ada mahluk hidup di tata surya HD 74423, akan melihat pemandangan yang lucu. Matahari akan terlihat seperti tetesan air. Karena satu bintang yang besar sedang tertarik oleh bintang lebih kecil. Tata surya HD 74423 terletak 1.600 tahun cahaya. Astronom mengumumkan 9 Maret 2020 di Nature Astronomy.

Dari 7000 bintang katai putih sebagai bekas bintang hancur. Peneliti melihat hanya jejak puing seperti sisa asteroid. Tapi di bintang WD J0914 + 1914 ditemukan sebuah planet. Sebuah planet yang bertahan dari kehancuran sebuah bintang. Walau keduanya sudah tidak harmoni lagi, menjadi petunjuk ketika bintang meledak dan mati. Masih memungkinkan planet dapat bertahan.

Bintang J005311 letaknya di rasi bintang Cassiopeia, 10.000 tahun cahaya dari Bumi. Ditemukan oleh teleskop satelit WISE. Bintang tidak menghasilkan cahaya, tapi bukan cahaya biasa, melainkan radiasi cahaya inframerah. Keanehan lain menghasilkan angin bintang dengan kecepatan 16.000x. Salah satu bintang langka di galaksi Bima Sakti

Bintang bintang muda yang masih sangat bergejolak dan tidak stabil kadang kilatannya sangat besar dan sangat cerah. Yang satu ini mengeluarkan kilatan sangat terang. Bintang JW 566 mengeluarkan kekuatan suar setara 10 miliar kali lebih cerah dari Matahari.

Sebuah tata surya dinamai HD 98800, disana sedang terbentuk planet atau protoplanet. Keunikan di tata surya ini memiliki bintang biner, dimana piring pembentuk planet nantinya terlihat miring. Hal ini hanya sebatas teori, tapi peneliti menemukan adanya. Bila planet sudah terbentuk, matahari mungkin terlihat dari utara ke selatan, dan bukan ke barat dan timur seperti di Bumi



Dua bintang biner Bintang R Aquarii sedang bertarung. Satu bintang katai putih adalah bintang mati, dan bintang kedua adalah bintang lebih besar ukurannya terus diganggu. Bahkan materi bintang raksasa merah tertarik oleh gravitasi bintang yang lebih kecil. Suatu hari nanti bintang raksasa merah akan habis dan tersisa si bintang lebih kecil.

Pada tahun 1437 seorang astronom melihat cahaya seperti bintang meledak, tapi menghilang setelah 2 minggu kemudian. Misteri hilangnya cahaya bintang tersebut menarik dipelajari kembali, sampai peneliti dapat menjawab apa yang terjadi pada tahun tersebut.

Bintang Antares sebagai bintang raksasa merah, memiliki atmosfer bintang yang melebar. Atmofer bintang dapat melbar mencapai radius 2,5x dari ukuran bintang setelah di teliti oleh 2 teleskop, dan angin bintang mencapai suhu seribu derajat ke planet Saturnus

Sebuah tempat yang disebut awan molekuler raksasa paling dekat dengan bumi. Disebut awan W51 dan jaraknya hanya 17.000 tahun cahaya. Menjadi sumber lahirnya bintang, bahkan satu bintang yang baru lahir memiliki ukuran supermasif. Peneliti dapat mempelajari bagaimana bintang lahir ketika galaksi terbentuk.

Sebuah bintang tidak jauh dari bumi, bintang EBLM J0555-57Ab merupakan bintang terkecil yang pernah ditemukan. Ukurannya menakjubkan. Sementara bintang raksasa atau bintang lumayan besar seperti matahari. Yang ini hanya seukuran  planet Saturnus saja dan mengalahkan rekor sebelumnya bintang Trappist-1

Supernova RCW 86 langka. Sisa bintang menjadi sebuah bintang neutron yang lahir di dalam supernova, tapi ada bintang tipe G seperti matahari berada di samping sebagai bintang biner. Bintang kedua tercemar bahan kalsium.



Youtube Obengplus

Trend