Planet GJ 3512b seharusnya tidak ada dalam teori tapi terbentuk planet gas

   Science | 29 September 2019

Dunia gas dan bintangnya berjarak sekitar 30 tahun cahaya dari Bumi. Ketika teori pembentukan planet tidak mencatat seperti planet ini.

Para astronom telah menemukan planet raksasa yang, menurut mereka, seharusnya ngak ada, berdasarkan teori saat ini.

Sebuah planet seperti Jupiter dengan ukuran planet yang  luar biasa besar dibandingkan dengan bintang induknya
Adanya planet tersebut bertentangan dengan pengetahuan yang dipegang secara luas tentang bagaimana planet-planet terbentuk di sekitar bintang serta ukurannya.

Bintang, yang terletak 30 tahun cahaya jauhnya, bintang disana berukuran tipe bintang kerdil atau katai merah tipe-M - tipe paling umum dan jumlahnya paling banyak di galaksi kita.

"Ini mengasyikkan karena kita sudah lama bertanya-tanya apakah planet-planet raksasa seperti Jupiter dan Saturnus dapat terbentuk (hadir) di sekitar bintang-bintang kecil seperti itu," kata Prof Peter Wheatley, dari University of Warwick, Inggris, yang tidak terlibat langasung dengan studi ini.

"Saya pikir kesan umum adalah planet-planet ini seharusnya tidak ada, tetapi tidak bisa memastikan ketika bintang-bintang berukuran kecil memiliki cahaya sangat redup, yang membuat mereka sulit dipelajari, meskipun jumlah mereka jauh lebih umum daripada bintang-bintang besar seperti seukuran Matahari. , "katanya kepada BBC News.

Para peneliti menggunakan teleskop observatorium Calar Alto di Spanyol dan AS untuk melacak gravitasi bintang yang mungkin disebabkan oleh planet yang mengorbitnya.

Bintang katai merah GJ 3512 memiliki massa lebih besar dari planet yang mengorbitnya
Hanya saja ada perbedaan ukuran bintang kerdil rata rata jauh lebih kecil, katakanlah, antara ukuran Matahari dan Yupiter.

Bintang tersebut memiliki massa paling banyak 270 kali dari massa planet Jupiter.
Sebagai perbandingan, Mataharimemiliki massa sekitar 1.050 kali lebih besar dari Yupiter.

Para astronom menggunakan simulasi komputer untuk menginformasikan teori mereka tentang bagaimana planetini dapat  terbentuk dari awan, atau "cakram" gas dan debu yang mengorbit di bintang-bintang muda.

Berdasarkan beberapa simulasi ini dapat memperkirakan hadir planet kecil dan akan berkumpul (mengorbit) di sekitar bintang-bintang kerdil tipe-M kecil. Jadi jarak planet planet yang ada umumnya lebih kecil dan jarak mereka lebih dekat ke bintang induk.

"Di sekitar bintang-bintang seperti itu seharusnya hanya ada planet seukuran Bumi atau Super Earth yang agak lebih besar," kata rekan penulis Christoph Mordasini, seorang profesor di Universitas Bern, Swiss.

Salah satu contoh kehidupan nyata dari sistem planet yang sesuai dengan teori tersebut tata surya Trappist-1

Bintang Trappist-1, terletak 39 tahun cahaya dari Matahari, memiliki sistem tata surya dengan tujuh planet.
Semua planetnya memiliki massa yang kira-kira sama atau sedikit lebih kecil dari ukuran Bumi.

Planet GJ 3512b agaknya berbeda, bagaimanapun bentuk planet ini adalah planet raksasa dengan massa sekitar satu setengah sebesar Jupiter.
Temuan ini bertentangan dengan teori pembentukan planet yang dikenal.

"Biasanya kita berpikir tentang planet raksasa yang memulai kehidupan dengan inti es, karena keberadaannya mengorbit jauh di cakram gas sisi luar yang mengelilingi sebuah bintang muda, lalu muncul protoplanet, sampai menjadi planet

Ketika planet mulai tumbuh, planet dengan cepat dengan menarik gas di sekelilingnya bagi dirinya sendiri," kata Prof Wheatley.

"Tetapi penulis berpendapat bahwa ketika terbentuk cakram debu dan gas di sekitar bintang-bintang ukuran kecil tidak menyediakan bahan yang cukup untuk bekerja. Sebaliknya, planet terbentuk secara tiba-tiba ketika bagian dari cakram itu runtuh karena gravitasinya sendiri."

Para penulis makalah Science mengusulkan bahwa keruntuhan seperti kejadian ini. Ketika piringan gas dan debu memiliki lebih dari sepersepuluh massa bintang induk. Efek gravitasi bintang tidak cukup kuat untuk menjaga disk tetap stabil sehingga membentuk planet lebih banyak.

Materi dari disk ditarik ke dalam untuk membentuk rumpun yang terikat oleh gravitasi, dan berkembang dari waktu ke waktu menjadi sebuah planet. Idenya memperkirakan keruntuhan tersebut terjadi dan jauh dari bintang, sementara planet dapat dengan inti padat berada di posisi lebih dekat ke bintang.

Contoh Bumi, Merkurius, Venus dan Mars adalah planet berbatu dimana debu dan gas lebih padat berada di dekat matahari.
Membuat planet planet berbatu berada lebih dekat ke bintang Matahari
Dibelakang adalah 4 planet gas, seperti Jupiter, Saturnus, Neptunus, dan Uranus lahir dengan posisi lebih jauh dari matahari.
Sedangkan debu dan gas di bintang ukuran M, seharusnya membentuk planet lebih kearah depan dekat dengan bintang.

Prof Wheatley ikut menulis penelitian pada 2017 yang menggambarkan raksasa gas bernama planet NGTS-1b, yang ditemukan dengan teleskop yang dipimpin Inggris di Chili.
Planet NGTS-1b juga sangat besar dibandingkan dengan ukuran bintang induknya sendiri

Planet  GJ 3512b seharusnya tidak ada dalam teori tapi terbentuk sebagai planet gas raksasa

Bintang induknya, NGTS-1 berukuran kecil, walau belum seukuran bintang terkecil GJ 3512. Memiliki massa hanya 1/8 dari massa matahari.

Peneliti mengatakan, bisa jadi NGTS-1 mewakili bintang terkecil dimana dapat membentuk planet-planet terdekat melalui akresi inti, dan bintang yang lebih kecil hanya membentuk planet berukuran raksasa dengan posisi lebih jauh dengan teori keruntuhan gravitasi umum, "kata Prof Wheatley.

"Prediksi semacam ini sangat berharga dalam mengarahkan pencarian di masa mendatang, memungkinkan kami untuk menguji model ini."

Planet  GJ 3512b pasti telah bermigrasi ke posisi saat ini dan berada sedikit lebih kecil dari 1AU. Atau posisinya hampir seperti jarak Bumi ke Matahari..

Dengan orbit 204 hari dan orbintynya juga eksentrik dengan berbentuk oval.

GJ 3512b menghabiskan sebagian besar waktunya lebih dekat dengan kerdil merah induknya seperti Merkurius ke Matahari.

Orbit planet NGTS-1b sebagai planet gas raksasa yang esentrik ini menunjuk adanya ke keberadaan planet-planet raksasa lain yang mengorbit lebih jauh yang bisa mengubah orbitnya. Walau sampai berita ini dipublikasi, mereka belum terlihat.

Planet raksasa di sekitar bintang kecil seperti ini  'seharusnya tidak ada'

Perkiraan letak planet GJ 3512b dengan bintang induk.

Orbit planet GJ 3512b

Rekan penulis Hubert Klahr dari Institut Max Planck untuk Astronomi di Heidelberg, Jerman, mengatakan: "Dengan GJ 3512b, kami sekarang memiliki kandidat luar biasa untuk sebuah planet yang bisa muncul akibat ketidakstabilan cakram pembentuk planet di sekitar bintang dengan massa yang sangat sedikit.

Artikel Lain

Tim peneliti menemukan planet besar tapi nomor 2 planet paling ringan. Planet WASP-193 b membutuhkan waktu 4 tahun diteliti, karena jejak planet ketika transit sangat halus terditeksi. Masih misteri, bagaimana planet dapat terbentuk dan bertahan, walau terus di bombardir bintang induk.

Tahun 2014 planet Beta Pictoris b ditemukan, tahun 2020 satu lagi planet Beta Pictoris c. Peneliti dapat melihat bentuk planet yang baru terbentuk secara langsung. Mengunakan teknik getaran dengan instrument GRAVITY.

Jupiter adalah raja planet di tata surya kita. Tapi di tata surya Kepler 88, planet seukuran Jupiter hanya di urutan kedua. Kepler-88d memiliki ukuran 3x lebih besar dari Jupiter. 3 planet dari Kepler-88b, Kepler-88c dan terbesar Kepler-88d saling mempengaruhi orbit planet dengan gravitasinya.

Galaksi NGC 2906 memiliki jarak 175 juta tahun cahaya dari Bumi. Keunikan galaksi ini terbentuk dengan inti berwarna kuning, atau kemerahan. Menunjukan bintang ukuran sedang dan kecil dengan usia lebih stabil. Tetapi dari tengah ke tepi galaksi terlihat berwarna kebiruan menandakan bintang muda yang sangat panas dan besar lahir disana.

Planet TOI 1338b ditemukan seorang remaja yang kebetulan baru magang 3 hari di Nasa. Tata surya TOI 1338 memang unik dengan bintang biner. Bintang besar ada ditengah, di dampingi bintang lebih kecil TOI 1338B yang mengelilingi bintang induk. Di belakangnya ada planet yang ditemukan mengorbit di kedua bintang dan disebut planet TOI 1338b.

Ketika 2 galaksi yang sama kuat, akhirnya bertabrakan dengan posisi yang tepat. Mereka seperti membentuk wajah hantu, dengan mata hidung dan lingkaran wajah.  Tabrakan galaksi Arp-Madore 2026-424 adalah tabrakan langka. Alasannya keduanya memiliki ukuran yang sama, dan ketikaa tabrakan terjadi memiliki arah yang sama

Michel mendapat penghargaan Nobel Prize in Physics 2019. Atas upayanya mencari planet dan dia menjadi orang pertama yang menemukan exoplanet diluar tata surya kita. Teleskop Hubble sudah ada di ruang angkasa sejak 1990, tapi tidak ketemu namanya planet lain. Merubah semua teori yang dipegang oleh para ilmuwan lain. Michel mengatakan ide gila kalau pergi kesana. Kenapa harus kesana, karena bumi masih bisa di tinggali.

Penemuan ruang angkasa kadang tidak terduga. Peneli Jepang menemukan galaksi purba yang selama ini tidak terlihat. Teleksop Hubble tidak melihat. Sampai data dari teleskop Spitzer menampilkan data aneh. Peneliti melihat ulang dengan teleskop besar di bumi. Ditemukan galaksi purba baru berusia 2 miliar tahun setelah pembentukan alam semesta.

Bukan diakhiri karena ilmuwan akan mempertahankan pesawat ruang angkasa terus beroperai selama mungkin, walau misinya sudah selesai. Beberapa pesawat akhirnya tidak lagi mengirim data ke Bumi. Alias hilang kontak, akibat masalah power, software di dalam pesawat ruang angkasa dan hal lain.

Disebut bintang katai merah atau Red Dwarf, lebih kecil dari ukuran matahari. Tidak terlalu panas, dan banyak yang memperkirakan bintang lebih redup nyaman untuk kehidupan. Apakah kita mau tinggal di bintang dengan warna merah atau bintang lebih besar berwarna kuning. Jawabannya relatif, dari posisi dan kapan mahluk hidup mulai berevolusi

Astronom menemukan sebuah planet liar dan tidak mengorbit ke bintang. Ukuran 12x massa planet Jupiter dengan medan magnit sangat kuat. Pertama kali sebuah planet Rogue atau planet tanpa mengobit ke bintang induk, bahkan ditemukan karena terditeksi dari emisi radio. Bahkan peneliti mengatakan jangan jangan ada puluhan ribu planet liar seperti ini di galaksi kita.

Planet KELT-9b memang memiliki orbit paling gila dari planet yang pernah ditemukan. Hanya mengorbit ke bintang setiap 1,5 hari. Artinya jarak planet ini amat sangat dekat ke bintang. Kedua bintang disana memiliki panas lebih besar dari rata rata bintang.

Miika Pursiainen dari University of Southampton menunjukan penemuan baru dalam presentasi bersama ESA dan ilmu ruang angkasa pada 3 April lalu. Sesuatu yang sangat terang terjadi. Tapi bukan ledakan sebuah bintang atau dikenal dengan nebula. Ilmuwan mengapa cahaya yang mendadak terang terjadi.

Bintang AS 209 terletak 410 tahun cahaya dari Bumi. Menjadi sebuah sistem tata surya baru yang baru lahir, diperkirakan baru berusia 1 juta tahun dalam skala kosmos. Setidaknya ada 2 protoplanet akan lahir disana.

Sebuah tata surya dengan jarak 11 tahun cahaya dari Bumi kembali ditemukan, disana terdapat planet. Planet Ross 128b berada di posisi yang tepat atau dikenal Goldilock. Planet ke 2 paling dekat ke Bumi setelah planet yang ada di Proxima

Sebuah bintang tidak jauh dari bumi, bintang EBLM J0555-57Ab merupakan bintang terkecil yang pernah ditemukan. Ukurannya menakjubkan. Sementara bintang raksasa atau bintang lumayan besar seperti matahari. Yang ini hanya seukuran  planet Saturnus saja dan mengalahkan rekor sebelumnya bintang Trappist-1

Sebuah planet ekstrasurya terlihat mengorbit di sebuah bintang katai merah, jaraknya 40 tahun cahaya dari Bumi. Mungkin planet ini menjadi tempat untuk mencari tanda tanda kehidupan diluar tata surya. Ukuran 1,4x dari Bumi, bintang disana berwarna merah.

Planet Tap 26b ditemukan awal Januari 2016. Masuk sebagai planet bongsor dan lebih besar dari planet Jupiter, tapi planet ini sangat panas. Bahkan berada dekat dengan bintang induknya TAP 26. Jangan berharap mampir di planet seperti ini.



Youtube Obengplus


Trend