2019 NovemberTahun 1980an, nyaris kota Paris tidak terlihat sepeda.
Dengan infrastruktur baru, sejak Sep 2018 - 2019 terjadi peningkatan penguna sepeda sampai 54%. Tapi jumlah tersebut hanya 5% dari total transportasi penduduk dibanding kota di Belanda mencapai 62%
Data diambil dari hitungan meter digital yang ditempatkan di 56 tempat untuk pemantauan lalu-lalang sepeda.
Beberapa alasan orang pindah dengan sepeda. Kereta bawah tanah, orang sudah kesal karena ramai. Sehingga beberapa warga mulai mencoba bersepeda. Ditambah masalah dengan pemogokan angkutan umum yang terjadi.
Upaya pemerintah kota cukup berhasil. Berdasarkan data Copenhagenize Indek pada tahun 2013 nama Paris berada di rangking 19. Tapi tahun 2019 sudah berada di 10 besar sebagai kota bersepeda dan berada di peringkat 8.
Bagaimana mengatasi kecelakaan bagi pesepeda. Kota Paris harus membangun pembatasn jalur sepeda dan kendaraan lain. Barulah penduduk yang mengunakan sepeda akan merasa nyaman.
2019 SeptemberOtoritas transportasi Francele-de-France
berencana untuk menawarkan warga € 500 kepada warga yang membeli
sepeda-elektronik pada tahun 2020. Semakin banyak pemerintah lokal dan
nasional yang mengikuti model ini untuk transportasi hijau sebagai
pilihan yang lebih murah.
Mulai Februari 2020, 10 juta penduduk
Paris dan sekitarnya mungkin memiliki akses hingga € 500 dalam bantuan
keuangan untuk pembelian sepeda listrik.
Valerie Pecresse,
presiden agensi transportasi regional Île-de-France Mobilités,
mengatakan kepada Le Parisien dalam sebuah wawancara eksklusif bahwa dia
telah mengajukan proposal untuk memberikan subsidi untuk setengah biaya
sepeda listrik dan maksimal € 500 - untuk semua penduduk Île-de-France,
wilayah di sekitar Paris, "terlepas dari situasi ekonomi mereka."
Jadi warga akan diberikan diberikan subsidi 50% dari harga sepeda listrik yang mereka beli.
Harga sepeda listrik yang bagus rata-rata dapat € 2.000 atau sekitar 30 juta.
"Saya
ingin semua penduduk memiliki hak yang sama untuk mobilitas listrik dan
jenis transportasi yang lebih bersih, terutama di daerah kecil dan
pinggiran kota " kata Pécresse.
Penawaran itu akan dimulai pada bulan Februari dan waktunya akan dimulai ketika program tes e-bike "Veligo" berakhir.
Mulai
dari bulan September, program Veligo memungkinkan penduduk untuk
menyewa sepeda listrik jangka panjang - sampai 6 bulan - dengan tarif €
40 per bulan, setengahnya akan ditanggung oleh pemilik usaha (bila
bekerja).
Paris sudah menjalankan program serupa, yang disebut Velib, di tingkat kota.
Program ini akan merilis 10.000 sepeda listrik ke wilayah Paris yang lebih besar, dengan rencana menggandakan jumlahnya.
Program ini akan menjadikannya program penyewaan sepeda listrik terbesar di dunia.
"Subsidi € 500 harus menjadi motivator untuk membeli" kata Pecresse.
Pemerintah kota berharap untuk melipatgandakan penggunaan sepeda di daerah tersebut pada tahun 2021.
Pergantian sepeda saat ini menyumbang kurang dari 2% perjalanan harian di Île-de-France.
Program
subsidi sepeda listrik ramai di seluruh dunia karena kota-kota berupaya
mengurangi lalu lintas dan polusi dan manfaat untuk membantu warganya
tetap sehat.
Swedia, Norwegia, Skotlandia, dan Portugal adalah
beberapa negara yang berinvestasi dalam infrastruktur sepeda elektronik
dan memberikan pinjaman serta subsidi tanpa bunga kepada warga negara
yang ingin melakukan pembelian
Agustus 2019Warga Paris dengan mobil knalpot mobil berisik, mungkin ingin harus hati-hati sebelum memamerkan kendaraan mereka di jalan.
Sebagian
kota (paling baru telah di pasang di pinggiran Villeneuve-le-Roi)
sedang menguji sistem "radar kebisingan" dari perusahaan Bruitparif yang
dapat menunjukkan kendaraan dengan knalpot berisik.
Bila terditeksi, sistem sensor akan mengetahui kendaraan siapa yang paling berisik.
Sistem
diteksi knalpot kendaraan tersebut menggunakan empat mikrofon untuk
melakukan triangulasi sumber suara dan menghubungkannya dengan rekaman
CCTV untuk menentukan siapa pun yang membuat keributan.
Belum
banyak, hanya 40 perangkat yang digunakan sejauh ini, terutama wilayah
dekat bar di kawasan hiburan Paris serta 17 unit sensor di sekitar
bangunan utama kota.
Percobaan dilakukan selama dua tahun tidak
dimaksudkan untuk mendenda siapa pun. Jadi belum diberlakukan aturan
hukum atau denda bagi pemilik kendaraan.
Sebaliknya, ini dimaksudkan untuk menguji kelayakan teknologi dan menentukan tingkat kebisingan yang mengarah pada hukuman.
Sebuah
rancangan undang-undang yang dijadwalkan untuk pemungutan suara pada
musim gugur ini akan memungkinkan pejabat setempat bereksperimen dengan
denda radar kebisingan
2019 JuniKota Paris sudah cukup. Tahun 2019 ini ada 12 (ya, dua belas) layanan startup skuter di Paris.
Layanan skuter listrik membuat mobilitas lebih praktis bagi penduduk kota. Hanya saja, bila beberapa perusahaan yang memberikan layanan ternyata jumlahnya terlalu banyak.
Seperti dilansir Le Monde, walikota Paris, Anne Hidalgo, mengumumkan dalam konferensi pers serangkaian pembatasan untuk mengatur ruang.
Pertama, terlalu banyak startup skuter.
Dari Bird, Bolt, Bolt, Circ, Dott, Hive, Jump, Lime, Tier, Voi, Ufo, dan Wind.
Mereka semua memiliki nama yang terdengar lucu dan bahkan ada dua perusahaan yang berbeda dengan nama yang sama (Bolt).
Paris berencana membagikan dua atau tiga lisensi saja untuk beroperasi.
Pemerintah Perancis saat ini sedang mengerjakan aturan hukum mobilitas.
Kota Paris berencana memilih perusahaan setelah parlemen menyetujui undang-undang disahkan.
Sebagai bagian dari proses seleksi, perusahaan layanan skuter harus memastikan memiliki pendekatan berkelanjutan (tidak berhenti untuk layanan yang ada saja) ketika datang termasuk memperbaiki skuter yang rusak dan tidak membuang kendaraan mereka.
Perusahaan yang dipilih meliputi persyaratan dari cara mereka membayar pekerja pengambil skuter setiap malam.
Paris sudah mengambil beberapa tindakan terhadap startup skuter sebelum hari ini. Penguna tidak diijinkan naik skuter di trotoar dan operator skuter dikenakan biaya € 50 per skuter setiap tahun tahun.
Masalahnya di kota Paris sudah ada 20.000 skuter di jalana.
Itulah sebabnya kota tersebut harus selangkah lebih maju dan melarang skuter dikendarai di taman kota. Selain aturan baru, pengendara tidak akan ijinkan memarkir skuter di trotoar begitu saja.
Pengendara harus menemukan tempat parkir mobil dan menempatkan skuter mereka di parkir di sana.
Itu terdengar agak lucu, dimana kendaraan untuk mobilitas tinggi dan praktis harus di parkir dekat dengan kendaraan lain
Media tidak merasa yakin aturan tersebut dapat berhasil. Tetapi jelas bahwa ada terlalu banyak layanan skuter dan dipastikan tidak cukup area untuk memarkirnya di Paris sekarang.
Sementara kecepatan skuter listrik tidak secepat di Eropa seperti di AS, Paris juga memberlakukan pembatasan kecepatan tertinggi.
Kecepatan maksimumnya adalah 20kmph, dan bukan 25kmph.
Mari dilihat sebagai percontohan dari sebuah kota modern seperti Paris.
Apakah Paris dapat menerapkan pembatasan skuter listrik yang ada nantinya. Dan perusahaan startup skuter termasuk pengendara dapat mematuhi set aturan baru ini.