Science | 6 May 2019

Astronot melihat bintang atau tidak di ruang angkasa

Ada kesalahpahaman umum bahwa para astronot Apollo tidak melihat bintang.

Karena bintang-bintang tidak muncul dalam gambar-gambar dari hasil foto misi Apollo.

Bukan berarti diatas tidak ada bintang, tapi camera eksposur diatur untuk gambar yang baik dari permukaan bulan yang sangat terang ketika diterangi matahari.

Termasuk astronot dalam pakaian ruang putih terang dan pesawat ruang angkasa yang mengkilap.

Seperti gambar dibawah ini dari misi Apollo, bumi terlihat jelas, tetapi dimana  bintang yang lain

Misi apollo melihat bintang

Foto tersebut tidak membuktikan astronot tidak melihat bintang di ruang angkasa. Tapi camera yang dipakai dibuat tidak sensitif cahaya.

Karena camera harus mengambil gambar sangat terang yang terpapar cahaya matahari.

Astronot Apollo melaporkan bahwa mereka dapat melihat bintang-bintang yang lebih terang jika mereka berdiri di bawah bayangan Modul Bulan

Mereka melihat bintang-bintang sambil mengorbit sisi jauh Bulan.
Al Worden dari Apollo 15 mengatakan langit "dipenuhi bintang" ketika pandangan dari sisi jauh Bulan atau ketika posisi malam di bulan.

Sama seperti para astrografi bintang di Bumi membutuhkan langit gelap untuk melihat bintang, demikian juga ketika anda berada di ruang angkasa.

Bisakah astronot melihat bintang dari stasiun luar angkasa ?
Hal paling keren tentang berada di ISS adalah para astronot mengalami malam hari 16 kali sehari (dalam interval 45 menit sekali mengorbit bumi).

Artinya astronot mengorbit Bumi setiap 90 menit, dan dapat melihat langit yang sangat gelap ketika mereka berada di sisi "gelap" Bumi.

Ruang angkasa tidak terlihat bintang dari ISS

Agar bintang muncul di gambar apa pun, semuanya hanya pengaturan pencahayaan.

Misalnya, jika Anda berada di luar (Bumi) pada malam yang gelap dan dapat melihat ribuan bintang

Tetapi jika mengambil kamera atau kamera ponsel dan mengambil gambar cepat, foto yang didapat hanya kegelapan saja dan tidak ada bintang.

Astrofotografi yang terikat ke bumi membutuhkan bidikan paparan panjang yang disebut Long Exposure untuk menangkap garis Bimasakti.

Hal yang sama berlaku bagi astronot ISS: jika mereka mengambil bidikan eksposur lama, mereka bisa mendapatkan gambar yang menakjubkan.

Seperti foto dari ESA astronot Alexander Gerts. Memperlihatkan sisi galaksi Bima Sakti akan tampak di ruang angkasa.

Bedanya dengan foto dan video dari astronot, cahaya bintang baru tampak bila diabadikan dengan teknik long exposure.



Sama seperti di bumi, ketika melihat langit maka hanya tampak beberapa bintang.

Bila kita mengambil gambar dengan teknik long exposure, maka bentuk galaksi pun dapat terlihat.




Dan melihat nebula Orion , salah satu objek yang paling favorit untuk diamati astronom pemula.

Akumulasi gas dan debu berbentuk seperti kupu-kupu menjadi objek paling besar dan mudah dilihat. Dan nebula Orion menjadi salah satu tempat pembibitan bintang raksasa sampai saat ini di galaksi kita. Cahaya yang muncul adalah ionisasi dari cahaya bintang di sekitar debu dan gas di dalam nebula.

Untuk melihat Orion sebenarnya dapat dilihat dengan mata telanjang, walau jaraknya mencapai 1334 tahun cahaya dari Bumi.

karena rentang gas dan debu tersebut memiliki bidang sangat besar, dengan rentang 24 tahun cahaya.


Artikel Lain

Oleg Kononenko kosmonot paling lama tinggal di ruang angkasa, 1111 hari. Frank di jadwalkan tinggal selama 6 bulan, tapi masalah di stasiun malah dia harus disana 1 tahun. Astronot wanita paling lama di ISS, Chrisina Koch, tinggal selama 328 hari, berangkat Maret 2019, pulang Februari 2020.

Stasiun ruang angkasa ISS sekarang memiliki 24 baterai lithium baru. Pemasangan membutuhkan waktu 14 misi ruang angkasa hanya urusan baterai. Proyek perbaikan menyusul untuk penambahan panel surya baru di tahun 2021. Kaya smartphone harus di ganti baterai

Sebuah galaksi yang bergabung, terditeksi ada 2 inti dari galaksi SDSS J1010 + 1413 yaitu 2 lubang hitam supermasif. Kedua lubang hitam yang sudah masuk menjadi satu dan perlahan saling mendekat. Terditeksi oleh teleskop Hubble dan memperlihatkan ada 2 cahaya biru. Peneliti mengatakan kedua lubang hitam akan saling mengitari. Kapan tabarakan akan terjadi, tidak tahu. Apa yang akan terjadi, disana akan terjadi riak gelombang gravitasi sangat kuat.

Juli 2024, peneliti astronomi mencatat satelit Starlink DTC lebih terang di langit. Juli 2023, fotografer NatGeo memperlihatkan ini satelit yang sedang beriringan seperti bintang berjalan. Starlink jajaran satelit broadband. Jaringan satelit internet di seluruh dunia melalui satelit.

Fotografer Tristan merekam 2 pendaki yang menaklukan El Capitan. Tebing setinggi hampir 1000 meter, rata rata pendaki membutuhkan waktu 3-4 hari. Tapi kedua pendaki ini memecahkan rekor kurang dari 3 jam. Bagaimana mereka mendaki, teknik yang unik terlihat dalam video Timelapse. Kedua pendaki terlihat terpisah tapi saling bekerja sama.

Adrien membuat video timelapse. Tapi satu tingkat dari fotografer profesional. Pergi ke beberapa negara di tahun 2017. Hasil videonya  sekelas Nasa. Bahkan selama foto dibuat sempat terlihat meteor sampai satelit lewat

Asif Islam membuat video timelapse, dimana bintang. Di kota tidak dapat mengabadikan bintang, bagaimana bila kita menjauh dari kota. Bahkan mencapai tempat di taman nasional. Disana langit tampak berbeda, dan terlihat penuh dengan bintang serta galaksi Bima Sakti.

Ketika terbang pada malam hari, lihat ke arah selatan. Mungkin anda akan melihat galaksi Bima Sakti. Dibuktikan oleh Wick adalah pilot Swiss Airline berusia 30 tahun. Mengunakan camera yang ditaruh di ruang pilot, dia merekam penerbangan dari Zurich ke Sao Paulo dengan camera.

Yang berukuran sedang saja masih 90x lebih besar dari Matahari. Dan masih ada bintang Antares sejauh ini ukurannya sebagai bintang paling besar yang pernah dipelajari saat ini. Semua ada di galaksi Bimasakti. Bintang adalah sebuah gas, dan membentuk cahaya karena di dalam intinya terjadi fusi nuklir. Dan ukuran bintang serta usia bintang dengan perubahan bentuk



Youtube Obengplus


Trend