Jika seseorang bertanya kepada anda, kapan tahun terburuk dalam sejarah manusia, apa yang akan anda Tebak?
Apakah flu dari virus baru yang melanda baru baru ini, di awali Desember 2019 di Wuhan.
Apakah penyebaran virus ke seluruh dunia di awal tahun 2020 dengan nama Covid19.
Seakan membuat
sibuk semua manusia di berbagai negara. Sampai Juli 2020 telah menwaskan setengah juta
orang dan terinfeksi 11 juta orang terinfeksi.
Apakah perang saudara yang berlangsung puluhan tahun di akhir abad ke 20, atau perang dunia pertama atau perang dunia kedua yang berada di awal dan pertengahan abad ke 20.
Atau munculnnya wabah penyakit yang belum memiliki obat dan penanganan, karena manusia belum mampu mengembangkan vaksin dan antibiotik modern
Dalam catatan sejarah, kejadian manusia paling buruk bukan berlangsung di akhir abad ke 20. Tetapi beberapa abad sebelumnya.
Salah satu pada abad ke 19, tahun Holocaust antara 1941 dan 1945. Dampak jumlah pemusnahan manusia, walau kerusakannya tidak sebanyak dari penyakit yang muncul di awal 1900an.
Mundur ke belakang, beberapa kejadin juga terjadi di Bumi.
Tahun 1918Tahun awal munculnya
pandemi flu yang menewaskan
hingga 100 juta orang.
Ketika itu tidak ada vaksin flu seperti di jaman
modern saat ini, dimana teknologi medis mampu membuat vaksin untuk virus baru dengan perangkat modern.
Flu Spanyol atau Spanish Flu menyebar dalam 5 kategori.
Mulai
menyebar di Amerika serikat, muncul di Afrika Barat dan Perancis, lalu
menyebar ke seluruh dunia.
Bencana tersebut mencapai puncaknya pada Januari 1918.
Di tahun 2018, 100 tahun lalu dari pandemi influenza diperkirakan telah menjangkit 500 juta orang. Tetapi sebagian besar manusia sekarang sudah kebal.
Ketika itu penduduk Amerika Serikat memiliki populasi dengan usia yang susut 12 tahun.
Dari data statistik, usia rata rata pria hanya hidup sampai 36 tahun dan wanita 42 tahun.
Flu
tersebut terlihat tidak biasa, karena flu di tahun tersebut lebih banyak menyerang
orang dewasa dibanding orang tua dan usia anak anak.
Kejadian Flu Spanyol (hanya nama tapi bukan dari Spanyol) di perparah bersamaan terjadi perang dunia pertama.
Pasukan berperang tidak mendapatkan informasi tentang wabah ini, agar moral mereka tidak jatuh di medan perang.
Disisi lain, manusia
belum memiliki teknologi laboratorium canggih membuat pengobatan
atau vaksin. Dan tidak tahu dengan pengobatan untuk pencegahan.
Manusia
hanya diberi pengetahuan agar hidup lebih bersih, bila ada yang
terjangkit harus di isolasi / karantina dan menutup akses ke layanan
publik.
Kota New York ketika itu, seseorang yang batuk tapi tidak menutup batuk mereka, dapat di denda sampai penjarakan.
Gelombang
kematian pertama tidak banyak, tapi gelombang kedua di tahun 1918 yang terbesar, disusul gelombang ke 3 tapi menurun.
Keunikan penyakit
flu pandemi tersebut dapat hilang begitu saja di satu kota.
Upaya dokter dalam pengobatan, mulai
mengunakan pencegahan pneumonia agar pasien dapat dipulihkan.
Walau ketika tidak
ada bukti bahwa virus dapat dicegah dengan cara tersebut.
Mungkin virus melakukan mutasi ke
strain lain yang tidak mematikan lagi berjalan dengan waktu.
Tahun 1347Jauh ke masa lalu.
Bencana terparah yang pernah tercatat akibat penyakit terjadi di tahun 1347. Kejadian sangat buruk bagi manusia.
Disebut tahun Black Death, wabah secara misterius melanda Eropa. Penyebabnya tidak lain adalah wabah Pes.
Di jaman tersebut manusia hanya melihat penyebab dari asal-asalan saja karena keterbatasan ilmu pengetahuan.
Seperti Raja Perancis menyalahkan langit, ketika terjadi pengabungan 3 planet di tahun 1345 sehingga menyebabkan munculnya wabah hebat ini.
Penyebab wabah disebutkan secara asal saja seperti diakibatkan udara yang buruk. Ketika itu menjadi teori paling diterima masyarakat.
Di tahun tersebut tidak ada yang dapat memastikan, mengapa orang bisa sakit dan tidak memiliki pengobatan.
Wabah besar atau wabah hitam hanyalah nama lain.
Menjadi akhirnya tercatat sebagai pandemi paling dahsyat dalam hal penyakit bagi sejarah umat manusia.
Dengan jumlah penduduk Bumi belum terlalu banyak, tapi diperkirakan 75 juta orang di Eropa meninggal.
Puncaknya antara tahun 1347 - 1351. Setelah diketahui bakteri Yersinia Pestis (Pes) menjadi penyebab, dan dunia tidak memiliki teknologi pengobatan.
Bakteri Yersinia Pestis (sebelumnya disebut Pasteurella Pestis) adalah bakteri dengan bentuk batang tanpa spora.
Menginfeksi manusia dari tikus Asia.
Sekarang bakteri dapat disembuhkan dengan antibiotik.
Dari masalah wabah tersebut, juga disertai pergolakan agama, sosial dan ekonomi yang meluas.
Sumber wabah berasal tidak lain dari daerah Asia Tengah, karena manusia melakukan perdagangan melalui jalur Sutra dari Asia ke Eropa.
Kutu tikus oriental yang hidup pada tubuh tikus menjadi penumpang gelap di kapal dagang.
Tikus terbawa, lalu menyebar sampai ke wilayah Mediterania dan Eropa.
Diperkirakan bangsa Eropa musnah dengan jumlah 30-60%. Dan mengurangi jumlah penduduk dunia juga susut, diperkirakan dari 450 juta menjadi 350 juta.
Jumlah manusia baru pulih 200 tahun kemudian ke tingkat yang sama. Wabah tersebut sempat muncul kembali beberapa tahun kemudian di Eropa.
Dari semua kejadian wabah, masih menyisakan manusia hidup. Tetapi kapan pemusnahan manusia yang sangat dasyat terjadi ?
Tahun 2020Covid-19 bisa menjadi pandemi terbesar pertama di abad ke 21.
Laporan Jurnal Cell, Fauci dan sejarawan medis David Morens dari institusi alergi dan infeksi.
Memperkirakan tingkat pandemi semakin cepat di tahun tahun mendatang, sebagian di dorong oleh pembabatan hutan, kepadatan perkotaan dan pasar basah.
Virus West NilePandemi datang dari ancaman adalah virus West Nile atau bakteri kebal antibiotik, dan berpindah dari hewan liar ke manusia.
Virus West Nile adalah virus RNA dengan untai tunggal, menyebabkan demam di area Nil Barat.
Virus tersebut mengandung virus Zika, virus demam berdarah, dan virus demam kuning.
Ditransmisikan oleh nyamuk dengan rumah utamanya dari burung.
Tipe virus Korona yang mematikan termasuk tipe SARS, MERS dan SARS-Cov2 yang dikenal dengan Covid-19.
Keunikan pandemi muncul setelah hampir satu abad tanpa virus baru. Terakhir Zika yang ditularkan oleh nyamuk sepertinya lebih dari kebetulan.
Tahun 536.Ternyata, yang paling merusak kehidupan manusia ada di tahun yang tidak diduga. Yaitu tahun 536 atau abad ke 5.
Jauh dari kehidupan manusia modern saat ini, dan bukan disebabkan wabah penyakit atau dampak jatuhnya meteor.
Peneliti mengatakan dibawah ini.
"Tahun tersebut adalah awal dari satu periode terburuk untuk hidup, tentu bukan tahun terburuk untuk tinggal," kata arkeolog Universitas Harvard dan sejarawan abad pertengahan Michael McCormick. Makalah baru dari tim tersebut mengatakan, tidak melihat tanda-tanda pemulihan ekonomi sampai tahun 640.
Tahun 536 adalah tahun ke-10 masa pemerintahan kaisar Byzantine, Justinian, dan tidak banyak gejolak yang terjadi dalam lingkup manusia selain dari pertempuran biasa yang membosankan. Tidak ada wabah dan tidak ada genosida atau pemusnahan akal akalan yang biasanya dipicu dari kebencian antar ras yang luar biasa besarnya seperti jaman modern saat ini.
Sesuatu yang aneh sedang terjadi di langit "kabut misterius dan debu muncul di langit". Dan debu menghalangi cahaya Matahari
Menyebabkan suhu turun di permukaan bumi, masalahnya bukan terjadi dalam minggu atau bulan.
Tetapi tidak sesaat, satu dua bulan. Malahan berlangsung bertahun-tahun dan membuat kekacauan di seluruh dunia dengan perubahan iklim.
Dari dampak kekeringan, gagal panen, salju musim yang muncul di suhu panas di Tiongkok, sampai kelaparan yang meluas.
"Itu terjadi selama tahun tersebut yang menjadi tanda yang paling menakutkan," tulis sejarawan Bizantium Procopius,
Karena matahari ketika itu memberikan cahaya tanpa kecerahan yang cukup kuat, bahkan tampak seperti kekuatan cahaya bulan, dan tampak sepanjang tahun itu
Dampaknya - cahaya matahari terlihat seperti di gerhana, terlihat jauh lebih redup. Siang terasa sore hari dengan langit mendung.
Lalu apa penyebab sampai matahari begitu redup.Ada bukti menunjukkan bencana letusan gunung berapi menjadi penyebab utama.
Beberapa bukti jejak letusan yang diteliti oleh manusia modern, tidak hanya ditemui dari sejarah es di Antartika sampai lingkaran pohon tua di Greenland.
Efek tersebut diakibatkan peristiwa letusan gunung berapi yang berlanjut, menyebabkan pendinginan global dalam jangka pendek dan berakibat gagal panen sampai kelaparan yang menganggu penduduk Bumi.
Sekarang, analisis inti es yang sangat rinci dapat dilihat pada gletser Colle Gnifetti di perbatasan Swiss dan Italia yang memberikan informasi baru tentang abad paling merusak umat manusia dan menyebabkan dunia nyaris jatuh.
Inti es menjadi sumber data sejarah arkeologi yang fantastis, karena endapan es permanen menumpuk secara berlapis, sekaligus dapat melihat melalui jejak hujan salju tahunan.
Ini berarti peneliti dapat menemukan catatan sejarah tentang bumi berdasarkan deposit es di setiap lapis sebagai data tahun tertentu dan melihat apa yang terjadi di atmosfer.
Pada tahun 536 Masehi, abu vulkanik dan debu - disebut Tephra - bercampur dengan lapisan es, peneliti menunjukkan terjadinya peristiwa letusan gunung berapi besar atau mungkin sangat besar.
McCormick dan rekan dari Amerika, Inggris dan Jerman percaya mereka menemukan bukti kerusakan terhadap manusia dengan kekuatan alam.
Tim menganalisa inti es kuno yang ditarik dari pegunungan Alpen Swiss. Mengandung sejarah mikrokospik Bumi lebih dari 2000 tahun ke belakang.
Partikel dari debu, logam dan udara membeku sedalam 72 meter. Dari panjang es yang ditemukan dan diteliti pada tahun 2015.
Ketika
peneliti melihat sampel yang diperkirakan data terjadi di tahun 536.
Ditemukan dua pecahan bekas vulkanik
mikroskopis, setelah ditelusuri diperkirakan sumbernya dari batuan
Islandia.
Dari bukti tersebut, serpihan tersebut adalah bukti terjadinya letusan gunung berapi besar di bumi belahan utara. Dan bukan dari gunung
berapi di Amerika.
Christopher Loveluck dari universitas Nottingham
mengatakan hipotesis lebih konsisten, Islandia dekat dengan Inggris dan
Eropa Barat Laut dibanding California. Setidaknya dua letusan dasyat terjadi pada tahun 540 dan 547. Jadi dari sanalah bencana muncul.
Bangkitnya manusia dengan teknologiNamun pada sekitar tahun 640, tim melihat tanda pembaruan di es: yaitu bahan timbal.
Menjadi catatan sejarah dengan polusi bahwa manusia telah mulai pertambangan, pengolahan dan meleburkan perak.
Kemudian ada lonjakan lain di 660 CE, dan yang lain di 695 CE.
Diperkirakan manusia telah mampu mencetak koin perak.
"Ini jelas menunjukkan, di samping sisa-sisa sejarah Romawi dan logam, penambangan baru memfasilitasi produksi koin emas pasca-Romawi terakhir - dikurangi dengan meningkatnya jumlah perak - dan koin perak baru yang menggantikan mereka," para peneliti menulis di koran mereka.
"Rekor inti es resolusi tinggi menawarkan kronologi baru dan independen untuk produksi perak yang diperbarui di awal abad pertengahan barat."
Singkatnya, di tahun 600 an, ekonomi mulai pulih - dan hanya butuh seratus tahun atau lebih.
Jadi kerusakan bagi umat manusia modern bukan diakibatkan kegaduan antar negara yang tidak penting, permusuhan dengan perang, dan wabah penyakit.
Tetapi akibat bencana terbesar dari letusan gunung berapi yang terjadi di abad ke 5.