Baterai NantEnergy dengan bahan zinc dan oksigen lebih murah dari lithium


Technology | 29 September 2018

Pada 25 September 2018, sebuah perusahaan energi California yang dipimpin Patrick Soon Shiong. Mereka mengumumkan mengembangkan baterai murah dengan bahan zinc dan udara, tapi mampu menyimpan energi cukup baik dan mendekati kemampuan baterai Lithium. Tapi biaya produksinya lebih murah.

Dalam pengujian, baterai Dr Soon dengan bahan seng atau zinc mamberikan media penyimpan baterai di  beberapa desa di Asia dan Afrika. Termasuk digunakan untuk menara ponsel di Amerika dalam 6 tahun terakhir.

Dr Soon sebenarnya ahli beda dan dia juga pengusaha di bidang bioteknilogi. Dengan penemuan perusahaannya, diharapkan dapat menciptakan ekonomi baru sepenuhnya hanya mengunakan kekuatan matahari, angin dan udara.

Perusanaan NantEnergy yang dimiliki mendapat dukungan dari Bank Dunia.
Perusahaan keuangan International Finance Corp cabang dari Bank Dunia pertama kali membantu pendaan termasuk investor NantEnergy.
Departemen energy Amerika Serikat juga membantu dengan memberi hibah seniali 5 juta dollar.

Kendala pengunaan penyimpan baterai energi terbarukan ada dibagian baterai. Ketika malam hari atau terjadi gangguan, praktis baterai tidak akaan optimal mendapatkan energi dari solar cell atau turbin angin.

Kapasitas Accu lebih lambat menyerap energi, walau harganya lebih murah. Terbaik mengunakan bahan lithium dengan penyerapan energi besar tapi bentuk kemasan baterai lebih kecil. Sayangnya baterai lithium jauh lebih mahal dbanding baterai kering.

Dengan baterai Zinc buatan NantEnergy,  biayanya hanya $100 per kWh. Harga tersebut sudah cukup rendah untuk mengubah energi listrik dapat disimpan, dan sistem bebas karbon.
Biaya baterai lithium untuk menyimpan energi terbarukan sekitar $300 sampai $400 kWh.

Pengunaan baterai NantEnergy memberikan power sekitar 1000 antena BTS di Amerika Serikat, Amerika Latin dan Asia Tenggara. Salah satu tempat pemasangan ada di Carolina Utara oleh Duke Energy, mampu bertahan selama serangan badai Florence tahun 2018, dan badai Irma 2017.

Apa perbedaan dengan baterai ZInc.


Insinyur senior Duke Energy yang mengunakan baterai NantEnergy mengatakan tidak ada efek api atau ledakan dengan baterai berbahan seng tersebut. Juga tidak memerlukan sistem pendingin khusus untuk menahan panas berlebihan ketika baterai di charger atau uncharager.

Dengan pengunaan baetrai NantEnergy, menara Duke tidak lagi terhubung ke jaringan listrik.

Disain baterai NantEnergy juga menarik. Hanya mengandalkan komponen plastik, casing shell untuk pelindung baterai, papans sirkuit, seng oksida dan unit baterai hanya dikemas dalam ukuran tas kerja.

Cara kerja baterai, proses pengisian power dari listrik, atau panel surya mengoba seng menjadi seng dan oksigen. Ketika pelepasan energi atau power digunakan, sistem menghasilkan oksida seng dengan udara.

Baterai dengan kapasitas penuh memberikan power 72 jam. Periode tersebut membuat power baterai dapat bertahan selama badai berlangsung antara 2-3 hari, atau terhalangnya panel surya oleh awan.



Perusahaan NantEnergy akan memperluas pengunaan baterai mereka, dan tidak terbatas untuk baterai menara telekomunikasi. Nantinya dapat digunakan untuk baterai di rumah.

Dr. Soon-Shiong mengatakan dia mengenal Mr. Musk - seorang rekan dari Afrika Selatan - dan menganggapnya sebagai seorang visioner atas pencapaiannya dalam kendaraan listrik dan penyimpanan energi. “Kami berdua mencoba untuk membuat dunia menjadi tempat yang lebih baik,” Dr. Soon-Shiong berkata.
Tesla telah mendasarkan bisnisnya pada teknologi lithium-ion, dan Mr Musk telah mengatakan kepada para pemegang saham bahwa perusahaan mungkin mendapatkan biaya sel lithium-ion turun menjadi $ 100 per kilowatt-jam tahun ini.

Apakah baterai tipe ini mampu memberikan bumi lebih baik. Ditunggu saja penelitian lebih lanjut dari perusahaan NantEnergy.

Baterai NantEnergy dengan bahan zinc dan oksigen lebihi murah dari lithium

Artikel Lain

Baterai Lithium generasi baru, aman dan tidak menimbulkan api. Mengunakan bahan graphene, dapat di isi ulang 3x lebih banyak. Menyimpan energi lebih cepat seperti supercapacitor. Pengembangan baterai dari Nanotech Energy yang lebih aman dari baterai lithium biasa.

Baterai natrium-sulfur yang dibuat para insinyur di The University of Texas di Austin memecahkan salah satu masalah terbesar yang menuidan teknologi alternatif. Mengunakan 2 kombinasi material yang ramah lingkungan, biaya murah, rencana dikembangkan untuk baterai masa depan.



Bila suatu hari memiliki kendaraan mobil listrik, jangan khawatir dengan baterai. Data yang diambil dari kapasitas baterai mobil listrik 4 tahun lalu, masih mencapai 88%. Bahkan produsen membuat kapasitas baterai tidak sampai 100% penuh, untuk menjaga kondisi baterai tetap baik dan umur panjang. Apa yang menarik dari data kendaraan listrik.

Masalah baterai lithium adalah panas. Ketika baterai memberikan power akan menghasilkan panas, ketika baterai di charger dengan arus besar juga mengeluarkan panas. Xing Mobility menawarkan teknologi pendingin baterai dengan cairan. Suhu konstan pada baterai membuat sebuah mobil listrik mampu menempuh lebih cepat dan baterai tahan lama.

Membangun pembangkit dari cahaya matahari tidak semudah yang kita bayangkan. Untuk skala industri dirancang sebuah sistem untuk mengoptimalkan produksi listrik. Bila di rumah dipasang panel surya pada bagian atap dan panel berada di posisi tetap. Industri tidak demikian. Bagaimana industri merancang panel surya agar menghasilkan listrik paling optimal.

Pada tahun 2009, banyak orang yang tinggal di kota lebih banyak dibanding mereka yang tinggal di desa. Visual data dari Redditor menunjukan 100 kota terpada di dunia termasuk daerah urban terbesar. Tokyo menjadi wilayah kota dengan penduduk urban terpadat di dunia. 25% penduduk lebih banyak dibanding penduduk kota Jakarta dan wilayah penyokong kota.

Ketika sampah menjadi berharga. Sebuah perusahan Korea mendaur ulang sampah elektronik. Dari baterai dapat di ekstrak menjadi bahan lithium dan kobal. Digunakan kembali menjadi baterai baru untuk industri Korea.



Nissan mendaur ulang baterai bekas mobil Leaf. Ketika kapasitas baterai drop sampai 75%, baterai bekas dapat dimanfaatkan untuk menyimpan listrik dirumah. Dijual lebih murah untuk penyimpan energi dari panel surya dan turbin angin.

Philip sebagai produsen lampu ternama memiliki model Deco. Lampu untuk dekorasi dari disain vintage atau seperti lampu pijar tapi hemat energi dengan LED. Yang baru Philips Deco ini memiliki ukuran sebesar kepala kita.

Teknologi pendingin ruangan AC Samsung Wind Free. AC hemat hemat energi, konsumsi listrik sampai 72% setelah memasuki mode Samsung Wind Free. Mengandalkan lubang kecil tanpa efek angin dingin yang kuat dari mesin AC, udara dingin menyebar dari lubang kecil



Youtube Obengplus

Trend