Science | 21 April 2018

Great Attractor apakah berbahaya bagi galaksi kita

Bukan hanya galaksi yang bergerak, tapi kumpulan galaksi juga bergerak ke satu arah

Setelah terjadi Big Bang, alam semesta terus mengembang.

Alam semesta berserta isinya seperti dalam balon yang terus di tiup, udara di dalam balon atau partikel di dalamnya ikut mengembang.
Di bagian dalam, beberapa saling menjauh dan sebagian mendekat. Gas terakumulasi menjadi galaksi baru, dan galaksi kerdil bertabrakan dengan galaksi lain.

Proses terus terjadi dalam 13 miliar tahun lalu, proses beberapa galaksi yang bergabung menjadi satu galaksi yang besar dan terus membesar.

Setiap galaksi terus bergerak, mungkin kita bertanya seberapa cepat.

Apakah semua mengembang dan bergerak dengan kecepatan yang sama.
Seperti 4 orang berdiri di satu titik dan bergerak menjauhi titik utama. Dan pergerakan saling menjauh ke 4 arah berbeda, dengan kecepatan yang sama.

Gerakan galaksi bagi astronom mengatakan tidak sama, di sebagian tempat seperti galaksi galaksi yang ada bergerak dengan kecepatan 2,2 juta km perjam dari sisi pantauan kita di Bumi.

Tapi tidak semuanya bergerak saling menjauh, dahulunya mungkin yah. Tapi setelah itu, bergerak secara acak ada yang semakin dekat akhirnya saling tarik menarik dan bertabrakan membentuk galaksi baru. Yang lain terus menjauh juga dari sisi kita melihat di Bumi.

Walau jarak antar galaksi yang jauh dapat dikatakan 2 juta tahun cahaya, mungkin suatu hari nanti 2 galaksi yang berseberangan terjadi tabrakan (bergabung).

Antara galaksi memiliki massa, terlihat seperti adanya daya untuk tarik menarik dan hal lain.
Galaksi Andromeda berada disisi galaksi kita sebagai galaksi besar paling dekat, nanti akan bertabrakan dengan Milky Way / Bima Sakti, entah kapan mungkin jutaan tahun di masa mendatang.

Apa yang memperlambat gerakan antar galaksi tersebut. Disebut materi yang menarik materi lain.

Kejadian yang sama di dalam galaksi kita, disebut gugusan bintang dimana bintang dapat berkumpul dalam satu tempat yang padat.
Galaksi juga ada yang saling berdekatan, nama lain seperti lokal grup galaksi dengan beberapa puluh galaksi, sampai supercluster galaksi sesuai sisi pandang manusia di Bumi.

Galaksi yang berkelompok seperti membentuk cabang, seperti ranting dimana terbentuk pola dan berisikan ratusan bahkan ratusan ribu galaksi di antara cabang tersebut

Setelah miliaran tahun, semua galaksi masih terus bergerak. Hal utama yang diteliki adalah grup lokal galaksi kita ternyata kelompok galaksi kita termasuk galaksi Bima Sakti perlahan bergerak ke wilayah yang disebut Great Attractor.

Lalu apa yang dimaksud daerah Great Atractor.
Great Attractor adalah tempat dimana terkumpulnya jumlah galaksi yang lebih besar dibanding jumlah galaksi Local Grup /  grup lokal.

Posisi galaksi Bima Sakti menjadi salah satu galaksi yang berada di supercluster Laniakea. Dan menjadi salah satu tempat dengan jumlah sekitar 100 ribu galaksi (mungkin lebih).

Galaksi Bima Sakti di cabang gugus Laniakea

Lihat juga Dimana bumi berada mungkin kita kaget melihatnya

Salah satu teori yang menyebabkan galaksi ikut berkumpul menjadi satu adalah materi gelap / Dark Matter (1).
Teori lain disebut kepadatan yang berlebih. Dimana massa padat ternyata memberikan daya tarik gravitasi yang kuat (2).
Walau jarak antar galaksi mencapai jutaan tahun, seakan ada energi yang saling menarik di masing-masing galaksi.

Teori energi gelap atau Dark Matter diperkirakan menjadi bagian dari isi alam semesta. Sekitar 71% dari isi alam semesta ini berisikan materi gelap tersebut.
Tapi itu baru teori, para ilmuwan belum tahu seperti apa bentuk sebenarnya materi gelap tersebut dan bagaimana interaksi yang mempengaruhi isi alam semesta.

Di tahun 1970an, ketika insinyur Bell mencoba mengunakan peralatan radio.
Dia mendengan suara desis, tapi desis tersebut terlihat bukan dari Bumi.

Dia mulai mencari dan menemukan adanya sinyal radio dengan gelombang microwave dari masa lampau yang masih tertangkap di bumi.
Seperti frekuensi suara, tapi sumbernya berasal  dari 12 - 13 miliar tahun lalu. Menjadi jejak sisa sejarah lahirnya alam semeseta dan galaksi dahulu, dan disebut Cosmic Microwave Background / CMB.

Itulah sisa dari cahaya / sinyal yang masih ada dan dapat dibuktikan bahwa dahulunya memang terjadi Big Bang. Sedangkan lebih dalam lagi, untuk memperkirakan seperti apa Big Bang tidak dimungkinkan. Karena merupakan titik dari awal terbentuk alam semesta, dan belum ada teknologi untuk mengetahui kondisi sebelum Big Bang.

Sinyal CMB yang ditangkap oleh teleskop radio di Bumi. Bentuknya homogen atau mirip saja, kecuali adanya sedikit perbedaan dalam istilah suhu.

Observasi teleskop radio Parker di pertengahan tahun 2000an menemukan kelompok galaksi lain.
Disanalah ditemukan nama Great Attractor sebagai salah satu struktur terbesar di alam semesta dan ada di sebelah grup galaksi kita atau Local Group

Dari pusat obsevasi teleskop radio di Australia tersebut. Muncul penemuan baru dari kumpulan galaksi yang di analisa. Dan mendapatkan pola dengan apa yang disebut seperti jaring yaitu Cosmic Web.

Walau tidak semua dapat dianalisa, karena manusia melakukan pemantauan di dalam galaksi, dan hanya melihat sebagian dari isi alam semesta.
Sedangkan arah disisi ke tengah galaksi terganggu oleh banyaknya bintang bahkan inti galaksi kita sendiri si Black Hole.

Galaksi Bima 
Sakti bergerak ke kelompok lain

Astronom hanya dapat mengetahui bahwa galaksi kita dan sebagian berada dalam sebuah grup SuperCluster.
Grup galaksi kita bergerak menuju ke kelompok galaksi lain, dan disebut area Great Attractor.
Bila kelompok galaksi kita akhirnya menuju kesana, nasib kelompok galaksi kita nanti tidak ada yang tahu.

Gambar atas bila melihat benda ke segala arah dimana dibagi dalam kelompok SuperCluster atau kumpulan galaksi dari posisi di Bumi.

Gambar kedua diatas, peneliti memperhitungkan gerakan dari bulatan atau cluster dari galaksi yang berkelompok.
Dan semuanya bergerak dengan kecepatan berbeda beda.

Seperti tanda panah Pink adalah letak dari galaksi Bima Sakti. Dan garis samar kuning menjelaskan arah kelompok galaksi Local Group mengarah ke arah grup galaksi lain yang disebut Great Attractor
Dan bergerak cukup lambat sekitar 600 km perdetik.
Tetapi di isi dari Great Attractor adalah wilayah galaksi yang padat, ditandai dengan warna merah.

Semuanya tidak akan terjadi dalam waktu dekat seandainya bagian dari area Great Attractor akhirnya bertemu dengan area Local Group galaksi kita.
Itu masa masalah di masa depan. Bukan masa depan manusia saja, tapi kumpulan semua galaksi yang bertetangga dengan Bima Sakti.

Alam semesta sangat luas, tabrakan antar galaksi saja belum tentu merusak tata surya dari setiap bintang di sebuah galaksi.
Yang pasti ketika tabrakan antara galaksi, maka ada akumulasi sisa gas dan debu pembentukan galaksi bisa saja memicu lahirnya bintang baru dan galaksi yang saling bertabrakan akan semakin membesar.

Tentu saja semuanya dalam skala kosmos bukan skala peradaban manusia, tidak hitungan bulan, ratusan tahun, tapi jutaan tahun bahkan miliaran tahun di masa mendatang.


Masalah paling utama adalah di depan mata, dan bukan hal penting mendapat jawaban tabrakan antara super cluster dari kelompok galaksi nanti. Dan bagaimana nasib peradaban manusia.
Sebelum hal tersebut terjadi, manusia harus menghadapi tantangan dengan matahari kita.

Tapi masalah pertama adalah perubahan iklim bila tidak ditangani dengan baik, maka suhu panas meningkat dan membuat kekacauan umat manusia.
Hal lain dalam perhitungan, Bumi akan ditabrak asteroid besar setiap 100 ribu tahun sekali.
Itu yang lebih penting bagi manusia, dan kemungkinan terjadi, karena teknologi yang ada masih sangat terbatas untuk menangani hal tersebut.

Ancaman dari hancurnya Matahari kita masih lebih singkat, tapi setidaknya akan terjadi 7-8 miliar tahun kedepan.
Dan lebih jauh lagi dari runtuhnya medan Boson Higgs.

Mungkin saat ini masih menjadi misteri, apa yang terjadi dengan Great Attractor bagi kehidupan galaksi kita. Yang pasti tidak ada usia manusia saat ini yang mengetahui apa yang terjadi nanti.

Article Series

This article is part 1 of a 2 part series. Other articles in this series are shown below:
  1. Great Attractor apakah berbahaya bagi galaksi kita
  2. Super Void tempat kosong di alam semesta masih ada galaksi yang sendirian

Artikel Lain

Galaksi 
terbesar di alam semestaSeratus juta galaksi yang terditeksi oleh manusia, galaksi apa yang terbesar yang pernah ditemukan. Disebut galaksi IC 1101, diperkirakan memiliki bentuk eliptikal. Galaksi Alcyoneus diumumkan 2022, dengan lebar 16 juta tahun cahaya.

Dua galaksi ini sebenanrya sedang tabrakan, tapi posisinya yang aneh. Ketika 2 galaksi bertabrakan, tarik menarik keduanya akan membuat berantakan. Tapi di galaksi Arp-Madore 417-391 membentuk seperti cincin

Galaksi XMM-2599 disebut sebagai monster galaksi. Ketika alam semesta baru kurang dari 1 miliar tahun. Disana terus membentuk bintang baru yang sangat cepat. Mencapai 1000 bintang pertahun. Masalahnya kemana galaksi tersebut sekarang, terhintung waktu saat ini adalah 13,8 miliar tahun setelah big bang

Astronom membuat sebuah gambar dengan observasi dari teleskop radio. Dimana gambar setiap titik ini adalah gambar galaksi yang sangat jauh. Dan belum pernah terditeksi sebelumnya. Bagaimana setiap titik ini di dapat. Foto tentang galakasi ini diabadikan dari teleskop radio South African Radio Astronomy Observatory MeerKAT.

Satu kluster galaksi berisikan beberapa galaksi yang saling berkelompok dan berkumpul. Tidak seperti pengabungan 2 galaksi yang disebut galaksi bertabarakan. Di Abell 1758 menjadi tempat terbesar pengabungan dari 4 kluster galaksi. Dari beberapa kluster galaksi yang berisi puluhan bahkan ratusan galaksi, akhirnya menjadi satu kelompok baru. Penggabungan dari empat kluster galaksi di Abell 1758 telah diamati oleh Chandra dan teleskop lainnya.

Komet C 2019 Q4 ditemukan dengan orbit bukan berasal dari tata surya kita. DIperkirakan asal komet dari antar bintang yang kebetulan melewati di lingkaran antar planet di tata surya kita. Peneliti Polandia menghitung Komet 2I / Borisov / C2019 Q4 tersebut. Berasal dari bintang Kruger 60. Sudah 1 juta tahun lalu berangkat, baru sampai September 2019 ke dekat Bumi.

Proses daur ulang di alam semesta hal biasa. Galaksi Bima Sakti menelan gas dan melontarkan kembali ke ruang angkasa. Tapi gas yang keluar akan masuk kembali ke dalam galaksi. Membentuk gas sebagai bahan bakar bintang baru. Uniknya, yang masuk lebih banyak dari yang dimuntahkan. Dari mana gas tersebut bertambah.

Penemuan ruang angkasa kadang tidak terduga. Peneli Jepang menemukan galaksi purba yang selama ini tidak terlihat. Teleksop Hubble tidak melihat. Sampai data dari teleskop Spitzer menampilkan data aneh. Peneliti melihat ulang dengan teleskop besar di bumi. Ditemukan galaksi purba baru berusia 2 miliar tahun setelah pembentukan alam semesta.

Sebuah galaksi yang bergabung, terditeksi ada 2 inti dari galaksi SDSS J1010 + 1413 yaitu 2 lubang hitam supermasif. Kedua lubang hitam yang sudah masuk menjadi satu dan perlahan saling mendekat. Terditeksi oleh teleskop Hubble dan memperlihatkan ada 2 cahaya biru. Peneliti mengatakan kedua lubang hitam akan saling mengitari. Kapan tabarakan akan terjadi, tidak tahu. Apa yang akan terjadi, disana akan terjadi riak gelombang gravitasi sangat kuat.

Messier 28 atau NGC 6626 adalah nama dari Globular Cluster. Ditemukan oleh Charles Messier tahun 1764, tetapi ketika ditemukan benda yang dilihat tersebut dianggap kumpulan debu dan gas. Dengan teknologi teleskop ruang angkasa bentuk dari benda tersebut menjadi jelas, dan disana adalah kelompok bintang besar.

Herbig Haro adalah semburan gas dan debu dari sebuah aktivitas bintang yang baru lahir. Lontaran yang disebut jet, melintas dari kutub bintang dengan bentuk mengerucut. Mencapai kecepatan ratusan km perdetik. Debu dan gas akan menabrak debu dan gas lain di ruang antar bintang akan terlihat berwarna biru dan ungu.

Disebut bintang katai merah atau Red Dwarf, lebih kecil dari ukuran matahari. Tidak terlalu panas, dan banyak yang memperkirakan bintang lebih redup nyaman untuk kehidupan. Apakah kita mau tinggal di bintang dengan warna merah atau bintang lebih besar berwarna kuning. Jawabannya relatif, dari posisi dan kapan mahluk hidup mulai berevolusi

Ilmuwan di Nasa melihat kemungkinan mengirim pesawat ruang angkasa ke antar bintang. Targetnya bintang Alpha Centauri, disana pesawat diharapkan dapat tiba dan mengambil data. Dibutuhkan pesawat ruang angkasa, setidaknya dengan 10% dari kecepatan cahaya

Astronomi mengidentifikasi puluhan bintang tipe OB baru di area Cygnos OB2. Penemuan ini meningkatkan populasi bintang muda yang masif (ukuran raksasa). Letak Cygnus OB2 berada 4700 tahun cahaya dari BumiMenjadi salah satu daerah pembentukan bintang paling kuat di komplek Cygnus.

Sebuah galaksi NGC 7674 ini bukan memiliki 1 lubang hitam, tapi 2 lubang hitam atau black hole. Dan bukan lubang hitam kecil, tapi lubang hitam ukuran supermasif seperti yang ada di tengah setiap galaksi.. Galaksi NGC 7674 berada 400 juta tahun cahaya dari Bumi.

Peneliti mengatakan ada hubungan antara magnetik bintang dengan sinar X yang dipancarkan. Ketika bintang berusia muda, mereka masih aktif secara magnetis, dan membuat putaran bintang lebih cepat. Seiring jalan, bintang mulai kehilangan energi rotasi.

Pada tahun 1437 seorang astronom melihat cahaya seperti bintang meledak, tapi menghilang setelah 2 minggu kemudian. Misteri hilangnya cahaya bintang tersebut menarik dipelajari kembali, sampai peneliti dapat menjawab apa yang terjadi pada tahun tersebut.

Bintang seukuran matahari kita rata rata lahir dengan kembaran bahkan 3 bintang bersamaan. Bintang biner atau bintang kembar akan terpisah 500 AU. Sedangkankan bintang ukuran lebih besar juga memiliki bintang kembar tapi menyatu menjadi satu bintang. Kemana kembaran matahari sekarang

Teleskop Gaia milik ESA mengabadikan beberapa gerakan bintang. Tapi 5 juta tahun kedepan, beberapa bintang yang ada bergerak. Bintang Gliese 710 diperkirakan akan menganggu tata surya kita, dengan mengeser awan Oort dan bumi terancam tertabrak komet

Bintang Luminous blue variables (LBV) jarang ada di galaksi kita, tapi yang ini tampak. Bahkan teleskop tidak dapat melihat ukuran bintang ini, karena cahayanya begitu terang. Salah satu bintang adalah AG AG Carinae, nasibnya tidak lama lagi dan bintang ini akan mati

Tata surya Elias 2-27 disana terdapat bintang seukuran separuh matahari kita. Terlihat sedang membentuk planet yang nantinya akan menjadi sebuah tata surya lengkap. Tapi bentuk lingkaran yang terlihat memiliki letak sangat jauh bahkan planet yang muncul mencapai 2-3 kali lebih jauh dari Pluto



Youtube Obengplus


Trend