Nasa ingin melihat planet Proxima b dari dekat dan butuh jalan panjang

   Science | 21 December 2017

Sekelompok ilmuwan di Nasa melihat kemungkinan mengirim pesawat ruang angkasa ke antar bintang.

Artinya pesawat ruang angkasa tersebut tidak hanya keliling di tata surya, tapi terus keluar dan mendekati sebuah bintang terdekat.

Targetnya bintang Alpha Centauri, bintang terdekat dengan Bumi.
Disana dari pesawat ruang angkasa diharapkan dapat tiba dan mengambil data seperti apa tata surya disana atau melihat bintang disana yang lebih kecil ukurannya dari Matahari.

Termasuk melihat apakah ada kehidupan di planet sekitar bintang tersebut.

Rencananya pada tahun 2069, memang waktu yang sangat jauh.
Dan mungkin saja para ilmuwan yang ikut serta dalam perencanaan tidak akan melihat apa yang mereka buat nanti.

Tahun 2069 menjadi peringatan 100 tahun ketika Apollo 11 mendarat ke Bulan kata Anthony Freeman dari JPL Nasa.

Bagaimana pesawat ruang angkasa dapat mencapai bintang terdekat yang jaraknya 4,5 tahun cahaya. Setara kecepatan cahaya yang melintas begitu cepat selama 4,5 tahun.


Peneliti harus membuat sebuah pesawat yang mampu terbang dengan kecepatan tinggi.
Setidaknya 10% dari kecepatan cahaya.

Seandainya rencana tersebut dapat di realisasi. Pesawat dapat sampai di bintang Alpha Centauri dalam waktu 45 tahun dan mengirim data ke Bumi saja membutuhkan waktu 4,5 tahun setelah sampai.
Jadi butuh 1 abad untuk pesawat ruang angkasa terbang dan mengirim data pulang ke Bumi.

Masalah lain, bagaimana membuat sebuah pesawat yang mampu terbang dengan kecepatan 10% cahaya itu.

Pastinya tidak mengunakan teknologi yang ada sekarang ini. Mungkin mengunakan sistem layar yang mengandalkan daya dorong dari angin matahari.


Atau dapat ditemukan teknologi pendorong roket baru yang untuk mempercepat laju pesawat di ruang angkasa di masa depan.

Nasa ingin melihat planet Proxima b dari dekat dan butuh jalan panjang

Mengapa tidak mengunakan teknologi yang ada saat ini.

Bayangkan saja pesawat Voyager 1 diluncurkan tahun 1977. Baru sampai di tepi tata surya pada abad ke 21 (2017).
Dan terbang selama puluhan tahun baru mencapai jarak 21 milyar km.
Itupun, kecepatannya setara 1/500 kecepatan cahaya selama 40 tahun.

Pesawat Voyager sudah kehabisan bahan bahar nuklir yang dibawa sejak melakukan penelitian awal dari Bumi, dan beberapa peralatan instrumen tidak dapat diaktifkan karena usianya terlalu tua, dan tersisa 2 instrumen yang ditidurkan untuk menghemat power.
Kapasitas power dengan pembangkit panas nuklir di dalamnya juga sudah redup. Hanya menghasilkan power sangat rendah untuk mengaktifkan beberapa instrumen saja.

Ada jalan panjang mengikuti konsep ini, tentu saja ide tersebut masih angan-angan para ilmuwan.

Bila dilakukan lebih cepat, keturunan kita akan menikmati hasilnya.
Setidaknya mereka dapat melihat ada sebuah planet dari gambar yang diambil oleh pesawat ruang angkasa yang dikirim seperti bintang dan planet di bintang Proxima b.

Artikel Lain

Disebut bintang katai merah atau Red Dwarf, lebih kecil dari ukuran matahari. Tidak terlalu panas, dan banyak yang memperkirakan bintang lebih redup nyaman untuk kehidupan. Apakah kita mau tinggal di bintang dengan warna merah atau bintang lebih besar berwarna kuning. Jawabannya relatif, dari posisi dan kapan mahluk hidup mulai berevolusi

Pada 18 Oktober 2018, untuk kedua kalinya ke 5 planet di tata surya dapat dilihat bersamaan pada malam hari. Posisi dari arah barat atau setelah matahari terbenam. 5 planet akan bergeraka satu persatu naik ke atas cakrawala. Merkurius dan Venus berada di posisi bawah barat, dengan planet Jupiter terlihat lebih terang di atasnya. Posisi yang sama baru terjadi Juli 2020

Di sekitar galaksi Bima Sakti terdapat Local Group galaksi atau Bima Sakti menjadi bagian grup tersebut. Tetapi kelompok galaksi di Local Group ternyata bergerak dan mendekati grup lain yang lebih besar. Disebut Great Attractor. Apakah keduanya akan bertabrakan.

Kami tidak tahu apakah ada orang yang melihat secara langsung ketika terjadi ledakan yang sangat terang tersebut. Sumber cahaya GRB 080319B berasal dari benda yang jauhnya 7,5 miliar tahun cahaya. Atau ledakan yang tercatat tersebut di tahun 2008 berasal dari ledakan 7,5 miliar tahun lalu.

Perjalanan antariksa memang berbahaya. Dari awal berangkat dan pulang, semuanya memiliki resiko tinggi. Tapi satu penelitian baru ini cukup menarik kita menelaah resiko berada di ruang angkasa. Hasilnya DNA manusia memang berubah, walau sebagian masih kembali seperti semula.

Plasma adalah materi ke 4, setelah gas, padat dan cair. Plasma disebut sebagai gas terionisasi. Di bumi, materi plasma dapat dibuat tapi tidak bertahan lama. Seperti pemanas fusi nuklir, di alam semeta materi plasma hal biasa seperti bintang atau mataharai kita

Apakah mungkin pesawat ruang angkasa terbang dekat dengan matahari. Nasa menyebut ini misi pertama mereka untuk mengirim sebuah pesawat penelitian atau probe untuk meneliti permukaan matahari. Tetapi pesawat tidak terbang sampai ke permukaan matahari. Hanya mencapai jarak 6 juta km dari bintang yang menyala.

Mengapa pesawat jet tidak mampu terbang ke ruang angkasa. Walau mampu terbang di ketinggian 15km dari permukaan laut, tapi tidak pernah mencapai batas atmosfer. Oksigen atau udara sudah tidak tersedia di batas ruang angkasa. Hanya mesin roket yang mampu membawat pesawat lebih tinggi.

Bintang Proxima Centauri ternyata sangat aktif bahkan mematikan bagi mahluk hidup. Peneliti menyebut disana sukar untuk tinggal. Bintang disana lebih agresif, mengeluarkan kilatan bintang, mencapai 100x kekuatan kilat matahari. Satu planet ditemukan lagi Proxima d.



Youtube Obengplus


Trend