Science | 29 November 2017

Teleskop radio ALMA apa yang kita ketahui

Teleskop radio  Atacama Large Millimeter / submillimeter Array atau disingkat ALMA berada di ketinggian Chajnantor di pegunungan Andes Chili.

Tempat observatoriom milik ESO dan mitra internasional lain.

Disini teleskop canggih berdiri, untuk mempelajari beberapa benda paling dingin di alam semesta.

Bagaimana teleskop radio dapat menjelajah dan mengabadikan alam semesta.

Foto dari teleskop Alma memiliki bentuk berbeda. Astronom mengabungkan dengan teleskop optik untuk mempelajari dari bentuk dan panas objek di ruang angkasa. Sumber tersebut tidak dapat dilihat dengan teleskop biasa.

Foto dari teleskop radio ALMA Chili

Cahaya memiliki panjang gelombang sepanjang 1 milimeter. Di antaranya terdapat gelombang inframerah dan gelombang radio. Oleh karena itu teleskop Alma disebut dengan teleskop untuk menangkap citra radiasi milimeter dan submilimeter.

Teleskop raksasa Alma memiliki 66 antena presisi tinggi, terbesar ditempatkan pada jarak 16km. ruang observasi Alma menjadi tempat kerjasama yang berbasis terbesar di darat terbesar yang pernah dibangun.


Cahaya pada panjang  gelombang berasal dari awan dingin yang luas di ruang antar bintang. Pada suhu hanya beberapa derajat diatas 0 mutlak, dan beberapa tempat galaksi paling jauh, bahkan paling awal terbentuk di alam semesta.

Astronom dapat mengunakan kondisi fisika dan kimia dari awan molekuler, seperti di daerah awan yang padat dengan debu dan gas di ruang hampa seperti tempat dimana lahirnya bintang.

Walau benda di dalam debu dan gas tidak dapat terlihat oleh teleskop optik, sinar terang dalam panjang gelombang milimter dan dibawah spektrum dapat tertangkap oleh teleskop radio.

Radius gelombang milimeter dan submilimeter dapat membuka jendala dari alam semesta yang penuh pertanyaan. Namun sinyal dari ruang angkasa sering terganggu oleh atmofer bumi sendiri.

Untuk mengurangi gangguan atmofer, teleskop ditempatkan di ketinggian 5000 meter di atas permukaan laut. Menjadi tempat observasi paling tinggi di dunia.

Untuk ukuran, Alma berada 50 km dari SanPedro de Atacama di Chili Utara. Dimana tempat tersebut menjadi tempat 'terkering di dunia.'. Dan setiap antena berukuran besar ada yang memiliki berat 100 ton.

Dengan kondisi alam yang ekstrem, peneliti harus mengoperasikan observatorium tersebut. Dimana penempatkan teleskop Alma lebih tinggi 750 meter dari tempat observasi Mauna Kea di Hawai. Dan 2400 meter lebih tinggi dari tempat observasi VLT di Cerro Parnal.

Bentuk teleskop radio ALMA Chili

Susunan teleskop Alma memiliki 66 antena presisi tinggi. Beropasi untuk panjang gelombang 0,32 - 3,6mm.

12 meter antena array bekerja sama sebagai satu teleskop. dan pelengkap 4 antena berukuran 12 meter serta 12 antena parabolik 7 meter lain.
Total terdapat 66 antena yang dapat diatur dengan konfigurasi berbeda. Dimana jarak maksimal setiap antena mencapai 150 meter dan 16km dapat membentuk zoom yang kuat.

Teleskop radio ALMA apa yang kita ketahui

Teleskop Alma bukan tipe teleskop optik, tetapi teleskop paling kuat untuk mengungkap molekul debu dan gas di alam semesta yang dingin dari radiasi. Termasuk mempelajari blok bangunan bintang, sistem planet, galaksi dan kehidupannya sendiri.

Disana juga dioperasikan sistem computer yang dirancang khusus dan ditempatkan di tempat tertinggi di dunia.

Name:     Atacama Large Millimeter/submillimeter Array
Site:     Chajnantor
Altitude:     4576 to 5044m (most above 5000 m)
Enclosure:     Open air
Type:     Sub-millimeter interferometer antenna array

Optical design:     Cassegrain
Diameter. Primary M1:     54 x 12.0 m (AEM, Vertex, and MELCO) and 12 x 7.0 m (MELCO)
Material. Primary M1:     CFRP and Aluminium (12-metre),
Steel and Aluminium (7-metre)
Diameter. Secondary M2:     0.75 m (for 12-metre antennas);
0.457 m (for 7-metre antennas)
Material. Secondary M2:     Aluminium
Mount:     Alt-Azimuth mount
First Light date:     30 September 2011
Interferometry:     Baselines from 150 m to 16 km

Teleskop Alma diresmikan tahun 2013, namun pengamatan ilmiah pertama sudah dilakukan sejak 2011.





+ eso.org/public/teles-instr/alma/

Artikel Lain

Tim astronomi MaxPlanck menemukan struktur terbesar di dalam galaksi kita. Maggie memanjang sampai 1.500 tahun cahaya dalam bentuk gas. Big Ring dan Giant Arc lebih besar lagi.

Teori baru bagaimana mencari planet yang layak huni, atau ada kehidupan. Dengan mengambil contoh di tata surya kita, ada 2 gas penting dari CO2 dan Ozon. Teori ini mendukung pencarian planet layak huni lebih tepat, mengambil sampel dari bumi sendiri. Teleskop modern mampu melacak.

Mengunakan teleskop radio ALMA, tim astronom tidak sengaja menemukan dua galaksi kuno REBELS-12-2 dan REBELS-29-2. Awalnya tim meneliti 2 galaksi REBELS-12 dan REBELS-29, tapi muncul sinyal keruh atau gangguan tepat disamping 2 galaksi. Ternyata itu bukan sinyal kotor, melainkan tanda dari sinyal galaksi berbeda yang amati.

Data teleskop GAIA memasuki pengambilan data ke 3. Data yang di dapat membuka tentang apa yang terjadi di galaksi Bima Sakti. Dari data ke dua saja, mendapatkan informasi galaksi kita pernah menelan galaksi lain. Data juga memastikan lengan galaksi Bima Sakti ada 4 dan bukan 2. Data tabrakan galaksi juga terungkap, mungkin membuat kehidupan pertama dari Matahari.

Astronom telah mengamati sistem tiga bintang tapi yang uniknya karena tidak mengorbit seperti biasa. Melainkan melengkungkan dan membelah cakram planetnya menjadi bentuk baru yang aneh dan banyak cincin. Setidaknya ada 3 ring dari tata surya ini dapat terlihat. Mengapa cincin ditengah hilang, 2 hipotesa dari astronom

Teleskop Transiting Exoplanet Survey Satellite (TESS) hanya mencari planet pada jarak 200 tahun cahaya. Foto 200 ribu bintang pertama, yang jaraknya hanya 300 tahun cahaya dari bumi. Data terus berlanjut sampai 2 tahun diperkirakan dapat memetakan 26 segmen. 13 segmen wilayah selatan sudah selesai, dan posisi teleskop memutar ke arah pengamatan wilayah utara

Teleksop Speculoos milik ESO mengunakan lengan robot. Bertugas untuk mengamati planet yang mungkin ada di sekitar bintang katai coklat. Observasi baru tersebut awalnya bekerja akhir 2017, dan test pertama tahun 2019. Setelah data observasi, akan dilanjutkan dengan teleskop lebih besar ELT

Sebuah gugus bintang RCW 38 diabadikan dengan teleskop VLT oleh ESO. Tampilkan gambar terbaru dimana komplek bintang padat ini berjarak 5.500 tahun cahaya.Mengunakan pencitraan inframerah HAWK-I yang dipasng pada teleskop VLT di Chili. Instrumen tersebut dapat menangkap benda yang tidak terlihat sebelumnya. Apakah semua bintang disana masuk ketegori bintang raksasa, separuhnya tidak.

Ketika berbicara antariksa, gambar bintang, galaksi tentu diabadikan oleh teleskop. Salah satu tempat observasi paling berjasa di dunia astronomi adalah VLT / Very Large Telescope. Pengamatan VLT tidak hanya melihat galaksi yang jauh. Tapi benda yang ada disekitar galaksi kita sampai bintang.

Astronomi mengidentifikasi puluhan bintang tipe OB baru di area Cygnos OB2. Penemuan ini meningkatkan populasi bintang muda yang masif (ukuran raksasa). Letak Cygnus OB2 berada 4700 tahun cahaya dari BumiMenjadi salah satu daerah pembentukan bintang paling kuat di komplek Cygnus.

Apa yang dicari oleh teleskop Hera, adalah waktu dan kejadian ketika 13 miliar tahun. Masa tersebut atau ketika 13 miliar tahun lalu, alam semesta belum terbentuk banyak bintang untuk membuat galaksi. Hera akan mempelajari bagaimana benda benda yang terkena perubahan dilingkungan waktu itu.

Teleskop tahun 1893 ada di observasi Yerkes, memiliki lensa reflaktor berukuran 40 inch. Teleskop GMT - Giant Magellan Telescope dipastikan tepat waktu, mengunkan cermin hexagonal. Mengapa teleskop raksasa tidak dibuat dengan cermin utuh.

Teleskop Array Murchison Widefield menangkap galaksi Bima Sakti dalam 12 warna. Tidak itu saha, setiap titik sinyal radio yang tertangkap juga mewakili galaksi yang lebih jauh. Dimana frekuensi radio telah mengalami perjalanan miliaran tahun untuk ditangkap oleh teleskop saat ini

Teleskop ruang angkasa WFIRST, disebutkan memiliki 100x lebih kuat dari Hubble. Teleskop WFIRST memiliki tujuan khusus. Bukan mengamati benda terjauh, tapi yang dekat saja. Khususnya mencari planet diluar tata surya kita.

Teleskop baru Next Generation Transit Survey atau NGTS siap bekerja di tempat observasi Paranal utara Chile. Terdapat 12 teleskop tapi bentuknya tidak seperti teleskop biasa. Terdiri dari 12 teleskop yang dipasang bekerja dengan sistem robot secara otomatis.



Youtube Obengplus


Trend