Januari 2017:
Lesunya ekonomi di toko konvensional seperti mal mulai terasa di Amerika.
Abercrombie
& Fitch telah menghentikan 150 karyawan. Toko J.crew dan Newman
Marcus kedua toko yang ada di mal dikabarkan memiliki hutang yang
menumpuk.
PHK
di kantor Abecrombie terjadi dikantor pusat mereka, bisa saja
mempengaruhi kinerja cabang toko retail. Perusahaan ini sedang
mengevaluasi ulang semua keuangan dan agresif menutup toko yang tidak
menguntungkan.
Tidak
perusahaan ini saja. The Limited akan menutup semua toko yang jumlahnya
250 tempat, karena siap mengajukan kebangkrutan. BCBG memangkas jumlah
lokasi toko, Banana Republic lebih memilih pergi ke pasar global.
Perusahaan Sear menutup 100 toko, dan Macy juga memangkas 150 tokonya.
JC Penny dan Sears juga masuk daftar, ketika meninggalkan sebuah mal
Younkers dimana keduanya menjadi bintang di mal tersebut.
Sears
Holding Corp mengatakan tahun ini adalah awal yang goyah, karena akan
menutup 150 toko. Marcy Inc juga berencana menutup 100 toko
konvensional.
Wet
Seal perusahan toko retail telah berjuang mempertahankan usaha mereka.
Di tahun 2015 telah menutup 338 toko, atau 60% toko konvensional yang
mereka miliki. Rencana kedepan akan menutup semua toko karena gagal
mendapat mitra strategis. Wet Seal salah satu toko paling keren dan
digemari para remaja. Ditahun 2014 sempat menganti CEO untuk
mengatur strategi perusahaan dan menarik kalangan remaja di usia 18-24
tahun. Tapi sudah terlambat karena perusahaan pesaing Zara dan H&M
telah mengintai posisi mereka. Membuat Wet Seal harus memangkat 3695
karyawannya di tahun 2015. PHK dilakukan tanpa pemberitahuan, satu hari
surat diberikan dan tidak dimutasi ke departemen lain.
Dampaknya
kepada perusahaan pemilik mal. WSJ melaporkan beberapa perusahaan
properti mereka gagal membayar pinjaman, dan menjual ke pemilik lain.
Sekitar 15% mal memiliki tingkat hunian 60-90% menurut New York Times.
Juli 2017Setidaknya 19 pengecer menutup ratusan toko di tahun 2017, untuk mengantisipasi kerugian lebih besar bagi operasi perusahaan.
- Gymboree,
menutup 1/4 toko pakaian anak anak dan mencoba menyesuaikan diri dengan
lanskap retail yang berkembang. Gymboree telah mengajukan perlindungan
kebangkrutan pada 11 Juni 2017. Tepat 1 bulan setelah perusahaan
mengumumkan menutup 350 toko Gymboree dan Grazy 8, dan jumlah tokonya
hampir 1300 unit.
- Payless
ShoeSource. Mengajukan kebangkrutan bulan April 2017. Menutup 400 gerai
yang sepi, Mei kabarnya akan menutup 408 gerai lain. Toko
khusus discount berdiri 60 tahun lalu di Topeka Kansas, tapi sekarang
hanya ada di belakang pesaingnya yang siap dengan sistem online.
- Radioshack dulu ada diberbagi tempat, sekarang sudah lenyap dari peta. Dari 7300 toko, tersisa 1000 lokasi, hingga terakhir 70 gerai saja.
- J.C Penney memangkas tokonya sampai 14% di pertengahan 2017. Dan menawarkan 6000 karyawan mereka pensiun dini.
- Macys, telah menutup 10 toko tahun 2016. Raksasa departemen store juga mengumumkan menutup 68 toko mulai 2017. 3900 karyawan kehilangan pekerjaan.
- Seart and Kmart. Menutup 42 gerai, disusul Mei sekitar 12 toko, Juli 8 toko ditutup.
- The Limited. Toko untuk baju wanita, telah menutup 250 gerai. 4000 karyawan diberhentikan.
- Abercrombie & Fitch. Menawarkan celana jean model robek yang sempat tren di tahun 1990an dan awal 2000an. 60 toko di Amerika ditutup, 2017 menyisakan toko sampai sewa berakhir termasuk 285 toko di seluruh dunia. Walau Abercrombie kemungkinan masih dapat bertahan dengan sisa toko mereka.
- Michael Kors. Merek mewah ini juga mengumumkan menutup 1265 dari 800 toko mereka dalam 2 tahun kedepan.
- Guess. Toko pakaian kontemporer, alas kaki dan aksesoris Guess. Akan menutup 60 toko sampai akhir tahun 2017.
- American Apparel. Sudah mengajukan bangkrut di awal 2017. Setelah menutup 100 toko di Amerika.
- Hhgregg, toko elektronik telah mengeluarkan 1500 karyawan, dan mengumumkan rencana untuk menutup 88 toko darai 220 toko yang ada.
- BGBG. Memangkas 1/4 gerai, tapi berusaha melihat pergeseran pola belanja dan pertumbuhan belanja online.
- CVS apotik raksasa ini sudah menutup 70 gerai di tahun 2017 dari 9.600 gerai yang ada. Pihak perusahaan mengatakan mengamil langkah penyederhanaan untuk efisiensi.
- The Children Place. Sejak 2015 perusahaan sudah mengumumkan rencana menutup 200 toko dalam dua tahun. Tahun 2016 menutup 125 toko dan menutup toko lain dari 1040 toko sebelumnya.
- Bebe, toko pakaian wanita telah menutup 175 toko walau sebelumnya baru mengatakan hanya akan menutup 21 toko.
Mengapa toko di mal harus tutup, apakah tidak ada yang datang ke mal.Generasi
sekarang tidak berbelanja ke mal seperti dahulu. Studi terbaru dirilis
oleh IBM, menemukan para remaja belanja dengan cara IRL.Mereka lebih
mencari pengalaman unik dan menyengkan dimana mal tidak menawarkan
layanan yang mereka butuhkan.
Perusahaan konvensional harus
benar benar memikirkan bagaimana keinginan pelanggan. Bagaimana
individu mereka kata Mark Mathews pemimpin perusahaan pengembangan dan
analis industri.
Persaingan
toko konvensional juga bersaing dengan toko lain. Satu toko retail
besar, harus bersaing dengan toko yang menawarkan produk sejenis di
online seperti Target dan Kohl bahkan Amazon. Bila satu toko retail
besar seperti Seaar atau Macy menutup salah satu tokonya di sebuah mal.
Pasti ada toko lain yang ditutup di mal lain.
Kesalahan
industri toko konvensional tidak mengikuti tren, khususnya harga dari
pesaing. Intinya dari penelitian dini adalah perubahan teknologi dimana
salah satu surve menyebutkan, 51% orang berbelanja secara online. Jika
seseorang ingin membeli barang, cara paling mudah dengan membuka website
atau melihat di Instagram. Dibanding harus datang ke toko tertentu.
Bila sebuah toko menjanjikan sampel gratis, yang datang hanya pembeli yang malas. Sementara toko lain berkembang di era digital.
Berapa waktu dihabiskan di depan ponsel, data dari tahun 2019, 2020 dan 2021 terbesar penguna di Indonesia. Walau belum mengalahkan pertumbuhan negara India, dimana terjadi peningkatan signfikan penguna nongkrong di depan ponsel. Aplikasi apa yang digunakan terbanyak setiap hari
Dua kekuatan teknologi global menempatkan dana dan nama mereka di Asia
Tenggara. Bukan Google, Facebook, Microsoft dan nama dari negara barat.
Tapi Alibaba dan Tencent. Nama yang jarang kita dengar di Indonesia berdiri dibelakang perusahaan raksasa berbasis internet di Indonesia. Uber di India dilepas oleh konglomerat Softbank