KIta mengenal polusi udara. Kata dari kota besar, kemacetan, dan emisi gas buang kendaraan.
Tapi apa sebenarnya polusi udara itu. Dan seberapa besar bahayanya, termasuk penyebab dan sumber polusi udara.
Polusi udara tidak hanya gas buang dari knalpot dan dampaknya dapat menyebabkan kematian.
Warga
kota London memiliki catatan 9500 kematian setiap tahun akibat polusi.
Data WHO yang diumumkan tahun 2014, polusi udara di tahun 2012
mengakibatkan kematian sekitar 7 juta orang di seluruh dunia.
Angka tersebut tidak terlalu besar, tapi dibawah ini jumlahnya sangat berbahaya.
Data tahun 2012.
China tercatat kematian akibat kualitas udara, 1.032.833 orang setara 2.800 orang meninggal perhari.
India tercatat 621.138 orang meninggal setara 1.700 orang meninggal perhari
Rusia tercatat 140.851 orang setara 385 orang meninggal perhari.
Polusi udara terkait dengan 6,5 juta kematian setiap tahun. Yang menjadi ancaman nomor 4 setelah penyakit darah tinggi, obesitas dan merokok.
Pernapasan udara beracun sangat merugikan kesehatan tubuh. Karena dapat menyebabkan infeksi saluran pernafasan, penyakit jantung, stroke, paru paru kronis dan kanker paru-paru.
Apa penyebab polusi udara, dan berapa lama telah menjadi masalah bagi manusia.
Banyak
zar berbahaya yang mencemari atmofer bumi, namun yang berbahaya adalah
gas CO / karbon dioksida, sulfur oksida, nitrogen oksida, karbon
monoksida dan terakhir partikel
Dibawah ini penjelasan dari gas berbahaya bagi kesehatan dan sumbernya secara umum- Karbon
dioksida. Gas terbesar dari polusi udara yang dibuat oleh manusia.
Pembakaran bahan bakar fosil dapat meningkatkan gas CO2 di atmofer bumi.
- Sulfur
oksida. Berasal dari gunung berapi dan proses industri yang
meningkatkan kadar lebih tinggi di udara dengan gas SOx. Sumber lain
adalah pembakaran dari minyak bumi dan batubara dapat mengandung senyawa
belerang, dan membakar bahan ini akan menghasilkan gas sulfur oksida.
- Nitrogen
Oksida. Gas ini muncul ketika pembakaran pada suhu tinggi. Gas ini
muncul dari pembangkit yang bekerja penuh. Seperti terjadi badai dan
konsumsi listrik meningkat. Memiliki ciri dengan warna menonjol yaitu
coklat kemerahan dengan bau menyengat
- Karbon
monoksida. Gas yang berasal dari knalpot kendaraan. Tapi tidak
kendaraan saja, termasuk pembakaran gas alam, batubara dan kayu yang
tidak benar benar terbakar seluruhnya.
- Partiel.
Sering diberi angka PM. Atmofer partiel atau partikel halus yang
mengambang di udara. Bentuknya seperti partikel cair atau padat yang ada
di dalam gas. Sumbernya dapat berasal dari gunung berapi, kebakaran
hutan atau aktivitas manusia. Misal pembangkit listrik dan pembakaran
bahan bakar fosil dari kendaraan.
Kapan masalah udara munculNegara China, India dan beberapa negara di Afrika sudah mengalami masalah polusi udara.
Kota
Delhi India sudah
mengalami kabut asap terparah dalam sejarah. Asap membuat kota
menghilang oleh polusi. Tapi kota paling beracun ada di Varanasi dan
Allahabad , pada tahun 2015 tercatat tidak memiliki satu haripun
memiliki pencemaran udara dibawah ambang batas aman.
China jangan
ditanya, dengan meningkatnya ekonomi negara tersebut. Pengunaan
kendaraan bermotor, industri akhirnya membuat beberapa kota besar
berselimut asap.
Kota
Beijing dan Delhi membuat paru paru penduduk disana menjadi lemah.
Delhi memecahkan rekor dengan partikel polusi terbesar, disusul kota
Beijing
Nigeria
Afrika memiliki kota Onitsha dengan rekor 30x lebih tinggi tingkat
polusi standar WHO. Dan beberapa kota lainnya yaitu Aba atau Umuahia.
Kebiasaan penduduk mengunakan genset dan membakar sampah, karena listrik
di negara tersebut tidak stabil.
Tapi
jauh dari waktu sekarang, kota London sudah mengalami polusi sejak
1952. Ketika kabut dingin turun di kota London yang sekarang disebut
Great Smog of London. Ketika kebiasaan orang membakar batubara untuk
penghangat.
Dengan
data diatas dapat diketahui darimana saja asal sumber polusi. Tidak
hanya knalpot kendaraan, tapi bisa disebabkan kebiasaan penduduk serta
emisi gas dari industri
Berapa korban dari Polusi Udara
Polusi
udara setidaknya menyebabkan 4,2 juta orang meninggal sebelum waktunya.
Cina dan India mencapai 1/2 dari populasi yang menjadi korban polusi
udara. (
Global Air 2017)
Tapi India paling tinggi, 133 ribu orang meninggal akibat partikulat yang mencapai 2,5PM pada tahun 2015
Bangladesh juga meningkat, mencapai 50%
Data
Health Effects Institute berbasis di Boston dan institusi kesehatan
Metrik unversitas Washington. Kelompok yang masuk daftar adalah Rusia,
Indonesia, Uni Eropa, Jepang, Brazil dan Amerika Serikat masuk sebagai
negara beresiko dimana penduduk dapat mengalami kematian lebih cepat.
Tetapi dari 6 negara tersebut, tingkat partikel terlihat menurun,
artinya ada perbaikan dari masing masing pemerintah negara. Indonesia
mengalami masalah polusi stabil sampai tahun 2005, tapi di tahun 2010
mulai menurun. Sampai data 2015 tingkat partikel berbahaya yang mencapai
2,5PM relatif lebih rendah dibanding data 2005.
CityLabs - gas CO2 naik terusData
CityLabs mengatakan gas CO2 selama berabad-abad terus meningkat seperti gedung pencakar langit ke ruang angkasa.
Gas CO2 mulai meningkat pada pertengahan 1700, dimulai pengunaan teknologi bahan bakar fosil di Inggris.
Dari Inggris menyebar ke Eropa pada 180an, dan terus meningkat sampai 1900an.
Pada tahun 2010 sampai hari ini, suhu global telah naik 1 derajat.C. Bukan turun tetapi naik memanas.
Peneliti
memperkirakan seperti apa keadaan bumi pada akhir abad 21. Suhu dapat
naik 2 derajat Celcius di tahun 2050, atau mungkin 4 derajat C dalam 100
tahun kedepan
Gas CO2 terakumulasi di atmofer. Bila manusia tidak bertindak, akan mendapat kompensasi selanjutnya.
Bumi tidak merusak, tapi manusia yang melakukan. Sekarang dimulai upaya penurunan pengurangan bahan bakar fosil.
Amerika
sebagai negara yang memproduksi gas CO2 terbesar, disusul China separuh
dari gas buang di Amerika terus memangkas pengunaan bahan bakar
batubara.
Rusia sebagai negara nomor 3 terbesar menghasilkan gas CO2.
Di
beberapa negara Eropa sudah melakukan upaya konversi energi fosil ke
listrik. China berupaya membangun pembangkit energi terbarukan, bahkan
bertindak cepat dengan membangun pembangkit listrik air, panel surya dan
angin. Amerika telah mengunakan energi terbarukan, tetapi jumlahnya
tidak terlalu besar.
Rusia terlihat belum melakukan hal berarti.
Energi
fosil di era 2010, lebih banyak digunakan untuk pemanas dan listrik.
Disusul industri, dan industri pertanian, lebih rendah untuk
transportasi dan gedung.
Jadi bukan kendaraan yang mengunakan listrik dari pembangkit fosil, tetapi alat listrik pemanas dan pendingin ruangan.
Bahaya Polusi udara lebih besar dari Perang.Dari harian
DW Jerman.
Polusi membunuh lebih banyak orang setiap tahun dibanding bencana,
perang dan kelaparan. Juga merusak ekonomi sebuah kota.
Polusi
udara dan air dikaitkan dengan 6,5 juta kematian prematur 9 (lebih
dini) dari polusi dan 1,8 juta orang terkena air yang terkontaminasi.
Kebanyakan
terjadi di negara berkembang. India urutan teratas 2,5 juta, dan China
1,8 juta. Sedangkan 200 juta orang harus berhadapan langsung dengan
pencemaran lingkungan, termasuk logam berat yang mencemari tanah, limbah
kimia yang tertiup ke udara serta sampah elektronik yang dibuat ke
sungai.
Data tahun 2015
10 negara dengan tingkat kematian akibat polusi udara berbanding total kematian
India: 2,515,518 (24.5 percent)
China: 1,838,251 (19.5 percent)
Pakistan: 311,189 (21.9 percent)
Bangladesh: 260,836 (26.6 percent)
Nigeria: 257,093 (18.7 percent)
Indonesia: 211,896 (13.5 percent)
Rangking 6Russia: 172,536 (8.6 percent)
United States: 155,155 (5.7 percent)
Ethiopia: 129,450 (19.1 percent)
Democratic Republic of the Congo: 123,942 (18 percent)
Negara dengan tingkat kematian tertinggi berbanding 100.000 penduduk
Somalia: 316.3 (26.5 percent)
Central African Republic: 303.8 (18.9 percent)
Chad: 284.9 (25.6 percent)
South Sudan: 264.2 (23.2 percent)
Niger: 245.5 (24.9 percent)
Guinea-Bissau: 238.9 (20.1 percent)
Lesotho: 226.8 (13.0 percent)
Afghanistan: 211.7 (18.7 percent)
India: 196.2 (24.5 percent)
Burundi: 178.7 (20.4 percent)