Sebuah instrumen kapal selam drone yang disebut Glider selam dapat bergerak sendiri di air. Dan bukan
kapal selam militer.Benda tersebut berwarna kuning, akhirnya tertangkap oleh maritim China.
Katanya ini
kapal selam mata mata, sampai akhirnya kapal selam tersebut dikembalikan ke Amerika.
Lalu
benda apa Glider tersebut. Glider sebuah alat instrumen dengan panjang
sekitar 2 meter, bentuk seperti torpedo dan dapat beroperasi dibawah
permukaan air. Memiliki kemudi dan sayap sendiri, tapi fungsi alat
tersebut untuk mencatat kadar garam dan suhu air laut, serta sensor
pencatat lainnya.
Pengembangkan
alat tersebut dibuat oleh Darpa SBIR 1988. Glider atau dikenal dengan
Slocum tersebut dirancang dapat menyelam sampai kedalamam 200 meter
bahkan 1000 meter. Model lain disebut Spray dapat menyelam sampai 1500
meter. Atau tipe Seaglider dengan kemampuan menyelam 1000 meter,
SeaExplorer sampai 700 meter, Slocum Thermal 1200 meter, dan Deep Glider
bahkan dapat menyelam sampai 6000 meter.
Tujuannya
untuk data penelitian ahli kelautan, memberi kondisi cuaca jangka
pendek dan pola iklim jangka panjang. Angkatan laut Amerika mengunakan
data tersebut untuk memperkirakan meteorologi bagi kapal yang melintas
di dunia. Ada 130 tipe glider Slocum dan sepertiganya menjelajah lautan
pada waktu tertentu.
Ceritanya
bulan Desember 2016, alat tersebut tertangkap maritim China. Slocum
USNS Bowditch didatangi oleh kapal Dalang III milik China dan pasukan
diturunkan dengan kapal kecil untuk melihat alat tersebut. Lalu dinaikan
ke atas kapal China, nah Amerika mengirim kapal selam drone mata mata,
katanya. Sayangnya alat tersebut adalah drone milik penelitian.
Amerika
mengatakan meminta China mengembalikan UUV ke Amerika. Dan Sabtu lalu
China berjanji untuk mengembalikan pesawat tak berawak tersebut..
USNS
Bowditch digunakan untuk survei di laut China Selatan. Tapi disana
sedang terjadi konflik antara China dan negara tetangga lainnya. Mengapa
kapal selam tak berawak tersebut ada di laut China, apakah untuk
memata-matai pasukan China. Tidak, kapal USNS Bowditch memang melakukan
penelitian disana, dan menghabiskan waktunya untuk memahami pola iklim
El Nino yang bergerak dari sisi Samudra Pasifik ke daerah lain.
Alat
penelitian instrumen seperti ini memang rentan ketika berada di laut
terbuka. Masalah sabotase, dicuri dan hal lainnya. Beberapa tahun lalu
seorang ahli keluatan Luca Centurioni dari institusi Sripps CA memantai 4
alat array yang ditambakan di dasar lautan China Timur. Ketika peneliti
mendekati, 2 kapal nelayan tiba tiba muncul, dan balapan untuk
mengambil alat tersebut. Untuk apa nelayan mengambil, kemungkinan untuk
dijual ke China. Teorinya dilaut adalah milik siapapun.
Apa yang masyarakat tidak ketahui dengan teknologi kapal selam. Amerika
memiliki daftar 66 kapal selam, kemampuan menyerang kapal selam lain, rudal balisitik. Rusia 60 kapal selam, satu kapal mampu mengunting kabel bawah laut. Kapal selam Belgorod membawa torpedo untuk Tsunami menjadi kapal selam terpanjang di dunia.
Kapal induk selalu di kelilingi kapal lain untuk melindungi dirinya.
Satu foto ini cukup unik, ada 2 kapal induk berjajar bersamaan. Foto
diambil di laut arab, keduanya adalah kapal induk kelas Nimitz dengan
tenaga nuklir.